Amy Faradhillah : Analisa Prosedur Persetujuan Kredit Dalam Memperkecil Resiko Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt.Federal International Finance Fif Cabang Kisaran, 2007.
USU Repository © 2009
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Terhadap Struktur Organisasi PT. Federal International Finance
Struktur organisasi yang baik mengharuskan adanya pemisahan tanggung jawab fungsional secara tegas dan besarnya perusahaan guna
mempermudah melakukan pemeriksaan, pengawasan, meminta pertanggungjawaban dan melakukan penilaian terhadap prestasi yang dicapai oleh
bawahan. Factor penting yang menjadi perhatian dalam menyusun suatu struktur organisasi adalah pembagian kerja yang diikuti garis-garis tanggung jawab dan
wewenang yang jelas dan seimbang pada masing-masing pekerjaan, sehingga setiap pimpinan mengetahui bidang pekerjaan dan tanggung jawabnya dan dapat
melaksanakannya dengan semaksimal mungkin dan adanya suatu kesatuan perintah pada bagiannya masing-masing, serta tidak terjadi tumpang tindih pada
fungsinya masing-masing bagian. Dilihat dari struktur organisasi PT. Federal International Finance Cabang
Kisaran, untuk transaksi kredit penerimaan serta pengeluaran kas ditangani oleh kasir dan pencatatnnya oleh bagian accounting. Proses pemberian kredit ditangani
oleh bagian credit support bersama dengan marketing executive. Dengan adanya pemisahan fungsi ini akan lebih mempermudah pelaksanaan pengawasan,
meminta pertanggungjawaban dan penilaian terhadap bawahan pada bagian yang ada dalam perusahaan dan memperkecil peluang terjadinya kecurangan, kolusi
pada masing-masing bagian.
Amy Faradhillah : Analisa Prosedur Persetujuan Kredit Dalam Memperkecil Resiko Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt.Federal International Finance Fif Cabang Kisaran, 2007.
USU Repository © 2009
Menurut pengamatan penulis sewaktu melakukan riset di PT. Federal International Finance bahwa tidak adanya pembatasan kekuasaan oleh branch
manager sehingga bagian credit analist tidak memiliki kekuasaan penuh sebagai komite untuk mengotorisasi sepenuhnya persetujuan kredit. Persetujuan kredit
dapat dilakukan oleh komite lain seperti kepala perwakilan dan branch manager. Sehingga hal ini dapat menimbulkan kolusi dari pihak komite atas. Seharusnya
bagian kredit diberi kekuasaan untuk melakukan tanggung jawabnya tanpa harus mendapat tekanan dari atas. Bukan berarti seluruhnya merupakan hak kredit,
branch manager tetap berperan penting dalam menentukan persetujuan kredit, tapi harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tidak melanggar syarat dan
ketentuan dari perusahaan. Bahwa dalam pelaksanaan pemberian kredit ini maka departemen kredit dan kepala cabang bersama-sama mempertimbangkan
keputusan pemberian kredit apakah calon debitur yang akan dibiayai layak atau tidaknya mendapatkan fasilitas kredit.
Disamping itu pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik sesuai dengan pembagian tugas yang ditetapkan dalam struktur organisasi dan job
description, maka salah satu faktor yang mendukung adalah karyawan yang berkualitas yang seimbang dengan tugas atau tanggung jawabnya, bahwa kualitas
pegawai dari PT. Federal International Finance telah cukup memadai dan masing- masing pegawai telah ditetapkan pada posisi yang sesuai dengan keterampilan
atau dibidang keahliannya. Sebaik apapun struktur organisasi yang dirancang dan didukung oleh
karyawan yang terampil dan ahli dibidangnya, tetapi tidak ditempatkan pada
Amy Faradhillah : Analisa Prosedur Persetujuan Kredit Dalam Memperkecil Resiko Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt.Federal International Finance Fif Cabang Kisaran, 2007.
USU Repository © 2009
bidangnya dan tidak memiliki moral yang baik dan etos kerja yang tinggi, maka tujuan pengawasan intern dan tujuan perusahaan tidak akan dapat tercapai secara
maksimal.
2. Analisis Terhadap Prosedur dan Persetujuan Kredit pada PT. Federal
International Finance
Setiap tahapan pemberian kredit, PT. Federal International Finance senantiasa dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan menerapkan prinsip
kehati-hatian, hal ini disebabkan karena perkreditan merupakan suatu kegiatan utama perusahaan yang mempunyai resiko yang sangat tinggi dan jika tidak
dilaksanakan dengan baik akan dapat merugikan perusahaan. Prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit tercermin dalam perjanjian kontrak yang berisi peraturan
tentang hak dan kewajiban konsumen, tindakan yang akan dilakukan perusahaan kepada konsumen jika sewaktu-waktu melakukan wanprestasi.
