53
5.2 Respon Pedagang Kaki Lima Terhadap Kenaikan Harga BBM
Untuk mendapatkan hasil respon masyarakat mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak, pengumpulan data dilakukan dengan membagi pertanyaan kedalam dua kategori respon
yaitu Persepsi dan sikap. Tujuannya untuk mengukur pemahaman dan sikap responden tentang adanya kenaikan harga BBM dan memudahkan dalam melakukan proses analisa data.
5.2.1 Persepsi Responden Terhadap Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak
Dalam mengukur respon juga diperlukan pengetahuan. Karena jika pengetahuan persepsi tentang sesuatu hal tidak ada maka respon tidak akan muncul. Persepsi adalah suatu
proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penerimaan.
Diagram 5.6 Pengetahuan PKL Tentang Larangan Berjualan
Sumber : Hasil Kuesioner 2015
5 10
15 20
25
Tahu Kurang Tahu
Tidak Tahu Persentase
58 28
14 Frekuensi
21 10
5 58
28 14
Persentase Frekuensi
54 Berdasarkan data pada diagram diatas, dapat dilihat bahwa responden mayoritas
mengetahui tentang adanya larangan berjualan disepanjang badan jalan dr. mansyur, khususnya di wilayah depan kampus USU kota medan, yaitu sebanyak 21 responden 58, kemudian 10
responden 28 menjawab bahwasanya mereka kurang mengetahui adanya larangan berjualan dan sisanya sebanyak 5 responden 14 menjawab tidak mengetahui.
Hal ini berarti bahwa pemerintah telah mensosialisasikan penetapan daerah tersebut sebagai zona larangan berjualan sesuai dengan perda kota medan, namun begitu pedagang tetap
berkeras berjualan di sepanjang jalan tersebut, dan terkesan mengabaikan larangan tersebut. Hal ini diperkuat oleh pendapat yang disampaikan oleh salah satu responden bernama Rahmad 39
yang berjualan siomay, dia mengatakan bahwa :
“saya tahu tentang adanya larangan berjualan diwilayah ini, namun hal ini tetap kami lakukan karena keterbatasan modal yang kami miliki untuk menyewa sebuah kios, apalagi di tengah kondisi ekonomi sulit dengan kenaikan
harga BBM kemarin.”
Tidak adanya upaya pemerintah dalam menyediakan sebuah tempat berjualan yang layak dan sesuai aturan bagi para PKL akan membuat jalan jalan lainnya juga akan dipenuhi oleh para
pedagang pedangan serupa. Dan aturan aturan yang ada akan menjadi hiasan belaka.
5.7 Pengetahuan Responden Tentang BBM yang disubsidi oleh Negara. karena jawabannya 100 jadi tidak pakai diagram
55
Diagram 5.8 Pengetahuan PKL Tentang Kebijakan Kenaikan Harga BBM
Sumber : Data kuesioner 2015 Berdasarkan data pada diagram 5.8 dapat dilihat bahwa sebanyak 25 responden
70 mengetahui tentang adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak, kemudian 7 responden 19 menjawab kurang mengetahui dan 4 responden 11 menjawab tidak tahu.
Hal ini berarti bahwa kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM telah tersosialisasikan dengan baik, dilihat dari pengetahuan responden terhadap kebijakan
tersebut.
5 10
15 20
25 30
Tahu Kurang
Tahu Tidak Tahu
Persentase 70
19 11
Frekuensi 25
7 4
25 7
4 70
19 11
Persentase Frekuensi
56
Diagram 5.9 Perolehan Informasi Pedagang melalui Media Cetak atau Elektronik
Sumber : Data kuesioner 2015 Berdasarkan data pada diagram 5.9 dapat diketahui bahwa mayoritas pedagang yaitu
sebanyak 11 responden 30 mengetahui kenaikan tersebut dari media cetak maupun media elektronik, kemudian 3 responden 8 mengatakan kurang mengetahui dan sisanya 22
responden 62 menjawab tidak tahu. Hal ini berarti bahwa media cetak dan elektronik telah berperan dalam membantu
pedagang dengan menginformasikan kenaikan harga BBM, sebagai upaya pemerintah dalam mensosialisasikan kenaikan harga BBM.
