45
kadang-kadang menunjukkan udem tetapi jarang mengenai lengan atas. Pengukuran LILA merupakan salah satu cara untuk mengetahui risiko KEK
pada wanita usia subur Satriono 2002 dalam Ferial, 2011. KEK merupakan keadaan seseorang menderita ketidakseimbangan asupan gizi energi dan protein
yang berlangsung menahun. Status KEK sebelum kehamilan dalam jangka panjang dan selama kehamilan akan menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah Supariasa, 2001. Hasil pengukuran LILA menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di
Kelurahan Belawan II tidak mengalami risiko KEK namun masih ada ibu yang memiliki status gizi kurang pada saat hamil yang dilihat dari ukuran LILA. Hasil
penelitian Ferial 2011 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang melakukan antenatal care dan melahirkan di RSUD Daya Kota Makassar memiliki status
gizi yang cukup dilihat dari ukura n LILA ≥ 23,5cm sebanyak 77,1. Penelitian
yang dilakukan oleh Herawati dan Astuti 2010 juga menunjukkan bahwa dari 81 responden ibu hamil di UPTD Puskesmas Jalaksana Kuningan, sebagian
besar ibu hamil 77,8 memiliki ukuran LILA ≥ 23,5 cm yang berarti tidak mengalami risiko KEK. Angka KEK ini lebih besar dari target yang ditetapkan
Depkes yaitu sebesar 20 Depkes RI, 2000. Herawati dan Astuti 2010 menjelaskan dalam penelitiannya bahwa KEK erat kaitannya dengan kekurangan
asupan protein yang bersifat kronis atau terjadi dalam jangka waktu yang lama.
2.3. Pemeriksaan Kadar Hb
Kadar hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan status anemia. Menurut Bobak 2005 bahwa kadar Hb pada wanita
Universitas Sumatera Utara
46
tidak hamil adalah 12gdl, sedangkan kadar Hb untuk wanita hamil pada trimester pertama adalah 11gdl, trimester kedua 10,5gdl, dan trimester ketiga 11gdl. Jika
kondisi kadar Hb ibu hamil pada trimester pertama dan ketiga 11 gdl atau pada trimester kedua 10,5gdl, maka dapat dikatakan ibu hamil menderita anemia.
Selama hamil, plasma darah bertambah sehingga darah mengalami pengenceran, akibatnya konsentrasi sel darah merah dan hemoglobin menurun. Anemia gizi
adalah kekurangan kadar hemoglobin dalam darah yang disebabkan karena defisiensi zat gizi yang diperlukan untuk pembentukkan hemoglobin tersebut.
Anemia juga merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal Arisman, 2007. Anemia
berdampak buruk pada peningkatan angka kematian ibu dan bayi, selain itu, anemia pada ibu hamil juga dapat menyebabkan perdarahan sebelum dan saat
melahirkan, keguguran, kelahiran premature, dan berat bayi lahir rendah Kusumah, 2009.
Hasil penelitian terhadap 50 responden menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di kelurahan Belawan II tidak mengalami anemia. Hasil penelitian
ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sriningsih dan Faridah 2013 bahwa dari 50 responden ibu hamil trimester tiga di wilayah puskesmas Jambon
kabupaten Ponorogo, sebanyak 41 ibu hamil 82 memiliki kadar Hb normal yang berarti ibu hamil tidak menderita anemia. Berbeda dengan penelitian yang
dilakukan Kusumah 2009 yang mendapatkan hasil bahwa dari 62 ibu hamil trimester 2 dan 3 yang datang ke Poli Ibu Hamil RSUP Haji Adam Malik Medan,
sebanyak 61,3 mengalami anemia. Kejadian wanita hamil mengalami anemia
Universitas Sumatera Utara
47
disebabkan karena kebutuhan gizi yang meningkat selama hamil tetapi tidak diimbangi dengan pemenuhan makanan yang bergizi tinggi. Sebaiknya ibu hamil
mengkonsumsi makanan yang baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar ibu dan janin dalam keadaan sehat.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan Belawan II Keacamatan Medan
– Belawan menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Kelurahan Belawan II berusia 20
– 35 tahun, bersuku Jawa, beragama Islam, berlatar pendidikan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah
atas, status pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dengan penghasilan keluarga Rp. 1.850.000,00 dan status kepemilikan tempat tinggal yang ditempati
adalah milik keluarga. Status gizi yang dilihat dari karakteristik sosiodemografi, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan Hb menunjukkan bahwa ibu hamil di kelurahan Belawan II memiliki IMT normal diikuti IMT rendah dan sebagian besar ibu
hamil mengalami peningkatan berat badan yang kurang dari standar peningkatan berat badan yang telah ditetapkan IOM namun dari hasil
pengukuran LILA didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Kelurahan Belawan II tidak mengalami risiko KEK. Dari hasil pemeriksaan kadar Hb,
didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak mengalami anemia.
2. Saran 2.1 Bagi Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Diharapkan penyedia pelayanan kesehatan seperti posyandu ibu hamil di kelurahan Belawan II dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil akan
pentingnya penambahan berat badan selama hamil dengan mengkonsumsi
Universitas Sumatera Utara