Pengertian Gals Menurut Mr. Matsukawa dalam www.wikipedia.com What is Gyaru, 2008, Latar Belakang Munculnya Gals gyaru

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP

KOMUNITAS GALS DI JEPANG DAN KOMIK

2.1. Pengertian Gals Menurut Mr. Matsukawa dalam www.wikipedia.com What is Gyaru, 2008,

Gals gya-ru merupakan sebutan untuk remaja perempuan Jepang yang sering terlihat berpakaian cenderung aneh dan unik, dengan sepatu sol tebal biasanya lebih dari 10 centimeter, rok mini, rambut di hight-light, wigs, kuku palsu, aksesoris unik dan suka berdandan habis-habisan mengikuti trend terbaru. Mereka sangat mudah dikenali, karena biasanya dandanan mereka lebih menonjol diantara kerumunan orang-orang. Sepatu ber- sol tebal, mulai menarik perhatian dan mulai trend di kalangan remaja Jepang sejak musim semi tahun 1999. Rambut pirang blond hair, mulai trend sejak tahun 1997. Sedangkan trend rok mini mulai muncul sejak tahun 1996. Menurut Mr. Matsukawa, umumnya laki-laki suka rok mini, jadi para gadis memakai rok mini adalah untuk menarik perhatian laki-laki dan agar mereka populer. Mr. Matsukawa juga mengatakan bahwa pengertian gyaru tergantung kepada cara berdandan mereka masing-masing dan penilaian orang-orang disekitarnya. Beberapa orang mengatakan bahwa gyaru adalah remaja-remaja perempuan yang berpakaian seperti orang genit atau menggoda, sebagian lain mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang kelihatan cute atau manis. Universitas Sumatera Utara