5 10
15 20
25
Tahu Kurang Tahu
Tidak Tahu persentase
30 8
62 Frekuensi
11 3
22 11
3 22
30
8 62
persentase Frekuensi
57
Diagram 5.10 Pengetahuan Pedagang tentang penyebab kenaikan harga BBM
Sumber: Data Kuesioner 2015 Berdasarkan data pada diagram 5.10, sebanyak 10 responden 28 menjawab
mengetahui penyebab kenaikan harga BBM, dan sebanyak 13 responden 36 menampilkan hasil yang sama yaitu dengan menjawab kurang tahu dan tidak tahu tentang kenaikan harga
BBM. Dari hasil data yang didapat menunjukkan bahwa sebagaian besar pedagang kurang
mengetahui bahkan tidak tahu tentang penyebab kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini diperkuat dengan pendapat yang di utarakan oleh Ibu Ani 45 penjual sop
buah, dia mengatakan bahwa :
“Saya tahu tentang adanya kenaikan harga BBM, namun apa penyebab sampai harga BBM itu dinaikkan saya juga tidak mengetahuinya, diberitapun tidak terlalu jelas mengenai penyebab kenaikan harga BBM.”
Sosialisasi yang kurang mendetail mengenai penyebab kenaikan harga BBM membuat masyarakat khususnya pedagang menimbulkan asumsi-asumsi negatif. Hal ini dapat memicu
ketidakpercayaan mereka terhadap pemerintah.
10 20
Tahu Kurang
Tahu Tidak
Tahu Persentase
28 36
36 Frekuensi
10 13
13 10
13 13
28 36
36
Persentase Frekuensi
58
Diagram 5.11 Pengetahuan Pedagang Tentang dampak naiknya harga BBM
Sumber: Data kuesioner 2015 Berdasarkan data pada diagram 5.11 dapat diketahui bahwa sebanyak 25 responden
70 menjawab tahu akan dampak akibat kenaikan harga BBM, sedangkan 7 responden 19 mengatakan kurang tahu dan 4 responden 11 menjawab tidak tahu dampak dari kenaikan
harga BBM. Data diatas menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM memberikan dampak terhadap
para pedagang, Yusuf 32 salah satu pedagang yang berjualan di depan kampus USU menjelaskan :
“kenaikan harga BBM sudah pasti berdampak terhadap kami, apalagi kami hanya pedagang – pedagang kecil dengan modal yang pas – pasan. Dampak yang pasti dengan adanya kenaikan harga BBM
ialah naiknnya modal kami, karena sudah pasti harga bahan bahan pokok dipasar bakalan naik dan kami harus menyesuaikannya dengan mengatur kembali harga dagangan kami, sudah pasti ini berimbas juga
terhadap omset kami.”
Pemerintah seharusnya sudah dapat mengantisipasi dampak dari kenaikan BBM tersebut, sebab kenaikan ini juga bukanlah yang pertama kali. Dengan turunnya pemerintah mengatasi
5 10
15 20
25 30
Tahu Kurang Tahu
Tidak Tahu Persentase
70 19
11 Frekuensi
25 7
4 25
7 4
70
19 11
Persentase Frekuensi
59 masalah ini diharapkan pedagang – pedagang kecil dapat terbantu dan terlindungi. Sebab pelaku
usaha kecil ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan bukan tidak mungkin ekonomi Indonesia dapat berkembang dan tumbuh dengan baik.
Diagram 5.12 Pengetahuan Pedagang Tentang peran BBM dalam aktifitas ekonomi
Sumber: Data kuesioner 2015 Dari diagaram 5.12 terlihat bahwa responden yang mengetahui peran BBM terhadap
aktifitas ekonomi sebanyak 24 responden 67, kemudian sebanyak 7 responden 20 menjawab kurang tahu dan sisanya yakni 5 responden 13 menjawab tidak tahu.