Prinsip kehati-hatian pemberian kredit juga tercermin dalam melakukan peninjauan langsung kelapangan atas kelayakan calon konsumen. Untuk
mengukur kelayakan dalam proses pemberian kredit perlu dilakukan analisis 5C seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Pemberian kredit harus melalui prosedur yang telah ditetapkan untuk menghindari kredit bermasalah. Berdasarkan pengamatan penulis proses
pemberian kredit sangat mudah dan cepat, prosedur persetujuan kredit yang dilaksanakan terdiri dari permohonan kredit, persetujuan kredit dan pengawasan
kredit. Pejabat kredit yang terkait dengan proses pemberian kredit adalah
Amy Faradhillah : Analisa Prosedur Persetujuan Kredit Dalam Memperkecil Resiko Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt.Federal International Finance Fif Cabang Kisaran, 2007.
USU Repository © 2009
Marketing Executive yang bertindak sebagai pemasaran dan Credit Support sebagai penganalisa, pengevaluasi dan pihak yang memberi persetujuan
keputusan kredit. Dalam persetujuan kredit ada lima parameter kelayakan kredit sepeda
motor HONDA yang terdiri dari : a
Uang muka murni b
Angsuran vs pendapatan c
Tenor atau term of payment d
Status rumah e
Usia pemohon Kelima parameter ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a Bagian X, dengan point maximum 750 point, yang tediri dari uang muka,
angsuran vs pendapatan, dan tenor. b
Bagian Y, dengan point maksimum 250, yang terdiri atas status rumah dan usia pemohon.
Tabel dibawah ini akan menggambarkan persentase point bagian X dan Y sebagai parameter kelayakan pemberian kredit :
Tabel 4.1.1 Uang muka murni 40 dari X
Range Bobot
Nilai 10 - 20
30 90 point
21 - 30 50
150 point 31 - 40
60 180 point
41 - 50 80
240 point diatas 50
100 300 point
Tabel 4.1.2 Angsuran vs Pendapatan 35 dari X
Amy Faradhillah : Analisa Prosedur Persetujuan Kredit Dalam Memperkecil Resiko Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt.Federal International Finance Fif Cabang Kisaran, 2007.
USU Repository © 2009
Range Bobot
Nilai ≤20
100 263 point
21 - 30 90
236 point 31 - 40
80 210 point
41 - 50 50
131 point diatas 50
20 53 point
Tabel 4.1.3 Tenor 25 dari X
Tabel 4.1.4 Status rumah
Range Bobot
Nilai milik sendiri
100 163 point
milik orang tua 85
138 point masa kredit
75 122 point
masa kontrak 60
98 point others
40 49 point
Tabel 4.1.5 Usia Pemohon
Dan adapun batasan level scoring dalam parameter ini adalah : Score :
700 point = APPROVE
551 – 699 point = MARGINAL
500 point = REJECT
Selanjutnya customer yang ingin mengajukan kredit harus mengisi aplikasi kredit yang telah disediakan berdasarkan persyaratan kredit yang telah
Range Bobot
Nilai ≤12 bulan
100 188 point
13-24 bulan 80
150 point 25-36 bulan
60 133 point
≥37 bulan 40
75 point
Range Bobot
Nilai 21 tahun
20 18 point
21-52 tahun 100
88 point .53 tahun
20 18 point
Amy Faradhillah : Analisa Prosedur Persetujuan Kredit Dalam Memperkecil Resiko Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt.Federal International Finance Fif Cabang Kisaran, 2007.
USU Repository © 2009
dibawa oleh calon konsumen, dan pengisiannya dilakukan dihadapan surveyor yang telah ditunjuk. Setelah itu hal yang paling perlu diperhatikan oleh surveyor
disamping persyaratan adalah informasi atau data-data tentang calon konsumen yang di dapat dari :
a Interview langsung dengan calon konsumen
b Survey check langsung ke tempat tinggal dan pekerjaanusaha calon
konsumen dan prosedur ini adalah merupakan proses kunci dalam persetujuan kredit, yaitu awal proses transaksi FIF.
