1.2 Rumusan Masalah
Dalam kompetisi bisnis yang kian meningkat dibutuhkan “taktik” dalam menghadapi kompetitor untuk mempertahankan bahkan memenangkan
persaingan. Walaupun dalam kenyataannya PIMS merupakan produsen susu pasteurisasi satu – satunya diwilayah Berastagi – Sumatera Utara, penentuan
strategi pemasaran bagi perusahaan merupakan suatu keharusan untuk persiapan dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor yang kehadirannya tidak
terduga. Perusahaan harus mampu “mencari” dan “menjemput” konsumennya dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada. Untuk itu perusahaan juga
harus mengetahui dan mengenali lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah : 1.
Apa yang menjadi kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman bagi PT. PIMS dalam mengembangkan perusahaannya?
2. Bagaimana menentukan strategi pemasaran PT. PIMS dengan analisis
SWOT?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis faktor - faktor yang menjadi kelemahan, kekuatan,
peluang, dan ancaman bagi PT. PIMS dalam mengembangkan perusahaannya.
2. Menentukan strategi pemasaran pada PT. PIMS dengan menggunakan
analisis SWOT.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai
bahan pertimbangan bagi perusahaan dan sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta
pengetahuan bagi siapa saja yang ingin menggunakan analisis SWOT sebagai penentu strategi pemasaran dalam penelitiannya.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Strategi
2.1.1.1 Pengertian Strategi
Pimpinan suatu organisasi, setiap hari berusaha mencari kesesuaian antara kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal peluang dan
ancaman suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan persaingan, peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor –
faktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman. Dalam hal ini, seorang pemimpin organisasi perlu menentukan “taktik” permainan sebuah
perusahaan dalam memenangkan persaingan. Strategi merupakan rumusan perencanaan tentang bagaimana
perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan lintas – fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapi tujuannya Fred R. David 2009.
Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing. Secara umum, pengertian strategi merupakan proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana tujuan
tersebut dapat tercapai. Pengertian strategi menurut Chandler 1962 yang dialih bahasakan oleh Freddy Rangkuti yaitu : strategi merupakan alat untuk mencapai
tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya 2014 : 3. Suatu perusahaan dapat
mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. itu.
2.1.1.2 Konsep Strategi
Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain
yag berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep – konsep tersebut adalah sebagai berikut :
a. Distinctive competence
Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki
“Distinctive Competence”. Konsep ini menjelaskan kemampuan spesifik suatu organisasi. Menurut Day dan Wensley 1988 dalam buku Freddy
Rangkuti 2014, identifikasi distinctive competence dalam suatu organisasi meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya.
Dua faktor tersebut dapat menyebabkan perusahaan tersebut dapat lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Keahlian sumber daya manusia
yang tinggi muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang lebih efektif dibandingkan dengan pesaing. Dengan memiliki kemampuan
melakukan riset pemasaran yang lebih baik, perusahaan dapat mengetahui secara tepat semua keinginan konsumen sehingga dapat menyusun
strategi pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Semua kekuatan tersebut dapat diciptakan melalui penggunaan seluruh
potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti peralatan dan proses produksi yang canggih, penggunaan saluran distribusi cukup luas,
penggunaan sumber bahan baku yang tinggi kualitasnya, dan penciptaan brand image yang positif. Semua itu merupakan keunggulan –
keunggulan yang dapat diciptakan untuk memperoleh keuntungan dari pasar dan mengalahkan pesaing.
b. Competitive Advantage
Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Menurut Porter, ada tiga
strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu : Cost leadership, Diferensiasi, dan Fokus. Perusahaan
dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibanding dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih
murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilaikualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat
dicapai oleh perusahaan karena memanfaatkan skala ekonmis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku,
dan sebagainya.
2.1.1.3 Tipe Strategi
Strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis.
a. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakuakan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.
Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai
keuangan, dan sebagainya. b.
Strategi Investasi Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.
Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan,
strategi pembangunan, kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.
c. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen,
misalnya strategi pemasaran, strategi produksi, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi – strategi yang berhubungan dengan keuangan.
2.1.2 Pemasaran
2.1.2.1 Pengertian Pemasaran
Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan pemasaran. Operasi keuangan, akunting, fungsi bisnis lainnya
sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan akan produk dan jasa sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Dengan kata lain,
kegiatan pemasaran merupakan proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba dan merupakan suatu sistem total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang – barang yang dapat memuaskan
keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan pemasaran. Pemasaran yang terampil adalah tujuan yang tidak pernah berhenti
dikejar Kotler dan Keller, 2007. Program pemasaran dimulai dengan sebuah ide tentang produk baru, dan tidak berhenti sampai keinginan
konsumen benar – benar terpuaskan. Pemasaran juga merupakan proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produkyang bernilai
kepada pihak lain. Menurut definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk. Produsen harus melakukan
identifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan menciptakan produk yang diharapkan konsumen. Pemasaran dapat dideskripsikan
sebagai proses pendefinisia, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa.