Hal ini berarti pedagang paham akan pentingnya peran BBM terhadap aktifitas ekonomi. Reza 20 seorang penjual bakso mengatakan :
“peran BBM sangat penting bagi aktifitas ekonomi, kita tahu bahwa mulai dari pengiriman hingga pengolahan semuanya menggunakan BBM sebagai sumber pokok, maka jika BBM naik otomatis
proses – proses tadi juga mengalami penyesuain.”
5 10
15 20
25
Tahu Kurang Tahu
Tidak Tahu Persentase
67 20
13 Frekuensi
24 7
5 24
7 5
67
20 13
Persentase Frekuensi
60 BBM merupakan energi utama dalam aktifitas ekonomi, perannya sangat sentral dalam
proses distribusi dan pengolahan, kenaikannya akan berakibat fatal, maka seharusnya pemerintah mengkaji dahulu sebelum menaikkan harga yang dinilai tidak populis tersebut.
Diagram 5.13 Pengetahuan Pedagang Tentang Pengaruh kenaikan harga BBM terhadap Barang dan
jasa
Sumber : Data kuesioner 2015 Berdasarkan data dari diagram 5.13 dapat dilihat bahwa mayoritas pedagang mengetahui
pengaruh kenaikan harga BBM terhadap barang dan jasa yakni sebesar 27 responden 75, kemudian 7 responden 19 kurang mengetahui dan sisanya sebanyak 2 responden 6 tidak
mengetahui. Diagram tersebut menggambarkan bahwa para pelaku ekonomi khususnya pedagang kaki
lima di depan kampus USU mengetahui akibat dari naiknya harga BBM terhadap barang dan jasa. Hal ini tidak saja berimbas bagi mereka sebagai produsen, tetapi juga pedagang sebagai
konsumen.
5 10
15 20
25 30
Tahu Kurang Tahu
Tidak Tahu Persentase
75 19
6 Frekuensi
27 7
2 27
7 2
75
19 6
Persentase Frekuensi
61
Diagram 5.14 Pengetahuan Pedagang Tentang Pengaruh kenaikan harga BBM terhadap Bahan Pokok
Sumber : Data kuesioner 2015 Berdasarkan data diagram 5.14 dapat dilihat bahwa sebanyak 31 responden 86
menjawab mengetahui bahwa jika BBM naik makan harga bahan pokok juga akan naik, kemudian 3 responden 8 menjawab kurang tahu dan sisanya sebanyak 2 responden 6
menjawab tidak tahu pengaruh tentang naiknya BBM terhadap bahan – bahan pokok. Hal ini menyimpulkan sebuah persepsi dikalangan pedagang bahwa ketika harga BBM
dinaikkan maka harga bahan bahan pokok juga akan ikut naik. Itu artinya bahan – bahan yang akan mereka gunakan untuk berjualan juga akan naik dan hal ini menambah berat modal dagang
mereka. Hal inilah yang perlu disikapi oleh pemerintah untuk dapat mengatur dan menekan harga agar masyarakat masih mampu membeli sesuai dengn daya beli mereka.
5 10
15 20
25 30
35
Tahu Kurang Tahu
Tidak Tahu Persentase
86 8
6 Frekuensi
31 3
2 31
3 2
86
8 6
Persentase Frekuensi
62
Diagram 5.15 Pengetahuan Pedagang Tentang tujuan dinaikkannya Harga BBM
Sumber: Data kuesioner 2015 Menurut data pada diagram 5.15 menunjukkan bahwa mayoritas pedagang yaitu 15
responden 42 menyatakan kurang tahu tentang tujuan dari kenaikan harga BBM. Kurang mengetahui berarti tidak mengetahui secara rinci tujuan yang dicanangkan pemerintah akan
kenaikan BBM. Hal ini disebabkan oleh tidak lengkapnya informasi yang beredar dikalangan pedagang akibat dari pola sosialisasi yang tidak jelas. Sementara itu sebanyak 11 responden
31 menjawab tahu tujuan dari kenaikan harga BBM dan sebagian lainnya sebanyak 10 responden 27 menjawab tidak tahu menahu akan tujuan dari naiknya BBM.