Selanjutnya, berdasarkan parameter yang telah ditetapkan, surveyor harus membuat credit scoring. Agar lebih jelas perhatikan beberapa contoh kasus
dibawah ini :
Kasus 1
Konsumen A seorang pegawai negeri sipil yang telah bekerja selama 11 tahun, dengan pendapatan bersih Rp. 3.000.0000,- perbulannya. Ia membeli sepeda
motor HONDA type Supra Cakram Supra X dengan harga On the road OTR Rp. 13.843.000,- dengan uang muka sebesar Rp.6.000.000,- dan angsuran
perbulannya Rp. 504.000,- untuk waktu 24 bulan. Konsumen tersebut berusia 40 tahun, dan rumah yang ditempatinya sekarang adalah rumah sendiri. Maka
simulasinya adalah : Uang muka Rp.6.000.000,-
Uang muka murni adalah uang muka gross yang telah dikurangi asuransi dan biaya administrasi kredit.
Uang muka : Rp. 6.000.000,-
Amy Faradhillah : Analisa Prosedur Persetujuan Kredit Dalam Memperkecil Resiko Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt.Federal International Finance Fif Cabang Kisaran, 2007.
USU Repository © 2009
Asuransi 4,8x harga OTR : 665.900,- Administrasi kredit
:
OTR harga
murni muka
uang
250.000,- Uang muka murni
Rp. 5.084.100,- Persentasenya adalah :
= −
− ,
000 .
843 .
13 .
, 100
. 084
. 5
. Rp
Rp = 36,72
Untuk nilai 36,72 maka pointnya adalah 180 point. Angsuran vs Pendapatan
Perhitungannya adalah : −
− ,
000 .
000 .
3 .
, 000
. 504
. Rp
Rp = 17
Untuk nilai 17 maka pointnya adalah 263 point. Tenor
Lamanya waktu kredit adalah 24 bulan, maka mendapatkan nilai 150 point Status rumah
Rumah yang ditempati konsumen adalah rumah sendiri, maka mendapatkan nilai 163 point.
Usia Pemohon Usia konsumen ini adalah 40 tahun, maka mendapatkan nilai 88 point.
Maka dari kelima parameter diatas, jumlah total point yang diperoleh adalah 880 point. Maka hasilnya adalah APPROVE. Dari hasil ini sepeda motor
dapat diantar kepada konsumen tanpa survey terlebih dahulu ke tempat tinggal konsumen.
Amy Faradhillah : Analisa Prosedur Persetujuan Kredit Dalam Memperkecil Resiko Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt.Federal International Finance Fif Cabang Kisaran, 2007.
USU Repository © 2009
Kasus 2
Konsumen B seorang pegawai negeri sipil yang telah bekerja selama 7 tahun, dengan pendapatan bersih Rp.2.500.000,- perbulan. Ia membeli sepeda motor
HONDA type Supra X dengan harga OTR Rp.13.843.000untuk 36 bulan. Dengan uang muka Rp.3.500.000,- dan angsuran Rp.564.000,- perbulannya. Konsumen
tersebut berusia 30 tahun. Rumah yang ditempati adalah rumah orang tua. Maka simulasinya adalah :
Uang muka Rp.3.500.000,- Uang muka murni adalah uang muka gross yang telah dikurangi asuransi dan
biaya administrasi kredit. Uang muka
: Rp. 3.500.000,- Asuransi 6,48x harga OTR : 897.000,-
Administrasi kredit :
OTR harga
murni muka
uang 350.000,-
Uang muka murni Rp2.253.000,-
Persentasenya adalah : =
− −
, 000
. 843
. 13
. ,
000 .
253 .
2 .
Rp Rp
= 17 Untuk nilai 17 maka pointnya adalah 90 point.
Angsuran vs Pendapatan Perhitungannya adalah :
− −
, 000
. 000
. 2
. ,
000 .
564 .
Rp Rp
= 28 Untuk nilai 28 maka pointnya adalah 236 point.
Tenor Lamanya waktu kredit adalah 36 bulan, maka mendapatkan nilai 113 point
Amy Faradhillah : Analisa Prosedur Persetujuan Kredit Dalam Memperkecil Resiko Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt.Federal International Finance Fif Cabang Kisaran, 2007.
USU Repository © 2009
Status rumah Rumah yang ditempati konsumen adalah rumah sendiri, maka mendapatkan nilai
138 point. Usia Pemohon
Usia konsumen ini adalah 30 tahun, maka mendapatkan nilai 88 point. Maka dari kelima parameter diatas, jumlah total point yang diperoleh
adalah 577 point. Maka hasilnya adalah sepeda motor tidak dapat diantar langsung kepada konsumen, surveyor harus menyurvey terlebih dahulu ke tempat
tinggal konsumen dan melihat kegiatan usaha konsumen, kemudian mengkonsultasikan kepada credit head akan persetujuan kredit dengan data dan
informasi yang telah dikumpulkan. Apabila hasilnya APPROVE maka sepeda motor dapat diantar ke rumah konsumen.
