Penetapan Kadar Amoksisilin dan Kalium Klavulanat dalam Sediaan Sirup Kering secara Spektrofotometri Derivatif

(1)

53

Lampiran 1. Gambar Sampel A dan B Sirup Kering

1. Sampel A

Gambar 1. Sampel A Sirup Kering 2. Sampel B

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering


(2)

Lampiran 2. Komposisi Sirup Kering Claneksi® dan Clavamox® DaftarSpesifikasiSampel

1. Claneksi® (PT. Sanbe)

No. Reg : DKL9322214638A1 ExpireDate :22 April 2016

Setiap 5 mL dari sirup kering mengandung:

Amoksisilin Trihidrat …………... 125mg Kalium Klavulanat………. 31,25mg 2. Clavamox®(PT. Kalbe)

No. Reg :DKL9111615338A1 ExpireDate :September 2016

Setiap 5 mL dari sirup kering mengandung:

Amoksisilin Trihidrat …………... 125mg Kalium Klavulanat………. 31,25mg


(3)

55 Lampiran 3.Gambar Alat

Gambar 3.Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu 1800)

Gambar 4.Sonikator (Branson 1510)

Gambar 5.Neraca Analitik (Boeco)


(4)

Lampiran 4.Bagan Alir Prosedur Penelitian

diambil5 mL

dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL

dilarutkan dan dicukupkan dengan pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-Metanol (91:9)

Larutan amoksisilin 100 μg/mL (LIB II) Amoksisilin Baku BPFI

ditimbang 50 mg

dimasukkan ke dalam labu tentukur 50mL

dilarutkan dan dicukupkan dengan pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-Metanol (91:9)

Larutan amoksisilin 1000 μg/ml (LIB I)

Larutan standar

amoksisilin 10; 15; 25; 30 dan 35 μg/mL

diambil 1,0; 1,5; 2,5; 3,0 dan 3,5 mL

dilarutkan dan dicukupkan dengan pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-Metanol (91:9) dalam labu 10 mL

diambil 2,0 mL dilarutkan dan dicukupkan dengan pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-Metanol (91:9) dalam labu 10 mL

diukur serapan maksimum

pada λ 200 -400nm Serapan

Maksimum 20μg/mL


(5)

57 Lampiran4. (Lanjutan)

diambil5 mL

dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL

dilarutkan dan dicukupkan dengan pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-Metanol (91:9)

Larutan kalium klavulanat 100 μg/mL (LIB II) Kalium Klavulanat Baku PC

ditimbang 50 mg

dimasukkan ke dalam labu tentukur 50mL

dilarutkan dan dicukupkan dengan pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-Metanol (91:9)

Larutan kalium klavulanat 1000 μg/mL

Larutan standar amoksisilin 8,5; 12,5; 20,5; 24,5; dan 28,5

μg/mL

diambil 0,85; 1,25; 2,05; 2,45 dan 2,85 mL

dilarutkan dan dicukupkan dengan pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-Metanol (91:9) dalam labu 10 mL

diambil 1,65 mL dilarutkan dan dicukupkan dengan pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-Metanol (91:9) dalam labu 10 mL

diukur serapan maksimum

pada λ 200 -400nm Serapan

Maksimum 16,5μg/mL


(6)

Lampiran 4. (Lanjutan)

Persamaan Regresi

dibuat kurva kalibrasi Larutan Standar Amoksisilin

(10;15;20;25;30;35μg/mL)

diukur serapan pada λ 200-400 nm ditransformasikan ke serapan derivat pertama

ditransformasikan ke serapan derivat kedua

ditentukanzero crossing ditentukan panjang gelombang analisis


(7)

59 Lampiran4. (Lanjutan)

Persamaan Regresi

dibuat kurva kalibrasi Larutan StandarKalium Klavulanat

(8,5;12,5;16,5;20,5;24,5;28,5μg/mL)

diukur serapan pada λ 200-400 nm ditransformasikan ke serapan derivat pertama

ditransformasikan ke serapan derivat kedua

ditentukanzero crossing ditentukan panjang gelombang analisis

λ kaliumklavulanat = 313,20 nm


(8)

Lampiran4. (Lanjutan)

ditimbang

ditimbangsetara50 mg amoksisilin

dihitung kesetaraan kalium klavulanat yang terkandungdidalamnya(penimbangan dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan)

dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL

dilarutkan dengan pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-Metanol (91:9)

dihomogenkan dengan sonikator selama 15 menit dicukupkan dengan pelarut campuran dapar fosfat

pH 4,4-Metanol (91:9)sampai garis tanda dihomogenkan

disaring

dibuang± 10 mL filtrat pertama filtrat selanjutnya ditampung dipipet0,35mL

dimasukkan kedalam labu tentukur 10 mL

dicukupkan denganpelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-Metanol (91:9) sampai garis tanda

diukur pada λ 239,00nm untuk amoksisilindan 313,20 nm untuk kalium klavulanat

dihitung

Dibaca spektrum Spektrum

Nilai Absorbansi 1 botol sirup kering


(9)

61

Lampiran 5.Spektrum Serapan Amoksisilin Baku dan Kalium Klavulanat a. Amoksisilin

Gambar 6.Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 10 μg/mL

Gambar 7.Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 15 μg/mL

Gambar 8.Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 20 μg/mL

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

2.00000

1.50000

1.00000

0.50000

-0.05000


(10)

Lampiran 5. (Lanjutan)

Gambar 9.Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 25 μg/mL

Gambar 10.Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 30 μg/mL

Gambar 11.Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 35 μg/mL

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

A

bs.

2.00000

1.50000

1.00000

0.50000


(11)

63 Lampiran 5.(Lanjutan)

b. Kalium Klavulanat

Gambar 12.Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 8,5 μg/mL

Gambar 13.Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 12,5 μg/mL

Gambar 14.Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 16,5 μg/mL

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

1.35000

1.00000

0.50000

-0.03500


(12)

Lampiran 5. (Lanjutan)

Gambar 15.Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 20,5μg/mL

Gambar 16.Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 24,5 μg/mL

Gambar 17.Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 28,5 μg/mL

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

1.35000

1.00000

0.50000


(13)

65

Lampiran 6.Spektrum Serapan Derivat Pertama Amoksisilin dan Kalium Klavulanat

a. Amoksisilin

Gambar 18.Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi 10 μg/mL

Gambar 19.Spektrum serapan derivat pertama amoksisiln konsentrasi 15 μg/mL

Gambar 20.Spektrum serapan derivat pertama amoksisiln konsentrasi 20 μg/mL

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

0.02250

0.00000

-0.05000

-0.10000

-0.15000


(14)

Lampiran 6. (Lanjutan)

Gambar 21.Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi 25 μg/mL

Gambar 22.Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi 30 μg/mL

Gambar 23.Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi 35 μg/mL Lampiran 6.(Lanjutan)

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

0.02250

0.00000

-0.05000

-0.10000


(15)

67 b. Kalium Klavulanat

Gambar 24.Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanatkonsentrasi 8,5

μg/mL

Gambar 25.Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat konsentrasi 12,5

μg/mL

Gambar 26.Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat konsentrasi 16,5

μg/mL

Lampiran 6.(Lanjutan)

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

0.01250

0.00000

-0.01000

-0.02000

-0.03000 -0.03750


(16)

Gambar 27.Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat konsentrasi 20,5

μg/mL

Gambar 28.Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat konsentrasi 24,5μg/mL

Gambar 29.Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat konsentrasi

28,5μg/mL

Lampiran 7.Spektrum Serapan Derivat Kedua Amoksisilin dan Kalium

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

0.01250

0.00000

-0.01000

-0.02000

-0.03000 -0.03750


(17)

69 Klavulanat

a. Amoksisilin

Gambar 30.Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 10 μg/mL

Gambar 31.Spektrum serapan derivat kedua amoksisiin konsentrasi 15 μg/mL

Gambar 32.Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 20 μg/mL Lampiran 7. (Lanjutan)

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

0.02600

0.02000

0.01000

0.00000

-0.00850


(18)

Gambar 33.Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 25 μg/mL

Gambar 34.Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 30 μg/mL

Gambar 35.Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 35 μg/mL Lampiran 7.(Lanjutan)

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

0.02600

0.02000

0.01000

0.00000


(19)

71 b. Kalium Klavulanat

Gambar 36.Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat konsentrasi 8,5

μg/mL

Gambar 37.Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat konsentrasi12,5

μg/mL

Gambar 38.Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat konsentrasi 16,5

μg/mL

Lampiran 7.(Lanjutan)

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

0.00350

0.00200

0.00000

-0.00200

-0.00400 -0.00450


(20)

Gambar 39.Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat konsentrasi 20,5

μg/mL

Gambar 40.Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat konsentrasi 24,5

μg/mL

Gambar 41.Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat konsentrasi 28,5

μg/mL

Lampiran 8.Spektrum Serapan Panjang Gelombang AnalisisAmoksisilin dan Kalium Klavulanat

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

0.00350

0.00200

0.00000

-0.00200

-0.00400 -0.00450


(21)

73

Gambar 42.Spektrumserapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 35

μg/mLpada λ= 239,00 nm

Gambar 43.Spektrumserapan derivat kedua kaliumklavulanat konsentrasi 8,5

μg/mLpada λ=313,20 nm

Gambar 44.Spektrum serapan derivat kedua campuran amoksisilin konsentrasi 35

μg/mL dan kalium klavulanat konsentrasi 8,5 μg/mL

Lampiran 9. Data Kalibrasi Amoksisilin BPFI, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi

Kalibrasi serapan derivat kedua amoksisilin pada panjang gelombang 239,00 nm

nm .

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

Ab

s.

