Uji Asumsi Klasik 1. Teknik Analisis Data

50 menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa mereka ingin mengatur waktu sendiri dalam bekerja. 5. Pada pernyataan “saya suka membuat produk untuk dijual”, terdapat 64 25,7 responden yang menyatakan sangat setuju, 66 26,5responden menyatakan setuju, 96 38,6responden menyatakan netral, 20 8,0responden menyatakan tidak setuju, dan 3 1,2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral atau ragu-ragu apakah suka membuat produk untuk dijual atau tidak. 6. Pada pernyataan “saya menyukai kegiatan menjual produk”, terdapat 108 43,4 responden yang menyatakan sangat setuju, 86 34,5responden menyatakan setuju, 40 16,1responden menyatakan netral, 13 5,2responden menyatakan tidak setuju, dan 2 0,8 yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa mereka menyukai kegiatan menjual produk.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik 1.

Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi berdistribusi normal atau tidak, Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual . Jika titik menyebar di sekitar garis diagonal maka data telah Universitas Sumatera Utara 51 berdistribusi normal. Berikut ini grafik pada uji normalitas adalah sebagai berikut: Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015 Gambar 4.1 Uji Normalitas Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015 Gambar 4.2 Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 52 Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri ataumenceng ke kanan.

2. Uji Multikolinieritas

Gejala Multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukurvariabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.7 Uji Multikolinieritas Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015 Berdasarkan Tabel 4.7 memperlihatkan semua nilai variabel independen untukTolerance 0,1 dan VIF 5, hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Pengetahuan Kewirausahaan .707 1.414 Ketersediaan Informasi .707 1.414 a. Dependent Variable: Keinginan Berwirausaha Universitas Sumatera Utara 53 Uji heteroskedastisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama maka disebut terjadi homoskedastisitas dan sebaliknya jika variansnya tidak samaberbeda dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Persamaan yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.8 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.051 .828 3.684 .000 Pengetahuan Kewirausahaan -.071 .036 -.148 -1.970 .050 Ketersediaan Informasi .025 .037 .051 .673 .502 a. Dependent Variable: RES2 Sumber: Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015 Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absUt.Hal ini dapat terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 0.05 atau 5.Jadi dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 54 Sumber: Pengolahan SPSS Juni 2015 Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Maka pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadian, dan Lingkungan terhadap Keinginan untuk Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 82 100

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

5 18 94

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 8

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 1

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 7

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 23

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 12

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadian, dan Lingkungan terhadap Keinginan untuk Berwirausaha pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 3 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengetahuan Kewirausahaan - Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Ketersediaan Informasi terhadap Keinginan Menjadi Wirausaha pada Mahasiswa S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera U

0 0 15