Prinsip-prinsip Sistem Informasi Akuntansi

Gambar 2.1 Transaksi yang Diproses oleh Sistem Informasi Sumber: James A. Hall 2001:9 Dalam hubungan dengan sistem informasi akuntansi, Hall 2001:9 memberikan pernyataan tentang transaksi yaitu: Transaksi dibagi menjadi dua kelas : transaksi keuangan dakn transaksi non keuangan. Transaksi keuangan ialah sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas suatu organisasi, direfeksikan dalam akun-akunnya dan diukur dalam satuan moneter. Transaksi non keuangan: termasuk dalam semua peristiwa yang diproses oleh sistem informasi organisasi yang tidak memenuhi defenisi sempit dari transaksi keuangan. Jadi dalam sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data keuangan saja, data non keuangan juga diikut sertakan karena dalam pengambilan keputusan pemberian kredit tidak hanya informasi keungan saja diperlukan, informasi non keuangan tentang suatu kondisi dan keadaan juga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

2.2 Prinsip-prinsip Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart 2004:12, agar suatu sistem informasi akuntansi berguna sebagai informasi yang berdaya guna harus memperhatikan karakteristik informasi sebagai berikut: 1. Relevan Informasi itu relevan jika mengurangi ketidak pastian memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi, menkonfirmasi atau memperbaiki ekspektasi mereka sebelumnya. 2. Andal Sistem informasi Keputusan-keputusan pemakai Universitas sumatera utara Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan secara akurat mewakili kejadian atau aktivitas diorganisasi. 3. Lengkap Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya. 4. Tepat waktu Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan pengambil keputusan menggunakan dalam membuat keputusan. 5. Dapat dipahami Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan jelas. 6. Dapat diverifikasi Informasi dapat di verifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi yang sama. Dengan demikian pada prinsipnya sistem informasi akuntansi mempunyai peranan penting dalam sebuah organisasi. Sistem informasi akuntansi memberikan bantuan dalam proses pengambilan keputusan. Kesimpulannya bahwa sistem informasi yang baik harus memiliki prinsip-prinsip kesesuaian dengan desain sistem dengan tujuan sistem informasi dan organisasi. Jadi untuk menjadi sebuah sistem informasi yang baik dan berdaya guna, harus diketahui terlebih dahulu komponen-komponen apa saja yang perlu diperhatikan dalam sistem informasi akuntansi. Romney dan steinbart 2004:3 menyatakan ada lima komponen sistem informasi akuntansi : 1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi. 2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas- aktvitas organisasi. 3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi. Universitas sumatera utara 4. Software yang dipakai untuk memproses data organisais. 5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk computer, peralatan pendukung peripheral device, dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Dengan demikian dalam membentuk suatu sistem informasi akuntansi tidak hanya dibutuhkan operator yang menjalankannya, karena pada dasarnya operator yang menjalankan sistem harus berpedoman pada prosedur-prosedur dan didukung oleh infrastruktur teknologi seperti software, computer dan peralatan pendukung lainnya. Tanpa itu semua sebuah sistem tidak akan berjalan dengan baik.

2.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi