Taksonomi Tanaman Kelapa Mekanisme Aksi Berkumur dengan Metode Oil Pulling

terlebih dahulu menjadi kopra. Kopra kemudian dilakukan proses pengepresan untuk mendapatkan ekstrak minyak kelapa. Selanjutnya, ekstrak minyak kelapa ini perlu dilakukan proses penyulingan refining, pemutihan bleaching dan penghilangan bau deodorizing agar dapat dikonsumsi. 16,30

2.5.1 Taksonomi Tanaman Kelapa

Secara taksonomi, tanaman kelapa diklasifikasikan sebagai berikut: 31 Kingdom : Plantae Tumbuhan Subkingdom : Viridaeplantae Tumbuhan hijau Infrakingdom : Streptophyta Tanaman darat Divisi : Tracheophyta Tumbuhan berpembuluh Subdivisi : Spermatophyta Tumbuhan berbiji Infradivisi : Angiosperma Tumbuhan berbunga Kelas : Magnoliopsida Tumbuhan berkeping duadikotil Superordo : Lilianae Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Genus : Cocos L. Spesies : Cocos nucifera L. Gambar 8. Buah kelapa dan minyak kelapa 32 Universitas Sumatera Utara

2.5.2 Mekanisme Aksi Berkumur dengan Metode Oil Pulling

Menggunakan Minyak Kelapa Kemampuan menghambat pembentukan plak melalui berkumur dengan metode oil pulling dikarenakan sifat kekentalan dari minyak kelapa, di mana melalui sifat kekentalan tersebut dapat menghambat adhesi bakteri dan koagregasi plak. Mekanisme lainnya yang mungkin yaitu proses saponifikasi atau proses pembentukan lapisan seperti sabun. Sabun merupakan agen emulsifikasi yang berperan sebagai agen pembersih yang baik sehingga akan menyingkirkan plak dan sel skuamosa superfisial yang rusak. 6,9,12 Minyak kelapa mengandung substansi bioaktif yaitu tocopherols, tocotrienols, phytosterols, phytostanols, phospholipids, flavonoids dan polyphenols lainnya. Tocopherols dan tocotrienols merupakan agen antioksidan yang berperan dalam mengurangi injuri radikal bebas. Tocotrienols memiliki kemampuan antioksidan yang lebih baik dari pada daripada tocopherols dan oleh karenanya merupakan inhibitor yang lebih efektif dalam mengurangi peroksidasi lemak dan oksidasi protein. Phytosterols diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah terutama Low Density Lipid LDL, mengurangi gejala pembesaran prostat, memperbaiki kontrol gula darah pada penderita diabetes, mengurangi inflamasi pada pasien penderita penyakit autoimun, seperti rhematoid arthritis dan lupus. Phytostanols merupakan bentuk phytosterols jenuh yang juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol. Phenols dapat mempengaruhi proses karsinogenesis melalui beberapa mekanisme, salah satunya dengan mencari bahan karsinogen atau radikal bebas. Flavonoids berperan sebagai antivirus, anti-alergi, antiplatelet, anti-inflamasi, antitumor, dan antioksidan. 16 Sekitar 92,92 ± 0,56 dari kandungan asam lemak pada minyak kelapa berupa asam lemak jenuh Saturated Fatty AcidSFAs, terdiri dari asam kaprilat 6,21 ± 0,34 ; asam kaprat 6,15 ± 0,21 ; asam laurat 51,02 ± 0,71 ; asam miristat 18,94 ± 0,63; asam palmitat 8,62 ± 0,50 ; asam stearat 1,94 ± 0,17 . Sisanya berupa asam lemak tak jenuh Unsaturated Fatty AcidsUFAs sebesar 7,12 ± 0,51 yang terdiri dari asam oleat 5,84 ± 0,50 dan asam linoleat 1,28 ± 0,18 . 15 Asam Universitas Sumatera Utara kaprilat, kaprat, dan laurat tergolong asam lemak rantai sedang Medium Chain Fatty AcidMCFAs yang memiliki aktivitas antivirus, antifungi, antibakteri, dan antiprotozoa. 33 Asam linoleat merupakan salah satu asam lemak tak jenuh ganda yang paling penting pada makanan manusia karena dapat mencegah penyakit kardiovaskular. 34 Kandungan asam lemak tak jenuh tersebut dipercaya menurunkan peroksidasi lemak dan memiliki sifat anti-inflamasi. Kemampuan menurunkan peroksidasi lemak dan sifat antioksidan pada minyak kelapa mampu mengurangi injuri radikal bebas yang dihasilkan dari proses fagositosis bakteri oleh neutrofil. Sifat anti-inflamasi dan kemampuan mengurangi injuri radikal bebas tersebut akan mengurangi inflamasi gingiva. 6,35 Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Teori