Tabel 2.1 Perbedaan antara pendidikan dan pelatihan
Faktor pembeda Pendidikan
Pelatihan 1. Pengembangan kemampuan
Menyeluruh overall Khusus specific
2. Area kemampuan Kognitif,Afektif,Psikomotor Psikomotor
3. Jangka waktu pelaksanaan Panjang
Pendek 4. Materi yang diberikan
Lebih umum Lebih khusus
5. Penekanan penggunaan metode belajar mengajar
Konvensional Inkonvensional 6. Penghargaan akhir
Gelar degree Sertifikat
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh suatu instansi atau organisasi, sedangkan
pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan karyawan yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu. Dalam
suatu pelatihan, orientasi atau penekananya pada tugas yang harus dilaksanakan job orientation, sedangkan pendidikan lebih pada
pengembangan kemampuan umum. Jadi pendidikan dan pelatihan merupakan istilah yang berhubungan
dengan usaha-usaha berencana yang diselenggarakan untuk mencapai pemuasan skill, pengetahuan dan sikap-sikap pegawai atau anggota
oraganisasi. Pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses yang akan menghasilkan suatu perubahan perilaku peserta yang berbentuk peningkatan
kemampuan kognitif, afektif ataupun psikomotor. Dampak lain yang akan timbul adalah peningkatan kinerja karyawan.
B. Sasaran, Tujuan dan Manfaat Pendidikan dan Pelatihan
Pada dasarnya setiap kegiatan yang terarah tentu harus mempunyai sasaran yang jelas, memuat hasil yang ingin dicapai dalam melaksanakan
kegiatan tersebut. Demikan pula dengan program pendidikan dan pelatihan. Hasil yang ingin dicapai hendaknya dirumuskan dengan jelas agar langkah-
langkah persiapan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dapat diarahkan untuk mencapai sasaran yang ditentukan. Sasaran pendidikan dan pelatihan
yang dapat dirumuskan dengan jelas akan dijadikan sebagai acuan penting dalam menentukan materi yang akan diberikan, cara dan sarana-sarana yang
diperlukan. Sebaliknya sasaran yang tidak spesifik atau terlalu umum akan menyulitkan persiapan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sehingga
dapat menjawab kebutuhan tersebut. Sasaran pelatihan yang dapat dirumuskan dengan jelas akan bermanfaat
dalam:
8
1. Menjamin konsistensi dalam menyusun program pelatihan yang mencakup materi, metode, cara penyampaian, sarana pelatihan;
2. Memudahkan komunikasi antara penyusun program pelatihan dengan pihak yang memerlukan pelatihan
3. Memberikan kejelasan bagi peserta tentang apa yang harus dilakukan dalam mencapai sasaran;
4. Memudahkan penilaian peserta dalam mengikuti pelatihan; 5. Memudahkan penilaian hasil program pelatihan
8
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004, h. 228-231
6. Menghindari kemungkinan konflik antara penyelenggara dengan orang yang meminta pelatihan mengenai efektivitas pelatihan yang
diselenggarakan. Sasaran dari pendidikan dan pelatihan pada dasarnya dapat dikembangkan
dari serangkaian pertanyaan sebagai berikut: 1. Efektifitasvaliditas pelatihan
Apakah peserta memperoleh keahlian, pengetahuan dan kemampuan selama pelatihan
2. Efektifitas pengalihantransfer ilmu pengetahuan Apakah pengetahuan keahlian atau kemampuan yang dipelajari
dalam pelatihan dapat meningkatkan kinerja dalam melakukan tugas 3. Efektifitasvalidasi intra organisasi
Apakah kinerja pekerjaan dari grup baru yang menjalani program pelatihan di perusahaan yang sama dapat dibandingkan dengan
kinerja pekerjaan dari grup sebelumnya. 4. Efektifitasvaliditasi interorganisasi
Dapatkah suatu program pelatihan yang diterapkan di suatu perusahaan berhasil di perusahaan lain.
Tujuan dari pendidikan dan pelatihan adalah: a Untuk meningkatkan kuantitas output
b Untuk meningkatkan kualitas output c Untuk menurunkan turnover, ketidakhadiran kerja serta
meningkatkan kepuasan kerja
Sedangkan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 pada Pasal 2 yaitu ,
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembengnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
9
Dengan demikian kegiatan pelatihan pada dasarnya dilakukan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku yang dimaksud disini adalah dapat
berupa bertambahnya pengetahuan, keahlian, keterampilan dan perubahan sikap serta perilaku. Oleh karena itu sasaran pelatihan dapat dikategorikan ke
dalam beberapa tipe tingkah laku yang diinginkan, antara lain: 1. Kategori psikomotorik, meliputi pengontrolan otot-otot sehingga
orang dapat melakukan gerakan-gerakan yang tepat. Sasarannya adalah agar orang tersebut memiliki keterampilan fisik tertentu.
2. kategori afektif, meliputi perasaan, nilai, dan sikap. Sasaran pelatihan dalam kategori ini adalah untuk membuat orang mempunyai sikap
tertentu. 3. kategori kognitif, meliputi proses intelektual seperti mengingat,
memahami dan menganalisis. Sasaran pelatihan dalam kategori ini adalah untuk membuat orang mempunyai pengetahuan dan
keterampilan berfikir.
9
---------------, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, Sinar Grafika, 2006, Cet. Ke-3, h. 5
Pada dasarnya pelatihan mencakup beberapa aspek dari kategori di atas. Sebagai contoh, untuk mencapai tingkat psikomotorik tertentu diperlukan
belajar pada kategori afektif dan kognitif. Demikian pula halnya pada aspek kognitif menjadi perhatian utama, belajar pada kategori psikomotorik dan
afektif turut berperan. Selain itu, perlu diketahui jenis sasaran pelatihan, sehingga setiap
pelatihan yang diselenggarakan akan mencapai sasaran. Ada pun sasaran pelatihan yaitu:
i Berdasarkan tingkatannya 1. Sasaran primer, sasaran ini merupakan inti dari program
pelatihan. Sasaran primer ini sangat penting karena akan memberikan arti kejelasan dan kesatuan atas segala kegiatan
selama kegiatan pelatihan berlangsung. 2. Sasaran sekunder, sasaran ini merupakan inti dari masing-masing
pelajaran dari suatu program pelatihan. Sasaran sekunder ini sesungguhnya sebagai penjabaran lebih lanjut dan sekaligus
merupakan bagian integral dari sasaran primer ii Berdasarkan kontennya
1 Berpusat pada kegiatan instruktur, yaitu menggambarkan apa yang dilakukan instruktur selama pelatihan dilaksanakan seperti:
mendemonstrasikan cara menggunakan microsoft word.