2.2. Latar Belakang Munculnya Gals gyaru

Dalam Animonster volume 64 27 : 2004, Gals dipercaya lahir mengikuti kepopuleran artis Hamasaki Ayumi dan Amuro namie. Banyak gadis-gadis belia yang ingin meniru dandanan bintang favoritnya, namun malah menciptakan subkultur tersendiri. Komik Gals sendiri, mengambil setting daerah Shibuya. Mihona Fuji sang pengarang kemudian menuangkan kondisi-kondisi sosial kehidupan remaja yang terjadi di daerah ini menjadi sebuah cerita yang mampu menggambarkan kehidupan remaja Shibuya secara umum. Shibuya merupakan tempat anak muda berkumpul untuk melepaskan tekanan hidup sehari-hari. Di Shibuya, terdapat sebuah pusat perbelanjaan yang menjadi symbol dari gals, yaitu 109 Shibuya. Fashion menjadi alat untuk melepaskan stress dan lari dari kepribadian mereka setelah sebelumnya mereka bekerja dan belajar dengan disiplin. Penampilan remaja yang berkumpul dan hilir mudik di kawasan ini seperti ingin menunjukkan pemberontakan mereka terhadap nilai-nilai budaya lama Jepang yang sangat normatif. Mereka berpakaian free style, rambut berwarna-warni, mengenakan beragam aksesoris yang begitu atraktif Walau dari luar gaya berbusana itu hanya dipandang sebagai gaya “tabrak-lari”, tetapi ada kreativitas liar yang terjadi disini. Para remaja Jepang yang seenaknya mengubah apa saja semau mereka untuk dijadikan sebagai alat mengekspresikan diri. Universitas Sumatera Utara Kreativitas liar ini menjadi pengingkaran keseharian ketika mereka berada di bawah kekuasaan instansi pendidikan ataupun orang tua yang menuntut standar tinggi, untuk sementara dialihkan dengan mengubah diri dari tampilan normal dan mencari makna baru. Edna c Pattisina, 2005 . 2.3. Jenis-Jenis Karakteristik Gals di Jepang Berdasarkan situs www.japanLinked.comgyarustyle 2005, ada beberapa macam gals berdasarkan gaya berpakaian dan ber make-up mereka, diantaranya : 1. Amura Merupakan para gadis yang memilih untuk mengikuti penampilan dari Namie Amuro,yang merupakan trendsetter dari trend berpakaian para kogals dengan kulit coklat kehitaman, rambut pirang, memakai rok pendek dan sepatu boot. 2. B-Gyaru Meskipun anggapan yang popular bahwa B-Gyaru bukanlah mencoba untuk terlihat seperti wanita berkulit hitam, tetapi mereka meniru artis RB yang kebanyakan merupakan orang-orang kulit hitam. Gaya rambut mereka kebanyakan seperti dijalin kecil-kecil dan hampir selalu di extentions. 3. Banba Bamba Gaya Banba lebih mengarah kepada Rock raaku daripada gaya B-Gyaru. Mereka suka memakai warna-warna mencolok , dan yang lebih penting lagi adalah sepatu boot tinggi seperti yang banyak dipakai oleh para gadis di Las Vegas. Banba Universitas Sumatera Utara bisa dibedakan berdasarkan warna kulit yang mereka pilih, yaitu berkulit pucat dan berkulit gelap. 4. Baika Bozosoku Gaya ini ditandai atau identik dengan warna hitam atau terang, kulit, rantai, dan kain wol kotak-kotak. Gaya ini biasanya diisolasikan kepada Banba, tetapi ada pengecualian tersendiri. Gaya ini anehnya lebih feminine dan mengikuti Style perbudakan Vivienne Westwood-punk pada tahun 70-80 an. Make-up yang berwarna putih terang dan disekeliling mata dibentuk seperti bergaris hitam seperti panda. Gaya rambutnya biasanya hampir sama dengan gaya banba. Pengikut gaya ini yang sangat popular adalah Hiromi Endo yang melambangkan ekspresinya sengit dan galak. 5. Cocogyaru Merupakan gals yang sangat menyukai merk “Cocolulu” dan selalu menutupi dirinya dengan label seperti logo jeans “ Cocolulu” dan memakai tas dengan lukisan huruf “Cocolulu”. 6. Gangguro Trend ini identik dengan kulit yang di-tanning coklat seperti terbakar matahari persis seperti wanita pantai di California ataupun wanita negro. Tidak hanya kulit, ciri khas Ganguro lainnya terletak pada rambut yang di-bleach dan dicat dengan warna- warna pucat seperti cokelat, pink, pirang, silver, dan putih. Sedangkan baju-baju yang dipilih berwarna permen seperti pink, orange, kuning, rok mini, dan sepatu boots bersol tebal 15-20 cm. Universitas Sumatera Utara 7. Ganjiro Shiroi Gyaru Style ini bertentangan dengan gals yang memilih untuk menghitamkan kulit, tetapi mereka mengikuti semua trend lain yang menjadi ciri khas para gals. mereka sering dipanggil dengan sebutan “bihaku” beautiful white dan selalu memakai sun- block apabila berada di bawah sinar matahari lansung. 8. Gonguro-Ganguro Style ini seperti Ganguro, tetapi memerlukan penampilan dengan kulit yang lebih hitam super dark tan, dengan kontur make-up dan lipstick yang lebih putih, dan terkadang mewarnai rambut dengan warna putih atau bergaris perak. 9. Himegyaru Himegyaru diartikan sebagai “ Princess Gals”. Style ini mempunyai karakteristik dengan make-up merah muda, bulu mata panjang, kulit yang sangat cerah, dan rambut bergelombang. Biasanya mereka sering memakai pakaian yang terbuat dari bulu binatang dan bahan-bahan mewah yang tampak seperti renda dan beludru. Himegyaru wajib memakai sepatu hak tinggi atau high heels, dengan tas tangan sewarna sepatu. Biasanya pink, putih dan hitam, dengan motif bunga mawar, anggrek atau motif binatang. Accessories penting lainnya adalah memasang mutiara dan batu bertulisan serta manik-manik pada kuku mereka. Himegyaru sering memakai merk terkenal seperti Liz Lisa untuk mendukung penampilan mereka. Universitas Sumatera Utara 10. Kogyaru Kogals Kogyaru merupakan para gadis SMU yang memilih untuk menentang warna kulit dan warna rambut sendiri dan melawan standar yang sudah ditetapkan oleh sekolah, dengan menunjukkan apa yang dipakai dan tidak dipakainya.Mereka biasanya membuat kelompok sendiri karena ingin tetap tampil “kawaii” dibandingkan yang lain. 11. Mago-gals Mago-gals merupakan gadis-gadis yang masih SMP yang mengikuti fashion Gals. 12. Manba Mamba Mamba merupakan versi terbaru dari Yamanba, kebanyakan bagian-bagian dandanannya masih sama, hanya saja pada make-up memakai bedak yang lebih tebal dan dicampur agar lebih baik. Mereka sering memakai merk-merk terkenal seperti Alba Rosa, Cocolulu. Namun, biasanya mereka selalu memakai sandal bersol 4 inchi dan Capri Pants. 13. Oneegyaru Oneegyaru merupakan tipe gals pada umur awal 20 tahun sampai pertengahan umur 20 tahunan, dimana mereka mulai memperbaharui dandanannya dari gaya yang sebelumnya agak liar kepada gaya yang lebih casual. Banyak juga oneegyaru yang masih mempertahankan kulit hitam dengan rambut pirangnya. Mereka biasanya memakai merk-merk seperti seperti Louis Vuitton, YSL dan Channel. Universitas Sumatera Utara 14. Rasuta Gaya Rasta sangat populer di Jepang, dan tentu saja sangat popular di kalangan gals. Karaktristik gaya ini adalah identik dengan bendera Jamaica merah-hijau- kuning, Bob Marley, dan Tas tangan dari Jerami atau pakaian yang terbuat dari serat rami. 15. Yanki Gaya ini pada umumnya identik dengan combat, Boots tentara, loose pants, dan jaket panjang yang sering dipakai oleh orang militer. 16. Kigurumin Gaya ini identik dengan memakai kigurumi, yaitu sejenis piyama yang menyerupai binatang tertentu, dan terkadang menyerupai karakter tokoh kartun. 2.4. Sejarah dan Perkembangan Komik 2.4.1. Sejarah Komik

