Identifikasi Variabel Penelitian Metode Pengumpulan Data

35

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian cross sectional yaitu membandingkan orang-orang yang berbeda pada tahapan atau usia yang berbeda dalam proses perkembangan Bhrem, 2002.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Untuk dapat menguji hipotesa penelitian, maka terlebih dahulu diidentifikasikan variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian ini variabel- variabel penelitian yang digunakan terdiri dari: Variabel Bebas IV : Tahap-tahap pernikahan Variabel Tergantung DV : Kepuasan pernikahan

B. Definisi Operasional 1. Tahap-Tahap Pernikahan

Tahap-tahap dalam pernikahan dikelompokkan dalam 3 tiga kelompok besar tahapan pernikahan yang dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 36 Tabel 2. Definisi Operasional Tahap-Tahap Pernikahan No. Tahap Karakteristik 1. Pasangan awal - Menikah - Belum memiliki anak - Usia pernikahan maksimal 2 tahun 2. Membesarkan anak - Menikah dan mengasuh anak - Memiliki anak yang berusia lebih kurang 30 bulan – 28 tahun. - Usia pernikahan maksimal 2,5 – 28 tahun 3. Kekosongan - Menikah dan berada pada masa emptynest - Memiliki anak yang berusia lebih dari 28 tahun dan telah meninggalkan rumah - Usia pernikahan lebih dari 28 tahun Data mengenai tahap-tahap pernikahan ini akan diperoleh melalui pertanyaan yang dicantumkan pada alat ukur yaitu skala kepuasan pernikahan.

2. Kepuasan Pernikahan

Berdasarkan beberapa pengertian kepuasan pernikahan yang telah diungkapkan dalam landasan teori, maka definisi operasional kepuasan pernikahan adalah evaluasi mengenai kehidupan pernikahan yang diukur dengan melihat area-area dalam pernikahan yang mencakup: komunikasi, kegiatan di waktu luang, orientasi keagamaan, penyelesaian konflik, pengelolaan keuangan, hubungan seksual, keluarga dan teman, anak dan pengasuhan anak, kepribadian, dan kesetaraan peran. Kepuasan pernikahan dalam penelitian ini akan diungkap dengan menggunakan alat ukur berupa skala yang disusun berdasarkan sepuluh aspek kepuasan pernikahan yang dikemukakan oleh Olson Fowers dalam Saragih, 2003 yaitu: 1. Komunikasi, yaitu melihat bagaimana perasaan dan sikap individu dalam berinteraksi dengan pasangannya. Fokus area ini adalah perasaan senang yang Universitas Sumatera Utara 37 dirasakan pasangan suami istri dalam berkomunikasi, saling berbagi dan menerima informasi. 2. Kegiatan di waktu luang, yaitu menilai pilihan kegiatan untuk mengisi waktu senggang yang merefleksikan aktivitas yang dilakukan secara personal atau bersama, pilihan personal atau bersama, dan harapan-harapan dalam mengisi waktu senggang bersama pasangan. 3. Orientasi keagamaan, yaitu menilai makna keyakinan beragama serta bagaimana pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian ini dilihat dari pemberian dasar-dasar agama kepada anak, pembiasaan diri pergi beribadah, melaksanakan praktek agama, beribadah secara teratur, dan keikutsertaan dalam kegiatan keagamaan. 4. Penyelesaian konflik, yaitu menilai keterbukaan pasangan untuk saling mengenal dan memecahkan masalah, serta strategi yang digunakan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya dukungan dari seluruh anggota keluarga dalam mencapai solusi terbaik, mengatasi masalah bersama, serta membangun kepercayaan satu sama lain. 5. Pengelolaan keuangan, yaitu menilai kemampuan pasangan dalam mengelola keuangan, bentuk-bentuk pengeluaran, dan pembuat keputusan tentang keuangan. 6. Hubungan seksual, yaitu melihat bagaimana perasaan pasangan yang berhubungan dengan kasih sayang dan hubungan seksual melalui sikap terhadap permasalahan seksual, tingkah laku seksual, dan kesetiaan terhadap pasangan. Universitas Sumatera Utara 38 7. Keluarga dan teman, yaitu menilai perasaan dan perhatian terhadap hubungan dengan kerabat, mertua dan teman melalui harapan dan perasaan senang mengisi waktu bersama keluarga dan teman. 8. Anak dan pengasuhan anak, yaitu menilai sikap dan perasaan menjadi orangtua yang memiliki dan membesarkan anak melalui penerapan keputusan terhadap anak, cita-cita terhadap anak, serta pengaruh kehadiran anak terhadap hubungan dengan pasangan. 9. Kepribadian, yaitu menilai persepsi individu mengenai persoalan yang berhubungan dengan tingkah laku pasangan dan tingkat kepuasan dalam setiap persoalan tersebut dengan melihat penyesuaian terhadap tingkah laku pasangan, kepribadian, serta kebiasaan-kebiasaan pasangan. 10. Kesetaraan peran, yaitu menilai sikap dan perasaan individu terhadap peran yang beragam dalam kehidupan pernikahan dan keluarga melalui pembagian pekerjaan, tugas rumah tangga, peran sesuai jenis kelamin, dan peran sebagai orangtua. Semakin tinggi skor yang diperoleh dalam skala kepuasan pernikahan maka semakin tinggi kepuasan pernikahan individu dan sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh individu maka akan semakin rendah kepuasan pernikahan individu. Universitas Sumatera Utara 39

