Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Penetapan kebijakan K3 Untuk melaksanakan ketentuan penetapan kebijakan k3, pengusaha danatau pengurus :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan pada manusia pada umumnya beserta hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur. Hakikat dan tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja K3 yaitu bahwa faktor K3 berpengaruh langsung terhadap efektifitas kerja pada tenaga kerja dan juga berpengaruh terhadap efisiensi produksi dari suatu perusahaan industri,sehingga dengan demikian mempengaruhi tingkat pencapaiaan produktifitasnya. Karena pada dasarnya tujuan K3 adalah untuk melindungi para tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan dan untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif, sehingga upaya pencapaian produktifitas yang semaksimalnya dari suatu perusahaan industri dapat lebih terjamin. Prinsip mencegah kecelakaan sebenarnya sangat sederhana yaitu dengan menghilangkan faktor penyebab kecelakaan yang disebut tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman Ramli, 2009.

2.2. Konsep Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3

Dalam PP 50 Tahun 2012, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat dengan SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen 9 Universitas Sumatera Utara perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Menurut OHSAS 18001, Sistem Manajemen merupakan suatu set elemen yang saling terkait untuk menetapkan kebijakan dan sasaran. Elemen tersebut adalah proses manajemen dan eleman-elemen implementasinya, mencakup tanggung jawab, wewenang, hubungan antar fungsi, aktifitas, proses, praktis, prosedur, dan sumber daya Ramli, 2009. Proses Sistem Manajemen K3 menggunakan pendekatan PDCA plan-do- check-action, yaitu mulai dari perencanaan, penerapan, pemeriksaan, dan tindakan perbaikan. Dengan demikian Sistem Manajemen akan berjalan terus menerus selama aktivitas organisasi berlangsung. Gambar 2.1. siklus manajemen Universitas Sumatera Utara Manfaatkeuntungan dari penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja SMK3 adalah : 1. Meningkatnya produktivitas kerja karena dapat ditekannya angka kecelakaan yang terjadi di tempat kerja. 2. Dengan ditekannya angka kecelakaan di tempat kerja, maka karyawanpun akan merasa aman dan nyaman dalam bekerja. 3. Dengan perasaan aman dan nyaman pada karyawan maka hubungan antara perusahaan dan karyawanpun akan berlangsung harmonis. 4. Meningkatkan image perusahaan di pangsa pasar karena tidak jarang banyak perusahaan rekanan kita yang mensyaratkan bahwa perusahaan kita harus menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja SMK3.

2.2.1. Tujuan SMK3

Sesuai dengan PP 50 Tahun 2012, pasal 2, tujuan penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja SMK3 adalah a. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerjaburuh, danatau serikat pekerjaserikat buruh c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas. Universitas Sumatera Utara Tujuan berbagai Sistem Manajemen K3 dapat digolongkan sebagai berikut Ramli, 2009: 1. Sebagai alat ukur kinerja K3 dalam organisasi Sistem Manajemen K3 digunakan untuk menilai dan mengukur kinerja penerepan K3 dalam organisasi. Dengan membandingkan pencapaian K3 organisasi dengan prasyarat tersebut, organisasi dapat mengetahui tingkat pencapaian K3. Pengukuran ini dilakukan melalui audit manajemen K3. 2. Sebagai pedoman implementasi K3 dalam organisasi Beberapa bentuk Sistem Manajemen K3 yang digunakan sebagai acuan misalnya ILO OHSMS Guidelines, API HSEMS Guidelines, Oil and Gas Producer Forum OGP HSEMS Guidelines, ISRS dari DNV, dan lainnya. 3. Sebagai dasar penghargaan awards Sistem Manajemen K3 juga digunakan sebagai dasar untuk pemberian penghargaan K3 atas pencapaian kinerja K3, penghargaan K3 diberikan oleh instansi pemerintah maupun lembaga independen lainnya seperti Swords of Honour dari British Safety Council, Five Star Safety Rating System dari DNV atau National Safety Council Award dan SMK3 dari Depnakertrans RI. Karena bersifat penghargaan maka penilaian hanya berlaku untuk periode tertentu. 4. Sebagai sertifikasi Sistem Manajemen K3 dapat digunakan untuk sertifikasi penerapan Manajemen K3 dalam organisasi. Sertifikasi diberikan oleh lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi oleh lembaga akreditasi. Universitas Sumatera Utara

