Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Pada Tangki Penyimpanan Di Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
Kerusakan lemak utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut dengan proses ketengikan. Hali ini disebabkan oleh autoksidasi radikal asam lemak tidak jenuh
dalam lemak . Autoksidasi dimulai dengan pembentukan radikal-radikal bebas yang disebabkan oleh faktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya , peroksida ,
logam-logam berat seperti Cu. Fe , Co , dan Mn. Ketaren,S 1986
2.3 Pengolahan Minyak Sawit
2.3.1 Pemurnian dan Penjernihan Minyak Sawit
Minyak sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau pengepresan masih berupa minyak sawit kasar karena masih mengandung kotoran berupa partikel-partikel dari
tempurung dan serabut kasar 40-50 air . Agar diperoleh minyak sawit yang bermutu baik , minyak sawit kasar tersebut diolah lebih lanjut yaitu dialirkan dalam tangki
minyak kasar crude oil tank dan setelah melaluli pemurnian atau klarifikasi yang bertahap . Tim Penulis PS , 1997
Minyak Sawit dipompakan dari bak tunggu kedalam tangki penjernihan klarifikator. Di dalam tangki penjernihan ini minyak kelapa sawit dimasak lagi dengan
uap air panas selama kurang lebih 60 menit , kemudian didinginkan selama 60 menit. Tidak boleh terjadi kondensasi uap air . Pemanasan juga bertujuan untuk mencegah
pembekuan minyak pada proses selanjutnya .
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Pada Tangki Penyimpanan Di Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
Minyak yang dialirkan dari tangki penjernihan , disaring di dalam alat penyaring sentrifugal . Dari penyaringan sentrifugal minyak bersih dipompakan ke dalam tangki
penimbunan , sedangkan air dan kotoran dikembalikan ke dalam tangki pengendapan . Ketaren,S 1986
2.3.2 Tujuan Pemurnian
Minyak kasar yang diperoleh dari hasil pengempaan datau pemerasan perlu dibersihkan dari kotoran , baik yang berupa padatan solid , lumpur sludge , maupun air . Tujuan
dari pembersihan pemurnian minyak kasar yaitu diperoleh minyak dengan kualitas sebaik mungkin dan dapat dipasarkan dengan harga yang layak .
Untuk memahami tujuan dan hakekat pemurnian minyak kasar , perlu diajari sifat fisika-kimia dari minyak kasar tesebut . Iyung Pahan,2006.
2.3.3 Pemanasan Minyak Sawit
Minyak yang berada dalam monteyues dipanaskan dengan uap air supaya tidak membeku . Dari monteyues dipanaskan dalam bak tunggu dengan bantuan tekanan uap
sebesar 2 kg per cm
2
, dan dari bak tunggu minyak dialirkan kedalam tangki pengendapan .
Ahmad Abdul Aziz : Penentuan Kadar Air Dan Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Pada Tangki Penyimpanan Di Pabrik Kelapa SawiT PTPN.IV Kebun Adolina, 2010.
Di dalam tangki pengendapan , minyak dipanaskan dengan uap air selama kurang lebih 4 jam , kemudian didinginkan selama 3 jam . Perebusan bertujuan untuk
memecahkan struktur emulsi . Memasak minyak dan memisahkan kotoran dan air dari minyak . Pendingin selama 3 jam akan memisahkan minyak dari air dan kotoran dengan
minyak . Minyak akan terapung diatas permukaan air dan kotoran , karena bobot jenisnya lebih kecil daripada bobot jenis air atau kotoran tersebut .
Setelah terpisah kedua cairan dikeluarkan dari tangki melalui saluran yang berbeda . Minyak Sawit dialirkan kedalam bak tunggu sedangkan air dan kotoran
dialirkan ke dalam parit .
Di dalam parit , air kotoran dipanaskan lagi dengan uap air dan kemudian didinginkan . Minyak sawit yag terapung dipisahkan dan dimasukkan kembali ke dalam
tangki pengendapan . Tujuan pekerjaan ini adalah untuk memasak minyak dan memisahkan kotoran dan air .
2.3.4 Pengeringan Minyak Sawit