0.00500

0.00000

-0.00500

-0.00750


(22)

No. Konsentrasi (μg/mL)(X) Absorbansi(Y)

1. 0,0000 0,00000

2. 10,0000 0,00007

3. 15,0000 0,00011

4. 20,0000 0,00014

5. 25,0000 0,00018

6. 30,0000 0,00021

7. 35,0000 0,00025

Perhitungan persamaan garis regresi

No. X Y XY X2` Y2

1. 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,0000000000

2. 10,00000 0,00007 0,00070 100 0,0000000049

3. 15,00000 0,00011 0,00165 225 0,0000000121

4. 20,00000 0,00014 0,00280 400 0,0000000196

5. 25,00000 0,00018 0,00450 625 0,0000000324

6. 30,00000 0,00021 0,00630 900 0,0000000441

7. 35,0000 0,00025 0,00875 1225 0,0000000625

ΣX = 135 X

� =19,28 ΣY = 0,00096Y� = 0,000137

ΣXY = 0,0247

ΣX2 =3475

Σ Y2 = 0,0000001756

=

(

∑ ��

)

(

∑ �

)(

∑ �

)/

(

∑ �

2

)

(∑ �)2

=

(0,0247)

(135)(0,00096)/7

(3475)

(135)²/7

= 0,000007

��= ���+�

�= �� − ���= (0,000137)−(0,0000007)(19,28) = 0,00000025


(23)

75 Lampiran 9.(Lanjutan)

Perhitungan Koefisien Korelasi(⥾) ⥾

=

(∑ ��)−(∑ �)(∑ �)/�

��(∑ �2)−(∑ �)2/���(∑ �2)−(∑ �)2/��

=

(0,0247 ) – (135)(0,00096) /7

�[(3475 )−(135)2/7][(0,0000001756 )−(0,00096 )2/7]

=

0,04330

0,04332

⥾ = 0,9995

Maka, koefisien korelasi dari data kalibrasi serapan derivat kedua amoksisilin pada panjang gelombang 239,00 nm adalah 0,9995.


(24)

Lampiran 10 .Data Kalibrasi Kalium Klavulanat, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi

Kalibrasi serapan derivat kedua kalium klavulanat pada panjang gelombang313,20 nm

No. Konsentrasi (μg/mL)(X) Absorbansi(Y)

1. 0,00000 0,00000

2. 8,50000 0,00018

3. 12,50000 0,00026

4. 16,50000 0,00035

5. 20,50000 0,00044

6. 24,50000 0,00051

7. 28,50000 0,00060

Perhitungan Persamaan Garis Regresi N

o. X Y XY

`

X2 Y2

1. 0,00000 0,00000 0,00000 0,00000 0,0000000000 2. 8,50000 0,00018 0,00153 72,25000 0,0000000324 3. 12,50000 0,00026 0,00325 156,25000 0,0000000676 4. 16,50000 0,00035 0,00577 272,25000 0,0000001225 5. 20,50000 0,00044 0,00902 420,25000 0,0000001936 6. 24,50000 0,00051 0,01250 600,25000 0,0000002601 7. 28,50000 0,00060 0,01710 812,25000 0,0000003600

ΣX = 111

X

=15,85

ΣY = 0,00234

Y

= 0,000334

ΣXY = 0,04917 ΣX

2

= 2333,5 ΣY 2

= 0,0000010362

=

(

∑ ��

)

(

∑ �

)(

∑ �

) /

(

∑ �

2

)

(

∑ �

)

2

/

=

(0,04917)

(111)(0,00234)/7

(2333,5)

(111

2

)/7

=

0,000021

��= ���+�


(25)

77

Maka persamaan garis regresinya adalah Y=(210X+13)x10-7 Lampiran 10.(Lanjutan)

Perhitungan Koefisien Korelasi(⥾) ⥾

=

(∑ ��)−(∑ �)(∑ �)/�

��(∑ �2)−(∑ �)2/���(∑ �2)−(∑ �)2/��

=

(0,04917)−(111)(0,00234 )/7

�[(2333 ,5)−1112/7][(0,0000010362 )−(0,00234 )2/7]

⥾ = 0,08445

0,08447

⥾ = 0,9997

Maka, koefisien korelasi dari data kalibrasi serapan derivat kedua kalium klavulanat pada panjang gelombang 313,20 nm adalah 0,9997.


(26)

Lampiran 11. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection,LOD) dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation,LOQ) Amoksisilin

Persamaan garis regresi amoksisilin adalah �= 0,000007�+ 0,00000025 No. X Y Yi Y-Yi (10-5) (Y-Yi)2 (10-10)

1 0,00000 0,00000 0,0000002 -0,02 0,0004

2 10,00000 0,00007 0,0000702 -0,02 0,0004

3 15,00000 0,00011 0,0001052 0,48 0,2304

4 20,00000 0,00014 0,0001402 -0,02 0,0004

5 25,00000 0,00018 0,0001752 0,48 0,2304

6 30,00000 0,00021 0,0002102 -0,02 0,0004

7 35,00000 0,00025 0,0002452 0,48 0,2304

Σ(Y-Yi)2 0,6928 x 10-10

�� = �∑(�−��)

2

�−2

=

0,6928.10−10

7−2

=

0,37220.10

-5

��� =3 �������

=

3 ×0,37220.10

−5

0,000007

=

1,6 μg/mL

��� =10 �������

=

10 ×0,37220.10

−5


(27)

79

Lampiran 12. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection,LOD) dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation,LOQ) Kalium Klavulanat

Persamaan garis regresi kalium klavulanat adalah Y = 0,000021X + 0,00000135

No. X Y Yi Y-Yi (10-5) (Y-Yi)2 (10-10)

1 0,00000 0,00000 0,00000135 0,135 0,018225 2 8,50000 0,00018 0,00017985 0,015 0,000225 3 12,50000 0,00026 0,00026385 0,385 0,148225 4 16,50000 0,00035 0,00034785 0,215 0,046225 5 20,50000 0,00044 0.00043185 0,815 0,664225 6 24,00000 0,00051 0,00051585 0,585 0,342225 7 28,50000 0,00060 0,00059985 0,015 0,000225

Σ (Y-Yi)2 1,22x10-10 �� = �∑(�−��)

2

�−2

=

1,22.10−10

7−2

=

0,49396 .10

-5

��� =3 × �������

=

3 × 0,49396 .10

−5

0,000021

=

0,70 μg/mL

��� =10 × �������

=

10 × 0,49396.10

−5

0,000021

=

2,35 μg/mL


(28)

Lampiran 13. Spektrum Serapan Derivat Kedua dan Absorbansi Amoksisilin dan Kalium Klavulanat dalam Sirup Kering Sampel Adan Sampel B

Gambar 45.Spektrum Serapan Derivat Kedua dan Absorbansi Amoksisilin dan Kalium Klavulanat dalam Sirup Kering Sampel A

No.

Absorbansi

Amoksisilin (λ = 239,00 nm) Kalium Klavulanat (λ = 313,20 nm)

1. 0,00023 0,00017

2. 0,00026 0,00020

3. 0,00026 0,00021

4. 0,00028 0,00020

5. 0,00026 0,00020

6. 0,00028 0,00020

nm.

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

A

b

s.

0.00500

0.00000

-0.00500


(29)

81 Lampiran 13.(Lanjutan)

Gambar 46.Spektrum Serapan Derivat Kedua dan Absorbansi Amoksisilin dan Kalium Klavulanat dalam Sirup Kering Sampel B

No.

Absorbansi

Amoksisilin (λ = 239,00 nm) Kalium Klavulanat (λ = 313,20 nm)

1. 0,00023 0,00018

2. 0,00024 0,00018

3. 0,00025 0,00017

4. 0,00023 0,00018

5. 0,00024 0,00018

6. 0,00025 0,00017

Lampiran 14.Hasil Analisis Kadar Amoksisilindan Kalium Klavulanat dalam Sirup Kering

nm.

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

A

b

s.

0.00500

0.00000

-0.00500

-0.00750


(30)

1. Kadar Amoksisilin dalam sediaan sirup kering (mengandung 125 mg amoksisilin dalam satu botol sirup kering)

Nama Sediaan Penimba -ngan (g) Setara (mg) Absorba -nsipada λ=239,0 nm Konsen-trasiteori tis (μg/mL)

Konsentrasi Amoksisilin

(μg/mL)

Kadar % Kandu ngan (mg) S A M P E L A

0,2300 49,00 0,00023 34,30 32,82 94,38 117,97 0,2385 50,70 0,00026 36,00 37,11 101,70 127,12 0,2390 50,81 0,00026 36,07 37,11 101,46 126,82 0,2400 51,03 0,00028 36,23 39,96 108,78 135,97 0,2395 50,92 0,00026 36,15 37,11 101,24 126,55 0,2400 51,03 0,00028 36,23 39,96 108,78 135,97

S A M P E L B

0,2450 48,63 0,00023 34,05 32,82 93,74 117,17 0,2490 49,42 0,00024 34,06 34,25 99,17 123,96 0,2530 50,22 0,00025 35,15 35,67 100,09 125,11 0,2480 49,23 0,00023 34,46 32,82 93,93 117,41 0,2470 49,03 0,00024 34,32 34,25 98,43 123,04 0,2520 50,03 0,00025 35,02 35,67 100,43 125,54


(31)

83 Lampiran 14.(Lanjutan)

2. Kadar Kalium Klavulanat dalam sediaan sirup kering (mengandung 31,25 mg Kalium Klavulanat dalam satu botol sirup kering)

Nama Sediaan Penimba -ngan (g) Setara (mg) Absorban -sipada λ=313,2 0 nm Konsen-trasiteori tis (μg/mL)

Konsentras i Kalium Klavulanat( μg/mL) Kadar % Kandung an (mg) S A M P E L A

0,2300 12,23 0,00017 8,56 8,03 93,52 29,22 0,2385 12,67 0,00020 9,00 9,46 104,87 32,77 0,2390 12,70 0,00021 8,90 9,93 110,05 34,39 0,2400 12,75 0,00020 9,06 9,46 104,10 32,53 0,2395 12,73 0,00020 9,03 9,46 104,44 32,63 0,2400 12,76 0,00020 9,06 9,46 104,13 32,54

S A M P E L B

0,2450 12,16 0,00018 8,63 8,51 98,31 30,72 0,2490 12,36 0,00018 8,65 8,51 98,00 30,62 0,2530 12,56 0,00017 8,79 8,03 91,08 28,46 0,2480 12,31 0,00018 8,74 8,51 97,07 30,33 0,2470 12,20 0,00018 8,58 8,51 98,88 30,90 0,2520 12,50 0,00017 8,75 8,03 91,50 28,60


(32)

Lampiran 15.Contoh Perhitungan Kadar Amoksisilin dan Kalium Klavulanat dalam Sediaan Sirup Kering

i.) Perhitungan volume analisis untuk amoksisilin dan kalium klavulanat

Sediaan sirup kering yang digunakan sirup kering Sampel A dan Sampel B yang setiap 5 ml mengandung amoksisilin 125 mg dan kalium klavulanat 31,25 mg. Beratserbuk sirup kering 1 botol=7,0500g

Ditimbangserbuksetaradengan50mgamoksisilin,makajumlahserbukyangditimbang adalah:

x

1

=

50

(12x 125 mg )x7,0500 g= 0,235 g

Kemudiandihitungkesetaraankalium klavulanatyangterkandungdalam0,235 g serbuk.

x

2

=

0,235 mg

(7,0500 g)x(12x31,25mg)= 12,5mg

Dilarutkan 0,235 g serbuk dalam pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-metanol

(91:9)dalam labu tentukur 50

mLsampaigaristanda.Larutankemudiandihomogenkan,disaring,lebihkurang10mL filtrat pertamadibuang.Filtratselanjutnyaditampung (larutan A).

