Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Pada Tangki Penyimpanan Di Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
Agar diperoleh minyak sawit dengan mutu yang baik, minyak sawit kasar tersebut mengalami pengolahan secara lebih lanjut. Minyak sawit yang masih kasar
Crude Oil Tank dan setelah melalui pemurnian atau klarifikasi bertahap, maka akan dihasilkan minyak sawit mentah Crude Palm Oil, CPO. Proses penjernihan dilakukan
untuk menurunkan kandungan air didalam minyak. Minyak sawit ini ditampung dalam tangki-tangki penampung dan siap dipasarkan atau mengalami pengolahan lebih lanjut
sampai dihasilkan minyak murni Processed Palm Oil, PPO dan hasil olahan lainnya. Sedangkan sisa olahan berupa Lumpur masih dapat dimanfaatkan dengan proses ulang.
Hingga akhir tahun 2004, luas areal tanaman kelapa sawit di Indonesia telah mencapai 4.000.000 Ha merupakan areal tanaman menghasilkan, yang berarti 37,8
dari total areal kelapa sawit dunia. Siahaan, 2006. Berdasarkan uraian di atas , saya ingin meneliti kadar air dan kotoran minyak
sawit mentah CPO pada tangki penyimpanan di pabrik kelapa sawit PTPN.IV kebun Adolina .
1.2. Permasalahan
Berapakah kadar air dan kotoran minyak sawit CPO pada Continous Settling Tank CST ,di minyak sawit dan apakah sesuai dengan standard mutu internasional atau
SNI .
1.3. Tujuan
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Pada Tangki Penyimpanan Di Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
Untuk menentukan kadar air dan kotoran dari minyak kelapa sawit CPO pada Continous Settling Tank CST sebelum dipasarkan .
1.4. Manfaat
Memberikan informasi tentang kadar air dan kotoran yang terdapat pada minyak sawit mentah CPO pada Continous Settling Tank di pabrik kelapa sawit PTPN.IV kebun
Adolina dan dalam hubungannya dengan standar Internasional atau SNI .
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Pada Tangki Penyimpanan Di Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit secara umum tumbuh rata-rata 20-25 tahun. Pada tiga tahun pertama disebut sebagai kelapa sawit muda, hal ini dikarenakan kelapa sawit tersebut
belum menghasilkan buah. Kelapa sawit berbuah pada usia empat sampai enam tahun. Dan pada usia tujuh sampai sepuluh tahun sebagai periode matang the mature periode,
dimana pada periode tersebut mulai menghasilkan buah tandan segar Fresh Fruit Bunch. Tanaman kelapa sawit pada usia sebelas tahun sampai dua puluh tahun mulai
mengalami penurunan produksi buah tandan segar. Dan terkadang pada usia 20-25 tahun tanaman kelapa sawit mati.
Semua komponen buah sawit dapat dimanfaatkan secara maksimal mungkin. Buah sawit memiliki daging dan biji sawit kernel, dimana daging sawit dapat diolah,
menjadi CPO crude palm oil sedangkan buah diolah menjadi PK kernel palm. Ekstraksi CPO rata-rata 20 sedangkan PK 2,5 .
Untuk sementara cangkang biji sawit dapat dipergunakan sebagai bahan makanan dan industri proses penyulingan, penjernihan dan penghilangan bau.
Disamping itu CPO dapat diuraikan untuk produksi minyak sawit padat RBD Stearin dan untuk produksi minyak sawit cair RBD Olein . RBD Stearin terutama
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Pada Tangki Penyimpanan Di Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.