Manfaat Penelitian Permasalahan Penelitian
Soelaiman Joesoef mengatakan,“Pendidikan nonformal adalah
pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan pemerintah yang tetap dan ketat
”.
4
Pengertian di atas sangat singkat dan mudah dimengerti, terkait masalah pendidikan nonformal khususnya di pedesaan.Yang tingkat
kesadarannya untuk sekolah masih kurang.Pendidikan nonformal ini membawa semangat baru.
Seperti Soelaiman Joesoef, Sudjana juga menulis pengertian pendidikan nonformal yang di kutip dari Coombs
“Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, di luar sistem
persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk
melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya”.
5
Artinya, apapun yang dipelajari oleh orang-orang tersebut hendaknya mampu membantu mereka memperbaiki kualitas hidupnya
secara nyata dan tidak dijanjikan dalam waktu yang lama.Dengan begitu pendidikan nonformal harus berkemampuan sebagai usaha yang sengaja
untuk mengembangkan kemampuan anak, remaja dan orang dewasa melalui pengetahuan, keterampilan dan sikap agar mereka tumbuh dan
berkembang untuk mengatasi masalah dan kebutuhan hidupnya. Pengertian pendidikan luar sekolah menurut Saleh Marzuki yang
dikutip oleh Sismanto adalah sebagai berikut: Pendidikan luar sekolah adalah 1. Programnya jangka pendek. 2. Tidak dibatasi atas jenjang-
jenjang. 3. Usia didiknya tidak perlu samahomogeny. 4. Sasaran didiknya berorientasi jangka pendek dan praktis. 5. Diadakannya sebagai respon
kebutuhan mendesak. 6. Ijazah biasanya kurang memegang peran penting.
4
Soelaimman joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008, hal. 79
5
Sudjana, Pendidikan Luar sekolah; wawasan sejarah perkembangan falsafah dan teori pendukung asas, Bandung : Nusantara Press, 1991, hal. 20
7. Dapat
diselenggarakan pemerintah
dan swasta.
8. Dapat
diselenggarakan di dalam atau di luar kelas.
6
Dalam memahami konsep pendidikan nonformal, perlu melihat kembali peran pendidikan dalam pembangunan karena pendidikan
nonformal bisa dikatakan juga pendidikan berbasis masyarakat yang peduli dengan perubahan pembangunan local pada level komunitas dan
berdampak langsung pada pengembangan sumber daya manusia melali pendidikan.
David R. Evans menyebutnya “anggur lama yang dimasukkan kedalam botol baru” atau old wine in new bottles; artinya, ia bukan
barang baru. Konsep pendidikan non formal menurut evans, adalah kegiatan pendidikan yang terorganisisakan di luar sistem
pendidikan formal. Beliau juga menempatkan pendidikan nonformal sebagai bagian dari keseluruhan konsep terpadu dari
sistem pendidikan. Dalam konsep itu, beliau juga memberikan penekanan pada ciri-ciri antara lain: sebenarnya sangat luas,
partisipatif,
melibatkan kerja
organisasi kemasyarakatan,
perkumpulan swasta, lebih mementingkan tindakan pada tingkat lokal. Namun, pada saat yang sama, hal itu menimbulkan
kerancuan yang lebih kompleks antara perencanaan pendidikan non formal
dan sistem
pendidikan pada
umumnya yang
mempertimbangkan tujuan pembangunan nasional.
7
Dari penjabaran tentang pendidikan nonformal diatas dapat dimaknai bahwa pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang
dilaksanakan secara terorganisir dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan pendidikan secara mandiri untuk melayani kebutuhan anggota masyarakat
di luar kegiatan pendidikan sekolah. Model pendidikan berbasis masyarakat untuk konteks Indonesia
kini semakin diakui keberadaannya pasca pemberlakuan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Keberadaan lembaga ini diatur
6
Sismanto, Pendidikan Luar Sekolah Upaya Mencerdaskan Bangsa, Jakarta: CV Eraswasta, 1984, hal.3
7
Saleh Marzuki, Dimensi-Dimensi Pendidikan Nonformal, Malang: FIP UM, 2009, hal. 96