Konsentrasiamoksisilin larutan A

=

50 mg

(50 mL )x1000μg=1000μg/mL

KonsentrasiKalium klavulanat larutan A

=

12,5 mg

(50 mL )x1000μg= 250μg/mL

KemudiandarilarutanA,dipipet0,35mL dandimasukkankedalamlabu tentukur10mL dandiencerkandenganpelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-metanol (91:9)hinggagaris tanda (larutan B).


(33)

85 Lampiran 15.(Lanjutan)

Konsentrasiamoksisilin larutan B =1000μg/mL x 0,35 mL

(10 mL ) =35μg/mL

Konsentrasikalium klavulanatlarutan B=250 μg x 0,35 mL

(10 mL ) = 8,75μg/mL

Konsentrasi analisis untuk amoksisilin 35μg/mL, sedangkan konsentrasi dalam larutan B adalah 8,75μg/mL.

ii.) Contoh perhitungan kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dari sirup kering Sampel A:

Berat serbuk sirup keringyangditimbangadalah0,230g,makaterlebihdahuludihitung kesetaraandengan amoksisilin dan kalium klavulanat.

Kesetaraanamoksisilin = 0,230 mg

7,0500 x(12x125mg)=49mg

Konsentrasiamoksisilin = 49 mg

50 mLx1000μg=980μg/mL

Konsentrasiteoritis amoksisilin = 980 μg/mL

10 mL x 0,35 ml=34,3μg/mL

Kesetaraan kalium klavulanat = 0,230 mg

7,05 g x(12x31,25mg)

= 12,23mg Konsentrasikalium klavulanat = 12,23 mg

50 mL x1000μg=244,70μg/mL

Konsentrasiteoritis kalium klavulanat = 244,7 μg/mL

10 mL x 0,35 mL=8,56μg/mL

Absorbansiamoksisilinpadaderivatkeduapadapanjaggelombang239,00nmadalah0,


(34)

00023 nm.

Lampiran 15.(Lanjutan)

Kadar amoksisilin dihitung dari persamaan regresi pada panjang gelombang analisis amoksisilinY= 0,000007X + 0,00000025

Konsentrasi amoksisilin: Y = 0,000007X + 0,00000025 0,00023 = 0,000007X + 0,00000025

0,00023- 0,00000025 = 0,000007

X = 0,00023−0,00000025

0,000007

X = 32,82μg/mL Kadar amoksisilin = 32,82 μg/mL

34,3 μg/mL x 98,64 %

= 94,38%

Absorbansikalium klavulanatpadaderivatkeduapadapanjanggelombang313,20 nm adalah0,00017.

Kadar kalium klavulanat dihitung dari persamaan regresi pada panjang gelombang analisis kalium klavulanatY= 0,000021X + 0,00000135

Konsentrasi kalium klavuanat : Y = 0,000021X + 0,00000135

0,00231 = 0,000021X + 0,00000135 0,00017-0,00000135 = 0,000021X

X = 0,00017−0,00000135

0,000021


(35)

87 Kandungan kalium klavulanat= 8,03 μg/mL

8,56μg/mL x 99,7 % = 93,52%

Lampiran 16.PerhitunganStatistikAmoksisilin padaSirup keringSampel A

SD = �∑��−��2

�−1

=

148,35

6−1

=

148,35

5

= 5,44

Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk = n-1= 5, maka t(α/2,dk) = 2,57058

Data diterima jika t hitung < t tabel t hitung 1 =

�−�

�� √�⁄

=

−8,40

5,44⁄√6

= 0,03

t hitung 2 =

�−�

�� √�⁄

=

−1,03

5,44⁄√6

= 0,07

No. X

Kadar (%) (� −�) (� −�)

2

1 94,38 -8,40 -70,56

2 101,70 -1,03 -1,07

3 101,46 -1,27 -1,62

4 108,76 6,03 36,32

5 101,24 -1,49 -2,22

6 108,78 6,05 35,56

�= 102,73 Σ(� −�)2 = 148,35


(36)

t hitung 3 =

�−�

�� √�⁄

=

−1,27

5,44⁄√6

= 0,09

Lampiran 16.(Lanjutan)

t hitung 4 =

�−�

�� √�⁄

=

6,03

5,44⁄√6

= 0,45

t hitung 5 =

�−�

�� √�⁄

=

−1,49

5,44⁄√6

= 0,11

t hitung 6 =

�−�

�� √�⁄

=

6,05

5,44⁄√6

= 0,45

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar amoksisilin pada sirup kering Sampel A:

μ

=� ± (

t

α/2, dk) x SD/√n) = 102,73 ± (2,57058 x 5,44/√6) = (102,73 ± 5,71)%

Kandunganamoksisilin dalam sirup kering Sampel A= 102,73 ± 5,71

100 x 125 mg


(37)

89

Lampiran17.PerhitunganStatistikKalium Klavulanat padaSirup Kering Sampel A

SD = �∑��−��2

�−1

=

146

6−1

=

146

5

= 5,40

Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk = n-1= 5, maka t(α/2,dk) = 2,57058

Data diterima jika t hitung < t tabel t hitung 1 =

�−�

�� √�⁄

=

−10,00

5,40⁄√6

= 0,75

t hitung 2 =

�−�

�� √�⁄

=

1,35

5,40⁄√6

= 0,10

No. X

Kadar (%) (� −�) (� −)2

1 93,52 -10,00 100,00

2 104,87 1,35 1,82

3 110,05 6,53 42,61

4 104,10 0,52 0,27

5 104,44 0,92 0,84

6 104,13 0,61 0,37

�= 103,52 Σ(� −�)2 = 146,00


(38)

t hitung 3 =

�−�

�� √�⁄

=

6,53

5,40⁄√6

= 0,50

Lampiran 17.(Lanjutan)

t hitung 4 =

�−�

�� √�⁄

=

0,52

5,40⁄√6

=0,04

t hitung 5 =

�−�

�� √�⁄

=

0,92

5,40⁄√6

= 0,07

t hitung 6 =

�−�

�� √�⁄

=

0,61

5,40⁄√6

= 0,05

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Kalium Klavulanat dalam Sirup Kering Sampel A:

μ

=� ±

(t

α/2, dk) x SD/√n) = 103,52 ± (2,57058 x 5,40/√6) = (103,52± 5,67) %

Kandungan Kalium Klavulanat dalam sirup kering Sampel A

= 103,52 ± 5,67

100 x 31,25 mg


(39)

Lampiran 18.PerhitunganStatistikAmoksisilin padaSirup Kering Sampel B

SD = �∑��−��2

�−1

=

31,58

6−1

=

31,58

5

= 2,51

Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk = n-1= 5, maka t(α/2,dk) = 2,57058

Data diterima jika t hitung < t tabel t hitung 1 =

�−�

�� √�⁄

=

0,96

2,51

= 0,15

t hitung 2

=

�−�

�� √�⁄

=

1,53

2,51⁄√6

= 0,25

t hitung 3 =

�−�

�� √�⁄

=

2,44

2,51⁄√6

= 0,40

No. X

Kadar (%) (� −�) (� −�)

2

1 93,74 0,96 0,92

2 99,17 1,53 2,33

3 100,09 2,44 5,98

4 93,93 -3,71 13,80

5 98,43 0,79 0,61

6 100,46 2,81 7,93

�= 97,64 Σ(� −�)2= 31,58


(40)

Lampiran 18.(Lanjutan)

t hitung 4 =

�−�

�� √�⁄

=

3,71

2,51⁄√6

= 0,60

t hitung 5 =

�−�

�� √�⁄

=

0,79

2,51⁄√6

= 0,13

t hitung 6 =

�−�

�� √�⁄

=

2,81

2,51⁄√6

= 0,46

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar amoksisilin dalam sirup kering Sampel B:

μ

=� ± (

t

α/2, dk) x SD/√n) = 97,64 ± (2,57058 x 2,51/√6) = (97,64 ± 2,63)%

Kandunganamoksisilin dalam sirup kering Sampel B=97,64 ± 2,63

100 x 125 mg


(41)

Lampiran19.PerhitunganStatistikKalium Klavulanat pada Sirup Kering Sampel B

SD = �∑��−��2

�−1

=

58,625

6−1

=

58,625

5

= 3,42

Pada interval kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk = n-1= 5, maka t(α/2,dk) = 2,57058

Data diterima jika t hitung < t tabel t hitung 1 =

�−�

�� √�⁄

=

2,555

3,424⁄√6

= 0,30

t hitung 2 =

�−�

�� √�⁄

=

2,25

3,424⁄√6

= 0,27

t hitung 3 =

�−�

�� √�⁄

=

−4,675

3,424⁄√6

= 0,56

No. Xi

Kadar (%) (� −�) �� − ��

2

1 98,31 2,55 6,52

2 98,00 2,25 5,06

3 91,08 -4,67 21,85

4 97,07 1,31 1,73

5 98,88 2,32 5,40

6 91,50 -4,25 18,06

�= 95,75 Σ�� − ��2= 58,62


(42)

Lampiran 19.(Lanjutan) t hitung 4 =

�−�

�� √�⁄

=

1,315

3,424⁄√6

= 0,16

t hitung 5 =

�−�

�� √�⁄

=

2,325

3,424⁄√6

= 0,28

t hitung 6 =

�−�

�� √�⁄

=

−4,25

3,424⁄√6

= 0,50

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa semua t hitung < t tabel, maka semua data tersebut diterima.

