Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mendefinisikan agama para ahli mengemukakan berbagai teori tentang pengertian agama. Ada yang mengatakan bahwa kata agama diambil dari bahasa sansekerta, yaitu dari kata a = tidak, dan gama = kacau atau kocar- kacir. Dengan demikian agama berarti tidak kacau, tidak kocar-kacir, teratur. Selanjutnya teori lain menyebutkan bahwa kata agama tersusun dari kata a = tidak, gam = pergi. Jadi agama berarti tidak pergi, atau diwariskan secara turun temurun. Selain itu ada pula pendapat yang mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci, oleh karena ajaran agama biasanya tersimpan dalam kitab suci dan ada pula yang mengatakan bahwa kata gam sebagaimana tersebut diatas dapat berarti tuntunan, karena agama mengandung ajaran- ajaran yang dapat menjadi tuntunan bagi penganutnya. Adapun dalam arti terminologi istilah, kata agama dianggap sama dengan peristilahan bahasa inggris: religion atau dalam peristilahan sehari-hari religi. 1 Murthada Munthari bekesimpulan, bahwa pada hakekatnya agama memiliki dua keistimewaan, yaitu agama sebagai kebutuhan fitri dan 1 Dr. Abuddin Nata. M.A, Al-Qur’an dan Hadis Dirasah Islamiyah I, Jakarta:Rajawali Press, 2000, Cet. Ke- 7 hal. 2-3 1 emosional manusia. Ia juga merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan fitri manusia, yang kedudukannya tak dapat digantikan oleh apapun 2 Dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ar-Ruum: 30 ً ًﺣ ﺪ ﻚﻬ و ﻢ ﺎ ﺎ ﺪﺒ ﻻ ﺎﻬ س ﺎﱠ ا ﺮﻄ ﻰ ﱠا ﷲا ت ﺮ ً نﻮﻤ ﻻ ﺲﱠ ا ﺮﺜآا ﱠ ﻜ و ﻢﱢ ا ﱢﺪ ا ﻚ ذ ﷲا “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. QS. Ar-Ruum: 30 Mahmud Syaltut menyatakan bahwa “agama” adalah ketetapan Illahi yang diwahyukan kepada nabi-Nya untuk menjadi pedoman hidup. Sementara itu Syaikh M. Abdullah Badrun, dalam bukunya Makhdal Ila Al-Adyan, berupaya untuk menjelaskan arti agama dengan merujuk kepada al-Qur’an ia memulai bahasannya dengan pendekatan kebahasaan. Jadi agama adalah hubungan antara makhluk dan “khaliknya”. Hubungan ini mewujudkan dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap kesehariaannya. 3 Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Salah satu mengapa manusia sebgai makhluk yang mulia dan sempurna karena Allah telah memberikan kepadanya akal, yang dengan akal itu manusia dapat berfikir. 2 Drs. Muhammad Alim, M.Ag., Pendidikan Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. Ke- 1, hal. 47 3 M. Quraisy Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Jakarta: Mizan, 1995, hal. 209 Manusia ketika dilahirkan ia tidak memilki ilmu. Namun Allah memberikan alat yang dengan alat itu manusia bisa mendapatkan ilmu. Alat itu adalah pendengaran, penglihatan dan hati. Dengan ketiga alat itu manusia bisa mendapatkan ilmu. Allah SWT berfirman, ☺ ⌧ ☺ “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” QS. Nahl: 78 Dengan mendapatkan ilmu, khususnya ilmu agama, karena ilmu agama merupakan ilmu pokok yang wajib dipelajari oleh setiap muslim. Dengan bekal ilmu agama ini , manusia terhindar dari menjadi manusia-manusia yang jahil bodoh menjadi manusia-manusia yang alim, bertakwa dan memiliki derajat yang mulia. Ada faktor-faktor mengapa seseorang sangat semangat dalam menghadiri kajian agama yang diadakan dimasjid-masjid, diantaranya, 4 1. Karena mereka bersekolah di sekolah umum, yang sangat minim sekali pelajaran ilmu agamanya. Disekolah umum ini mereka tidak memperoleh 4 Keterangan ini penulis dapat dari teman-teman penulis yang kebanyakan mereka yang mengaji sekolahnya di sekolah umum seperti STM, SMK, SMA. Dan ditanyakan kenapa tidak kuliah karena tidak punya biaya untuk kuliah . materi pelajaran ilmu hadis, ilmu fiqih, ushul fiqh, bahasa arab nahwu dan sharaf. Akan tetapi mereka hanya mendapat materi pelajaran umum ; seperti IPS, IPA, Bahasa Inggris, Fisika, Tata Boga, Tata Busana. 