Dokumen yang terkait

Analisis Psikologis Tokoh Utama Suguro Dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo Endo Shusaku No Sakuhin No “Sukyandaru” No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Shinrinteki No Bunseki

2 79 64

Hirofumi Sawada No Sakuhin No “Shanaou Yoshitsune” To Iu Manga Ni Okeru Heian Jidai Matsu No Rekishitekina Bunseki

2 36 105

Higuchi Tachibana No Sakuhin No “M To N No Shouzou”To Iu Manga Ni Okeru Shujinkouno Shinrigakutekina Bunseki

2 47 67

Shakaigakuteki Ni Yoru Inggrid J. Parker No Sakuhin No Rashomon Gate No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Seikatsu No Bunseki

1 47 65

Otsu Ichi No “Goth” To Iu Manga Ni Okeru Shujinkou No Shinriteki Na Bunseki

1 56 62

Analisis Fungsi Dan Makna “Mon” Dalam Kalimat Pada Komik “Gals!” Karya Mihona Fujii Mihona Fujii No Sakuhin No “Gals!” No Manga No Bun Ni Okeru “Mon” No Kinou To Imi No Bunseki

1 57 87

Analisis Ijime Dalam Komik Life Karya Keiko Suenobu.Keiko Suenobu No Sakuhin No “Life” Manga No Ijime No Bunseki Ni Tsuite

4 75 76

Analisis Konsep Kazoku Dalam Novel “Kitchen” Karya Banana Yoshimoto (Banana Yoshimoto No Sakuhin Daidokoro No To Iu Shosetsu Ni Okeru Kazoku Ni Gainen No Bunseki)

7 71 54

Analisis Sosiologis Terhadap Novel Musashi Karya Eiji Yoshikawa = Eiji Yoshikawa No Sakuhin No “Musashi No Shousetsu” Ni Taishite No Shakai Gaku Teki No Bunseki Ni Tsuite

2 75 101

Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite

3 59 89