Kadar Kalium Klavulanat pada Sirup Kering Sampel B:

μ

=� ±

(t

α/2, dk) x SD/√n) = 95,75 ± (2,57058 x 3,42/√6) = (95,75 ± 3,59) %

KandunganKalium Klavulanat pada Sirup Kering Sampel B

= 95,75 ± 3,59

100 x 31,25 mg


(43)

Lampiran 20.Spektrum Serapandan AbsorbsansiAmoksisilin dan Kalium Klavulanat dalam Sirup Kering Sampel ApadaUjiPerolehanKembali

a. Spektrumserapandan absorbansi amoksisilin dan kalium klavulanat pada perolehan kembali80%

Gambar 47.Spektrum serapan dan absorbansi amoksisilin dan kalium klavulanat pada perolehan kembali 80%

No.

Absorbansi

Amoksisilin (λ = 239,00 nm) Kalium Klavulanat (λ = 313,20 nm)

1. 0,00021 0,00016

2. 0,00019 0,00015

3. 0,00021 0,00015

nm.

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

A

b

s.

0.00500

0.00000

-0.00500

-0.00750


(44)

Lampiran 20.(Lanjutan)

b. Spektrumserapandan absorbansi amoksisilin dan kalium klavulanat pada perolehan kembali100%

Gambar 48.Spektrum serapan dan absorbansi amoksisilin dan kalium klavulanat pada perolehan kembali 80%

No.

Absorbansi

Amoksisilin (λ = 239,00 nm) Kalium Klavulanat (λ = 313,20 nm)

1. 0,00026 0,00019

2. 0,00025 0,00017

3. 0,00026 0,00019

nm.

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

A

b

s.

0.00500

0.00000

-0.00500


(45)

Lampiran 20.(Lanjutan)

c. Spektrumserapandan absorbansi amoksisilin dan kalium klavulanat pada perolehan kembali120%

Gambar 49.Spektrum serapan dan absorbansi amoksisilin dan kalium klavulanat pada perolehan kembali 80%

No.

Absorbansi

Amoksisilin (λ = 239,00 nm) Kalium Klavulanat (λ = 313,20 nm)

1. 0,00031 0,00023

2. 0,00029 0,00022

3. 0,00031 0,00023

nm.

200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

A

b

s.

0.00500

0.00000

-0.00500

-0.00750


(46)

Lampiran 21.DataHasil Persen PerolehanKembaliAmoksisilin pada Sirup Kering Sampel A

Konsen trasi (%) Penimba ngan (g) Absorbansi pada

λ = 239,00nm

Konsentrasi Baku yang ditambahkan (mg) % perolehan kembali Setelah penambahan baku (mg) Sebelum penambahan baku (mg) 80

0,1405 0,00021 42,80 30,73 11,83 102,00

0,1410 0,00019 38,72 26,72 11,83 101,43

0,1415 0,00021 42,80 30,90 11,83 100,59

100

0,1775 0,00026 53,00 38,25 14,80 99,66

0,1765 0,00026 53,00 38,04 14,80 101,07

0,1770 0,00026 53,00 38,14 14,80 100,40

120

0,2130 0,00031 63,21 45,45 17,75 100,05

0,2135 0,00029 59,13 41,37 17,75 99,49

0,2140 0,00031 63,21 45,45 17,75 98,93

Rata-rata(%recovery)100,43 StandardDeviation(SD)0,98


(47)

Lampiran 22.DataHasilPersenPerolehanKembaliKalium Klavulanat pada Sirup Kering Sampel A

Kons en trasi (%) Penimba ngan (g) Absorbansi pada

λ = 313,20nm

Konsentrasi Baku yang ditambahkan (mg) % perolehan kembali Setelah penambahan baku (mg) Sebelum penambahan baku (mg) 80

0,1405 0,00015 10,11 7,22 2,90 99,60

0,1410 0,00015 10,11 7,24 2,90 98,96

0,1415 0,00016 10,80 7,96 2,90 98,00

100

0,1775 0,00019 12,83 9,06 3,70 101,98

0,1765 0,00019 12,83 9,08 3,70 101,35

0,1770 0,00019 12,83 9,11 3,70 100,50

120

0,2130 0,00023 15,54 10,93 4,50 102,40

0,2135 0,00022 14,87 10,31 4,50 101,20

0,2140 0,00022 15,54 10,98 4,50 101,30

Rata-rata(%recovery)100,58

StandardDeviation(SD)1,46RelativeStandardDeviation(RSD)(%)1,46


(48)

Lampiran 23.ContohPerhitunganPersentase PerolehanKembali(%recovery) Sampelyangdigunakanadalahsirup kering Sampel A

Berat1 botol sirup kering Sampel A=7,5560g

Beratkesetaraanpenimbangan sampelpadapenetapankadar=50 mg Perolehan80%

Amoksisilin 80% = 80

100x 50 mg = 40 mg

Serbuk Amoksisilin 70% =70

100x 40 mg = 28 mg

Penimbangan serbuk setara 28 mg amoksisilin Sampel yang ditimbang

=

28

12x125 mgx 7,5560 g = 0,1410 g

Baku amoksisilin 30% = 30

100x 40 = 12 mg

Jumlah kalium klavulanat dalam serbuk yang ditimbang : =0,1410 g

7,5560 gx (12x 31,25 mg)= 7 mg

Baku Kalium klavulanat yang ditambahkan : =

= 3 mg

Perolehan100% Amoksisilin 100% = 100

100x 50 mg = 50 mg

Serbuk amoksisilin70% =70

100x 50 mg = 35 mg

      mg mg mgx 125 40 25 , 31 100 30


(49)

Lampiran 23.(Lanjutan)

Penimbangan serbuk setara 35 mg amoksisilin Sampel yang ditimbang

=

35

12x125 mgx 7,5560 = 0, 1763 g

Baku amoksisilin 30% = 30

100x 50 = 15 mg

Jumlah kalium klavulanat dalam serbuk yang ditimbang : =0,1763 g

7,5560 gx (12x 31,25 mg)= 8,75 mg

Baku kalium klavulanat yang ditambahkan :

= = 3,75 mg

Perolehan120% Amoksisilin120% = 120

100x 50 mg = 60 mg

Serbuk amoksisilin 70% =70

100x 60 mg = 42 mg

Penimbangan serbuk setara 42 mg amoksisilin Sampel yang ditimbang

=

42

12x125 mgx 7,5560 = 0,2117 g

Baku kalium klavulanat 30% = 30

100x 60 = 18 mg

Jumlah kalium klavulanat dalam serbuk yang ditimbang : =0,2117 g

7,5560 gx (12x 31,25 mg)= 10,50 mg

Baku kalium klavulanat yang ditambahkan :

= = 4,5 mg

      mg mg mgx 125 50 25 , 31 100 30       mg mg mgx 125 60 25 , 31 100 30


(50)

Lampiran 23.(Lanjutan)

Contoh perhitungan % perolehan kembali pada perolehan 80% Misalnya absorbansianalisis (Y) : 0,000007X + 0,00000025

Penimbangan sampel = 0, 1405 g Amoksisilin (239,00 nm) = 0,00021 Kalium Klavulanat (313,20 nm) = 0,00015 A. Amoksisilin

Persamaan regresi pada panjang gelombang analisisamoksisilin (λ=239,00nm): Y =0,000007X + 0,00000025

Konsentrasi amoksisilin (X):

Y = 0,000007X + 0,00000025 0,00000025 = 0,000007X + 0,00021 0,00021 – 0,00000025 = 0,000007X

X = 0,00021−0,00000025

0,000007

X = 29,96μg/mL

Konsentrasi sampel setelah penambahan bahan baku (CF): = Konsentrasi amoksisilin (X)

1000 x faktor pengenceran

= 29,96 μg/mL

1000 x 142,857 x 10 mL

= 42,8mg

Konsentrasi sampel sebelum penambahan bahan baku (CA): (CA)

=

Penimbangan sampel

A � (B � C)


(51)

Lampiran 23.(Lanjutan)

A = Berat sampel yang akan ditimbang setara 28 mg serbukamoksisilin 70% B = Serbukamoksisilin 70%

C = Kadar rata-rata sirup kering (CA) =

0,1405 mg

0,1410 mg

x

(28 mg x 102,73%) = 30,73 mg

Jumlah baku yang ditambahkan (CA∗) = D x E Keterangan :

D = Baku amoksisilin 30% (yang ditambahkan) E = % kadar baku amoksisilin dari sertifikat analisis

(CA∗) = 12 mg x 98,64%

= 11,83mg Maka % perolehan kembali amoksisilin: % perolehan kembali

=

CF−CA

CA∗ x 100 %

% perolehan kembali =42,80 mg – 30,73mg

11,83 mg x 100%

= 102,00%

B. Kalium Klavulanat

Persamaan regresi pada panjang gelombang analisis kalium klavulanat (λ= 313,20 nm): Y= 0,000021X + 0,00000135

Konsentrasi kalium klavulanat (X): Y = 0,000021X + 0,00000135 0,00015 = 0,000021X + 0,00000135 0,00015 – 0,00000135 = 0,000021X

X = 0,00015−0,00000135

0,000021 =7,07 μg/mL


(52)

Lampiran 23.(Lanjutan)

Konsentrasi awal setelah penambahan bahan baku (CF): = Konsentrasi kalium klavulanat (X)

1000 x faktor pengenceran

= 7,07 μg/mL

1000 x 1428,57

= 10,11mg

Konsentrasi sampel sebelum penambahan bahan baku (CA): =Penimbangan sampel

A � (B � C)

Keterangan :

A = Berat sampel yang akan ditimbang setara 28 mg serbukamoksisilin 70% B = Jumlah kalium klavulanat dalam g berat sampel yang akan ditimbang C = Kadar rata-rata sirup kering

=0,1405

0,1410

x

(7mg x 103,52%) = 7,22 mg

Jumlah baku yang ditambahkan (CA∗) = D x E Keterangan :

D = Baku kalium klavulanat 30% (yang ditambahkan) E = % kadar bakukalium klavulanatdari sertifikat analisis

