kacang-kacangan, biji, dan polong-polongan serta membatasi buah-buahan dan sayuran tanpa kulit atau biji Mahan and Stump, 2003.
2.1.6.2. High-Fiber DietDiet Tinggi Serat
Tujuan mengkonsumsi tinggi-serat adalah untuk mencapai kebutuhan sekitar 25 sampai 50 gram serat sehari-hari. Konsumsi 8 gelas air per hari
dianjurkan untuk memfasilitasi efektivitas tingkat tinggi serat. Pada inisiasi diet tinggi-serat mungkin ada efek samping yang tidak menyenangkan, seperti perut
kembung dan borborygmus usus gemuruh, kram, atau diare. Gangguan gastrointestinal yang terjadi karena mengkonsumsi serat biasanya mereda dalam
24 sampai 48 jam. Asupan serat sangat besar dapat mengakibatkan obstruksi usus besar, tetapi ini tidak biasa dan paling sering terjadi pada serat suplemen daripada
dengan efek makanan. Diet tinggi serat antara lain Mahan and Stump, 2003: 1.
Meliputi ¼ sampai ½ cupmangkuk gandum per hari 2.
Meningkatkan konsumsi roti gandum,sereal,tepung dan produk-produk gandum lainnya
3. Meningkatkan konsumsi sayuran dan buah-buahan, terutama yang kulit dan
bijinya yang dapat dimakan 4.
Meningkatkan konsumsi air sebanyak dua liter per hari.
2.1.6.3. Diet Minimal-Residu
Diet minimal-residu memberikan hanya sekitar 8ghari serat makanan dan tidak hanya makanan berserat sedang sampai tinggi saja tetapi juga makanan yang
tidak berserat, susu, produk susu, dan daging yang semuanya diyakini berkontribusi terhadap residusisa tinja. Diet biasanya dilaksanakan selama
eksaserbasi akut Intestinal Bowel Syndrom, deverticulitis, periode obstruksi usus parsial, atau sebelum atau setelah operasi usus. Mengurangi volume tinja
memungkinkan usus untuk beristirahat. Diet minimal residu antara lain Mahan and Stump, 2003:
1. Hindari semua roti gandum, sereal, gandum dan produk-produk yang terbuat
dari bahan ini.
Universitas Sumatera Utara
2. Hindari biji-bijian, kacang-kacangan, biji jagung, kentang dan kelapa
3. Hindari semua jenis buah-buahan, hanya boleh dalam bentuk jus dari buah-
buahan atau sayuran 4.
Hindari daging dan kerang-kerangan 5.
Batasi konsumsi susu, produk-produk susu lainnya, dan makanan yang mengandung susu, sebanyak 2 cangkir atau kurang setiap harinya
Tabel 2.4.Contoh Menu yang Mengandung 1600 kcal dan 25 g Serat,dan 2000 kcal dan 38 g Serat
25g serat 38g serat
Menu Takaran
Penyajian Kandungan
Karbohidrat g
Kandungan Serat g
Takaran Penyajian
Kandungan Karbohidrat
g Kandungan
Serat g
Sarapan Jus jeruk
dengan sari jeruk
1 cup cangkir
28 0.5
1 cup cangkir
28 0.5
Gandum ¾ cup
mangkuk 17
2 ¾ cup
mangkuk 17
2
2 susu ½ cup
cangkir 6
--- ½ cup
cangkir 6
---
Roti gandum
panggang 1 potong
13 2
1 potong 13
2
Margarin 1 sendok
teh ---
--- 1 sendok
teh ---
---
Universitas Sumatera Utara
Kopi 1
--- 1
--- Makan
Siang Daging
2 ons ---
--- 2 ons
--- ---
Roti gandum
2 potong 26
4 2 potong
26 4
Tabel 2.4.Contoh Menu yang Mengandung 1600 kcal dan 25 g Serat,dan 2000 kcal dan 38 g Serat lanjutan
25g serat 38g serat
Menu Takaran
Penyajian Kandungan
Karbohidrat g
Kandungan Serat g
Takaran Penyajian
Kandungan Karbohidrat
g Kandungan
Serat g
Mayones 2 sendok
teh 2
--- 2 sendok
teh 2
---
Daun selada
¼ cup mangkuk
--- 0.2
¼ cup mangkuk
--- 0.2
Buncis 13 cup
mangkuk 15
4 1 cup
mangkuk 45
12
Buah pir dengan
kulit 12
12 2
1 25
4
1 susu ½ cup
6 ---
½ cup 6
---
Universitas Sumatera Utara
cangkir cangkir
Snack makanan
kecil Wortel
dalam bentuk
batang 1
8 2
1 8
2
Makan malam
Ayam panggang
tanpa kulit
3 ons ---
--- 3 ons
--- ---
Kentang bakar
besar.tanp a kulit
12 15
1.5 1
30 3
Margarin 1 ½ sendok
teh ---
--- 1 ½
sendok teh ---
---
1 susu 1 cup
cangkir 12
--- 1 cup
cangkir 12
---
Apel dengan
kulit 12
16 1.8
1 32
3.7
Universitas Sumatera Utara
Buncis hijau yang
masak 1 cup
mangkuk 10
4 1
cup mangkuk
10 4
Tabel 2.4.Contoh Menu yang Mengandung 1600 kcal dan 25 g Serat,dan 2000 kcal dan 38 g Serat lanjutan
25g serat 38g serat
Menu Takaran
Penyajian Kandungan
Karbohidrat g
Kandungan Serat g
Takaran Penyajian
Kandungan Karbohidrat
g Kandungan
Serat g
Snack makanan
kecil
Kismis 1
39 1.2
1 39
1.2
Total 226 g
25 g 300 g
38 g
Sumber : Perspectives in Nutrition McGraw-Hill, 2004.
2.1.7. Proses Metabolisme Makanan Berserat