2.3 Penerapan SMK3

Pertimbangan diterapkannya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 tercantum dalam PP 50 Tahun 2012 yaitu : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 87 ayat 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3. Agar penerapan SMK3 dapat mencapai keberhasilan maka perlu perencanaan program yang efektif dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. Menurut Rudiyanto 2002, untuk melaksanakan SMK3 di tempat kerja terdapat ketentuan ketentuan yang wajib dilakukan yaitu : 1. Menetapkan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta menjamin komitmen terhadap SMK3. 2. Merencanakan pemenuhan kebijakan tujuan dan sasaran penerapan SMK3. 3. Menetapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3. 4. Mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. 5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3. Setiap jenis Sistem Manajemen K3 mempunyai elemen atau persyaratan tertentu yang harus dikelola di bangun dalam organisasi. Sistem Manajemen K3 tersebut Universitas Sumatera Utara harus dipraktekkan dalam semua bidangdivisi dalam organisasi. Sistem Manajemen K3 harus dijaga dalam operasinya untuk menjamin bahwa sistem itu punya peranan dan fungsi dalam manajemen perusahaan Suardi, 2005. Kunci keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah Ramli, 2009: 1. SMK3 harus komprehensif dan terintegrasi dengan seluruh langkah pengendalian yang dilakukan. 2. SMK3 harus dijalankan dengan konsisten dalam operasi satu satunya cara untuk pengendalian resiko dalam organisasi. Semua program K3 atau kebijakan K3 yang diambil harus mengacu pada SMK3 yang ada. 3. SMK3 harus konsisten dengan hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang sudah dilakukan. 4. SMK3 harus mengandung elemen-elemen implementasi yang berlandaskan siklus proses manajemen PDCA. 5. Semua unsur atau individu yang terlibat dalam operasi harus memahami konsep dan implementasi SMK3. 6. Adanya dukungan dan komitmen manajemen puncak dan seluruh elemen dalam organisasi untuk mencapai kinerja K3 terbaik. 7. SMK3 harus terintegrasi dalam Sistem Manajemen lainnya yang ada dalam organisasi. Universitas Sumatera Utara Dalam pembuktian penerapan SMK3 perusahaan dapat melakukan Audit melalui badan Audit yang ditunjuk Menteri Pasal 16 ayat 3 PP 50 Tahun 2012. Melalui Audit SMK3 meliputi : 1. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen. 2. Pembuatan dan pendokumentasian rencana K3. 3. Pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak. 4. Pengendalian dokumen. 5. Pembelian dan pengendalian produk. 6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3. 7. Standar pemantauan. 8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan. 9. Pengelolaan material dan perpindahannya. 10. Pengumpulan dan penggunaan data. 11. Pemeriksaan SMK3. 12. Pengembangan keterampilan dan kemampuan.