(CA∗) = 3 mg x 99,7% = 2,9 mg

Maka % perolehan kembali kalium klavulanat % perolehan kembali = CF−CA

CA∗ x 100 %

% perolehan kembali = 10,11 mg – 7,22mg


(53)

Lampiran 24.Perhitungan Rata-Rata, StandarDeviasidan RelatifStandar deviasi PerolehanKembaliAmoksisilinpadaSirup kering Sampel A

SD =

∑(Xi−X�)

2

n−1

=

7,7648

8

= 0,98

RSD=SD

X�

x

100%

=

0,98

100,43x 100%

= 0,98%

No KadarPerolehan

Kembali[X](%) Xi-X (Xi–X)2

1. 102,00 1,57 2,46

2. 101,43 1,00 1,00

3. 100,60 0,60 0,03

4. 101,07 -0,77 0,60

5. 100,40 0,64 0,41

6. 99,96 -0,03 0,00

7. 100,05 -0,38 0,14

8. 99,49 -0,94 0,88

9. 98,93 -1,50 2,25

X= 100,43 ∑(Xi–X)2=7,77


(54)

Lampiran 25.Perhitungan Rata-Rata, StandarDeviasidan RelatifStandar DeviasiPerolehanKembaliKalium Klavulanat padaSirup Kering Sampel A

SD =

∑(Xi−X�)

2

n−1

=

17,0158

8

= 1,46

RSD =SD

X�

x

100%

= 1,46

100,58x 100%

= 1,45 %

No Kembali[X](%) KadarPerolehan Xi-X (Xi–X)2

1. 99,60 -0,98 0,9600

2. 98,96 -1,62 2,6200

3. 98,00 -2,58 6,6600

4. 101,98 1,40 1,9600

5. 101,35 0,77 0,6000

6. 100,50 -0,08 0,0064

7. 102,40 1,82 3,3100

8. 101,20 0,62 0,3900

9. 101,30 0,72 0,5200


(55)

Lampiran 26.Daftar Nilai Distribusi t


(56)

(57)

Lampiran 28.Sertifikat Pengujian Kalium Klavulanat


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(2014). ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia volume 48. Jakarta: Penerbit PT.ISFI. Halaman 100.

Berry, V., Hoover, J., Singley, C dan Woodnutt, G. (2005). Comparative Bacteriological Efficacy of Pharmacokinetically Enhanced Amoxicilin-Clavulanate Againts Streptococcus pneumoniae with Elevated Amoxicilin MIC’s Haemophilus influenza.Journal Antimicrobial agent and Chemotherapy 49(3): 908-915.

Day, R.A., dan Underwood, A.L. (1998). Quantitative Analysis Sixtth Edition. Penerjemah: Sopyan, I. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Ke Enam. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 396-403.

Ditjen. BKAK., (2014). Farmakope IndonesiaEdisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman126, 652.

Ditjen.POM., (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 1067.

El-Sayed, A.Y., Hussein, Y.Z., Mohammed, M.A. (2001). Simultaneous Determination of Phosphate and silicate by First-Derivative Spectrophotometry. Analytical Science. The Japan Society for Analytical Chemistry. 1(17): 1461-1464.

Ermer, J., dan McB. Miller, J. H.. (2005). Method Validation in Pharmaceutical Analysis, A Guide to Best Practice. Weinheim: Wiley-Vch Verlag GmbH & Co. KGaA. Halaman 99.

Ganjar, I.G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 235-236, 241-242, 465-468.

Harmita.(2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya.Majalah Ilmu Kefarmasian.1(3):117-135.

Huong, V.T., dan Hoang, V.D. (2009). Simultaneous Determination of Amoxicillin and Clavulanate in combined tablets by non-derivative and derivative UV spectropotometric techniques.International Journal of Pharmtech Research.1(4): 1173-1181.

Jas, A. (2007). Perihal Obat dengan Berbagai Jenis dan Bentuk Sediaannya. Medan: USU Press. Halaman 33.


(59)

51

Penetapan Kadar Campuran Amoksisilin dan Asam Klavulanat dalam Tablet dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Skripsi 2010.Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Halaman34, 42.

Mutschler, E. (1986). Arzneimittelwirkungen. Penerjemah: Widianto, M.B., dan Ranti, A.S. (1991). Dinamika Obat. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 641-643.

Nurhidayati, L. (2007). Spektrofotometri Derivatif dan Aplikasinya dalam Bidang Farmasi.Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 5(2): 93-99.

Olano, D,G., Pena, A.L., Caballer, B.H., Gonzalez, A.V., Pastor, M.D dan Agustin, M.C. (2007). Selective Sensitization to Clavulanic Acid and Penicilin V.J Invstig allergol Clin Immunol 17(2): 119-121.

Owen, A.J. (1995). Uses of Derivative Spectroscopy Aplication Note UV - Visible Spectroscopy.HP Way: Agilent Technologies.

Saragih, H. (2015). Optimasi dan Analisisi Kadar Campuran Amoksisilin dan Kalium Klavulanat dengan Metode Spektrofotometri Derivatif.Skripsi 2015.Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Halaman 41. Satiadarma, K., Mulja, M., Tjahjono, D.H., Kartasasmita, R.E. (2004).Asas

Pengembangan Prosedur Analisis. Edisi Pertama. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 46-47, 49, 92.

Sudjana.(2005). Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito. Halaman 93, 145,201, 227.

Sweetman, S. C. (2009). Martindale The Extra Pharmacopoeia. 36th Edition. London: Pharmaceutical Press. Halaman 163, 202, 250.

Talsky, G. (1994). Derivative Spectrophotometry: Low and High Order. Weinheim Germany: VCH Verlaggsgesellschaft mbH. Halaman 16-43.

Tjay, T.H dan Rahardja, K. (2013). Obat-obat PentingKhasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Keenam Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Halaman 57, 66-69.

USP 30 dan NF 25.(2007). United State Pharmacopoeia30thedition.The National Formulary25thedition. London: The United States Pharmacopoeial Convention. Halaman 1406.

Watson, D.G. (2005). Pharmaceutical Analysis: A Textbook for Pharmacy Students and Pharmaceutical Chemists. 2ndedition. Penerjemah: Syarief,


(60)

W.R. (2007). Analisis Farmasi: Buku Ajar untuk Mahasiswa Farmasi dan Praktisi Kimia Farmasi.Edisi Kedua. Jakarta: EGC. Halaman126-127.


(61)

49 BABV

KESIMPULANDANSARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan:

1. Metode spektrofotometri derivatif dengan zero crossing dapat digunakan untuk menetapkan kadar campuran amoksisilin dan kalium klavulanat.

2. Kadar amoksisilin dan kalium klavulanat pada sediaan sirup kering Sampel A dan Sampel B memenuhi persyaratan kadar suspensi oral amoksisilin dan kalium klavulanat yang tercantum dalam Ditjen. BKAK., (2014).

3. Uji validasi yang dilakukan pada sediaan sirup kering Sampel A menunjukkan bahwa metode spektrofotometri derivatif memenuhi persyaratan validasi, yang meliputi parameter akurasi dan presisi.

5.2Saran

Disarankan agardilakukan penelitian lebih lanjut pada penetapan kadar campuran amoksisilin dan kalium klavulanat pada sediaan sirup kering dengan menggunakanspektrofotometri derivatif dengan metode ratio spectra.


(62)

dan Rohman, 2007). 2.4.6. Rentang

Rentang (kisaran) suatu metode didefenisikan sebagai konsentrasi terendah dan tertinggi yang mana suatu metode analitik menunjukkan akurasi, presisi dan linieritas yang mencukupi.Rentang suatu prosedur dapat divalidasi lewat pembuktian bahwa prosedur analitik tersebut mampu memberikan presisi, akurasi dan linieritas yang dapat diterima ketika digunakan untuk menganalisis sampel (Gandjar dan Rohman, 2007; Ermer dan McB. Miller, 2005).


(63)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kombinasi amoksisilin dengan asam klavulanat (inhibitor kuat bagi beta-laktamse bakterial) membuat antibiotik ini (ko-amoksiklav, Augmentin) efektif terhadap kuman yang memproduksi penisilinase.Terutama digunakan terhadap infeksi salurah kemih dan nafas yang resisten terhadap amoksisilin (Tan dan Rahardja, 2013).

Obat dalam bentuk kombinasi sering digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk di antaranya penyakit infeksi.Kombinasi amoksisilin dan

kalium klavulanat merupakan antibakteri yang terdiri Antibiotik β-laktam amoksisilin dan penghambat β-laktamase kalium klavulanat.Kombinasi ini di

berikan untuk mengatasi resistensi β-laktam (Berry et al, 2005; Olano et al, 2007). Beberapa bahan berkhasiat seperti turunan penisislin, sefalosforin, makrolida dan karbosistein tidak stabil secara kimia bila disimpan dalam bentuk sediaan cair.Sebagai jalan keluar dibuat sediaan sirup kering atau suspensi kering.Tetapi bila telah dicampur dengan aquadest hanya stabil dalam penyimpanan 7-10 hari, kalau pemakaian lebih lama potensi obat menurun atau hilang (Jas, 2007).

Campuran amoksisilin dan kalium klavulanat yang telah ditentukan kadarnya dengan metode spektrofotometri ultraviolet nonderivatif dan derivatif dengan menggunakan pelarut air diperoleh pada derivatif pertama pada panjang gelombang masing-masing 244,9 nm dan 272 nm. Diperoleh kadar amoksisilin 99,21±1,32% dan kalium klavulanat 99,72±1,64% (Huong dan Hoang, 2009).


(64)

Menurut Ditjen. BKAK (2014) untuk suspensi oral mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 120% dari yang tertera pada etiket.

Menurut penelitian yang dilakukan Martina (2010), hasil optimasi pelarut campuran amoksisilin dan kalium klavulanat dengan menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT)dengan fase gerak dapar fosfat pH 4,4-metanol perbandingan (91:9) yang terbaik dan dideteksi oleh spektrofotometer ultraviolet pada panjang gelombang 220 nm. Diperoleh kadar amoksisilin 92,84±2,54% dan kalium klavulanat 100,60±2,50%.

Penggunaan kromatografi cair kinerja tinggi ini membutuhkan waktu analisis yang lama dan biaya yang relatif mahal sehingga perlu dilakukan optimasi metode yang bertujuan untuk mengurangi waktu, energi, dan biaya dengan variabel pelarut dan panjang gelombang deteksi (Gandjar dan Rohman, 2007).

