Metode Penelitian Sistematika Penulisan

R. Christyna Pardede : Upaya Kepolisian Dan Peran Serta Masyarakat Dalam Menanggulangi Kejahatan Prostitusi Studi : Wilayah Hukum Polsek Balige, 2008. USU Repository © 2009 Kota Balige sebagai ibukota Kabupaten Toba Samosir dikenal oleh khalayak ramai karena masyarakat kota Balige sangat religius dan sangat menjungjung tinggi nilai-nilai adat dan norma-norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat, dan memiliki sumber daya manusia yang sangat potensial dan banyak menghasilkan lulusan yang berkompeten dan telah menjadi putra daerah yang berhasil dan sukses 25 Data yang dipergunakan dalam penelitian skripsi ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari riset langsung ke lapangan serta wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, dan data sekunder diperoleh dari .

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitif dengan metode pendekatan empiris sosiologis, yaitu dengan pengumpulan data-data dengan studi kepustakaan maupun studi lapangan dan menggambarkan kondisi kehidupan PSK dengan melakukan riset langsung ke lapangan untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penelitian. 2. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian dalam memperoleh data untuk kelengkapan skripsi adalah di daerah Lumban Silintong tepatnya di tempat-tempat hiburan malam dan Losmen Carolina. 3. Sumber Data 25 www.tobasakab.go.id R. Christyna Pardede : Upaya Kepolisian Dan Peran Serta Masyarakat Dalam Menanggulangi Kejahatan Prostitusi Studi : Wilayah Hukum Polsek Balige, 2008. USU Repository © 2009 berbagai peraturan perundang-undangan, buku-buku, artikel-artikel, media massa dan media elektronik yang berhubungan dengan skripsi. 4. Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode sebagai berikut : a. Library research penelitian kepustakaan yaitu melakukan penelitian dengan berbagai sumber bacaan seperti buku- buku, artikel-artikel, media massa dan media elektronik, pendapat sarjana dan bahan lainnya yang berkaitan dengan skripsi b. Field research penelitian lapangan yaitu dengan riset langsung ke lapangan dan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan skripsi. 5. Analisis data Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif untuk menjawab permasalahan didalam skripsi.

H. Sistematika Penulisan

Dalam menghasilkan karya ilmiah, maka pembahasannya harus diuraikan secara sistematis. Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka diperlukan adanya penulisan sistematika yang teratur yang terbagi dalam bab per bab yang saling berkaitan satu sama lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan yang merupakan latar belakang penulisan, apa yang menjadi permasalahan penulisan, keaslian penulisan, tujuan dan manfaat penulisan, R. Christyna Pardede : Upaya Kepolisian Dan Peran Serta Masyarakat Dalam Menanggulangi Kejahatan Prostitusi Studi : Wilayah Hukum Polsek Balige, 2008. USU Repository © 2009 tinjauan pustaka, bagaimana metode penelitiannya dalam pengumpulan data dan sistematika dari penulisan skripsi. Bab II : Dalam bab ini, penulis akan menguraikan secara ringkas tentang tinjauan umum terhadap Kejahatan Prostitusi yang meliputi ciri-ciri Prostitusi, keadaan Prostitusi di Sumatera Utara, Lokalisasi, Akibat-akibat Prostitusi dan Faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya Prostitusi di Kota Balige Bab III : Bab ini memberikan uraian tentang upaya-upaya yang dilakukan kepolisian dalam menanggulangi Kejahatan Prostitusi di Kota Balige, yaitu berupa Polisi sebagai ujung tombak, Strategi Polisi dan penanggulangan kejahatan tanpa pemidanaan Bab IV : Dalam bab ini akan diuraikan bagaimana peran serta masyarakat Kota Balige dalam upaya penanggulangan Kejahatan Prostitusi sebagai suatu penyakit masyarakat yang sangat meresahkan masyarakat dan sulit untuk dihilangkan, dan juga peran serta pihak lain yang terkait serta saran-saran masyarakat untuk mengatasi Prostitusi di Kota Balige dan kebijakan Hukum Pidana baru untuk menanggulangi Kejahatan Prostitusi Bab V : Merupakan akhir dari penulisan skripsi ini, bab ini merupakan kesimpulan dari hasil pembahasan yang dihasilkan dari Bab I-Bab IV yang dituangkan dan dirumuskan dalam bentuk kesimpulan dan saran. Tidak lupa penulis juga akan mencantumkan daftar kepustakaan, lampiran yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. R. Christyna Pardede : Upaya Kepolisian Dan Peran Serta Masyarakat Dalam Menanggulangi Kejahatan Prostitusi Studi : Wilayah Hukum Polsek Balige, 2008. USU Repository © 2009 Demikianlah sistematika dari penulisan skripsi ini, dimana rangkaian dari sub-sub tersebut merupakan satu ketentuan yang saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KEJAHATAN

PROSTITUSIPELACURAN

A. 1. Ciri-ciri ProstitusiPelacuran

Di desa-desa, hampir-hampir tidak ada terdapat pelacuran. Jika ada, mereka itu adalah pendatang-pendatang dari kota, yang singgah untuk beberapa hari atau pulang ke desanya. Juga desa perbatasan yang dekat dengan kota-kota dan tempat-tempat sepanjang jalan besar yang dilalui truk-truk dan kendaraan- kendaraan umum sering dijadikan lokalisasi oleh wanita-wanita tua susila. Sedang di kota-kota besar, jumlah pelacur diperkirakan 1-2 dari jumlah penduduknya. Dalam bilangan ini sudah termasuk para pelacur yang tersamar atau gelap, dari kelas menengah dan kelas tinggi yang sifatnya non-profesional amateurisme. Mereka itu beroperasi secara sembunyi-sembunyi, baik secara individual maupun tergabung dalam satu ”sindikat-sindikat amourette” yang berdagang seks serta cinta asmara. 26 Banyaknya langganan yang dilayani oleh para WTS ialah 5-20 orang dalam jangka waktu 12-24 jam dengan penghasilan yang berbeda-beda, tetapi 26 Op.cit, Kartini Kartono, hal 203