BBM merupakan barang public dan konsumsi primer masyarakat Indonesia, oleh sebab itu segala hal yang menyangkut kebijakan penyesuaian harga BBM harus disosialisasikan
dengan baik, jelas dan tepat agar dapat di terima oleh semua pihak yang terkena dampaknya.
2 4
6 8
10 12
14 16
Tahu Kurang Tahu
Tidak Tahu Presentase
31 42
27 Frekuensi
11 15
10 11
15 10
31 42
27
Presentase Frekuensi
63
Diagram 5.16 Pengetahuan Pedagang Tentang landasan hukum kenaikan harga BBM
Sumber: Data Kuesioner 2015 Berdasarkan data diagram 5.16 menunjukkan bahwa hanya segelintir pedagang yang
mengetahui tentang landasan hukum naiknya harga BBM yaitu 2 responden 6. Sementara sebanyak 17 responden 47 menyatakan kurang tahu tentang landasan hukum naiknya harga
BBM tersebut. Hal ini dikarenakan tidak rincinya sosialiasasi yang disampaikan pemerintah dan tidak adanya upaya yang dilakukan pedagang untuk mencari tahu. Hal ini dibuktikan dengan 17
responden 47 yang menjawab tidak tahu tentang landasan hukum yang dimaksud. Ketidakjelasan informasi yang berkembang dikalangan masyarakat khususnya pedagang,
akan menghadirkan kepanikan baik terhadap lonjakan harga maupun daya beli masyrakat yang jika tidak segera direspon oleh pemerintah akan berakibat semakin buruknya kondisi
perekonomian masyarakat. Maka keterbukaan informasi sangat diharapkap guna meredakan emosi masyarakat akibat kebijakan non populis yang diambil.
5 10
15 20
Tahu Kurang Tahu
Tidak Tahu persentase
6 47
47 Frekuensi
2 17
17 2
17 17
6 47
47
persentase Frekuensi
64
Diagram 5.17 Pengetahuan Pedagang Tentang Pengaruh kenaikan harga BBM terhadap Pedagang
Sumber: Data kuesioner 2015 Dari data diagram 5.17 dapat dijelaskan bahwa mayoritas pedagang mengetahui pengaruh
kenaikan harga BBM bagi perekonomian mereka yakni sebesar 31 responden 86 dan selebihnya yaitu sebanyak 5 responden 14 menyatakan kurang tahu secara pasti dari kenaikan
tersebut. Pedagang kaki lima adalah mereka yang berjualan dengan modal yang minim dan
menempati ruang ruang publik sebagai tempat berjualan mereka, biasa mereka berjualan menggunakan gerobak, alas tikar dan sebagainya yang keberadaannya di anggap oleh pemerintah
sebagai perusak pemandangan umum. Biasanya pedagang mendapatkan bahan – bahan dagangan dengan membelinya dipasar kemudian diolah menjadi produk yang sesuai dengan dagangan
mereka. Kenaikan harga BBM dapat memicu kenaikan harga bahan dipasar yang biasa mereka beli dan sudah pasti berimbas dengan modal usaha mereka, harga dagangan juga para pembeli
5 10
15 20
25 30
35
Tahu Kurang Tahu
Tidak Tahu Persentase
86 14
Frekuensi 31
5 31
5 86
14 Persentase
Frekuensi
65 yang juga merasakan dampak dari kenaikan harga BBM. Retno 25 salah satu penjual es kelapa
mengatakan :
“ naiknya harga BBM membuat bahan-bahan jualan saya seperti gula, plastic, kelapa muda dan lainnya mengalami kenaikan akibat ongkos transport yang naik. Saya biasa membeli kelapa dari
orang yang menawarkan kelapa kepada saya, kelapa tersebut berasal dari daerah hamparan perak. Akibat naiknya BBM maka ongkos antar mereka pun naik dan harganya jadi ikutan naik. Jika
saya menaikkan harga jualan saya otomatis pembeli akan berkurang, maka saya memilih mengurangi sedikit porsinya biar harganya tetap. Walaupun begitu tetap saja pembelinya juga
mulai berkurang. Jadi saya mohon kepada pemerintah untuk menurunkan lagi harga BBM agar bisa kembali seperti semula.”
