38
Dalam bahasa Jepang, sinonim dikenal dengan istilah 「 類 義 語 ‘ruigigo’」. Menurut Sutedi 2003: 115, perbedaan dari dua kata atau lebih yang
memiliki relasi atau hubungan kesinoniman「類義関係 ‘ruigi-kankei’」dapat ditemukan dengan cara melakukan analisis terhadap nuansa makna dari setiap
kata tersebut. Misalnya pada kata agaru dan noboru yang kedua-duanya berarti ‘naik’, dapat ditemukan perbedaannya sebagai berikut.
のぼる:下から上へ或経路に焦点を合わせて Noboru : Shita kara ue e wakukeiro ni shouten o awasete idou suru
移動する
Noboru : berpindah dari bawah ke atas dengan fokus jalan yang dilalui あがる:下から上へ到達点に焦点を合わせて
Agaru : Shita kara ue e toutatsuten ni shouten o awasete idou suru 移動する
Agaru : berpindah dari bawah ke atas dengan fokus tempat tujuan Jadi, perbedaan verba agaru dan noboru terletak pada fokus 「焦点
‘shouten’」gerak tersebut. Verba agaru menekankan pada tempat tujuan「到達 点 ‘toutatsuten’」dalam arti tibanya di tempat tujuan tersebut hasil, sedangkan
noboru menekankan pada jalan yang dilalui「経路 ‘keiro’」dari gerak tersebut proses.
2.2.3 Pilihan Kata
Kata-kata yang bersinonim ada yang dapat saling menggantikan ada pula yang tidak. Karena itu, kita harus memilihnya secara tepat dan seksama untuk
menghindari kerancuan dalam menginterpretasikan maknanya. Hal ini berkaitan dengan pilihan kata atau diksi. Dalam bahasa Indonesia, kata diksi berasal dari
Universitas Sumatera Utara
39
kata dictionary bahasa Inggris yang kata dasarnya diction yang berarti perihal pemilihan kata. Menurut Keraf 2006: 24 pilihan kata atau diksi adalah
kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai
cocok dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
Diksi atau pilihan kata harus berdasarkan tiga tolak ukur, yaitu ketepatan, kebenaran, dan kelaziman. Kata yang tepat adalah kata yang mempunyai makna
yang dapat mengungkapkan gagasan secara cermat sesuai dengan gagasan pemakai bahasa. Kata yang benar adalah kata yang diucapkan atau ditulis sesuai
dengan bentuk yang benar, yaitu sesuai dengan kaidah kebahasaan. Kata yang lazim berarti bahwa kata yang dipakai adalah dalam bentuk yang sudah dibiasakan
dan bukan merupakan bentuk yang dibuat-buat. Berdasarkan konsep dari pilhan kata di atas, kata yang maknanya hampir
sama atau yang disebut sinonim harus dapat dipilih dengan tepat sesuai dengan situasi dan konteks kalimatnya, agar gagasan yang terkandung di dalam makna
kata tersebut dapat tersampaikan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
40
BAB III ANALISIS MAKNA VERBA UTSU DAN TATAKU
DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG
Sebelumnya pada Bab II penulis telah memaparkan mengenai verba Utsu dan Tataku. Maka pada Bab III ini penulis mencoba menganalisis makna verba Utsu
dan Tataku yang diambil dari kalimat-kalimat berbahasa Jepang yang terdapat pada beberapa majalah,tabloid dan komik seperti Nipponia, Japan Days, Komik
Ashita no Jyo vol : 10 serta artikel berbahasa Jepang lainnya yang dikutip dari internet, sesuai dengan pendapat dari beberapa ahli linguistik yang telah
dipaparkan sebelumnya.
3.1 Verba Utsu