41
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Jalan. Dr. Mansyur
Lokasi penelitian yang peneliti lakukan terletak di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan, kecamatan Medan baru Kota Medan yang merupakan salah satu lingkungan dari dua
belas lingkungan yang ada di Kelurahan Padang Bulan. Secara geografis,Kelurahan Padang Bulan Medan berbatasan dengan:
Kelurahan Merdeka di sebelah Utara
Kelurahan Titi Rante di sebelah Selatan
Kelurahan Padang Bulan Selayang 1 di sebelah Barat
Kelurahan Polonia di sebelah Timur
Nama Dr.Mansur sendiri diambil dari nama cendikiawan puak Melayu Sumatera Timur kini Sumatera Utara yaitu Dr. Tengku Mansyur yang lahir pada tahun 1897 di Asahan.
Namanya dijadikan sebagai nama jalan di kota Medan layaknya sosok pahlawan karena jasa- jasanya di bidang kesehatan masyarakat.
Jalan Dr. Mansyur adalah salah satu jalan terpadat yang ada di Kota Medan. Jalan ini adalah jalan yang menghubungkan Jalan Jamin Ginting dan Jalan Setia Budi serta dilalui oleh
berbagai akses transportasi umum seperti angkutan kota, becak, taksi dsb. Jalan Dr Mansur merupakan salah satu jalan yang cukup populer dikota medan, karena dijalan ini terdapat ikon
kota Medan maupun Sumatera Utara, yaitu kampus Universitas Sumatera Utara. Keberadaan kampus tersebut membuat suasana di sepanjang jalan ini tidak pernah mati baik siang maupun
42 malam. Kehadiran puluhan ribu mahasiswa dari dalam kota medan sendiri maupun daearah
daerah di sumatera utara dan Indonesia secara umum menjadi magnet tersendiri buat pelaku usaha usaha kecil dan menengah untuk membangun kebolehannya dalam berbisnis. Tak pelak
disepanjang jalur yang disebut juga sebagai kawan kuliner kota medan ini tumbuh bak jamur dimusim hujan café café maupun tempat tempat tongkrongan lainnya, yang sudah pasti objek
pasarnya adalah mahasiswa yang tinggal dan ngekos diwilayah tersebut. Berbagai keunikan dan failitas mewah pun dilahirkan, mulai dari menu – menu makanan dan minuman yang menawan
juga berbagai sarana seperti wifi dan colokan listrik yang saat ini seperti menjadi kebutuhan primer bagi perkembangan remaja dan kaum mahasiswa. Hal ini dilakukakn guna menarik minat
mahasiswa untuk sekedar bersantai menghilangkan penat sehabis kuliah ataupun sembari juga menegrjakan tugas tugas kuliah.
Tidak hanya mereka pelaku usaha yang memiliki modak besar dan kios kios mewahnya, para pedagang pedagang kecil pinggir jalan yang biasa juga disebut pedagang kaki lima PKL
juga marak berjualan disepanjang jalan Dr. mansyur ini, khususnya disepanjang pintu I – IV depan kampus USU. Kehadiran mereka juga disambut hangat oleh mahasiswa dan warga sekitar,
walaupun pemerintah telah melarang dan kadang juga melakukan razia dan pengusiran kepada pedagang yang mengganggu estetika dan kelancaran arus lalu lintas. Para pedagang pinggiran ini
pun menjadi pilihan utama mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan untuk dating ke café café yang dibekali fasilitas mewah, walaupun juga berada dijalan yang sama. Selalin itu tempat ini
juga biasa dijadikan destinasi, sembari menunggu pergantian matakuliah dari yang satu kematakuliah lainnya.
