6. Penyitaan Tambahan
Dalam keadaan tertentu walaupun JSP telah melakukan penyitaan barang milik penanggung pajak, tetapi apabila perlu, JSP masih dapat melakukan
penyitaan tambahan terhadap barang lainnya milik penanggung pajak. Penyitaan tambahan dapat dilaksanakan apabila :
a. Nilai barang yang di sita nilanya tidak cukup untuk melunasi biaya
penagihan pajak dan utang pajak, atau b.
Hasil lelang barang yang telah disita tidak cukup untuk melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak.
Penyitaan tambahan ini dilakukan agar JSP dapat melaksanakan penyitaan terhadap barang milik penanggung pajak yang ditemukan atau diketahui
kemudian, apabila nilai barang yang disita terdahulu tidak cukup untuk membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak. Dengan demikian, penyitaan
dapat dilaksanakan lebih dari satu kali sampai dengan jumlah yang cukup untuk melunasi utang pajak dan biaya penagihan baik sebelum di umumkan lelang
maupun sesudah penjualan barang secara lelang atau tidak lelang.
7. Segel Sita
Penempelan segel sita dilaksanakan dengan memperhatikan jenis, sifat dan bentuk barang sitaan. Segel sita memuat sekurang-kurangnya :
a. Kata “DISITA”
b. Nomor dan tanggal Berita Acara Pelaksanaan Sita, dan
c. Larangan untuk memindahtangankan, memindahkan hak,
meminjamkan, dan merusak barang yang disita.
8. Pencabutan Sita
Pencabutan sita dilaksanakan apabila penaggung pajak telah melunasi biaya penagihan pajak dan utang pajak berdasarkan putusan pengadilan atau
berdasarkan putusan badan peradilan atau berdasarkan putusan badan peradilan pajak atau ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan atau Keputusan
Kepala Daerah. Pelaksanaan pencabutan sita dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pencabutan sita terhadap deposito, tabungan, saldo, rekening Koran,
giro dan lainnya yang dipersanakan dengan itu dilaksanakan dengan menyampaikan Surat Pencabutan Sita kepada penaggung pajak dan
tebusannya disampaikan kepada bank yang bersangkutan. b.
Pencabutan sita terhadap surat berupa obligasi saham, atau sejenisnya, baik yang diperdagangkan maupun yang tidak diperdagangkan dibursa
efek, dilaksankan dengan menyampaikan Surat Pencabutan Sita kepada penaggung pajak dan tembusannya disampaikan kepada penaggung
pajak dan kepada pihak yang terkait yang sekaligus berfungsi sebagai pembatalan Berita Acara Pengalihan Hak Atas Surat Berharga tersebut.
c. Pencabutan sita terhadap piutang dilaksanakan dengan menyampaikan
Surat Pencabutan Sita kepada penanggung pajak dan tembusannya disampaikan kepada pihak yang berutang yang sekaligus berfungsi
sebagai pembatalan Berita Acara Persetujuan Pengalihan Hak Menagih Piutang.
d. Pencabutan sita terhadap penyertaan modal pada perusahaan lain
dilaksankan dengan menyampaikan Surat Pencabutan Sita kepada pihak terkait serta membuat Akta Pembatalan Pengalihan Hak.
e. Apabila Penyitaan dilaksanakan terhadap barang kepemilikannya
terdaftar, tembusan Surat Pencabutan Sita disampaikan kepda instansi tempat barang tersebut terdaftar.
Ketentuan ini dimaksudkan agar instansi barang tersebut terdaftar mengetahui bahwa penyitaan terhadap barang dimaksudkan telah dicabut
sehingga penguasaan barang dikembalikan kepada penanggung pajak. Sebagai contoh : dalam hal penyitaan tanah dan bangunan, tindasan Surat Pencabutan Sita
disampaikan kepada Badan Pertanahan Nasionalkantor pertanahan setempat lihat lampiran lima.
9. Biaya Penyitaan