Saragih (2015), telah melakukan penelitian penetapan kadaramoksisilin dan kalium klavulanat dalam sediaan tablet dengan menggunakan spektrofotometri derivatif dengan metode zero crossing dalam pelarut metanol. Panjang gelombang analisis untuk menetapkan kadar campuran amoksisilin dan kalium klavulanat pada spektrum serapan derivat kedua masing-masing pada panjang gelombang 279,20 nm dan 338,40 nm. Diperoleh kadar amoksisilin dan kalium klavulanat masing-masing adalah (104,94±1,09)% dan (94,65±0,77)%.

Dalam perkembangannya spektrofotometri terbagi menjadi spektrofotometri konvensional dan spektrofotometri derivatif. Metode spektrofotometri konvensional memiliki keterbatasan, yaitu tidak dapat digunakan secara langsung untuk analisis secara kuantitatif maupun kualitatif dari contoh yang memiliki matriks kompleks, sehingga harus dilakukan pemisahan analit dari


(65)

3 matriks (El-Sayed et al, 2001).

Metode spektrofotometri derivatif adalah salah satu metode spektrofotometri yang dapat digunakan untuk analisis campuran beberapa zat secara langsung tanpa harus melakukan pemisahan terlebih dahulu walaupun dengan panjang gelombang yang berdekatan.Fasilitas ini memungkinkan analisis multikomponen dalam campuran yang spektranya saling tumpang tindih (Nurhidayati, 2007).

Metode zero crossing adalah prosedur yang paling umum untuk menentukan campuran biner yang spektranya saling tumpang tindih. Metode zero crossing dapat digunakan pada derivatif pertama dan kedua dengan pemilihan panjang gelombang untuk pengukuran (Nurhidayati, 2007).

Beberapa keuntungan dari spektrum derivatif antara lain spektrum derivatif memberikan gambaran struktur yang terinci dari spektrum serapan dan gambaran ini makin jelas dari spektra derivatif pertama ke derivatif keempat. Selain itu, dapat dilakukan analisis kuantitatif suatu komponen dalam campuran dengan bahan yang panjang gelombangnya saling berdekatan.Bila dibandingkan dengan kromatografi cair kinerja tinggi, metode spektrofotometri derivatif relatif lebih sederhana, alat dan biaya operasionalnya relatif lebih murah dan waktu analisisnya lebih cepat (Nurhidayati, 2007).

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk penetapan kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalam sirup kering secara spektrofotometri derivatif dengan metode zero crossingdalam pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-metanol (91:9).

1.2 Perumusan Masalah


(66)

Berdasarkan pendahuluan diatas, maka dapat dibuat perumusan masalahsebagai berikut:

1. Apakah pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-metanol (91:9) dapat digunakan untuk

analisis kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dengan menggunakan

spektrofotometri derivatif pada panjang gelombang zero crossing ?

2. Apakah kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalam sediaan sirup kering yang

ditetapkan dengan metode spektrofotometri derivatif pada panjang gelombang zero

crossing memenuhi persyaratan kadar yang ditetapkan Ditjen. BKAK., (2014)?

3. Apakah metode spektrofotometri derivatif yang digunakan memenuhi persyaratan

validasi metode ?

1.3 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut:

1. Pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-metanol (91:9) dapat digunakan untuk analisis kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dengan menggunakan spektrofotometri derivatif pada panjang gelombang zero crossing.

2. Kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalam sediaan sirup kering yang ditetapkan menggunakan spektrofotometri derivatif pada panjang gelombang zero crossing memenuhi persyaratan Ditjen. BKAK., (2014).

3. Metode yang digunakan memenuhi persyaratan validasi metode. 1.4 Tujuan Penelitian


(67)

5

1. Melakukan analisis kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dengan pelarut campuran dapar fosfat pH 4,4-metanol (91:9) menggunakan spektrofotometri derivatif pada panjang gelombang zero crossing.

2. Membandingkan hasil yang diperoleh pada penetapan kadaramoksisilin dan kalium klavulanat mengunakan spektrofotometri derivatif pada panjang gelombang zero crossing dengan persyaratan Ditjen. BKAK., (2014).

3. Melakukan uji validasi terhadap metode spektrofotometri derivatif yang digunakan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah untuk memperoleh panjang gelombang zero crossing dalam menetapkan kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalam sediaan sirup kering dengan perbandingan zat aktif masing-masing 4:1 menggunakan spektrofotometri derivatif yang dapat digunakan oleh industri farmasi.


(68)

PENETAPAN KADAR AMOKSISILIN DAN KALIUM KLAVULANAT DALAM SEDIAAN SIRUP KERING SECARA

SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF ABSTRAK

Saat ini banyak beredar sediaan obat dengan lebih dari satu komponen zat aktif.Salah satu kombinasi yang sering digunakan adalah amoksisilin dan kalium klavulanat yang tersedia dalam bentuk sediaan sirup kering dan beredar dengan berbagai merek dagang.Kombinasi amoksisilin dan kalium klavulanat merupakan kombinasi antibakteri golongan β-laktam dan penghambat β-laktamase. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalam sediaan sirup kering yang beredar di pasaran secara spektrofotometri derivatif.

Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposif dengan mengambil sampel dari pasaran, yaitusediaan sirup kering sampel A dan sampel B. Penetapan kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalam sediaan sirup kering dilakukan dengan metode spektrofotometri derivatif denganzero crossing, menggunakan pelarut campuran dapar posfat pH 4,4-metanol (91:9).

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa amoksisilin dan kalium klavulanat diukur pada derivat kedua dengan delta lambda 2 nm (∆λ=2 nm)masing-masing pada panjang gelombang 239,00 nm dan 313,20 nm. Kadar amoksisilin yang diperoleh pada sirup kering Sampel A adalah 102,73% ± 5,71% dan Sampel B 97,64% ± 2,63% dan kadar kalium klavulanat pada sampel A adalah 103,52% ±

5,67% dan sampel B 95,75% ± 3,59%.Hasilujivalidasiyangdilakukandiperolehpersenperolehan kembali untuk

amoksisilin=100,43% dengan nilai simpangan baku relativ (SBR)=0,98%, danuntukkalium klavulanatdiperolehpersenperolehan kembali =100,58% dengan nilaiSBR= 1,46%.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalamsediaan sirup kering yang diteliti memenuhi persyaratan suspensi oral menurut Farmakope Indonesia edisi V (2014), yaitu mengandung amoksisilin dan kalium klavulanat tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 120% dari jumlah yang tertera pada etiket. Serta memenuhipersyaratanakurasidanpresisi, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri derivatif dapat digunakan untuk melakukan penetapan kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalam sediaan sirup kering.

Kata kunci : Amoksisilin, Kalium Klavulanat, Spektrofotometri Derivatif, Sirup Kering, Zero Crossing, Derivat Kedua, Validasi.


(69)

vii

DETERMINATION OF AMOXICILLIN AND CLAVULANATE POTASSIUM IN DRY SYRUP FORM USING DERIVATIVE

SPECTROPHOTOMETRY ABSTRACT

Nowdays many dosage form of drug which contain more than one active ingredient. One of combinations which is often used is amoxicillin and clavulanate potassium in dry syrup form. The mixture of amoxicillin and clavulanate potassium is a combination of the β-lactam antibiotic and β-lactamase inhibitor. The purpose ofthis research is todetermination value ofamoxicillin and clavulanate potassium in dry syrup form which circulates in the general by derivativespectrophotometry.

The method of this research was doneby purposive samplingto taking sample which circulates in general, Sample A and Sample B in dry syrup.Determination of amoxicillin and clavulanate potassium in dry syrupmadeby derivative spectrophotometry methodwithzero crossing, using buffer phosphate pH 4,4-methanol (91:9) mixture.

The results were obtained that both of amoxicillin and clavulanate potassium measured atthe second derivativewithdeltalambda 2 nm (∆λ=2 nm)at the wavelength of239.00nmand313.20nmrespectively.Levels of amoxicillin indry syrupsample A was 102.73% ± 5.71% and sample B was 97.64% ± 2.63% and level of clavulanate potassium in dry syrup sample A was 103.52% ± 5.67% and sample B was 95.75% ± 3.59%. The validationtest resultswere obtained thepercent recoveryfor amoxicillin is100.43% with the value ofrelative standard deviation(RSD) =0.98%, and the percent recovery forclavulanate potassium is100.58%, withthe value ofRSD=1.46%.

The results showedthat the levels ofamoxicillin and clavulanate potassiumindry syrup which researched was fullfield requirementsof oral suspensionaccording tothe fifth edition Farmakope Indonesia (2013), that isnotlessthan 90% andnot morethan120% ofthe amounts of amoxicillin and clavulanate potassium stated on the label. And fulfilled the requirements of accuracy and precision, so thatit can be concludedthat thederivativespectrophotometricmethodcanbe usedtodeterminate the content of amoxicillin and clavulanate potassium in dry syrup.

Keywords :Amoxicillin, Clavulanate Potassium, Derivative Spectrophotometry, Dry Syrup, Zero Crossing, Second Derivat, Validation.


(70)

PENETAPAN KADAR AMOKSISILIN DAN KALIUM

KLAVULANAT DALAM SEDIAAN SIRUP KERING

SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

SKRIPSI

OLEH:

FATIMAH ARINAWATI

NIM 131524087

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(71)

PENETAPAN KADAR AMOKSISILIN DAN KALIUM

KLAVULANAT DALAM SEDIAAN SIRUP KERING

SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

FATIMAH ARINAWATI

NIM 131524087

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016


(72)

PENGESAHAN SKRIPSI

PENETAPAN KADAR AMOKSISILIN DAN KALIUM

KLAVULANAT DALAM SEDIAAN SIRUP KERING SECARA

SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

OLEH:

FATIMAH ARINAWATI

NIM 131524087

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas FarmasiUniversitas Sumatera Utara

Pada Tanggal: 25 Januari2016

Medan, Maret 2016 Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Pejabat Dekan,

Dr. Masfria, M.S., Apt. NIP 195707231986012001 Disetujui oleh:

Pembimbing I

Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt. NIP195008281976032002

Pembimbing II

Prof. Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt. NIP 195006221980021001

Panitia Penguji,

Prof. Dr. Ginda Haro, M.Sc., Apt. NIP 195108161980031002

Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt. NIP195008281976032002

Dra. Sudarmi, M.Si., Apt. NIP 195409101983032001

Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt. NIP 195401101980032001


(73)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWTatas segala karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menjalani masa perkuliahan dan penelitian hingga akhirnya menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Penetapan Kadar Amoksisilin dan Kalium Klavulanat dalam Sediaan Sirup Kering secara Spektrofotometri Derivatif”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepadaIbu Dr Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt., selaku Wakil Dekan I Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan fasilitas selama masa pendidikan dan penelitian.