Selain café-café dan pedagang kecil lainnya, di sepanjang jalan ini juga terdapat minimarket – minimarket, rumah kost, warung internet warnet, rental computer, serta kios kios
43 lainnya yg meyediakan bernagai keperluan mahasiswa seperti alat tulis, fotocopy dsb. Benar
bahwa seluruh bisnis ekonomi yang berkembang di wilayah ini semuanya ditujukan untuk mahasiswa. Satu lagi yang mewah dijalan Dr. Mansyur ini ialah keberadaan Rumah Sakit
Pendidikan USU yang tepat berada di depan fakultas Psikologi USU depan Pintu II kampus USU. Rumah sakit ini pun menjadi harapan baru masyarakat sekitar untuk mendapatkan
pengobatan dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keilmuan kesehatan di Sumatera Utara, walaupun status akreditasi yang melekat pada rumah sakit ini adalah C, serta
berbagai persoalan yang saat ini sedang mendera rumah sakit tersebut. Sebab dari peresmiannyanya di tahun 2013 sampai sekarang rumah sakit ini belum berjalan secara optimal
dalam aktifitasnya. Keramaian kawan Dr. mansyur ini setiap harinya tak pelak mengundang dinas pariwisata
dan kebudayaan kota medan dengan menjadikannya sebagai kawasan destinasi kuliner Kota Medan. Dinas pariwisatapun bukannya tanpa sebab melabeli jalan tersebut menjadi kawasan
kuliner, mengingat didaerah ini terdapat puluhan tempat makan yang juga menyediakan dan menampilkan menu menu, yang pastinya khas medan. Selain itu fasilitas seperti life music dan
layar layar raksasa sebabagi tempat berkumpulnya kawula muda meyaksikan tiap tiap pertandingan sepakbola dari dalam maupun luar negeri menjadikan daya tarik dan sentuhan
tersendiri. Hal inilah yang membuat dinas pariwisatan dan kebudayaan kota medan menyematkan kawasan ini sebagai kawasan kuliner kota medan.
Dilihat dari banyaknya aktifitas yang dilakukan tidak hanya dimanfaatkan oleh pelaku usaha dan bisnis untuk mendirikan beragam toko yang menjual keperluan kuliah mahasiswa
Universitas Sumatera Utara baik itu alat tulis bahkan keperluan untuk lab. Kebutuhan mahasiswa untuk mengakses informasi yang cepat dan efektif dijawab oleh pelaku usaha dengan
44 menghadirkan kartu perdana yang langsung terhubung dengan internet sesuai dengan kondisi
tren mahasiswa sekarang yang tidak lepas dari gadget. Namun amatlah disayangkan, sebab pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan menjadi
kawasan tujuan bagi seluruh mahasiswa, maupun warga kota medan dan luar kota medan tidak menjadikan drainase dan aspal jalan menjadi perhatian pemko medan. Jalan yang berlubang dan
gelap ditiap malamnya membuat daerah ini juga rawan kejahatan khusnya dijam jam istirahat pada pukul 03.00 wib – 05.00 wib. Banyak perampokan dengan kekerasan yang biasa disebut
“begal” terjadi di jam jam rawan tersebut, tingkat kecelakaan pun tinggi akibat buruknya permukaan jalan did r mansyur ini. Selain itu, tingginya angka pembangunan bangunan fisik
milik swasta maupun perorangan tidak di imbangi dengan pembangunan dan perbaikan drainase diwilayah tersebut, akibatnya setiap musim hujan maka kawasan ini banjir, dan ainya
menggenang setinggi lutut orang dewasa. Sebab sejatinya tali air sungai Babura yang memotong jalan Dr. Mansyur telah dipenuhi oleh sampah sampah, akibat fungsinya tidak lagi optimal untuk
mengalirkan air, dan kapasitasnya pun juga sudah tidak sanggup lagi untuk menampung volume air yang cukup tinggi. Oleh sebab itu diharapkan kepada pemerintah untuk memberikan
perhatian serius, sebab kawasan ini adalah kawasan yang telah member keuntungan luar biasa, khususnya dari pajak bangunan, makanan dan minuman maupun parker, dan diharapkan juga
patrol rutin yang dijalankan oleh pihak kepolisian untuk menekan tindak kejahatan yang semakin tinggi dibeberapa bulan terakhir.
4.2 Demografi Lokasi