Menghitung Nilai RPN Risk Priority Number

3. Hammer aus, Pengendalian dengan cara operator menjaga aliran bahan baku yang diolah supaya hammer mill tidak overload. Preventive maintenance dapat mencegah kerusakan yang akan terjadi. Diberi nilai 8.

7. Menghitung Nilai RPN Risk Priority Number

Nilai risk priority number merupakan nilai hasil perkalian dari nilai severity, occurrence, dan detection dari setiap kegagalan yang terjadi. RPN = S x O x D .................................................................................................... 15 Contoh perhitungan dari risk priority misalnya yaitu untuk jenis kegagalan breakdown losses yang disebabkan oleh screen sobek dengan pengendalian membersihkan magnet serta mendisiplinkan operator dalam penyortiran bahan baku. Severity bernilai 6, Occurrence bernilai 7, Detection bernilai 7. Dengan menggunakan persamaan 15 didapat nilai RPN nya yaitu : RPN = 6 x 7 x 7 RPN = 294 Tabel FMEA terhadap proses dengan nilai RPN selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.22. Universitas Sumatera Utara VI-40 Tabel 5.22. FMEA Terhadap Proses dengan Nilai RPN Kerugian Penyebab Kegagalan pada Proses S Efek yang Ditimbulkan oleh Kegagalan O Kendali yang Dilakukan D Penanggulangan RPN Breakdown Losses Screen sobek 6 Material tidak dapat disaring 7 Perawatan mesin dengan membersihkan magnet dapat mengendalikan screen sobek, mendisiplinkan operator dalam menyortir bahan baku 7 Inspeksi bahan baku dan perawatan mesin 294 Screen renggang 6 Material tidak dapat disaring 7 Perawatan dengan mengetatkan screen ketika screen renggang 3 Perawatan mesin secara berkala 126 Magnet kotor 5 Material bercampur logam sehingga screen sobek 8 Perawatan mesin melalui pembersihan magnet dapat mencegah kotoran menumpuk terlalu banyak di magnet 6 Perawatan mesin secara berkala dalam bentuk pembersihan magnet 240 Vibrasi terlalu tinggi 8 Hammer mill tidak menumbuk bahan baku seperti seharusnya 6 Perawatan mesin dalam bentuk pembongkaran dan memasang kembali komponen hammer mill dapat mencegah terjadinya vibrasi 8 Melakukan preventive maintenance dalam bentuk pemeriksaan serta pemasangan ulang komponen secara berkala 384 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.22. FMEA Terhadap Proses dengan Nilai RPN Lanjutan Kerugian Penyebab Kegagalan pada Proses S Efek yang Ditimbulkan oleh Kegagalan O Kendali yang Dilakukan D Penanggulangan RPN Breakdown Losses V-Belt putus 5 Hammer mill berhenti bekerja 6 Pemeriksaan V-Belt dan penggantian ketika terjadi kerusakan 3 Melakukan preventive maintenance berupa Penggantian v-belt setiap 1 bulan 90 Reduced Speed Losses Kecepatan mesin berkurang 5 Mesin bekerja lebih lama untuk menghasilkan produk 10 Mengolah bahan baku yang kadar airnya sesuai standar dan menjaga aliran bahan 3 Memastikan penjemuran telah merata dan hanya mengolah bahan yang sesuai standar 150 Umur mesin tua 5 10 Melakukan perawatan mesin 1 Melakukan perawatan mesin 50 Hammer aus 4 3 Memperlambat laju aus hammer dengan mengolah bahan baku yang memiliki kadar air sesuai standar dan bebas dari material asing logam dan batu serta menjaga kapasitas produksi agar hammer tidak memukul wear plate 8 Inspeksi bahan baku, memastikan penjemuran telah merata dan mendisiplinkan operator dalam menjaga kapasitas mesin 96 Sumber : Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara VI-1

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

8 90 196

Rancangan Perbaikan Kualitas Dan Efektivitas Dengan Integrasi Konsep Overall Equipment Effectiveness, Failure Mode & Effect Analysis Dan Fault Tree Analysis Di PT.Paperteries De Mauduit (PDM) Indonesia

4 45 120

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PERAWATAN MESIN PERONTOK BULU UNGGAS DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (Studi Kasus di Perusahaan Pengolahan Ayam Kampung Pasuruan)

0 0 6

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

0 0 18

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

0 0 8

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 0 11

Peningkatan Dan Pengendalian Kualitas Rubber Wood Pellet Menggunakan Metode Taguchi Dan Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Di Pt. Salix Bintama Prima

0 1 19