2. Karenan tidak sempat sekolah sampai ke perguruan Tinggi Agama Islam, mereka hanya sekolah sampai SD, SMP dikarenankan faktor ekonomi yang tidak memadai. Ilmu-ilmu agama ini hanya bisa mereka peroleh dengan mendatangi kajian-kajian rutin yang diakan di masjid-masjid yang diisi oleh para ulama, kiyai, ustazah, syaikh yang memilki ilmu agama yang cukup mumpuni. Terntunya dengan banyaknya ilmu agama yang seseorang dapat ketahui, maka ia akan menjadi lebih semangat dalam mengerjakan segala ibadah dalam kehidupannya sehari-hari. Motif atau dalam bahasa inggrisnya motive, berasal dari kata motion, yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Dikenal pula dalam dunia psikologi istilah motivasi. Motivasi merupakan istilah yang lebih umum, yang menunjuk kepada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut, dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan. 5 Ibadah secara bahasa artinya taat, adalah aktivitas hubungan manusia sebagai hamba dengan Allah SWT Sang Pencipta sebagi Dzat yang diibadahi. Sedangkan secara istlah ibadah adalah taat kepada segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah Ta’ala berfirman : 5 Drs. H. Ahmad Fauzi. Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 1997, Cet. Ke- 4 hal. 59-60 نوﺪﺒ ﱠﻻا ﺲ ﻻاو ﱠ ا مو “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya merekamenyembah-Ku”. QS. Ad Dzariyat : 56 6 Setiap kali seorang muslim melaksanakan ibadah, dia harus memiliki target sebagai sesuatu yang hendak dicapai dalam aktivitasnya itu. Islam mengajarkan bahwa dalam setiap ibada ada target yang mesti dicapai. Sebagai contoh, target seorang muslim yang ihklas dalam melaksanakan shalat adalah menjauhkan diri dari perbuatan yang keji dan munkar. Dalam menjalankan ibadah puasa, seorang muslim mesti mencanangkan target untuk memiliki kemampuan membentengi diri dari perbuatan yang diharamkan oleh Allah seperti berdusta, bersaksi palsu, berzina, berjudi, minum khamr, dan lain- lainnya. Ibadah yang dilakukan seorang muslim secara ikhlas dan tekun akan membentuk bekas dalam dirinya. Pertama, memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Sebab, sehari semalam dia menghadap kepada-Nya, bermunajat, meminta pertolongan dan bantuan-Nya. Shalat, puasa, membaca Al-Qur’an , berzikir, bersedekah, berjihad, dan lain-lain yang itu semuanya membuat semakin dekat dengan Allah SWT. Kedua, Ibadah membentuk ketenangan jiwa dalam diri seorang muslim. Sebab, setelah beribadah seorang muslim merasakan dirinya taat kepada Allah, dan Dia akan membalas ibadahnya dengan sebaik-baik balasan, maka dia akan merasa tenang dengan masa depannya yang hakiki, yakni akhirat. Ketiga, ibadah akan memperkuat 6 Buletian Dakwah Kaffah oleh Saefuddin Zuhri, Ibadah Dalam Syariat Islam, Jakarta : Lipem, kualitas akhlak seorang muslim, yakni sifat-sifat terpuji yang melekat bersama ibadahnya. 7 Dengan latar belakang masalah inilah penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Bimbingan Agama Terhadap Motivasi Beribadah Jamaah Masjid Raya Pondok Indah Jakarta Selatan ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah