4. Farm Coordinator
Pengawasan dibidang peternakan dilakukan oleh satu koordinator, Bapak Tatan Sudrajat, yang telah dipilih perusahaan sejak awal
berdirinya perusahaan. Koordinator dan anggota dibidang perah memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengatur dan mengelola
unit kerja sapi perah, meliputi pemeliharaan, pengembangan, perawatan, pemberian pakan, pembersihan kandang, dan pemerahan
sesuai dengan teknik dan standar yang baku digunakan pada peternakan sapi. Koordinator dan anggota melakukan pengawasan
efektivitas pelaksanaan tugas. 5.
Processing Unit processing merupakan bagian pengolahan susu sapi menjadi
produk susu murni, susu rasa, dan yoghurt. Tugas koordinator dan setiap anggota dibidang ini adalah mengolah susu yang telah diperah
melalui proses pasteurisasi, serta melakukan pengemasan produk sesuai dengan ukuran kemasan. Karyawan pada unit ini memiliki
tanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan mutu produk.
4.1.4 Produk
Gundaling Farm saat ini menjual produk olahan susu sapi perah jenis FH friesien holstien. Produksi susu tersebut diolah menjadi beberapa variasi
produk, yaitu susu murni, susu rasa dan yoghurt yang dikemas dengan menggunakan plastik, cup dan botol. Setiap produk olahan yang dihasilkan
perusahaan ini diolah melalui proses pasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses
mengolah susu murni dengan perlakuan panas yang diberikan pada bahan baku dengan suhu dibawah titik didih yang bertujuan untuk membunuh bakteri
pathogen yang berbahaya bagi manusia, memperpanjang daya simpan dan menimbulkan citarasa yang baik M. Reza 2011. Teknik ini digunakan untuk
mengawetkan bahan pangan seperti susu. Beberapa keunggulan dari susu pasteurisasi ini adalah meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh,
mengurangi tekanan darah, mencegah osteoporosis, mencegah kanker usus, membantu proses pertukaran zat dalam tubuh, dan sebagai sumber vitamin,
lemak dan protein. Bahan pangan yang diolah melalui proses pasteurisasi hanya dapat bertahan 1 sampai 2 hari dalam suhu kamar, dan dapat bertahan
selama 1 minggu dalam suhu rendah. Sebagai perusahaan pengolahan susu yang sedang berkembang,
Gundaling Farm berusaha menjaga mutu produknya dengan memperhatikan kegiatan usahanya, mulai dari pemerahan hingga kegiatan pengolahan yang
sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan. Sebelum dilakukan pengolahan pada susu sapi, cara pemerahan dan penanganan pasca pemerahan
merupakan faktor yang sangat penting dalam menjaga kualitas dan mutu produk. Pemerahan susu sapi Gundaling Farm dilakukan dengan
menggunakan bantuan mesin dan dilakukan sesuai dengan standard ataupun aturan pemerahan. Sesuai dengan kebijakan perusahaan, pemerahan dilakukan
dua kali sehari, yaitu pada pukul 05.30 wib dan 16.30 wib dengan prosedur pemerahan sebagai berikut :
a Memutar musik lembut sebelum sapi berjalan dari kandang ke tempat
pemerahan
b Sampai ditempat pemerahan, ambing susu dibersihkan menggunakan kain
bersih c
Sebelum dimasukkan alat pemerahan pada ambing, ambing susu di stripping untuk mengeluarkan susu pertama agar kuman disekitar ambing
tidak masuk ke dalam alat pemerah d
Pemerahan dilakukan dengan mesin pemerah lebih kurang 8 – 9 menit e
Setelah selesai pemerahan, volume susu yang ada dalam tabung penampungan dicatat sebelum dialirkan ke cooling tank 5
c. Coolingtank merupakan tempat susu diendapkan atau didiamkan selama
beberapa jam sebelum diolah. f
Setelah selesai pemerahan mesin, ambing susu diperah secara manual untuk mebuang sisa susu yang tertinggal di ambing, kemudian putting
dibersihkan g
Tabung dibersihkan melalui proses pencucian selama 90 menit. 30 menit pertama tabung dibersihkan dengan air dingin, 30 menit kemudian
dibersihkan dengan air panas suhu 80 C yang telah dicampur soda api
kurang dari 1 ons, dan 30 menit terakhir dibersihkan dengan air dingin. Mulai dari pemerahan hingga penanganan pasca pemerahan tidak
dilakukan secara manual melainkan dengan menggunakan mesin. Rataan produksi susu sapi perah pada peternakan Gundaling Farm adalah sekitar
500L per harinya. Dari total tersebut tidak seluruhnya digunakan untuk diolah. Sebagian diberikan kepada pedet anak sapi untuk dikonsumsi.
1 Susu Murni Pasteurisasi
Seluruh susu segar yang sudah diperah, diolah melalui proses pasteurisasi hingga menjadi produk susu murni. Produk ini tidak memiliki campuran zat
apapun dalam pembuatannya melainkan hanya dengan proses pasteurisasi. Produk susu murni dari perusahaan ini dikemas dalam kemasan plastic bantal berukuran
500mL yang sudah distandarisasi. Pengemasan susu murni pasteurisasi dilakukan dengan mesin packingmesin pengemasan.
2 Susu Rasa
Susu rasa merupakan susu murni yang telah ditambahkan gula dan pasta. Produk ini dijual dengan kemasan cup 180mL dan tersedia juga dalam kemasan
botol 1L. Susu rasa memiliki tiga varian rasa, yaitu : Rasa cokkat, strawberry dan Mocca. Cara pengemasan bahan pangan merupakan hal yang penting dalam
menarik perhatian dan kepercayaan konsumen. Berbeda dengan pengemasan pada produk susu murni, pengemasan jenis produk ini ke dalam kemasan cup dan botol
masih dilakukan secara manual. 3
Yoghurt Yoghurt adalah bahan pangan hasil fermentasi susu oleh bakteri asam
laktat yang menghasilkan bentuk menyerupai pudding. Yoghurt mengandung kalori, protein, karbohidrat, dan kalsium yang lebih tinggi dari susu segar dengan
kandungan lemak yang lebih rendah. Produk ini dijual dengan kemasan cup 180mL dan kemasan botol 1L. Yoghurt memiliki varian rasa : vanilla, strawberry,
blueberry, dan mangga. Pengemasan yoghurt ke dalam kemasan cup dan botol juga dilakukan secara manual.
Selain cara pengemasan produk, cara penyimpanan bahan pangan selama proses pengolahan dan pada tingkat penjualan merupakan hal yang utama
dalam menentukan keamanan dan mutu produk. Untuk menambah daya tahan produk, susu yang telah diolah harus segera disimpan dalam mesin pendingin atau
cool room bersuhu 4 c. Dalam menjaga kualitas produk jualannya, Gundaling
Farm menyediakan es batu bagi pembeli atau pengunjung yang tidak ingin langsung mengkonsumsi produk susu olahan ini.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk susu oleh konsumen. Diantaranya media massa dan sumber informasi tentang
produk tersebut Yunita 2012. Media adalah alat yang cukup efektif dalam mempengaruhi konsumen dalam menentukan konsumsinya terhadap suatu
makanan. Selain Koran dan televisi, perusahaan dapat menjalin kerja sama dengan tenaga kesehatan untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat serta
memberikan informasi kepada konsumen tentang manfaat dan kebaikan produk tersebut. Kegiatan ini dapat mempengaruhi tingkat pembelian konsumen terhadap
produk perusahaan.
4.1.5 Permodalan