7
besaran yang berhubungan, 4. Kegunaan suatu hal, 5. Linguistik peran sebuah unsur bahasa dalam satuan sintaksis yang lebih luas.
2. Kerangka Teori
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori atau pendekatan semantik menurut Sutedi, dan konsep makna menurut Ferdinand De Saussures. Menurut
Sutedi 2003:103 semantik adalah salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang makna. Kata semantik kemudian disepakati sebagai istilah yang
digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan makna atau arti dalam bahasa.
Menurut Ferdinand De Saussure dalam Chaer 1994:287 makna adalah ‘pengertian’ atau ‘konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda
linguistik. Makna yang sama namun memiliki nuansa yang berbeda dalam kalimat berkaitan dengan relasi makna. Relasi makna adalah hubungan semantik yang
terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa yang lainnya Chaer, 1994:297. Satuan bahasa disini dapat berupa kata, frase, maupun kalimat. Relasi
makna ini dapat menyatakan kesamaan makna sinonim, pertentangan makna antonim, ketercakupan makna hiponim, kegandaan makna polisemi dan
ambiguitas, dan kelebihan makna redundansi. Secara etimologi, kata sinonim berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu
‘onama’ yang berarti nama, dan ‘syn’ yang berarti sama. Maka secara harfiah kata sinonim berarti ‘nama lain untuk benda atau hal yang sama’ Chaer, 2002:82.
Sinonim adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya Chaer, 1994:267. Dua
buah ujaran atau lebih yang bersinonim maknanya tidak akan persis sama.
Universitas Sumatera Utara
8
Ketidaksamaan ini terjadi karena berbagai faktor, antara lain faktor waktu, faktor tempat atau wilayah, faktor keformalan, faktor sosial, faktor bidang kegiatan, dan
faktor nuansa makna. Kata-kata yang bersinonim ada yang dapat saling menggantikan ada pula
yang tidak. Karena itu, kita harus memilihnya secara tepat dan seksama untuk menghindari kerancuan dalam menginterpretasikan maknanya. Hal ini berkaitan
dengan pilihan kata atau diksi. Dalam bahasa Indonesia, kata diksi berasal dari kata dictionary bahasa Inggris yang kata dasarnya diction yang berarti perihal
pemilihan kata. Menurut Keraf 2006:24 pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang
ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai cocok dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pendengar. Oleh karena itu, kata yang maknanya hampir sama atau yang disebut sinonim harus dapat dipilih dengan baik sesuai dengan situasi dan konteks
kalimatnya.
Selanjutnya menurut Parera 2004:46 secara umum teori makna dibedakan atas : 1. Teori Referensial atau Korespondensi.
2. Teori Kontekstual 3. Teori Mentalisme
4. Teori Formalitas Dari beberapa makna yang termasuk dalam kajian semantik di atas, teori
makna yang dipergunakan adalah teori kontekstual. Teori makna kontekstual adalah sebuah makna leksem atau kata yang berbeda dalam satu konteks,
Universitas Sumatera Utara
9
termasuk juga dapat berkenaan dengan situasinya Chaer, 1994 : 290, atau dengan kata lain makna kontekstual adalah makna yang didasarkan atas hubungan
antar ujaran dan situasi yang memakai ujaran tersebut. Berdasarkan teori makna kontekstual tersebut, maka penulis akan menginterpretasikan makna verba Utsu
dan Tataku sesuai dengan konteks kalimatnya, serta melihat ketepatan pemilihan kedua kata bersinonim tersebut dalam kalimat.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.