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial Freddy
Rangkuti 2014. Oleh karena itu, masing – masing individu ataupun kelompok memiliki kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,
menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. Ada tujuh fungsi pemasaran function of marketing pokok : 1
analisis konsumen, 2 penjualan produkjasa, 3 perencanaan produk dan jasa, 4 penetapan harga, 5 distribusi, 6 riset pemasaran, 7
analis peluang. Memahami fungsi – fungsi ini membantu para penyusun strategi mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
pemasaran Fred R. David 2009. 1.
Analisis konsumen adalah pengamatan dan evaluasi kebutuhan, hasrat, dan keinginan konsumen, yang melibatkan pengadaan survey
konsumen, penganalisisan informasi konsumen, pengevaluasian strategi posisi pasar, pengembangan profil konsumen, dan penentuan
strategi segmentasi pasar yang optimal. Pembeli, penjual, distributor, tenaga penjualan, manajer, penjual grosir, peritel, pemasok, dan
kreditor semuanya dapat berpartisipasi dalam proses pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi secara tepat keinginan dan
kebutuhan konsumen.
2. Penjualan Produkjasa
Penerapan strategi yang berhasil umumnya bergantung pada kemampuan sebuah organisasi untuk menjual produk atau jasa
tertentu. Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasarn, seperti iklan,
promosi, penjualan, publisitas, penjualan perorangan, manajemen tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan dealer.
3. Perencanaan produk dan jasa
Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran, pemosisian produk dan merk, pemanfaatan garansi,
pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur produk, gaya produk, kualitas produk, dan penyediaan layanan konsumen. Perencanaan
produk dan jasa terutama penting jika sebuah perusahaan melakukan pengembangan atau diversifikasi produk. Salah satu teknik
perencanaan produk dan jasa yang terefektif adalah uji pemasaran yang memungkinkan sebuah organisasi untuk menguji rencana –
rencana pemasaran alternatif dan meramalkan penjualan produk baru. Uji pemasaran memungkinkan organisasi untuk menghindari kerugian
substansial dengan menunjukkan produk yang lemah serta pendekatan pemasaran yang tidak efektif sebelum produksi skala besar dimulai.
4. Penetapan harga
Lima pemangku kepentingan mempengaruhi keputusan penetapan harga pricing : konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan
pesaing. Para penyusun strategi harus melihat harga baik dari perspektif jangka pendek maupun jangka panjang, karena pesaing
dapat menyalin perubahan harga dengan relatif mudah
5. Distribusi
Distribusi mencakup penggudangan, saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi tempat ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi
persediaan, kurir transportasi, penjualan grosir, dan ritel. 6.
Riset pemasaran Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan penganalisisan
data yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran barang dan jasa. Riset pemasaran dapat mengungkapkan
kekuatan dan kelemahan yang penting, dan periset pemasaran menggunakan berbagai skala, instrument, prosedur, konsep, dan
teknik untuk mengumpulkan informasi 7.
Analisis peluang Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat, dan risiko
yang terkait dengan keputusan pemasaran.
2.1.2.2 Unsur-Unsur Utama Pemasaran
Menurut Freddy Rangkuti 2014, unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu :
a. Unsur Strategi Persaingan
• Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
Masing – masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri. Segmentasi
pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok pembeli yang memiliki kebutuhan, karakterisrik, atau perilaku
berbeda. •
Targeting Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen
pasar yang akan dimasuki. •
Positioning Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini
adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keinggulan bersaing produk yang ada dipasar kedalam benak konsumen.
b. Unsur Taktik Pemasaran
Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu : •
Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan
membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang
dilakukan oleh perusahaan lain. •
Bauran Pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatan mengenai produk, harga, promosi, dan tempat.
c. Unsur Nilai Pemasaran
Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : •
Brand atau merek, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan.
• Service atau pelayanan, yaitu nilai yang berkaitan dengan
pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.
• Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan
untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara
langsung maupun tidak langsung
2.1.2.3 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah memahami dan menanggapi apa yang diinginkan pasar dengan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan
ataupun calon pembeli. Berbeda dengan konsep penjualan yang menjual produk tanpa mengetahui keinginan pasar. Konsep pemasaran menegaskan
bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing
dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih Kotler dan Keller 2007. Konsep
pemasaran inti adalah menciptakan produkjasa yang bernilai dan berkualitas sesuai keinginan, kebutuhan, dan permintaan konsumen sehingga terjadi
pertukatan dan transaksi antara produsen dan konsumen.
2.1.3 Strategi Pemasaran
Satu unsur penting dalam proses pemasaran adalah rencana dan strategi pemasaran kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Strategi
adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya Kotler dan Keller 2007. Pengembangan strategi pemasaran yang tepat sepanjang waktu
membutuhkan campuran antara disiplin dan fleksibilitas. Perusahaan harus setia dalam menerapkan strategi, tetapi harus juga menemukan cara – cara
baru untuk terus memperbaikinya. Strategi pemasaran juga menuntut pemahaman yang jelas bagaimana pemasaran bekerja. Perusahaan harus
mengetahui apa yang harus dibuat dan pasar akan membeli produk tersebut dengan jumlah yang cukup banyak sehingga perusahaan menghasilkan laba.
Perusahaan level bisnis akan bersaing dengan 3 elemen bisnis, yakni sumberdaya, aktivitas, dan produk M. Taufiq Amir 2011. Sebuah
perusahaan dapat unggul bila ketiga hal ini memberikan sebuah “tawaran nilai value proposition” yang penting bagi konsumen, dan perusahaan dapat
berbeda atau menonjol dibandingkan pesaing industri yang sama. Dalam hal ini, aktivitas perusahaan sangat menentukan dalam memenangi persaingan
untuk menghasilkan nilai sebuah produk yang ditawarkan. Bagian dari penentuan strategi pemasaran adalah adanya
perencanaan. Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara berurut untuk mencapai tujuan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan dan
penentuan cara yang akan ditempuh, serta usaha yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar
perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi – kondisi internal dan
eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Untuk itu, perusahaan perlu memiliki banyak informasi mengenai
lingkungan eksternal dan internal perusahaan untuk dapat menyusun dan mengambil langkah yang tepat.
Persaingan perusahaan adalah perlombaan untuk memahirkan kompetensi serta untuk memperoleh posisi pasar dan pengaruh pasar Freddy
Rangkuti 2014. Dalam menghadapi persaingannya, setiap perusahaan membutuhkan strategi untuk mencapai tujuannya yaitu memenangkan pasar.
Strategi pemasaran bertujuan untuk meningkatkan kinerja melalui penggunaan substrategi seperti segmentasi, positioning, dan targeting,
peningkatan layanan purna jual, rancangan penyerahan khusus, dan pengembangan segmen pasar yang baru M. Taufiq Amir 2012. Langkah
yang dilalui dengan strategi STP tersebut adalah mengidentifikasi dan mengembangkan profil setiap segmen, membuat ukuran daya tarik pasar, dan
membuat positioning untuk segmen pasar. Penentuan strategi tersebut dilakukan melalui proses analisis,
perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi – strategi itu. Proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus,
menganalisis situasi untuk mengetahui isu yang sedang terjadi, dam memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan
masalah. Perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang
menyeluruh terhadap pengaruh faktor – faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan serta pengembangan visi dan misi perusahaan.
Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik dari pesaing utama maupun
dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan faktor internal perusahaan,
seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki perusahaan. Isu – isu perumusan strategi mencakup penentuan bisnis yang
akan dimasuki, bisnis apa yang akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan sumberdaya, perlukan ekspansi dilakukan, perlukan merger atau
penggabungan usaha, dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang merugikan. Keputusan perumusan strategi mendorong suatu organisasi untuk
komit pada produk, pasar, sumberdaya, dan teknologi. Implementasi adalah sejumlah total aktivitas dan pilihan yang
dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah perencanaan strategis. Implementasi strategi merupakan proses berbagai strategi dan kebijakan yang
berubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Implementasi atau penerapan strategi merupakan aspek kritis yang
difokuskan pada rangkaian aktivitas bagaimana perusahaan mengelola program, menerjemahkan program, serta menciptakan berbagai prosedur dan
aturan untuk memastikan proses penerapan. Untuk memulai proses implementasi, para perencana strategic perlu mempertanyakan hal mengenai
siapa yang akan menjalankan perencanaan strategis, apa yang harus dilakukan mencapai arah yang telah ditentukan, dan bagaimana orang yang
terlibat bisa bekerja dengan sukses.
Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Manajer harus tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik.
Tiga aktivitas penilaian atau evaluasi strategi yang mendasar adalah 1 peninjauan ulang faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan
bagi strategi saat ini, 2 pengukuran kinerja, dan 3 pengambilan langkah krektif. Penilaian strategi dilakukan karena apa yang berhasil saat ini belum
tentu berhasil dimasa yang akan datang. Maka dari itu, ketika melaksanakan strategi, perusahaan perlu menelusuri hasilnya dan memantau perkembangan
baru. Proses penilaian strategi memastikan bahwa perusahaan sedang mencapai apa yang telah ditetapkan untuk dicapai. Proses evaluasi
membandingkan kinerja dengan hasil yang diinginkan dan memberikan umpan balik yang diperlukan bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi
hasil – hasil yang diperoleh dan mengambil tindakan perbaikan bila diperlukan.
