Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

b. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan bertujuan untuk melihat hubungan dua variabel 5 yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen dengan melakukan analisis korelasi Rank Spearman. Uji Rank spearman dilakukan untuk menganalisis hubungan variabel dependen kinerja karyawan dengan variabel independen pendidikan dan pelatihan. Metode ini digunakan untuk mendapatkan probabilitas kejadiannya. Jika probabilitas 0.05, maka hubungan antara kedua variabel signifikan. Sebaliknya jika probabilitas 0,05, maka hubungan antara kedua variabel tidak signifikan. c. Analisis Regresi Sederhana Regresi sederhana adalah pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini untuk mengetahui arah pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. 6 Analisis regresi ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan 5 Husain Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan: Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008, h. 90 6 Dwi Prayitno, Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data dan Uji Statistik, Yogyakarta: MediaKom, 2003, Cet. 3, h.66 pelatihan diklat terhadap kinerja karyawan BPRS Wakalumi Ciputat. Persamaan dari regresi sederhana adalah: Y = a + bX Keterangan: Y = Variabel dependen X = Variabel independen a = konstanta nilai Y apabila X = 0 b = Koefisien regresi nilai peningkatan atau penurunan Untuk mengetahui korelasi antara pendidikan dan pelatihan diklat dengan kinerja karyawan, maka korelasi dilambangkan dengan nilai R = koefisien korelasi. Jika nilai R tidak lebih dari harga -1R+1, apabila R = -1 artinya korelasi negatif sempurna, R = 0 artinya tidak ada korelasi dan R = 1 artinya korelasinya sempurna positif. Selanjutnya nilai R akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai R. Tabel. 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai R Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen, maka digunakan angka R Square atau Koefisien Determinasi. Teknik penulisan yang digunakan penulis pada buku “Buku Pedoman Penulisan Skripsi” Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Instansi

1. Sejarah Singkat Berdirinya BPRS Wakalumi

Bank wakalumi ini berdiri dipelopori oleh adanya keinginan para karyawan alumni Citibank untuk membentuk sebuah BPR. Pada awalnya para karyawan alumni Citibank tersebut mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama Wakalumi Wakaf Karyawan dan Alumni Muslim Citibank. Yayasan ini bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan bagi anak yatim, miskin dan dhuafa khususnya. Adapun tujuan didirikan BPR Wakalumi ini selain sebagai unit bisnis yang profesional dan Islam, juga untuk menyediakan dana berkesinambungan guna mendukung kegiatan yayasan. 1 Pada tanggal 9 April 1990, yayasan ini resmi mendirikan perseroan berupa BPR yang beroperasi dengan menggunakan sistem secara konvensional. Namun berdasarkan Akte Notaris B.R.A.Y Mahyastoeti Notonagoro No. 78 tanggal 9 Juni 1994, perseroan ini menyetujui masuknya Bank Muamalat Indonesia sebagai pemegang saham dengan kepemilikan sebesar 49 persen. Dengan masuknya Bank Muamalat Indonesia ini 1 Bprs Wakalumi Company Profil Bank Syariah Wakalumi, h. 2 tahun 2006 mengubah sistem operasional yang digunakan BPR yang tadinya menggunakan sistem operasional secara konvensional menjadi menggunakan sistem operasional secara syariah. Mulai dari Komisaris Direktur dipegang oleh Bank Muamalat Indonesia, dengan posisi Bank Wakalumi ini berada di bawah Bank Muamalat Indonesia. Dengan masuk serta adanya bantuan teknis dan manajemen dari Bank Muamalat Indonesia, kinerja Bank Wakalumi menjadi semakin baik. Setelah melalui transisi untuk melakukan konversi sistem operasional, maka sejak tahun 1995 perseroan resmi beroperasi dengan sistem syariah. Dengan surat keputusan menteri keuangan RI No. Kep 016KM. 171995tanggal 16 Juni 1995 maka Bank Wakalumi merupakan BPR pertama yang mengubah sistem operasional dari sistem konvensional menjadi sistem operasional dengan sistem syariah. Pada tahun 2000 BPR ini resmi beroperasi dengan sistem operasional syariah mulai dari direktur dan karyawan murni dari Wakalumi. Mulai tahun 2003, keterkaitan antara Bank Wakalumi dengan Bank Muamalat Indonesia lebih ditingkatkan lagi dengan menjadikan Bank Wakalumi sebagai mitra kerja Bank Muamalat Indonesia. Melalui proses yang panjang Wakalumi telah mampu menjadi suatu lembaga yang sehat, baik dari segi asset maupun kinerja usaha secara umum. Hal ini dibuktikan dengan produktivitas dan peningkatan asset yang cukup berarti dari waktu ke waktu. Kini Bank Wakalumi memiliki 4 kantor kas yang tersebar di wilayah kabupaten tangerang. Perseroan wakalumi ini telah mengalami beberapa kali perubahan modal dasar, berawal dari Rp. 300 juta meningkat menjadi Rp. 1,5 milyar, kemudian pada tahun 2005 meningkat menjadi Rp. 6 milyar. Sejak masuknya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1994, kepemilikan perseroan terbuka bagi siapa saja yang memiliki komitmen yang sama untuk mengembangkan ekonomi umat. 2

2. Visi, Misi dan Motto BPRS Wakalumi

Adapun visi, misi dan motto BPRS wakalumi adalah a. Visi Visi yang akan diwujudkan oleh BPRS Wakalumi adalah menjadikan BPR syariah terbaik dan terpercaya. b. Misi 1 Memberdayakan ekonomi umat dengan fokus usaha mikro, kecil dan menengah 2 Ibid. h. 2 2 Memberikan layanan prima dan amanah bagi para mitra usaha. 3 Memiliki sistem dan tata kerja yang unggul dengan sumberdaya insani yang profesional, kompeten, handal dan menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah. 4 Memberikan manfaat optimal bagi para stakeholder 5 Memberikan kontribusi nyata bagi negara dan bangsa c. Motto Adapun motto BPR Syariah Wakalumi adalah membangun kualitas hidup yang hasanah

3. Struktur Organisasi BPRS Wakalumi

Susunan Pengurus BPRS Wakalumi: 3 Dewan Pengawasa Syariah Ketua : Drs. H. Zakarsih Nur Anggota : KH. Ahmad Munir S. Dewan Komisaris 3 Annual Report Laporan Tahunan 2006, PT. BPRS Wakalumi, h. 18