Kenaikan harga BBM ini memberikan dampak langsung kepada pedagang dengan naiknya harga bahan bahan pokok. Diharapkan pemerintah dapat segera mengantisipasinya
Diagram 5.18 Pengetahuan Pedagang Tentang Sosialisasi Kenaikan Harga BBM
Sumber: Data Kuosioner 2015 Berdasarkan data diagram 5.18 diatas menunjukkan bahwa mayoritas pedagang
sebanyak 30 responden 83 menyatakan tidak tahu adanya sosialisasi yang dilakukan tentang kenaikan pemerintah. Kemudian sebanyak 2 responden 6 menjawab mendapatkan sosialisasi
5 10
15 20
25 30
35
Ya Kurang Tahu
Tidak Tahu Persentase
6 11
83 Frekuensi
2 4
30 2
4 30
6 11
83
Persentase Frekuensi
66 namun itupun didapatnya dari media-media cetak dan elektronik bukan dari pemerintah
langsung, sementara sisanya 11 responden 4 menyatakan kurang mengetahui adanya proses sosialisasi yang dilakukan pemerintah.
Hal ini menjadi suatu hal yang timpang disebabkan proses kenaikan harga BBM telah terjadi, namun sosialisasinya malah tidak pernah terjadi
Diagram 5.19 Pengetahuan Pedagang Tentang Sosialisasi Kenaikan Harga BBM Oleh Pemerintah
Setempat
Sumber: Data Kuesioner 2015 Berdasarkan data diagram 5.19 diatas menunjukkan bahwa mayoritas pedagang
sebanyak 18 responden 50 menyatakan tidak tahu adanya sosialisasi yang dilakukan tentang kenaikan pemerintah. Kemudian sebanyak 7 responden 20 menjawab mendapatkan
sosialisasi namun itupun didapatnya dari media-media cetak dan elektronik bukan dari pemerintah langsung, sementara sisanya 11 responden 30 menyatakan kurang mengetahui
adanya proses sosialisasi yang dilakukan pemerintah.
5 10
15 20
Tahu Kurang Tahu
Tidak Tahu Persentase
20 30
50 Frekuensi
7 11
18 7
11 18
20 30
50
Persentase Frekuensi
67
Diagram 5.20 Pengetahuan Pedagang Tentang Manfaat kenaikan Harga BBM
Sumber: Data Kuesioner 2015 Seseorang yang mengetahui manfaat suatu program akan cenderung untuk lebih
merespon positif kebijakan tersebut. Tujuan suatu kebijakan biasanya sejalan dengan kepentingan khalayak ramai. Dengan tercapainya tujuan maka dapat dirasakan manfaatnya.
Tujuan bisa diartikan sebagai suatu yang ingin dicapai, serta manfaat ialah apa yang berguna bagi seseorang. Berdasarkan data pada diagram 5.20 menunjukkan bahwasanya
responden menjawab tidak tahu manfaat yang didapat dari naiknya harga BBM yaitu sebanyak 29 responden 81, sedangkan yang menjawab kurang tahu adalah 5 responden 14 dan yang
menyatakan tahu sebanyak 2 responden 5. Abdul Halim 49 pedagang sate menjelaskan
“tidak ada manfaat yang bisa kami rasakan dengan naiknya harga BBM ini, selain harga bahan bahan semakin mahal, pembeli juga semakin berkurang, jika pemerintah menganggap kebijakan ini
adalah jalan yang baik, maka saya mengatakan kebijakan ini membunuh kami.”
5 10
15 20
25 30
Tahu Kurang Tahu
Tidak Tahu Persentase
5 14
81 Frekuensi
2 5
29 2
5 29
5 14
81
Persentase Frekuensi
68
5.2.2 Sikap Responden Terhadap Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak BBM