2.3.1. Faktor Penghambat dan Keberhasilan SMK3

Menurut PT Sucofindo Persero dalam Seminar Nasional di Medan Tahun 2005 yang dikutip oleh Azmi 2008 faktor-faktor penghambat keberhasilan penerapan SMK3 antara lain : 1. Belum adanya persyaratan dari konsumen mengenai pembuktian penerapan SMK3. 2. Dampak krisis ekonomi. Universitas Sumatera Utara 3. Tidak terdapatnya konsekuensi bagi perusahaan yang menunda dan menolak pelaksanaan untuk Audit SMK3. 4. Kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan perusahaan untuk menerapkan SMK3. 5. Biaya Audit yang dianggap memberatkan perusahaan. 6. Frame koordinasi pelaksanan Audit dengan Departemen Teknis lain belum terwujud. Faktor-faktor keberhasilan penerapan SMK3 antara lain: 1. Telah diterapkannya beberapa sistem manajemen yang mendukung penerapan SMK3. 2. Tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induknya. 3. Melakukan studi banding. 4. Adanya tenaga ahli dibidang K3. 5. Adanya departemen atau bagian yang khusu mengenai K3. 6. Telah diperolehnya penghargaan di bidang K3 dari Instansi asing. 7. Telah dimilikinya Safety Committe yang berperan aktif dalam pelaksanaan K3. 8. Terdapatnya tuntutan dari pihak konsumen kepada perusahaan untuk menerapkan SMK3. 9. Terpacunya suatu perusahaan dalam sektornya karena perusahaan lain telah menerapkan SMK3. 10. Adanya upaya pembinaan mengenai SMK3 baik dari asosiasi profesi ataupun dari pembinaan kawasan perusahaan Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Dasar Hukum Penerapan SMK3

1. PP 50 Tahun 2012 Pasal 5: Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaan nya, kewajiban sebagaimana dimaksud berlaku bagi perusahaan adalah mempekerjakan pekerjaburuh paling sedikit 100 orang atau mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi 2. Undang-undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 87: Mewajibkan setiap perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 yang terintegrasi dengan manajemen perusahaan dan Pasal 190 tentang pemberian sanksi administratif. 3. Undang-undang RI No 1. Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2.3.3 Pedoman Penerapan SMK3

Pedoman penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3 menurut PP 50 Tahun 2012 adalah sebagai berikut : Dalam menerapkan SMK3, setiap perusahaan wajib melaksanakan: 1. Penetapan kebijakan K3; 2. Perencanaan K3; 3. Pelaksanaan rencana K3; 4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan 5. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3. Universitas Sumatera Utara 1. Penetapan kebijakan K3 1.1 Penyusunan kebijakan K3 a. tinjauan awal kondisi K3; dan b. proses konsultasi antara pengurus dan wakil pekerjaburuh.

1.2. Penetapan kebijakan K3

a. disahkan oleh pucuk pimpinan perusahaan; b. tertulis, tertanggal dan ditanda tangani; c. secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3; d. dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh pekerjaburuh, tamu, kontraktor, pemasok, dan pelanggan; e. terdokumentasi dan terpelihara dengan baik; f. bersifat dinamik; dan g. ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut masih sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan peraturan perundang-undangan.

1.3. Untuk melaksanakan ketentuan penetapan kebijakan k3, pengusaha danatau pengurus :

Universitas Sumatera Utara a. menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan keputusan perusahaan; b. menyediakan anggaran, tenaga kerja yang berkualitas dan sarana-sarana lain yang diperlukan di bidang K3; c. menetapkan personil yang mempunyai tanggung jawab, wewenang dan kewajiban yang jelas dalam penanganan K3; d. membuat perencanaan K3 yang terkoordinasi; e. melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3.

1.4. Ketentuan tersebut pada penetapan kebijakan k3 diadakan peninjauan ulang secara teratur.

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kesetan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Di PT Madjin Crumb Rubber Factory Indrapura Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 12

Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kesetan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Di PT Madjin Crumb Rubber Factory Indrapura Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 2

Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kesetan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Di PT Madjin Crumb Rubber Factory Indrapura Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 8

Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kesetan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Di PT Madjin Crumb Rubber Factory Indrapura Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 53

Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kesetan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Di PT Madjin Crumb Rubber Factory Indrapura Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 2

Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kesetan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Di PT Madjin Crumb Rubber Factory Indrapura Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 1 28

1.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak - Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Smk3) Di Pt Madjin Crumb Rubber Factory Indrapura Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 3 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) - Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Smk3) Di Pt Madjin Crumb Rubber Factory Indrapura Kabupaten Batubara Tahun 2014

2 5 53

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Smk3) Di Pt Madjin Crumb Rubber Factory Indrapura Kabupaten Batubara Tahun 2014

1 4 8

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PT MADJIN CRUMB RUBBER FACTORY INDRAPURA KABUPATEN BATUBARA TAHUN 2014 SKRIPSI

0 1 12