2.1.4 Pengertian Analisis SWOT
Kegiatan analisis merupakan proses yang paling penting dalam memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus dan mengetahui
isu yang terjadi untuk memutuskan tindakan yang akan dilakukan dalam pemecahan masalah. Proses analisis dapat dilakukan dengan mengumpulkan
semua informasi yang berpengaruh terhadap perusahaan dan memanfaatkannya untuk perumusan strategi.
SWOT adalah singkatan untuk Strengths atau kekuatan, Weaknesses atau kelemahan, Oppurtunities atau peluang, dan Threats atau ancaman.
Teori analisis SWOT merupakan teknik ataupun alat untuk merumuskan strategi dan kebijakan bagi perusahaan dengan melakukan pemantauan
terhadap lingkungan pemasaran internal dan eksternal. Menurut Kotler dan Keller 2007, evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman disebut Analisis SWOT. Hasil dari analisis lingkungan internal adalah daftar atas kelemahan dan kekuatan perusahaan. Mengidentifikasi
serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasional dalm wilayah – wilayah fungsional suatu bisnis merupakan sebuah aktivitas manajemen
strategis yang esensial. Organisasi berjuang untuk menjalankan strategi yang mampu menngandakan kekuatan internal sekaligus meniadakan kelemahan.
Faktor – faktor internal dapat ditentukan dengan sejumlah cara, termasuk menghitung rasio, mengukur kinerja, dan membandingkan dengan
pencapaian masalalu dan rata – rata industri. Sedangkan hasil dari analisis lingkungan eksternal adalah daftar atas peluang dan ancaman. Peluang dan
ancaman eksternal menunjukkan pada berbagai trend an kejadian ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan hidup, politik, hokum, pemerintah,
teknologi, dan kompetitif yang dapat secara signifikan menguntungkan atau merugikan suatu organisasi dimasa yang akan datang. Sebagian besar
peluang dan ancaman berada diluar kendali suatu organisasi. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan Freddy Rangkuti 2014. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Proses analisis ini akan menghasilkan perbandingan antara lingkungan internal dan eksternal.
2.2 Peneliti Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul
Hasil Penelitian
1 Muhammad
Reza Yusa 2011
Analisis strategi pengembangan usaha pada
E-COFARM, Kampus IPB darmaga Bogor
Dari analisis SWOT yang dilakukan terdapat beberapa
strategi alternatif yang bisa diterapkan, yaitu :
mempertahankan mutu produk, memperluas
wilayah distribusi, memanfaatkan skim kredit
dalam meningkatkan kapasitas usaha,
memperbaiki kemasan produk, meningkatkan
kualitas SDM, dan pengelolaan keuangan
perusahaan.
2 Sri Yati
Prawitasari 2010
Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi
Pemasaran Berdaya Saing Analisis faktor eksternal
ditentukan dengan menilai besar peluang serta ancaman
yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhinya antaralain pengaruh
kebijakan pemerintah, perluasan pasar, produk
pengganti, kemampuan perusahaan untuk menjalin
kerjasama, kondisi perekonomian, serta
persaingan.
3 Nur Afrilita
T. 2013
Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi
Pemasaran Sepeda Motor Pada Pt. Samekarindo Indah
PT. Samekarindo Indah memiliki kekuatan
diantanya adalah merupakan main dealer produk Suzuki
Di Samarinda se- Kaltim, berpengalaman
dalam bisnis jasa penjualan sepeda motor Suzuki, harga
produk bersaing, memiliki produk unggulan, dan
memiliki lokasi outlet yang strategis.
5 Choirunnisak
2012 Penerapan Analisis SWOT
Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Pada Bmi
Cabang Pembantu Magelang
Strategi pemasaran khususnya pemasaran produk
tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu
Magelang meliputi beberapa strategi, yakni strategi jemput
bola, membangun jaringan, memberikan servise
excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan
untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari
bank.
6 Hanna
Nuariputri 2010
Analisis SWOT Terhadap Penetapan Strategi
Pemasaran Pada Pt. Kusumahadi Santosa Di
Karanganyar Studi Pada Divisi Pemasaran I Lokal
Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa
PT. Kusumahadi Santosa berada pada posisi Strength
– Opportunity SO, dimana PT. Kusumahadi Santosa
berada pada tahap Growth Strategy Tahap
Pertumbuhan dengan menggunakan kekuatan
internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang
eksternal yang ada.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian