Penentuan Konsentrasi Ekstrak Fuli Pala

26 Mi basah matang pada awal penyimpanan berwarna kuning. Warna kuning ini terjadi karena reaksi antara garam alkali dengan komponen flavonoid yang terdapat pada terigu Hou dan Kruk, 1998. Berdasarkan pengamatan selama penyimpanan diketahui bahwa mi basah matang kontrol menunjukkan tanda kerusakan yaitu bau asam dan lendir setelah disimpan selama 42 jam. Pembentukan lendir menandakan adanya pertumbuhan bakteri dan diikuti dengan timbulnya bau asam Hoseney, 1998. Menurut Astawan 1999, berdasarkan survei pasar yang dilakukan secara subyektif kerusakan mi basah matang terjadi pada penyimpanan suhu kamar setelah 40 jam.

2. Penentuan Konsentrasi Ekstrak Fuli Pala

Pemilihan konsentrasi ekstrak fuli pala yang terbaik dilakukan berdasarkan pengamatan subyektif terhadap warna, aroma, tekstur dan umur simpan mi basah matang. Penentuan konsentrasi fuli pala dilakukan dengan menggunakan konsentrasi ekstrak fuli pala 1, 3, dan 5 berdasarkan berat air yang digunakan dalam formulasi mi basah. NaCl yang digunakan adalah 1 dari berat tepung. kontrol dengan ekstrak Gambar 7. Warna mi basah matang Warna mi basah matang yang ditambahkan ekstrak fuli pala lebih gelap dibandingkan dengan warna mi basah kontrol Gambar 5. Hasil pengamatan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9. 27 Tabel 9. Pengaruh konsentrasi ekstrak fuli pala terhadap mutu mi basah matang selama penyimpanan Ekstrak Jam ke- Warna Aroma Tekstur kontrol 0 Kuning pucat Normal Normal 6 Kuning pucat Normal Normal 12 Kuning pucat Normal Normal 18 Kuning pucat Normal Normal 24 Kuning pucat Normal Normal 30 Kuning pucat Normal Normal 36 Kuning pucat Normal Agak rapuh 42 Kuning pucat Asam Rapuh,berlendir 1 Kuning kemerahan Fuli pala Normal 6 Kuning kemerahan Fuli pala Normal 12 Kuning kemerahan Fuli pala Normal 18 Kuning kemerahan Fuli pala Normal 24 Kuning kemerahan Fuli pala Normal 30 Kuning kemerahan Fuli pala Normal 36 Kuning kemerahan Fuli pala Agak rapuh 42 Kuning kemerahan Asam Rapuh,berlendir 3 Kuning kemerahan Fuli pala Normal 6 Kuning kemerahan Fuli pala Normal 12 Kuning kemerahan Fuli pala Norma 18 Kuning kemerahan Fuli pala Normal 24 Kuning kemerahan Fuli pala Normal 30 Kuning kemerahan Fuli pala Normal 36 Kuning kemerahan Fuli pala Normal 42 Kuning kemerahan Fuli pala Agak rapuh 48 Kuning kemerahan Asam Rapuh,berlendir 5 Coklat kemerahan Fuli pala tajam Normal 6 Coklat kemerahan Fuli pala tajam Normal 12 Coklat kemerahan Fuli pala tajam Normal 24 Coklat kemerahan Fuli pala tajam Normal 36 Coklat kemerahan Fuli pala tajam Normal 42 Coklat kemerahan Fuli pala tajam Normal 48 Coklat kemerahan Fuli pala Agak rapuh 54 Coklat kemerahan Asam Rapuh,berlendir Hasil pengamatan menunjukkan bahwa warna mi basah matang semakin gelap dengan semakin tingginya konsentrasi ekstrak fuli pala yang ditambahkan. Hasil pengamatan pada Tabel 9 juga menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak fuli pala maka aroma fuli pala yang 28 tercium akan semakin kuat. Aroma fuli pala yang khas diduga karena adanya komponen safrol dan miristisin pada ekstrak fuli pala. Safrol dan miristisin merupakan senyawa eter aromatis yang menimbulkan flavor yang kuat pada fuli Purseglove, 1981. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak fuli pala yang ditambahkan maka mi basah matang semakin kenyal. Hal ini diduga karena terbentuknya kompleks antara komponen fenolik yang terkandung dalam ekstrak dengan protein. Menurut Harbone 1987, komponen fenolik dapat membentuk kompleks dengan protein melalui ikatan hidrogen yang dapat mempengaruhi tekstur. Penggunaan ekstrak fuli pala berfungsi memperpanjang umur simpan mi basah matang. Umur simpan mi basah matang dengan ekstrak fuli pala pada tahap ini ditentukan secara subyektif yaitu terciumnya aroma asam dan timbulnya lendir. Hasil pengamatan pada Tabel 10 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang ditambahkan maka umur simpan mi basah matang semakin panjang. Tabel 10. Pengaruh konsentrasi ekstrak fuli pala pada umur simpan mi basah matang Konsentrasi Ekstrak Umur Simpan Mi Basah Matang 42 jam 1 42 jam 3 48 jam 5 54 jam Hasil pengamatan menunjukkan bahwa mi basah matang kontrol tanpa penambahan ekstrak mempunyai umur simpan 42 jam. Mi basah matang dengan ekstrak 5 mempunyai umur simpan paling lama yaitu 54 jam. Akan tetapi, karena rasa dan aroma mi basah matang dengan konsentrasi ekstrak fuli pala 5 sudah tidak dapat diterima, maka konsentrasi yang dikombinasikan dengan NaCl adalah ekstrak fuli pala 3 dengan umur simpan 48 jam. Penambahan ekstrak fuli pala dapat memperpanjang umur simpan mi basah matang diduga karena adanya komponen antimikroba yang terkandung dalam ekstrak. Komponen antimikroba pada fuli pala umumnya 29 termasuk ke dalam golongan fenolik. Penelitian yang telah dilakukan pada rimpang lengkuas Amomum galanga membuktikan bahwa senyawa fenolik, flavonoid, minyak atsiri, terpena, asam organik tanaman, asam lemak, ester asam lemak tertentu, dan alkaloid tanaman mempunyai aktivitas antimikroba Haraguchi et.al.,1998. Aktivitas antimikroba senyawa fenolik yaitu dengan menyerang dinding sel mikroba sehingga menghambat sintesis dinding sel dan juga mempengaruhi permeabilitas membran sel. Selain itu senyawa fenolik dapat menghambat sintesa protein dan asam nukleat mikroba sehingga pertumbuhan mikroba terhambat Jawetz, 1980. Kematian bakteri oleh flavonoid dipengaruhi oleh kemampuan penetrasi menembus dinding sel bakteri yaitu tergantung ukuran molekul dan kemampuan flavonoid untuk membentuk ikatan kompleks dengan logam-logam berat seperti Mg, Zn, dan Fe. Logam-logam tersebut dibutuhkan oleh E.coli dan B.subtilis untuk mempertahankan fungsi dan integritas ribosom, sehingga fungsi ribosom dalam pembentukan protein akan terganggu Borang, 1982.

3. Penentuan Konsentrasi NaCl