Rasa hormat dan terima kasih yang setulus-tulusnya penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt., dan Bapak Prof. Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan selama penelitian dan penulisan skripsi ini berlangsung, juga kepada Bapak Prof. Dr. Ginda Haro, M.Sc., Apt., Ibu Dra. Sudarmi, M.Si., Apt., dan Ibu Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si., Apt., selaku penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, M.Si., Apt., selaku penasihat akademik yang memberikan bimbingan selama proses


(74)

perkuliahan.

Penulis menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan yang tulus kepada kedua orang tua penulis yang tercinta, Ayahanda H.Abdul Kadir LH, S.H., Ibunda Hj. Mimi Rosdiana, kakanda Desi Andriani, S.E., abangnda Apri Al-amin, Amd, Indra Gunawan, S.T., dan Muhammad Abduh, S.E., serta seluruh keluarga besar saya yang selalu menyemangati, dan telah memberikan dukungan terbesar, doa, serta materil selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

Pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada teman-teman seperjuangan di Laboratorium Penelitian, serta teman-teman seangkatan yang telah banyak memberikan saran, dukungan, dan doa selama penelitian dan penyusunan skripsi ini berlangsung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2016 Penulis,

Fatimah Arinawati NIM 131524087


(75)

vi

PENETAPAN KADAR AMOKSISILIN DAN KALIUM KLAVULANAT DALAM SEDIAAN SIRUP KERING SECARA

SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF ABSTRAK

Saat ini banyak beredar sediaan obat dengan lebih dari satu komponen zat aktif.Salah satu kombinasi yang sering digunakan adalah amoksisilin dan kalium klavulanat yang tersedia dalam bentuk sediaan sirup kering dan beredar dengan berbagai merek dagang.Kombinasi amoksisilin dan kalium klavulanat merupakan

kombinasi antibakteri golongan β-laktam dan penghambat β-laktamase. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalam sediaan sirup kering yang beredar di pasaran secara spektrofotometri derivatif.

Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposif dengan mengambil sampel dari pasaran, yaitusediaan sirup kering sampel A dan sampel B. Penetapan kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalam sediaan sirup kering dilakukan dengan metode spektrofotometri derivatif denganzero crossing, menggunakan pelarut campuran dapar posfat pH 4,4-metanol (91:9).

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa amoksisilin dan kalium klavulanat diukur pada derivat kedua dengan delta lambda 2 nm (∆λ=2 nm)masing-masing pada panjang gelombang 239,00 nm dan 313,20 nm. Kadar amoksisilin yang diperoleh pada sirup kering Sampel A adalah 102,73% ± 5,71% dan Sampel B 97,64% ± 2,63% dan kadar kalium klavulanat pada sampel A adalah 103,52% ±

5,67% dan sampel B 95,75% ± 3,59%.Hasilujivalidasiyangdilakukandiperolehpersenperolehan kembali untuk

amoksisilin=100,43% dengan nilai simpangan baku relativ (SBR)=0,98%, danuntukkalium klavulanatdiperolehpersenperolehan kembali =100,58% dengan nilaiSBR= 1,46%.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalamsediaan sirup kering yang diteliti memenuhi persyaratan suspensi oral menurut Farmakope Indonesia edisi V (2014), yaitu mengandung amoksisilin dan kalium klavulanat tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 120% dari jumlah yang tertera pada etiket. Serta memenuhipersyaratanakurasidanpresisi, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri derivatif dapat digunakan untuk melakukan penetapan kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalam sediaan sirup kering.

Kata kunci : Amoksisilin, Kalium Klavulanat, Spektrofotometri Derivatif, Sirup Kering, Zero Crossing, Derivat Kedua, Validasi.


(76)

DETERMINATION OF AMOXICILLIN AND CLAVULANATE POTASSIUM IN DRY SYRUP FORM USING DERIVATIVE

SPECTROPHOTOMETRY ABSTRACT

Nowdays many dosage form of drug which contain more than one active ingredient. One of combinations which is often used is amoxicillin and clavulanate potassium in dry syrup form. The mixture of amoxicillin and

clavulanate potassium is a combination of the β-lactam antibiotic and β-lactamase inhibitor. The purpose ofthis research is todetermination value ofamoxicillin and clavulanate potassium in dry syrup form which circulates in the general by derivativespectrophotometry.

The method of this research was doneby purposive samplingto taking sample which circulates in general, Sample A and Sample B in dry syrup.Determination of amoxicillin and clavulanate potassium in dry syrupmadeby derivative spectrophotometry methodwithzero crossing, using buffer phosphate pH 4,4-methanol (91:9) mixture.

The results were obtained that both of amoxicillin and clavulanate potassium measured atthe second derivativewithdeltalambda 2 nm (∆λ=2 nm)at the wavelength of239.00nmand313.20nmrespectively.Levels of amoxicillin indry syrupsample A was 102.73% ± 5.71% and sample B was 97.64% ± 2.63% and level of clavulanate potassium in dry syrup sample A was 103.52% ± 5.67% and sample B was 95.75% ± 3.59%. The validationtest resultswere obtained thepercent recoveryfor amoxicillin is100.43% with the value ofrelative standard deviation(RSD) =0.98%, and the percent recovery forclavulanate potassium is100.58%, withthe value ofRSD=1.46%.

The results showedthat the levels ofamoxicillin and clavulanate potassiumindry syrup which researched was fullfield requirementsof oral suspensionaccording tothe fifth edition Farmakope Indonesia (2013), that isnotlessthan 90% andnot morethan120% ofthe amounts of amoxicillin and clavulanate potassium stated on the label. And fulfilled the requirements of accuracy and precision, so thatit can be concludedthat thederivativespectrophotometricmethodcanbe usedtodeterminate the content of amoxicillin and clavulanate potassium in dry syrup.

Keywords :Amoxicillin, Clavulanate Potassium, Derivative Spectrophotometry, Dry Syrup, Zero Crossing, Second Derivat, Validation.


(77)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMANJUDUL ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR GAMBAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Hipotesis ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Uraian Bahan ... 6

2.1.1 Amoksisilin ... 6

2.1.2 Kalium Klavulanat ... 7


(78)

2.1.3 Kombinasi Amoksisilin dan Kalium Klavulanat ... 8

2.2Spektrofotometri ... 9

2.2.1 Hukum Lambert Beer ... 10

2.2.2 Komponen Spektrofotometer ... 11

2.3Spektrofotometri Derivatif ... 12

2.3.1 Kegunaan Spektrofotometri Derivatif ... 15

2.4Validasi Metode ... 16

2.4.1 Akurasi ... 17

2.4.2 Presisi ... 17

2.4.3 Batas Deteksi... 18

2.4.4 Batas Kuantitasi ... 18

2.4.5 Linearitas ... 18

2.4.6 Rentang ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20

3.1 Jenis Penelitian... 20

3.2Waktu dan Tempat Penelitian... 20

3.3Alat ... 20

3.4Bahan ... 20

3.5 Pengambilan Sampel ... 21

3.6 Prosedur Penelitian ... 21

3.6.1 Pembuatan Pelarut... 21

3.6.2 Pembuatan Larutan Induk Baku Amoksisilin ... 21

3.6.3 Pembuatan Larutan Induk Baku Kalium Klavulanat . 22 3.6.4 Pembuatan SpektrumSerapanMaksimum


(79)

x

Amoksisilin ... 22

3.6.5 PembuatanSpektrum Serapan Maksimum Kalium Klavulanat ... 22

3.6.6 Pembuatan Larutan Standar Amoksisilin ... 23

3.6.7 Pembuatan Larutan Standar Kalium Klavulanat ... 23

3.6.8 Pembuatan Spektrum Serapan ... 23

3.6.9 PembuatanSpektrum Serapan Derivat Pertama dan Kedua ... 24

3.6.10 Penentuan Zero Crossing ... 24

3.6.11 Penentuan Panjang Gelombang Analisis ... 24

3.6.12 Pembuatan danPenentuanLinieritasKurva Kalibrasi Amoksisilin ... 24

3.6.13 PembuatandanPenentuanLinieritasKurva Kalibrasi Kalium Klavulanat ... 25

3.6.14 Penentuan KadarAmoksisilin danKalium Klavulanat dalam Sediaan Sirup Kering ... 26

3.6.15 Penentuan Perolehan Kembali Amoksisilin dan Kalium Klavulanat dalam Sediaan Sirup Kering .... 27

3.6.16 Uji Validasi ... 28

3.6.16.1 Uji Akurasi ... 28

3.6.16.2 Uji Presisi ... 28

3.6.17 Analisis Data Penetapan Kadar secara Statistik ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 31

4.1 Penentuan Spektrum Serapan Maksimum ... 31

4.2 Penentuan Spektrum Serapan ... 32

4.3 Penentuan Zero Crossing pada Serapan Derivat ... 34 4.3.1Penentuan Zero crossing pada Serapan Derivat


(80)

Pertama ... 34

4.3.2PenentuanZero Crossing pada Serapan Derivat Kedua ... 36

4.4 Penentuan Panjang Gelombang Analisis ... 37

4.5 Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi ... 41

4.5.1 Kurva Kalibrasi ... 41

4.5.2Batas Deteksi dan Kuantitasi ... 42

4.6 Penentuan KadarAmoksisilindanKalium Klavulanat dalam Sediaan Sirup Kering ... 42

4.7 Penentuan Perolehan KembaliAmoksisilindanKalium Klavulanatdalam Sediaan Sirup Kering ... 44

4.8 Uji Validasi... 44

4.8.1 Uji Akurasi ... 45

4.8.2 Uji Presisi ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

5.1 Kesimpulan ... 49

5.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50


(81)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Panjang Gelombang Analisis dan Absorbansi pada Derivat

