Identifikasi Faktor Internal kekuatan dan kelemahan dan Faktor Tahap Masukan

5.4. Strategi Peningkatan Daya Saing Buah Lokal Terhadap Keberadaan

Buah Impor Penentuan strategi mengatasi dampak impor untuk peningkatan daya saing buah lokal memiliki tahapan–tahapan yaitu :

5.4.1. Identifikasi Faktor Internal kekuatan dan kelemahan dan Faktor

Eksternal peluang dan ancaman Analisis faktor internal diperlukan untuk mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan yang ada pada perdagangan buah lokal sebagai pertimbangan dalam peningkatan daya saing buah lokal terhadap masuknya buah impor. Faktor yang menjadi kekuatan dalam peningkatan daya saing buah lokal adalah modal pedagang dan ketersediaan buah di pasar lokal. Sedangkan faktor internal yang menjadi kelemahan antara lain kualitas buah lokal baik segi rasa maupun daging buah, tampilan packing buah lokal, dan sifat musiman buah. Analisis faktor eksternal megidentifikasi faktor-faktor yang menjadi peluangdan ancaman bagi peningkatan daya saing buah lokal di Kota Medan. Faktor eksternal yang menjadi peluang adalah penggunaan pengawet pada buah impor, selera konsumen terhadap jenis buah-buahan, serta penawaran dari agen ke pedagang. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi ancaman antara lain adalah adanya supermarket yang identik dengan buah impor di sekitar pasar lokal, penjualan pada akhir pekan atau hari libur, serta harga buah-buahan di pasar lokal.

5.4.2. Tahap Masukan

Tahap masukan terdiri dari matriks IFE Internal Factor Evaluaion dan EFE Eksternal Factor Evaluaion. Tahap ini merupakan tahap awal dalam Universitas Sumatera Utara merumuskan strategi setelah memgidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal. Matriks IFE Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor strategis internal, diperoleh kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses yang dimiliki pedagang. Faktor-faktor strategis internal diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuisioner oleh pedagang buah-buahan lokal. Bobot yang digunakan merupakan hasil pembobotan rata-rata dari semua sampel pedagang. Pemberian peringkat rating dilakukan oleh pedagang yang sama yang merupakan rata-rata peringkatdari semua petani sampel. Dengan memasukkan hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal strategis, kemudian diberi bobot dan peringkat maka diperoleh hasil seperti pada Tabel 5.18 Berdasarkan penghitungan matriks IFE, faktor strategis yang merupakan kekuatan terbesar adalah ketersediaan buah lokal di pasar dengan nilai tertimbang 0,954. Jumlah ketersediaan buah lokal di pasar merupakan faktor yang paling mempengaruhi daya saing buah lokal terhadap masuknya buah impor di daerah penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa perdagangan buah lokal di daerah penelitian bersifat padat produk. Faktor strategis yang merupakan kelemahan terbesar dari perdagangan buah lokal di daerah penelitian adalah buah yang bersifat musiman dengan nilai tertimbang 0,270. Sifat musiman buah sudah menjadi ciri khas buah yang sulit ditanggulangi. Melihat hal ini sebaiknya diterapkan tegnologi dalam pengembangan kedepannya. Tabel 5.18. Evaluasi Faktor Internal Perdagangan Buah Lokal Universitas Sumatera Utara No Faktor Internal Nilai Bobot Rating Nilai Kekuatan 1 Modal yang digunakan pedagang 0,29 3,033 0,879 2 Ketersediaan buah lokal di pasar 0,27 3,533 0,954 Kelemahan 1 Kualitas buah lokal 0,14 1,967 0,275 2 Tampilan buah lokal 0,15 2,133 0,320 3 Buah yang bersifat musiman 0,15 1,800 0,270 Total 1 12,466 2,698 Sumber: Data primer diambil dan diolah dari lampiran 10 dan 12 Hasil analisis matriks IFE untuk kekuatan dan kelemahan diperoleh nilai tertimbang sebesar 2,698 yang menunjukkan kemampuan daya saing buah lokal dalam mengatasi kelemahan dengan menggunakan kekuatan hanya berada pada posisi rata-rata. Matriks EFE Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor strategis eksternal perdagangan buah lokal di daerah penelitian , diperoleh peluang opportunities dan ancaman threats yang berpengaruh pada daya saing buah lokal terhadap buah impor. Nilai pembobotan yang digunakan pada matriks EFE merupakan hasil rata-rata dari seluruh sampel yang dipilih. Pemberian peringkat rating dilakukan oleh sampel pedagang yang sama dan merupakan nilai rata-rata dari seluruh sampel pedagang dengan penghitungan pada lampiran 7 dan 9. Nilai tertimbang diperoleh dari hasil kali antara bobot dengan rating yang akan dipaparkan pada Tabel 5.19. Tabel 5.19. Evaluasi Faktor Eksternal Perdagangan Buah Lokal No Faktor Internal Nilai Bobot Rating Nilai Peluang 1 Penggunaan pengawet pada buah impor 0,19 2,733 0,519 2 Permintaan konsumen 0,21 3,067 0,647 3 Penawaran agen kepada pedagang 0,19 3,067 0,583 Ancaman 1 Adanya supermarket 0,16 1,967 0,315 Universitas Sumatera Utara 2 Pengaruh akhir pekanhari libur 0,12 1,567 0,188 3 Harga buah lokal di pasaran 0,13 1,967 0,256 Total 1 14,368 2,508 Sumber: Data primer diambil dan diolah dari lampiran 11 dan 13 Berdasarkan perhitungan matriks EFE, faktor strategis yang merupakan peluang terbesar perdagangan buah lokal di daerah penelitian adalah permintaan konsumen akan buah lokal tersebut dengan nilai tertimbang 0,647. Permintaan konsumen merupakan pilihan konsumen dalam memilih akan membeli buah lokal atau buah impor. Faktor strategis yang merupakan ancaman terbesar dari perdagangan buah lokal di daerah penelitian adalah pengaruh akhir pekan hari libur dengan nilai tertimbang sebesar 0,188. Pada akhir pekan ataupun hari libur biasanya pasar tradisional yang identik dengan buah lokal lebih sepi dikunjungi konsumen dibandingkan pasar modern sehingga penjualan buah lebih sedikit dari biasanya di daerah penelitian. Hasil analisis matriks EFE untuk peluang dan ancaman diperoleh nilai tertimbang sebesar 2,508. Hal ini menunjukkan kemampuan daya saing buah lokal dalam menanggapi peluang dan mengatasi ancaman tergolong sedang.

5.4.3. Matriks IE