P
a
:Perkiraan Proporsi Akseptor KB Aktif yang diharapkan menjadi Akseptor hormonal sebesar 70 0,7
Setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus di atas maka diketahui jumlah sampel minimal 103 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara
accidental sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan mewawancarai
peserta KB aktif yang datang berkunjung ke Puskesmas dan BKKBN Notoatmodjo, 2005.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan data primer dan sekunder.
1. Data Primer
Data yang diperoleh dengan wawancara dengan responden, dengan berpedoman pada kuesioner penelitian yang telah dipersiapkan sebelumnya.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari laporan pemilihan jumlah akseptor yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Defenisi Operasional 3.5.1 Defenisi Operasional Variabel Dependen
Pemilihan alat kontrasepsi hormonal adalah akseptor KB aktif yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal dengan tujuan untuk mencegah
kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016.
3.5.2 Defenisi Operasional Variabel Independen
Pedoman awal pengumpulan informasi yang sesuia dengan penelitian, digunakan defenisi variabel independen yang di kembangkan dalam uraian di
bawah ini: 1.
Jarak adalah letak wilayah geografis yang berhubungan dengan keterjangkauan dari rumah masyarakat ke pelayanan KB BKKBN dan
Puskesmas .
2. Pengetahuan adalah segala yang diketahui oleh akseptor tentang kepesertaan
penggunaan alat kontrasepsi hormonal. 3.
Biaya akses KB adalah pandangan tentang biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan alat kontrasepsi.
4. Sumber pelayanan adalah BKKBN dan Puskesmas dimana akseptor
mendapatkan pelayanan KB.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Instrumen dan Aspek Pengukuran 3.6.1 Instrumen
Alat untuk pengumpulan data adalah kuesioner, yang berisi pertanyaan tentang jarak, pengetahuan dan biaya terhadap pemilihan alat kontrasepsi
hormonal di Puskesmas Siabu Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016.
3.6.2 Aspek Pengukuran
1. Pemilihan alat Kontrasepsi Hormonal
a. Hormonal, jika akseptor menggunakan alat kontrasepsi pil, suntik dan
implan. b.
Non Hormonal, jika akseptor menggunakan alat kontrasepsi IUD, MOP dan MOW.
2. Jarak yang dimaksudkan disini adalah mudahnya jangkauan akseptor dari
rumah ke pelayanan KB BKKBN dan Puskesmas. Selanjutnya dari hasil pengukuran jarak dikategorikan menjadi:
a. Sulit artinya masih bisa dilalui dengan berjalan kaki tetapi jalan yang
dilalui tersebut menuju Puskesmas banyak kendala sehingga akseptor menjadi malas ke pelayanan KB Puskesmas dan akseptor merasa
rugi untuk mengeluarkan biaya untuk menuju ke pelayanan KB Puskesmas.
b. Mudah artinya masih bisa dilalui dengan berjalan kaki dan
menggunakan kendaraan.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengetahuan
Pengetahuan di ukur melalui jawaban kuesioner, pertanyaan yang di ajukan adalah 40 pertanyaan. Setiap jawaban yang benar akan diberi skor 1 dan
jawaban yang salah akan diberi skor 0. Total skor maksimal 40 dan total skor minimal adalah 0. Tingkat pengetahuan dapat dikategorikan menjadi
2 kategori yaitu: a. Baik : Apabila respo
nden memperoleh ≥60 atau ≥ 24 skor total yang benar dari 40 pertanyaan.
b. Kurang : Apabila responden memperoleh 60 atau 24 skor yang benar dari 40 pertanyaan. Effendi,2012.
4. Biaya pemasangan KB merupakan jumlah pengeluaran yang dikeluarkan
diperoleh responden pada pelayanan alat kontrasepsi dan alat itu sendiri. Biaya pemasangan dikategorikan menjadi 2 dua kategori yang harus
diberikan yaitu: a.
Biaya sendiri untuk pemasangan alat kontrasepsi b.
Gratis biaya alat kontrasepsi dari pemerintah 5.
Sumber pelayanan dimaksudkan disini adalah pelayanan kesehatan yang tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial budaya,organisasi atau
hambatan bangsa . a.
BKKBN b.
Puskesmas
Universitas Sumatera Utara
3.7 Metode Pengolahan Data
Menurut Arikunto 2006 data yang telah didapatkan akan diolah dengan tahap- tahap berikut:
1. Editing data yaitu yang melakukan pengecekan kembali apakah semua
item pertanyaan telah terisi dan melihat apakah ada kekeliruan yang mungkin dapat mengganggu pengolahan data selanjutnya.
2. Coding data yaitu memberikan kode berupa nomor pada lembaran
kuesioner untuk memudahkan pengolahan data. 3.
Tabulating data yaitu mengelompokkan responden yang telah dibuat pada tiap-tiap variabel yang di ukur dan selanjutnya dimasukkan
kedalam tabel distribusi frekuensi.
3.8 Analisis Data
Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Analisa data dilakukan dengan cara bertahap yaitu sebagai berikut:
1. Analisis Univariat yang dilakukan tiap variabel dari hasil penelitian yang
menggambarkan deskriptif yaitu menampilkan variabel independen dalam penelitian ini berdasarkan jarak, pengetahuan, biaya, pendidikan sedangkan
variabel dependen yaitu kepesertaan pengguna alat kontrasepsi hormonal. 2.
Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan masing- masing variabel independen yaitu jarak, pengetahuan, biaya dan pendidikan dengan
variabel dependen yaitu kepesertaan penggunaalat kontrasepsi hormonal menggunakan Chi Square test
dengan tingkat kepercayaan 95, α= 0,05 dengan kriteria:
Universitas Sumatera Utara
a. Ho ditolak jika p α 0,05 maka terdapat hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen b.
Ho diterima jika p α 0,05 maka tidak terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
3.9 Uji Vadilitas dan Reliabilitas