Penentuan Jenis Kegagalan Potensial Penentuan DampakEfek yang Ditimbulkan oleh Kegagalan Penentuan Nilai Efek Kegagalan Severity, S

Tabel 5.19. Identifikasi Penyebab Reduced Speed Losses di Mesin Hammer Mill Primer cause Sekunder cause Tersier cause Material Kadar air tinggi Penjemuran tidak merata Metode Kecepatan mesin dikurangi Umur mesin tua Mesin Kecepatan mesin berkurang Perawatan tidak optimal Keausan komponen Sumber : Pengolahan Data.

5.2.8. Failure Mode and Effect Analysis FMEA

Pembuatan FMEA bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko- risiko yang berhubungan dengan potensi kegagalan serta prioritas langkah perbaikan. FMEA merupakan suatu prosedur terstruktur yang mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan failure mode. Mode kegagalan merupakan semua yang termasuk dalam kecacatan dan kondisi di luar batas spesifikasi. Kegagalan yang terjadi pada setiap tahapan proses produksi di identifikasi efek yang disebabkannya dengan melakukan wawancara pada setiap responden yang telah ditetapkan. Tahap –tahap dalam pembuatan failure mode and effect analysis adalah sebagai berikut :

1. Penentuan Jenis Kegagalan Potensial

Analisis dengan diagram pareto pada Gambar 5.5. didapat dua jenis kegagalan yang mempengaruhi efektivitas mesin hammer mill secara signifikan selama proses produksi yaitu breakdown losses dan reduced speed losses. Kemudian dianalisis penyebab dari dua kegagalan dengan menggunakan cause Universitas Sumatera Utara and effect diagram yang didapat pada Gambar 5.6. dan Gambar 5.7. Pembuatan FMEA dilakukan pada dua jenis kegagalan tersebut.

2. Penentuan DampakEfek yang Ditimbulkan oleh Kegagalan

Efek yang ditimbulkan dari kedua jenis kegagalan tersebut yaitu : 1. Breakdown losses, kerugian waktu produksi akibat kerusakan mesin yang mengharuskan proses produksi terpaksa dihentikan. Kerugian waktu tersebut disebabkan oleh kegagalan-kegagalan berikut : a. Screen sobek. b. Screen renggang. c. Magnet kotor. d. Vibrasi terlalu tinggi. e. V-belt putus. 2. Reduced speed losses, kerugian waktu akibat kecepatan mesin hammer mill yang berproduksi dibawah kecepatan ideal mesin. Kerugian waktu tersebut disebabkan oleh kegagalan-kegagalan berikut : a. Kecepatan mesin berkurang. b. Umur mesin tua. c. Hammer aus.

3. Penentuan Nilai Efek Kegagalan Severity, S

Efek kegagalan severity dapat ditentukan dari kedua jenis kerugian dengan melakukan brainstorming dengan kepala produksi, kepala mekanik, dan kepala bagian pelet kayu. Universitas Sumatera Utara Pemberian nilai severity pada breakdown losses sebagai berikut : 1. Screen sobek, disebabkan karena hammer mill mengolah bahan baku yang bercampur material asing logam danatau batu. Screen sobek akan menyebabkan material keluar dari hammer mill sebelum waktunya sehingga masih terdapat partikel yang berukuran diatas standar. Screen sobek harus diganti, selama masa penggantian screen, mesin dimatikan selama 3 jam sehingga diberi rangking severity 6. 2. Screen renggang, disebabkan penginstalasian yang kurang baik. Screen renggang menyebabkan material yang berukuran besar keluar melewati sisi screen yang renggang, sehingga sejumlah material tidak dihancurkan sesuai ukuran yang diinginkan. Screen yang renggang harus diperbaiki pemasangannya. Selama perbaikan mesin dimatikan selama 2 jam. Rangking severity untuk screen renggang adalah 6. 3. Magnet kotor, disebabkan pembersihan permukaan magnet kurang optimal dan terlalu banyak pengotor logam pada bahan yang masuk ke hammer mill. Bila magnet kotor maka daya magnet berkurang sehingga terdapat logam yang ikut terproses dalam hammer mill. Logam dapat menyebab screen sobek. Pembersihan permukaan magnet tidak dapat dilakukan tanpa menghentikan proses produksi selama 30 menit. Rangking severity untuk magnet kotor adalah 5. 4. Vibrasi terlalu tinggi, disebabkan serta elemen mesin yang longgar seperti hammer, hammer rods, dan screen. Bila terjadi vibrasi maka hammer mill dimatikan dan komponen seperti hammer, hammer rods, dan screen Universitas Sumatera Utara dilepaskan kemudian dipasang kembali. Perbaikan ini memerlukan waktu 4 sampai 8 jam. Rangking severity untuk vibrasi terlalu tinggi adalah 8. 5. V-Belt putus, disebabkan oleh umur belt melebihi batas pemakaian. Bila v- belt putus mesin akan mati secara tiba-tiba. Penggantian v-belt dilakukan selama 1 jam. Rangking severity untuk v-belt adalah 5. Pemberian severity pada reduced speed losses adalah sebagai berikut : 1. Kecepatan mesin berkurang, disebabkan oleh hammer mill menghancurkan bahan baku diluar standar, serta mengolah kembali produk yang dikembalikan dari dust separator. Berkurangnya potensi waktu produksi selama 1 jam. Diberi nilai 5. 2. Umur mesin tua, dikarenakan pemakaian mesin melebihi umur teknis. Berkurangnya potensi waktu produksi sebesar 1 jam. Diberi nilai 5. 3. Hammer aus, dikarenakan komponen hammer mill melebihi umur teknis. Berkurangnya potensi waktu produksi sebesar 30 menit. Diberi nilai 4.

4. Penentuan Nilai Peluang Kegagalan Occurrence, O

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

8 90 196

Rancangan Perbaikan Kualitas Dan Efektivitas Dengan Integrasi Konsep Overall Equipment Effectiveness, Failure Mode & Effect Analysis Dan Fault Tree Analysis Di PT.Paperteries De Mauduit (PDM) Indonesia

4 45 120

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PERAWATAN MESIN PERONTOK BULU UNGGAS DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (Studi Kasus di Perusahaan Pengolahan Ayam Kampung Pasuruan)

0 0 6

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

0 0 18

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

0 0 8

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 11

Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 1 19