C. Subjek Penelitian 1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh subjek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi pada penelitian ini sebanyak 3 tiga, yaitu: 1. Wanita yang telah menikah dan berada pada tahap married couple: Menikah dan belum mempunyai anak. 2. Wanita yang telah menikah dan berada pada tahap childrearing: Membesarkan anak.

3. Wanita yang telah menikah dan berada pada tahap emptynest.

Menyadari luasnya keseluruhan populasi dan keterbatasan yang dimiliki penulis, maka subjek penelitian yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang dinamakan sampel. Sampel adalah sebahagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari wanita yang telah menikah, yang berada pada masing-masing tahap dalam pernikahan. Subjek penelitian menurut Azwar 1999 adalah sumber utama data penelitian, yaitu mereka yang memiliki data mengenai variabel yang akan diteliti. Karakteristik sampel diperlukan untuk menjamin homogenitas sampel penelitian. Universitas Sumatera Utara 40 Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah: 1. Wanita 2. Menikah 3. Berada pada masing-masing tahap pernikahan 4. Berada di kota Medan dan Berastagi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 orang dengan rincian 25 orang wanita menikah yang berada pada tahap pasangan awal, 40 orang wanita menikah yang berada pada tahap membesarkan anak, 25 orang wanita menikah yang berada pada tahap kekosongan.

2. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling. Incidental sampling adalah teknik pengambilan sampel non probability tidak semua populasi diberi peluang yang sama untuk dijadikan sampel dimana hanya individu-individu atau kelompok-kelompok yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai yang dijadikan sampel penelitian Hadi, 2000.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah skala sikap yang diberikan kepada sejumlah responden untuk diisi sesuai dengan keadaan responden. Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui Universitas Sumatera Utara 41 indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2002. Pada penelitian ini, alat ukur yang digunakan untuk mengukur kepuasan pernikahan adalah skala kepuasan pernikahan yang dirancang sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek kepuasan pernikahan yang dikemukakan oleh Olson Fowers dalam Saragih, 2003. Skala ini menggunakan kombinasi dua model skala yaitu Semantic Differrential dari Osgood dan model Likert. Skala Semantic Differential terdiri dari pernyataan yang diikuti oleh dua kutub jawaban. Diantara kedua kutub jawaban diletakkan tujuh buah kotak alternatif jawaban. Subjek diminta untuk meletakkan tanda checklist  pada salah satu dari tujuh buah tempat jawaban. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 7. Skala model Likert terdiri dari pernyataan dengan lima pilihan jawaban, yaitu: Sangat Tidak Puas, Tidak Puas, Netral, Puas, Tidak Puas. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 5. Subjek diminta untuk meletakkan tanda Checklist  pada salah satu pilihan jawaban. Skala model Likert berupa pernyataan yang merangkum seluruh pernyataan skala Semantic Differential pada setiap aspek kepuasan pernikahan. Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 3. Blue Print Skala Kepuasan Pernikahan Sebelum Uji Coba No Aspek Indikator No. Aitem Jlh Persentase 1. Komunikasi Keterbukaan, Kejujuran, Dapat Dipercaya, Empati, Kemampuan Mendengar 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 8 10 2. Kegiatan di Waktu Luang Jenis kegiatan, harapan, kebersamaan 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 8 10 3. Orientasi Keagamaan Aktivitas keagamaan, pelaksanaan, frekuensi 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 8 10 4. Penyelesaian Konflik Keterbukaan, strategi, solusi 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32 8 10 5. Pengelolaan Keuangan Cara mengatur keuangan, bentuk pengeluaran, pembuat keputusan 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 8 10 6. Hubungan Seksual Memahami kebutuhan, mengungkapkan hasrat dan cinta, membaca tanda-tanda berhubungan seksual. 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48 8 10 7. Keluarga dan teman Hubungan menantu-mertua dan saudara ipar, harapan, perasaan senang menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56 8 10 8. Anak dan Pengasuhan Anak Keputusan terhadap disiplin anak, pengaruh kehadiran anak. 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64 8 10 9. Kepribadian Penyesuaian diri, kebiasaan pasangan, kepribadian pasangan. 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72 8 10 10. Kesetaraan Peran Pembagian peran dalam rumah tangga. 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80 8 10 Jumlah 80 80 100

E. UJI DAYA BEDA BUTIR PERNYATAAN