baik. Dengan mengetahui nilai pencapaian belajar suatu mata pelajaran, siswa dapat menyusun rencana untuk perbaikan. Nilai ini
juga bisa berupa imbalan reward terhadap jerih payah atau usaha yang telah dilakukan siswa. Imbalan inilah yang akan menjadi
motivasi atau pendorong siswa untuk belajar lebih giat. Nilai juga merupakan
informasi mengenai
keberhasilan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran
Berdasarkan pendapat Mardapi di atas, ada sembilan langkah yang perlu ditempuh dalam mengembangkan tes hasil belajar yang meliputi a
menyusun spesifikasi, b menulis soal tes, c menelaah soal tes, d melakukan uji coba tes, e menganalisis butir soal, f memperbaiki tes, g
merakit tes, h melakukan tes, dan i menafsirkan hasil tes.
5. Tinjauan tentang Taksonomi Bloom yang Direvisi
Menurut Anderson Krathwol 2010: 6, taksonomi adalah sebuah kerangka berpikir khusus. Taksonomi pendidikan dapat
mengklasifikasikan tujuan-tujuan. Sebuah rumusan tujuan berisikan satu kata kerja dan satu kata benda. Kata kerja umumnya mendeskripsikan
proses kognitif yang diharapkan. Sedangkan kata benda mendeskripsikan pengetahuan yang diharapkan untuk dikuasai atau dikonstruksi oleh siswa
Anderson Krathwohl, 2010: 6. Taksonomi Bloom hanya mempunyai satu dimensi, sedangkan
taksonomi Bloom yang direvisi mempunyai dua dimensi. Dua dimensi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut adalah proses pengetahuan dan kognitif. Pada dimensi kognitif terdapat enam kategori yang meliputi:
a. Mengingat
Menurut Anderson Krathwohl 2010: 99, proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka
panjang. Pengetahuan yang diperlukan selama proses mengingat dapat berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, atau metakognisi,
atau kombinasi dari beberapa pengetahuan tersebut. Proses-proses kognitif dalam kategori mengingat meliputi mengenali dan mengingat
kembali Anderson Krathwohl, 2010: 103-104. b.
Memahami Menurut Anderson Krathwohl 2010: 105, memahami
adalah suatu proses mengkonstruksikan makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis. Pesan-
pesan tersebut disampaikan melalui pengajaran, buku, atau latar komputer. Siswa dapat “memahami” ketika mereka mampu
menghubungkan pengetahuan yang baru masuk dipadukan dengan skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif yang telah ada.
Lebih lanjut menurut Anderson Krathwol 2010: 106, proses-proses kognitif dalam kategori memahami ini meliputi
menafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum,
menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Mengaplikasikan
Menurut Anderson Krathwohl 2010: 106, mengaplikasikan merupakan salah satu proses kognitif yang melibatkan penggunaan
prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Mengaplikasikan berkaitan erat dengan
pengetahuan prosedural. Dalam kategori mengaplikasikan ini terdiri dari dua proses
kognitif di dalamnya, yakni mengeksekusi dan mengimplementasikan Anderson Krathwohl, 2010: 106. Mengeksekusi merupakan
kegiatan yang berkaitan dengan menyelesaikan soal latihan, sedangkan mengimplementasikan berkaitan dengan menyelesaikan masalah.
d. Menganalisis
Menganalisis merupakan salah satu proses kognitif yang melibatkan kegiatan memecah-mecahkan materi menjadi bagian-
bagian kecil. Bagian-bagian kecil tersebut dapat menentukan bagaimana hubungan antar bagian, antara setiap bagian, dan struktur
keseluruhan yang membentuk materi tersebut Anderson Krathwohl, 2010: 120.
Kategori dalam proses kognitif menganalisis ini meliputi membedakan, mengorganisasikan dan mengatribusikan Anderson
Krathwohl, 2010:
120. Tujuan-tujuan
pendidikan yang
diklasifikasikan dalam menganalisis, mencakup belajar untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menentukan potongan-potongan informasi yang relevan atau penting membedakan, menentukan cara-cara untuk menata potongan-
potongan informasi tersebut mengorganisasikan dan menentukan tujuan di balik informasi-informasi tersebut mengatribusikan.
e. Mengevaluasi
Mengevaluasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar-standar tertentu Anderson
Krathwohl, 2010: 125. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi dan konsistensi.
Kriteria-kriteria tersebut ditentukan oleh siswa. Proses kognitif mengevaluasi ini mencakup dua kategori yakni
memeriksa dan mengkritik Anderson Krathwohl, 2010: 125. Memeriksa berarti keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan
kriteria internal. Sedangkan mengkritik berarti keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal
f. Mencipta
Mencipta adalah kegiatan yang melibatkan proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang utuh dan koheren
atau fungsional Anderson Krathwohl, 2010: 128. Tujuan kegiatan
mencipta ini adalah menuntut siswa untuk dapat membuat produk baru dengan menyusun kembali sejumlah elemen atau bagian menjadi suatu
pola atau struktur yang belum pernah ada sebelumnya. Proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencipta ini memiliki kategori, yaitu: merumuskan, merencanakan dan memproduksi Anderson Krathwohl, 2010: 130.
Berdasarkan penjelasan Anderson dan Krathwohl di atas, ada enam tingkatan proses kognitif dalam taksonomi Bloom yang sudah direvisi.
Keenam proses kognitif tersebut meliputi mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
6. Tinjauan tentang Matematika