10
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan pernikahan pada wanita ditinjau dari tahapan pernikahan.
C. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan wacana
pengetahuan di bidang psikologi perkembangan, khususnya perkembangan keluarga mengenai perbedaan kepuasan pernikahan pada
wanita ditinjau dari tahapan pernikahan.
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam hal:
a. Membantu melihat bagaimana perbedaan kepuasan pernikahan
pada wanita dalam setiap tahapan pernikahannya sehingga dapat diambil langkah selanjutnya untuk mengantisipasi dampak dari
ketidakpuasan pasangan terhadap pernikahan.
b. Sebagai wacana bagi para pekerja dalam bidang konseling
pernikahan dan lembaga-lembaga penasehat pernikahan untuk dapat memberikan konsultasi kepada pasangan menikah yang
mengalami masalah dalam pernikahannya mencakup area-area
penting berkaitan dengan kepuasan pernikahan.
Universitas Sumatera Utara
11
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bab I
: Pendahuluan
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang akan dibahas, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan. Bab II : Landasan Teori
Pada bab ini akan diuraikan tinjauan kritis yang menjadi acuan dalam pembahasan permasalahan. Teori-teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori tentang pernikahan, tahapan pernikahan, kepuasan pernikahan, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
pernikahan. Bab III : Metode Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode-metode dasar dalam penelitian yaitu identifikasi variabel, definisi operasional, subjek
penelitian, instrumen dan alat ukur yang digunakan, metode pengambilan sampel dan metode analisis data.
Universitas Sumatera Utara
12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kepuasan Pernikahan 1. Pengertian Pernikahan
Bhrem 1992 menyatakan bahwa pernikahan merupakan ekspresi akhir dari suatu hubungan yang mendalam, dimana dua individu berikrar di depan
umum didasarkan pada keinginan untuk menetapkan hubungan sepanjang
hidupnya.
Ditambahkan oleh Dyer 1983 yang mendefinisikan pernikahan sebagai suatu subsistem dari hubungan yang luas dimana dua orang dewasa dengan jenis
kelamin berbeda membuat sebuah komitmen personal dan legal untuk hidup bersama sebagai suami dan istri.
Pernikahan bukanlah peristiwa hidup tunggal, tetapi satu set tahapan dimana pasangan mencoba untuk mencapai keseimbangan antara ketergantungan
dan otonomi sebagaimana mereka bernegosiasi terhadap masalah kontrol, kekuasaan, dan otoritas Kovacs, dalam Kurdek, 1999
Duvall 1985 menyatakan bahwa pernikahan adalah persetujuan masyarakat atas penyatuan suami dan istri dengan harapan mereka akan menerima
tanggung jawab dan melakukan peran sebagai pasangan suami istri dalam kehidupan pernikahan.
Universitas Sumatera Utara