Kedua ... 40 4.2 Hasil kadar amoksisilin dan kalium klavulanat dalam sediaan

sirup kering Sampel A dan Sampel B ... 43 4.3 Hasil perolehan kembali Amoksisilin dan Kalium Klavulanat

dengan metode penambahan bakustandar (standard addition method) pada sirup kering Sampel A. ... 46 4.4 Perbandingan hasil yang diperoleh pada penelitian dengan

metode KCKT, dan spektrofotometri derivatif ... 47


(82)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Rumus Struktur Kalium Klavulanat ... 6

2.2 Rumus Struktur Kalium Klavulanat ... 7

2.3 Kurva sederhana aplikasi zero crossing ... 15

4.1 Spektrum serapan maksimum amoksisilin 20 µg/mL ... 31

4.2. Spektrumserapan maksimum kalium klavulanat 16,5 µg/ml ... 31

4.3 Spektrumtumpangtindih serapanmaksimum amoksisilin dan kalium klavulanat ... 31

4.4 Spektrumtumpang tindih serapan amoksisilin ... 33

4.5 Spektrumtumpang tindih serapan kalium klavulanat ... 33

4.6 Spektrum tumpang tindih serapan amoksisilin dan Kalium Klavulanat ... 33

4.7 Zero crossingamoksisilin pada serapan derivat pertama ... 35

4.8 Zero crossingkalium klavulanatpadaserapan derivat pertama ... 35

4.9 Zero crossingamoksisilin dan kalium klavulanat pada serapanderivat pertama ... 35

4.10 Zero crossingamoksisilin padaserapan derivatkedua ... 36

4.11 Zero crossingkalium klavulanat padaserapan derivat kedua ... 36

4.12 Spektrumtumpang tindih serapan derivat pertama amoksisilin 35 µg/mL dan kalium klavulanat 8,5 µg/mL ... 36

4.13 Spektrum tumpang tindih serapan derivat kedua amoksisilin, kalium klavulanat dan campuran amoksisilin dan kalium klavulanat ... 38


(83)

xiv

4.14 Panjang gelombang analisis amoksisilin 239 nm ... 38

4.15 Panjang gelombang analisis kalium klavulanat 313,2 nm ... 38

4.16 Kurva kalibrasi amoksisilin ... 41

4.17 Kurva kalibrasi kalium klavulanat ... 41


(84)

DAFTAR GAMBAR DALAM LAMPIRAN

Gambar Halaman

1. Sampel A Sirup Kering ... 52

2. Sampel B Sirup Kering ... 52

3. Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu 1800) ... 54

4. Sonikator (Branson 1510) ... 54

5. Neraca analitik (Boeco) ... 54

6. Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 10 μg/mL ... 60

7. Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 15 μg/mL ... 60

8. Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 20 μg/mL ... 60

9. Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 25 μg/mL ... 61

10. Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 30 μg/mL ... 61

11. Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 35 μg/mL ... 61

12. Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 8,5 μg/mL ... 62

13. Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 12.5 μg/mL ... 62

14. Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 16,5 μg/mL ... 62

15. Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 20,5 μg/mL ... 63

16. Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 24,5 μg/mL ... 63

17. Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 28,5 μg/mL ... 63 18. Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi


(85)

xvi

10 μg/mL ... 64 19. Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi

15 μg/mL ... 64 20. Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi

20 μg/mL ... 64 21. Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi

25 μg/mL ... 65 22. Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi

30 μg/mL ... 65 23. Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi

35 μg/mL ... 65 24. Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat

konsentrasi 8,5 μg/mL ... 66 25. Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat

konsentrasi 12,5 μg/mL ... 66 26. Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat

konsentrasi 16,5 μg/mL ... 66 27. Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat

konsentrasi 20,5 μg/mL ... 67 28. Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat

konsentrasi 24,5 μg/mL ... 67 29. Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat

konsentrasi 28,5 μg/mL ... 67 30. Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 10

μg/mL ... 68 31. Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 15

μg/mL ... 68 32. Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 20

μg/mL ... 68 33. Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 25

μg/mL ... 69 34. Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 30

μg/mL ... 69


(1)

4.14 Panjang gelombang analisis amoksisilin 239 nm ... 38

4.15 Panjang gelombang analisis kalium klavulanat 313,2 nm ... 38

4.16 Kurva kalibrasi amoksisilin ... 41


(2)

DAFTAR GAMBAR DALAM LAMPIRAN

Gambar Halaman

1. Sampel A Sirup Kering ... 52

2. Sampel B Sirup Kering ... 52

3. Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu 1800) ... 54

4. Sonikator (Branson 1510) ... 54

5. Neraca analitik (Boeco) ... 54

6. Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 10 μg/mL ... 60

7. Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 15 μg/mL ... 60

8. Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 20 μg/mL ... 60

9. Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 25 μg/mL ... 61

10. Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 30 μg/mL ... 61

11. Spektrum serapan amoksisilin konsentrasi 35 μg/mL ... 61

12. Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 8,5 μg/mL ... 62

13. Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 12.5 μg/mL ... 62

14. Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 16,5 μg/mL ... 62

15. Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 20,5 μg/mL ... 63

16. Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 24,5 μg/mL ... 63

17. Spektrum serapan kalium klavulanat konsentrasi 28,5 μg/mL ... 63 18. Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi


(3)

10 μg/mL ... 64 19. Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi

15 μg/mL ... 64 20. Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi

20 μg/mL ... 64 21. Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi

25 μg/mL ... 65 22. Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi

30 μg/mL ... 65 23. Spektrum serapan derivat pertama amoksisilin konsentrasi

35 μg/mL ... 65 24. Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat

konsentrasi 8,5 μg/mL ... 66 25. Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat

konsentrasi 12,5 μg/mL ... 66 26. Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat

konsentrasi 16,5 μg/mL ... 66 27. Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat

konsentrasi 20,5 μg/mL ... 67 28. Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat

konsentrasi 24,5 μg/mL ... 67 29. Spektrum serapan derivat pertama kalium klavulanat

konsentrasi 28,5 μg/mL ... 67 30. Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 10

μg/mL ... 68 31. Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 15

μg/mL ... 68 32. Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 20

μg/mL ... 68 33. Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 25

μg/mL ... 69 34. Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 30


(4)

35. Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi 35

μg/mL ... 69 36. Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat

konsentrasi 8,5 μg/mL ... 70 37. Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat

konsentrasi 12,5 μg/mL ... 70 38. Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat

konsentrasi 16,5 μg/mL ... 70 39. Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat

konsentrasi 20,5 μg/mL ... 71 40. Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat

konsentrasi 24,5 μg/mL ... 71 41. Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat

konsentrasi 16,5 μg/mL ... 71 42. Spektrum serapan derivat kedua amoksisilin konsentrasi

35 μg/mL pada λ = 239,00 nm ... 72 43. Spektrum serapan derivat kedua kalium klavulanat

konsentrasi 8,5μg/mL pada λ = 313,00 nm ... 72 44. Spektrum serapan derivat kedua campuran amoksisilin

konsentrasi 35 μg/mL dan kalium klavulanat konsentrasi

8,5μg/mL ... 72 45. Spektrumserapanderivat kedua dan absorbansi amoksisilin

dan kalium klavulanat dalam sirup kering sampel A ... 79 46. Spektrumserapanderivat kedua dan absorbansi amoksisilin

dan kalium klavulanat dalam sirup kering sampel B ... 80 46. Spektrumserapandan absorbansi amoksisilin dan kalium

klavulanat pada perolehan kembali 80% ... 94 47. Spektrumserapandan absorbansi amoksisilin dan kalium

klavulanat pada perolehan kembali 100% ... 95 48. Spektrumserapandan absorbansi amoksisilin dan kalium


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Sampel A dan B Sirup Kering ... 52

2. Komposisi Sirup Kering Sampel A dan Sampel B ... 53

3. Gambar Alat ... 54

4. Bagan Alir Prosedur Penelitian ... 55

5. Spektrum Serapan AmoksisilinBaku dan Kalium Klavulanat Baku ... 60

6. Spektrum Serapan Derivat Pertama AmoksisilinBaku dan Kalium Klavulanat Baku ... 64

7. Spektrum Serapan Derivat Kedua Amoksisilindan Kalium Klavulanat Baku ... 67

8. Spektrum Serapan Panjang Gelombang Analisis AmoksisilinBaku dan Kalium Klavulanat Baku ... 72

9. Data Kalibrasi Amoksisilin BPFI, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi ... 73

10. Data Kalibrasi Kalium Klavulanat BPFI, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi ... 75

11. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection, LOD) dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation, LOQ) Amoksisilin ... 77

12. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection, LOD) dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation, LOQ) Kalium Klavulanat ... 78

13. Spektrum Serapan Derivat Kedua Sampel ... 79

14. Hasil Analisis Kadar Amoksisilin dan Kalium Klavulanat dalam Sediaan Sirup Kering ... 81

15. Contoh Perhitungan Kadar Amoksisilin dan Kalium Klavulanat dalam Sediaan Sirup Kering ... 83

16. Perhitungan Statistik Amoksisilin pada Sirup Kering Sampel A ... 86


(6)

17. Perhitungan Statistik Amoksisilin pada Sirup Kering

Sampel B ... 88

18. Perhitungan Statistik Amoksisilin pada Sirup Keing Sampel A ... 90

19. Perhitungan Statistik Kalium Klavulanat pada Sirup Keing Sampel B ... 92

20. Spektrum Serapan Sampel X pada Uji Perolehan Kembali ... 94

21. Data Hasil Persen Perolehan Kembali Amoksisilin pada Sirup Kering Sampel A dengan Metode Penambahan Baku (Standard Addition Methode) ... 97

22. Data Hasil Persen Perolehan Kembali Kalium Klavulanat pada Sirup Kering Sampel A dengan Metode Penambahan Baku (Standard Addition Methode) ... 98

23. Perhitungan Persen Perolehan Kembali ... 99

24. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasidan Relatif Standar Deviasi Perolehan Kembali Amoksisilin pada Sirup Kering Sampel A ... 104

25. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasidan Relatif Standar Deviasi Perolehan Kembali Kalium Klavulanat pada Sirup Kering Sampel A ... 105

26. Daftar Nilai Distribusi t ... 106

27. Sertifikat Amoksisilin ... 107