permukaan gigi yang abnormal dan daerah lainnya yang tidak terkena mekanisme pembersihan gigi.
19
Selama 4 sampai 8 jam pertama, sekitar 60-80 bakteri yang ada merupakan genus Streptococcus. Bakteri lain bersifat aerob yang ada yaitu
Haemophillus sp. dan Neisseria sp. Selain itu, terdapat pula bakteri fakultatif anaerob yaitu Actinomyces sp. dan Veilonella sp. Bakteri tersebut dikenal dengan koloni
primer yang menyediakan sisi perlekatan baru untuk bakteri rongga mulut lainnya. Ketika bakteri melekat ke permukaan pelikel, koloni primer ini akan memulai
aktivitas metabolismenya dan memproduksi substansi-substansi yang akan merubah kondisi lingkungan sehingga memengaruhi kemampuan bakteri lainnya untuk
bertahan hidup pada biofilm plak dental. Misalnya dengan merubah kondisi lingkungan aerob menjadi anaerob.
5,18
Bakteri baru melekat ke bakteri plak yang sudah ada melalui mekanisme molekular kunci dan gembok spesifik, di mana proses
ini disebut dengan koagregasi. Pembentukan plak supragingiva dipelopori oleh bakteri yang memiliki kemampuan membentuk polisakarida ekstraseluler yang
memungkinkan bakteri-bakteri tersebut melekat ke permukaan gigi dan bakteri lainnya. Bakteri tersebut yaitu Streptococcus sanguis, Actinomyces viscosus, dan
Actinomyces naeslundii. Kedua fase pada tahap pembentukan plak awal ini terjadi
dalam 2 hari.
17
2.1.3.3 Kolonisasi Sekunder dan Maturasi Plak
Bakteri pengkoloni sekunder melekat di atas bakteri pengkoloni primer dan memanfaatkan perubahan lingkungan yang terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan
dan metabolisme plak. Pada awalnya, bakteri kokus negatif Gram seperti Neisseria sp. dan Veillonella sp. berada pada ruang interstitial yang terbentuk dari interaksi
bakteri pada tahap sebelumnya. Selanjutnya, setelah 4-7 hari pembentukan plak, jaringan gingiva akan mengalami inflamasi dan perlahan-perlahan terjadi perubahan
lingkungan yang menyebabkan perubahan selektif lebih lanjut. Perubahan tersebut mencakup pembukaan krevikular gingiva sebagai jalur pertumbuhan plak dan
menginisiasi aliran cairan krevikular gingiva. Kemudian akan terbentuk suplai nutrisi
Universitas Sumatera Utara
dari serum yang memungkinkan bakteri lain dengan kebutuhan metabolisme berbeda memasuki plak. Bakteri tersebut yaitu jenis batang negatif Gram, seperti Prevotella
sp., Porphyromonas sp., Capnocytophaga sp., Fusobacterium sp., dan Bakteriodes sp. Interaksi bakteri lebih lanjut terjadi antara jenis bakteri berbeda. Bakteri
pengkoloni sekunder ini juga membentuk kelompok bakteri utama dari plak subgingiva.
17
Selama pematangan plak, terjadi peningkatan massa dan ketebalan plak sebagai hasil dari proliferasi bakteri pada plak. Proses pematangan plak
membutuhkan kohesi dari sel-sel bakteri yang dihasilkan dari pembentukan matriks intermikroba yang tersusun dari material saliva, eksudat gingiva, dan substansi
mikroba seperti polisakarida.
19
2.2 Gingiva
Gingiva merupakan bagian dari jaringan pendukung gigi atau periodonsium yang menutupi prosesus alveolaris dari rahang dan mengelilingi leher gigi, serta
memiliki fungsi utama melindungi jaringan dibawahnya. Secara klinis, gingiva dapat terlihat di dalam rongga mulut, sedangkan struktur periodontal pendukung lainnya
yaitu ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar tidak terlihat, kecuali sementum jika terjadi resesi gingiva.
24
2.2.1 Gambaran Klinis Gingiva