Gambaran Umum TPA Al-Hidayah
tempat ibadah bagi para pendiri dan penggerak TPA Al-Hidayah. Jadi, masalah yang terdapat di TPA akan di tanggung bersama oleh para penggerak serta
donatur dan jika memang tidak bisa memutuskan sendiri, masalah tersebut bisa dibawa dalam syura‟ atau musyawarah bersama TPA-TPA lainnya”.
3
Adapun nama majlis atau TPA dan tempat-tempat yang juga di dalangi oleh para pemuda yakni sebagai berikut :
Tabel 4.1 Daftar Majlis TPA yang di Kembangkan oleh Pemuda
No Nama Majlis TPA
Lokasi
1. Adz-Dzikir
Jatiwaringin Bekasi 2.
Al-Furqon Jati Cempaka
3. Al-Kautsar
Jati Cempaka 4.
Al-Munawar Kodau
5. Al-Istiqomah
Cileduk 6.
Al-Hidayah Cimanggis Depok
7. At-Taubah
Petemburan Jakarta Pusat 8.
An-Nur Pondok Pinang Jakarta Pusat
9. Al-Mukhtar
Slipi Jakarta Barat 10.
Darul Quran Pondok Pinang Jakarta Selatan
11. Ash-Shaaf
Nanggelang Bojong
Dari data di atas masih ada lagi beberapa majlis dan TPA yang juga telah berdiri dan saling bekerja sama antara satu daerah dengan daerah lainnya. Majlis
dan TPA terdiri dari jadwal siwa laki-laki, siswi perempuan dan pengajian remaja serta ibu-ibu yang bermateri tentang pembinaan. Maksud dari pembinaan disini
materi yang tercantum dalam Al- Qur‟an seperti Aqidah dan akhlak, fiqih ibadah
serta muamalah dan pelajaran dari perjalanan dakwah para nabi.
3
Linailil Izzati. Wawancara Pribadi. Cimanggis, 5 Februari 2015
2. Keadaan Guru
Guru yang mempunyai peran dan pengaruh bagi anak didik sebagai pelaksana langsung dan orang yang bertanggung jawab terhadap tercapainya
tujuan pendidikan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi dalam bukunya bahwa “Guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar. Sebagai
pendidik selain memberikan pengetahuan guru juga mengarahkan tingkah laku anak didik ke arah yang lebih baik, dan sebagai pengajar guru berkewajiban
menerjemahkan segala pengetahuan yang dimilikinya kepada anak didik sesuai dengan perkembangannya”.
Kedua tugas tersebut merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang
terlaksananya program
pendidikan, sehingga
untuk dapat
melaksanakan tugas dengan baik, guru wajib memiliki disiplin waktu, disiplin ilmu terutama ilmu keguruan untuk meningkatkan mutu. Sehubungan dengan
uraian diatas maka penulis akan mengemukakan keadaan guru-guru yang ada di TPA Al-Hidayah 2013 sampai sekarang.
Menurut hasil pendataan observer para pengajar disini bukan lulusan dari tarbiyah atau pendidikan. Meskipun demikian, pengajar disini semangat dan
peduli terhadap anak-anak yang kurang minat belajar dan kurang berakhlak baik. Para pengajar disini membawa masalah yang ada di TPA kepada majlis-majlis
atau syura yang juga mendirikan TPA.Untuk menemukan solusi serta tindak lanjut.
Berikut data diri tentang pengajar atau pemuda yang membina anak-anak di TPA Al-hidayah :
Tabel 4.2 Daftar Guru TPA Al-Hidayah
No. Nama
Tempat, Tanggal Lahir
Pendidikan terakhir
Jabatan
1. Rachmad Dunggio
Samarinda, 28
Mei 1982 S1
Pengajar siswa putra
2. Linailil Izzati
Jakarta, 27
November 1989 SMA
Pengajar Siswi putri
4
3. Slamet Romadhon
Pemalang, 5 Juni 1987
SMA Pengajar
siswa putra 4.
Nur Laila Pemalang,
23 Agustus 1985
SMA Pengajar
Siswi putri
5
Menurut data para pengajar di atas merupakan golongan pemuda di saat awal mulai bergabung untuk mengajar di TPA Al-Hidayah ini.Melihat dari
pendidikan para pengajar disini, kurang memenuhi persyaratan untuk mengajar TPA. Sesuai yang terlihat observer ketika proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan yang tidak bervariasi setiap minggunya, kurang mengetahui lagu-lagu Islami anak.
Menurut salah satu wali murid, “pengajar di sini sudah baik dalam membimbing kelakuan anak kepada orang tua, hanya kurangnya kreasi yang
menyebabkan anak mudah lupa dengan yang sudah di ajarkan”.
6
Setelah memberi komentar tersebut bu mala selaku wali murid menyumbangkan sedikit lagu-lagu anak yang beliau ketahui dari tempat
bimbingan baca dan tulis yang diikuti oleh anaknya.
4
Linaili izzati. Wawancara Pribadi. Cimanggis, 31 Desember 2014
5
Nur laila. Wawancara Pribadi. Cimanggis, 31 Desember 2014
6
Bu Mala. Wawancara Pribadi. Cimanggis, 15 Januari 2015
Kegiatan mengajar yang sudah dilakukan satu tahun terakhir ini terlihat lebih berkreasi dan tidak monoton.Karena, para pengajar sudah banyak
menambahkan metode untuk menyampaikan materi.Mulai dari shalawat, lagu- lagu anak dan menonton video anak islami untuk mengambil contoh dari tayangan
tersebut. 3.
Siswa dan siswi Sesuai dengan pembahasan yang bertujuan untuk mengembangkan
pendidikan tentu masalah ini lebih tertuju kepada anak-anak dan remaja yang masih dalam usia belajar. Di TPA Al-hidayah ini anak-anak perempuan masih
dalam usia yang beragam mulai dari 3 tahun sampai 14 tahun. Penulis mengalami kendala untuk mengobservasi siswa putra karena berbeda jadwal
dan jenis kelamin. Penulis hanya akan mengeksplor sedikit yangterjadi dengan siswa putra,
karena sumber yang di dapat dari hasil wawancara dengan istri pengajar dan salah satu siswa putra yang merupakan tetangga penulis. Dalam wawancara
penulis dengan siswa putra tentang apa pelajaran yang adik senangi?.Nara sumber Hafidz mengatakan “saya menyukai materi pembinaan karena ketika
pelajaran berlangsung kak ebeng pengajar memutarkan kami film yang berhubungan dengan materi”.
7
Berbeda dengan siswa putra, penulis hanya bisa menyampaikan sepenggal cerita.Keadaan di siswi putri banyak sekali kejadian-kejadian yang ditangkap
oleh penulis.Seperti, kejadian ketika memulai pelajaran; pelajaran berlangsung sampai kegiatan pulang.Untuk siswi putri mendapat jadwal mengaji 3hari dalam
seminggu.
7
Hafidz. Wawancara Pribadi. Cimanggis, 10 Januari 2015
Tabel 4.3 Daftar Jumlah Siswa
Kelompok umur Jumlah
3 sampai 6 Tahun 8 Orang
7 sampai 9 Tahun 15 Orang
10 sampai 14 Tahun 12 Orang
Jumlah Total 35Orang
Kondisi siswi yang memiliki perbedaan umur terlihat menyulitkan untuk menyeragamkan materi.Namun jika dilihat dari latar belakang siswi yang
mayoritas berasal dari keluarga atau orang tua yang bekerja dan tergolong dalam kelas ekonomi menengah kebawah.Beragam profesi yang dilakukan oleh
para wali murid, mulai dari berdagang, asisten rumah tangga sampai dengan pemulung.
Dari 35 siswi di atas observer mencatat dari hasil wawancara kepada siswa-siswi langsung tentang profesi orang tua mereka. Bahwa 22 melakukan
berdagang, 25 pemulung , 28 asisten rumah tangga dan 25 lain-lain.
28
25 22
25
profesi
asisten rumah tangga pemulung
pedagang lain-lain
Seperti yang terlihat dari diagram di atas bahwa mayoritas siswi berasal dari keluarga kurang mampu. Walaupun siswa-siswi di sini berasal dari
keluarga kurang mampu, untuk nilai kedisiplinan dan kehadiran mereka bisa diacungi jempol.Hampir setiap pertemuan TPA ini memiliki jumlah hadir siswi
normal antara 30 - 35 siswi. Kehadiran siswi ini merupakan sebuah apresiasi mereka kepada pengajar
yang hampir setiap pembubaran siswi berpesan “jangan lupa shalat isya di rumah dan besok ngaji lagi ya”.Kedisiplinan siswi juga terlihat ketika proses
mengaji berlangsung, jika waktu nya baca iqro secara perorangan siswi yang lain menulis sambil menunggu giliran. Ketika materi pembinaan untuk yang
siswi besar, siswi yang kecil menulis dan tidak mengganggu.
4. Sarana dan prasarana
Dalam suatu lembaga pendidikan formal maupun nonformal pasti memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan belajar
mengajar sarana dan pasarana yang mendukung keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan sangatlah diperlukan, disamping sebagai motivator juga
sebagai mediator bagi anak didik. Tanpa sarana dan prasarana yang memadai maka tujuan pendidikan tidak akan tercapai.
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di TPA Al-Hidayah adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Daftar Sarana dan Prasarana
No Sarana dan Prasarana
Jumlah
1 Kelas Tempat mengaji
2 2
Papan Tulis 2
3 Penghapus papan tulis
2 4
Spidol 3
5 Meja Mengaji Lekar
15 6
Al- Qur‟an Terjemah
20 7
Kipas Angin 2
8 Kamar mandi
2 9
Sapu 2
10 Tempat Sampah
2
5. Program-program TPA Al-Hidayah
a. Pembagian sembako
Program sembako ini terlaksana setiap satu bulan sekali untuk para pengajar di TPA.Sembako ini di berikan untuk mendukung ibadah dan
membangun mental agar lebih khusyu dalam memperjuangkan urusan ibadah kepada Allah.
Sedangkan untuk para siswi satu tahun sekali yakni pada hari raya Idul Fitri.Sembako ini berupa hadiah untuk anak-anak yang telah semangat
hadir untuk mengaji pada jadwal yang telah ditentukan.
b. Pendidikan
Mendidikan yang dimaksud dalam program TPA Al-hidayah adalah memberikan pendidikan tambahan berupa materi dasar yang ada di
TPA.Sifat dan tujuan dari pendidikan yang di programkan yaitu belajar mempersiapkan sedini mungkin generasi hamba-hamba Allah yang lebih
baik dari kita, dikarenakan bentuk pendidikan yang ada tidak menjamin pemahaman bagi generasi didik bahwa mereka adalah hamba Allah.
c. Qurban
Qurban merupakan hari raya Islam yang salah satu tujuannya untuk membagi kebahagiaan kepada orang-orang yang kurang mampu, para
dermawan menyisihkan harta untuk membeli hewan qurban untuk menjadi amal di akhirat kelak. Hari raya qurban juga mengingatkan kisah nabi
Ibrahim dan nabi Ismail.Kisah ini hampir setiap mubaligh menyebut pada kesempatan hari raya qurban.
Di TPA Al-Hidayah sudah menjadi kegiatan rutin melaksanakan syiar qurban dan dilanjut dengan pemotongan hewan qurban. Hewan qurban
yang di dapat berasal dari para donatur dan hasil infaq dari anak-anak TPA serta remaja dan ibu-ibu yang mengikuti pengajian.
d. Khitan
Syiar khitan yang biasa disebut oleh para pemuda TPA ini merupakan kegiatan yang juga dilakukan 1 kali dalam setahun. Khitan atau
sunatan masal yang biasa disebut oleh warga sekitar TPA merupakan bagian dari program TPA Al-Hidayah. Sunatan masal ini bisa terlaksana atas
dukungan yang diberikan oleh orang-orang atau warga yang bersangkutan. Seperti tahun-tahun sebelumnya sunatan masal ini dilaksanakan
secara gabungan antara TPA-TPA yang juga di dalangi oleh para pemuda. Untuk tahun 2014 ini TPA Al-Hidayah menjadi tuan rumah dalam
menyelenggarkan kegiatan sunatan masal ini. Peserta yang terdaftar dalam sunatan masal ini merupakan warga sekitar TPA-TPA penyelenggara.
Sama halnya dengan Syiar Ramadhan dan Syiar qurban. Sebelum melakukan pemanggilan anak-anak yang akan di khitan, penyelenggara atau
pemuda membuat susunan acara untuk syiar khitan. Dalam sambutan ketua panitia menyebutkan t
ujuan diadakannya program sunatan masal ini “untuk mendidik muslimin agar mengetahui makna sebenarnya dari khitan, yaitu
untuk membentuk generasi yang bersih disisi Allah”.
8
6. Kegiatan belajar mengajar
Proses belajar mengajar yang baik tentu akan menghasilkan prestasi yang baik pula. Pengajian TPA Al-Hidayah dimulai pada pukul 18.00 wib
ba‟da maghrib sampai dengan selesai. Adapun hari yang digunakan untuk pengajian khusus Nisa siswi perempuan 3 hari antara lain, hari kamis, jum‟at
dan sabtu. Selain membaca iqra atau al- qur‟an, peserta didik juga diajarkan
8
Anggi. Sambutan Ketua Panitia. Cimanggis, 21 Desember 2014
beberapa pelajaran yang masih berkaitan dengan agama seperti Tajwid, do‟a sehari-sehari, hafalan surat-surat pendek, dan pembinaan.
Pembinaan disini anak-anak diberikan materi yang sumbernya langsung dari Al-
qur‟an.Yakni; mengkaji terjemah dari surah-surah yang berkaitan pada saat mengaji.Seperti, surah Luqman yang mengajarkan bagaimana mendidik
anak dengan indikasi tetap kepada Allah.Walaupun hadiah atau nasehat itu keluar dari lisan seorang ayah tapi tetap saja sebenarnya yang memberi itu
adalah Allah.
Tabel 4.5 Jadwal kegiatan dan waktu pelaksanaan TPA
No Nama kegiatan
Jadwal kegiatan dan waktu pelaksanaan
1 Belajar membaca Iqro dan Tajwid
Kamis, pukul: 18.00 – 19.30
2 Pembinaan
Jum‟at, pukul: 18.00 – 19.30 3
Hafalan doa sehari-hari dan surat pendek Sabtu, pukul: 18.00
– 19.30