Kerangka Teori Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka

I.4.2. Kerangka Teori

Pradopo 2003 : 122 karya sastra merupakan sebuah sistem yang mempunyai konvensi-konvensi tersendiri. Dalam sastra ada jenis-jenis sastra genre dan ragam- ragam. Dalam berbagai macam genre inilah, penulis dapat dengan leluasa berkarya untuk dapat menyampaikan berbagai macam tujuan, termasuk di dalamnya pesan kebudayaan, karena sastra merupakan bagian integral kebudayaan. Seperti halnya yang diungkapakan dalam Ratna 2003 : 10 bahwa intensitas hubungan antara sastra dan kebudayaan dapat dijelaskan melalui dua cara, pertama sebagaimana terjadinya intensitas hubungan antara sastra dengan masyarakat, sebagai sosiologi sastra, kaitan antara sastra dan kebudayaan dipicu oleh stagnasi strukturalisme. Kedua, hubungan antara sastra dan kebudayaan juga dipicu oleh lahirnya perhatian terhadap kebudayaan sebagai studi kultural. Karya sastra erat pula kaitannya dengan bahasa, karena karya sastra adalah seni bahasa sebab dalam membangun dunianya karya sastra menggunakan medium bahasa. Sebagai seni bahasa, sumbangan terpenting karya sastra dalam kaitannya dengan masalah-masalah kemasyarakatan adalah kemampuannya dalam mentransformasikan sekaligus mengabadikan kejadian-kejadian dalam kehidupan sehari-hari, sebagai interaksi sosial, ke dalam peristiwa-peristiwa sastra, sebagai perilaku fiksional. Bahasa juga merupakan milik masyarakat, dimana fakta-fakta sosial diinvestasikan. Disamping itu, bahasa itu sendiri adalah suatu sistem komunikasi yang sarat dengan pesan kebudayaan. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kebudayaan yang Universitas Sumatera Utara dibangun atas dasar bahasa, sedangkan bahasa itu sendiri adalah sistem tanda Ratna, 2003 : 111. Dalam sebuah penelitian, diperlukan suatu teori pendekatan yang menjadi suatu acuan bagi penulis dalam menganalisis karya sastra tersebut. Oleh karena itu, penulis menggunakan pendekatan sosiologis, moral dan semiotik dalam menganalisis karya sastra ini. Pendekatan moral bertolak kepada dasar pemikiran bahwa suatu karya sastra dianggap sebagai suatu media atau alat yang paling efektif untuk membina moral. Moral dalam hal ini diartikan sebagai suatu norma atau konsep tentang kehidupan yang disanjung tinggi oleh sebagian besar masyarakat. Pendekatan sosiologis bertolak dari pandangan bahwa sastra adalah pencerminan kehidupan masyarakat. Jadi melalui sastra, pengarang mencoba mengungkapkan suka-duka kehidupan masyarakat yang mereka ketahui secara jelas. Jadi bertolak dari pandangan itu maka kritik sastra lebih banyak menggunakan segi-segi sosial kemasyarakatan yang terdapat pada karya sastra tersebut, mempersoalkan segi-segi yang menunjang pembinaan dan pengembangan tata kehidupan. Menurut Hoed dalam Nurgiyantoro 1998 : 40 berpendapat bahwa semiotika adalah ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain yang dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan dan lain-lain. Penelitian karya sastra dengan pendekatan semiotik tidak terlepas dari kondisi sosial atau kehidupan suatu masyarakat. Demikian halnya dengan karya sastra, Universitas Sumatera Utara memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan masyarakat, karena karya sastra lahir dari masyarakat. Dengan kata lain, penelitian sastra dapat dilakukan dengan penelitian sosiologis. Dalam hal ini, penulis menganalisa kondisi sosiologis dari komik Gals Yang kemudian dihubungkan dengan pendekatan moral serta pendekatan semiotika yang digunakan untuk menjabarkan keadaan serta tanda-tanda yang terdapat dalam komik ini. Oleh karena itu, analisis ini akan menjelaskan tentang kondisi sosial yang dihadapi tokoh utama dalam komik ini. I.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.5.1. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Psikologis Tokoh Utama Suguro Dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo Endo Shusaku No Sakuhin No “Sukyandaru” No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Shinrinteki No Bunseki

2 79 64

Hirofumi Sawada No Sakuhin No “Shanaou Yoshitsune” To Iu Manga Ni Okeru Heian Jidai Matsu No Rekishitekina Bunseki

2 36 105

Higuchi Tachibana No Sakuhin No “M To N No Shouzou”To Iu Manga Ni Okeru Shujinkouno Shinrigakutekina Bunseki

2 47 67

Shakaigakuteki Ni Yoru Inggrid J. Parker No Sakuhin No Rashomon Gate No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Seikatsu No Bunseki

1 47 65

Otsu Ichi No “Goth” To Iu Manga Ni Okeru Shujinkou No Shinriteki Na Bunseki

1 56 62

Analisis Fungsi Dan Makna “Mon” Dalam Kalimat Pada Komik “Gals!” Karya Mihona Fujii Mihona Fujii No Sakuhin No “Gals!” No Manga No Bun Ni Okeru “Mon” No Kinou To Imi No Bunseki

1 57 87

Analisis Ijime Dalam Komik Life Karya Keiko Suenobu.Keiko Suenobu No Sakuhin No “Life” Manga No Ijime No Bunseki Ni Tsuite

4 75 76

Analisis Konsep Kazoku Dalam Novel “Kitchen” Karya Banana Yoshimoto (Banana Yoshimoto No Sakuhin Daidokoro No To Iu Shosetsu Ni Okeru Kazoku Ni Gainen No Bunseki)

7 71 54

Analisis Sosiologis Terhadap Novel Musashi Karya Eiji Yoshikawa = Eiji Yoshikawa No Sakuhin No “Musashi No Shousetsu” Ni Taishite No Shakai Gaku Teki No Bunseki Ni Tsuite

2 75 101

Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite

3 59 89