Kasus 3
Konsumen C seorang pegawai swasta yang telah bekerja selama 10 tahun, dengan pendapatan bersih Rp.1.700.000,- perbulannya. Ia membeli sepeda motor
HONDA type Supra Fit dengan harga OTR Rp.11.062.00,- dan dengan membayar uang muka sebesar Rp.2.500.000,-. Adapun angsuran perbulannya adalah
Rp.456.000,- untuk masa 42 bulan. Konsumen tersebut berusia 42 tahun dan rumah yang ditempati sekarang adalah rumah kontrakan. Maka simulasinya :
Uang muka Rp.2.500.000,- Uang muka murni adalah uang muka gross yang telah dikurangi asuransi dan
biaya administrasi kredit.
Amy Faradhillah : Analisa Prosedur Persetujuan Kredit Dalam Memperkecil Resiko Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt.Federal International Finance Fif Cabang Kisaran, 2007.
USU Repository © 2009
Uang muka : Rp. 2.500.000,-
Asuransi 6,48x harga OTR : 717.000,- Administrasi kredit
:
OTR harga
murni muka
uang 350.000,-
Uang muka murni R p. 1.433.000,-
Persentasenya adalah : =
− −
, 000
. 062
. 11
. ,
000 .
433 .
1 .
Rp Rp
= 12,95 Untuk nilai 12.95 maka pointnya adalah 90 point.
Angsuran vs Pendapatan Perhitungannya adalah :
− −
, 000
. 700
. 1
. ,
000 .
456 .
Rp Rp
= 26.8 Untuk nilai 26.8 maka pointnya adalah 236 point.
Tenor Lamanya waktu kredit adalah 42 bulan, maka mendapatkan nilai 75 point
Status rumah Rumah yang ditempati konsumen adalah rumah kontrakan maka bernilai 98
point. Usia Pemohon
Usia konsumen ini adalah 42 tahun, maka mendapatkan nilai 88 point. Maka dari kelima parameter diatas, jumlah total point yang diperoleh
adalah 499 point. Maka hasilnya adalah REJECT, dengan kata lain perusahaan menolak untuk pembiayaan sepeda motor konsumen tersebut.
Dari analisa kelayakan pembiayaan sepeda motor HONDA yang dilakukan oleh PT. Federal International Finance muncul kendala-kendala di
Amy Faradhillah : Analisa Prosedur Persetujuan Kredit Dalam Memperkecil Resiko Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt.Federal International Finance Fif Cabang Kisaran, 2007.
USU Repository © 2009
lapangan yang dialami oleh surveyor yang juga merupakan kendala pemberian persetujuan kredit, yaitu :
a Data konsumen yang tidak lengkap, sehingga sepeda motor belum bias
dikeluarkan oleh pihak dealer walaupun sebenarnya calon konsumen tersebut sudah layak untuk dibiayai.
b Surveyor tidak melakukan survey sebelumnya terhadap konsumen yang
approve berdasarklan credit scoring, sehingga kebenaran tentang informasi yang ada belumlah jelas dan beresiko tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. c
Dealer bekerja sama dengan konsumen dalam memalsukan identitas dan keberadaan konsumen, sehingga data-data konsumen tidak sesuai dengan
kebenaran yang ada. d
Kadangkala konsumen yang melakukan permohonan kredit hanyalah atas nama saja, sedangkan yang memakai sepeda motor tersebut berada diluar
kota yang jauh dari tempat pemohon kredit. e
Adanya arogansi dari pihak dealer yang menginginkan agar unit sepeda motor dapat segera dikeluarkan untuk mendongkrak penjualan mereka.
Dari keadaan diatas dapat dikatakan bahwa analisa kelayakan persetujuan kredit harus benar-benar dilakukan, sebab memilki resiko yang
amat tinggi apabila surveyor maupun kredit support salah menganalisa. Hal ini yang kelak akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena kesalahan
menganalisa paling utama akan menyebabkan adanya kredit macet dalam pembayaran angsuran konsumen.
Amy Faradhillah : Analisa Prosedur Persetujuan Kredit Dalam Memperkecil Resiko Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada Pt.Federal International Finance Fif Cabang Kisaran, 2007.
USU Repository © 2009
Pada gambar dibawah ini dapat dilihat gambaran transaksi dasar persetujuan kredit pada PT. Federal International Finance :
Gambar 4.9 TRANSAKSI DASAR PERSETUJUAN KREDIT PADA PT. FIF
Sumber : PT. Federal International Finance
3. Analisis Terhadap Pembiayaan yang diberikan PT. Federal International