64
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab III ini akan menguraikan tentang jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan
teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development RD. Borg dan Gall
dalam Sugiyono, 2010: 9 mengatakan bahwa penelitian dan pengembangan research and developmentRD merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Menurut Seels dan Richey dalam Setyosari, 2013: 223, penelitian dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai kajian secara sistematik untuk
merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi program-program, proses, dan hasil pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan
keefektifan secara internal. Sementara itu, Trianto 2011: 206 mengatakan bahwa penelitian dan
pengembangan atau Research and Development RD adalah rangkaian proses atau langkah-langkah mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan sebuah kajian atau penelitian yang
mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dengan disertai pertanggungjawaban. Produk yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB, yang dapat
digunakan untuk kelas IV Sekolah Dasar. Borg dan Gall dalam Sugiyono, 2010: 409 mengemukakan bahwa
ada 10 langkah dalam melakukan penelitian dan pengembangan, yaitu: 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi
desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba pemakaian, 9 revisi produk, dan 10 pembuatan atau produksi masal.
Berikut pemaparan desain penelitian dan pengembangan yang berupa gambar dan penjelasannya.
Gambar 3.1 Bagan langkah-langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall Penjelasan mengenai sepuluh langkah penelitian dan pengembangan
menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono, 2010: 409-426 adalah sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Potensi dan masalah
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah Sugiyono, 2010: 409. Sedangkan masalah adalah penyimpangan
antara yang diharapkan dengan apa yang terjadi Sugiyono, 2010: 410. Masalah ini dapat diatasi melalui RD dengan cara meneliti, sehingga dapat
ditemukan suatu pola, model atau sistem penanganan terpadu yang efektif dan dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Namun masalah juga dapat
dijadikan menjadi potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ditunjukkan
dengan data empirik Sugiyono, 2010: 410. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa juga berdasarkan laporan penelitian orang
lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.
2. Pengumpulan data
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan up to date, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Dalam mengumpulkan informasi ini
diperlukan suatu metode penelitian. Metode yang digunakan untuk penelitian tergantung pada permasalahan dan tujuan yang akan dicapai.
3. Desain produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini bermacam-macam. Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan
adalah berupa desain baru, yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai
pegangan untuk menilai dan membuatnya. 4.
Validasi desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk, secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi ini masih bersifat penilaian yang
berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa
pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang telah dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain
tersebut, sehingga dapat diketahui kelemahan dan kelebihan produk yang telah dibuat.
5. Revisi desain
Revisi desain dilakukan setelah mengetahui kekurangan produk yang telah dibuat. Peneliti kemudian memperbaiki produk berdasarkan kritik dan
saran yang telah diberikan oleh para pakar atau ahli. Hal ini bertujuan untuk memperoleh hasil atau produk yang lebih baik.
6. Uji coba produk
Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk baru yang telah dihasilkan lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan produk lama. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas produk lama dengan produk
baru. Eksperimen juga dapat dilakukan dengan cara menbandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah memakai produk baru before-after atau dengan
membandingkan dengan kelompok yang tetap menggunakan produk lama. 7.
Revisi produk Pengujian produk pada sampel yang terbatas jika menunjukkan bahwa
produk baru lebih baik dari produk lama, maka produk baru tersebut dapat digunakan. Namun apabila berkebalikan, maka desain produk baru direvisi
agar menunjukkan hasil yang lebih baik dari produk lama. 8.
Uji coba pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil serta tidak ada revisi, maka
selanjutnya produk baru tersebut dapat diterapkan dalam kondisi nyata atau ruang lingkup yang lebih luas.
9. Revisi produk
Revisi produk dilakukan apabila hasil pemakaian dalam kondisi nyata terdapat kekurangan ataupun kelemahan. Maka perlu adanya evaluasi kinerja
untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan produk tersebut.
10. Produksi masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk baru tersebut telah diujicobakan dalam beberapa kali pengujian dan dinyatakan efektif serta
layak untuk diproduksi masal.
B. Setting Penelitian