dan pajak EBIT merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya laba per lembar saham.
2. Financial Leverage
a. Pengertian Leverage
Leverage jika diartikan secara harfiah berarti pengungkit, pengungkit digunakan untuk mengangkat beban berat. Dalam ilmu manajemen keungan juga
dikenal leverage, namun dalam makna yang berbeda tentunya. Menurut Sartono 2001:257 “leverage adalah penggunaan aset dan sumber dana sources of funds
oleh perusahaan yang memiliki beban tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham”. Dengan kata lain, penggunaan leverage
ditujukan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan atau
pemegang saham. Gitman 2003:508 mengemukakan dampak dari penggunaan leverage bagi
perusahaan yaitu “Results from the use of fixed-cost or funds to magnify returns to the firms owners. Generally increases in leverage result in increased return and risk,
whereas decreases in leverage result in decreases return and risk”. Artinya bahwa akibat dari penggunaan biaya tetap untuk memperoleh return bagi pemilik
perusahaan. Secara umum, peningkatan leverage akan mengakibatkan peningkatan return dan risk. Sebaliknya, penurunan leverage akan menurunkan return dan risk.
Dari pernnyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa leverage digunakan oleh suatu perusahaan bukan hanya untuk membiayai aktiva serta menanggung beban
tetap melainkan juga untuk memperbesar pendapatan. Konsep leverage tersebut
Universitas Sumatera Utara
sangat penting terutama untuk menunjukkan kepada analis keuangan dalam melihat trade-off persimpangan antara risiko dan tingkat keuntungan dari
berbagai tipe keputusan finansial.
b. Jenis-jenis Leverage
Pinjaman yang diperoleh perusahaan dapat berupa pinjaman operasional dan pinjaman finansial. Kedua jenis pinjaman tersebut masing-masing memiliki
keunggulan dan kelemahannya. Pembahasan mengenai kedua jenis pinjaman tersebut dikemukakan oleh Van Horn dan Wachowicz, Jr 2000;440,445 sebagai
berikut 1.
Leverage Operasi Operating Leverage Merupakan penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage operasi timbul setiap saat
perusahaan memiliki biaya-biaya tetap tanpa memperhatikan jumlah biaya tersebut. Biasanya biaya-biaya yang menyangkut leverage operasi timbul dari
penggunaan aset tetap, seperti biaya depresiasi atau penyusutan aset tetap. 2.
Leverage Keuangan Financial Leverage Financial leverage berasal dari keberadaan biaya finansial tetap dalam
arus pendapatan perusahaan. Ada dua biaya finansial eksternal dalam hal pendanaan, yaitu bunga pinjaman dan dividen saham preferen. Biaya-biaya ini
harus ditutupi, berapapun nilai EBIT Earning Before Interest and Tax yang tersedia untuk membiayai biaya-biaya tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Keown, dkk 2001:402, financial leverage merupakan penggunaan aset perusahaan yang didanai dengan surat-surat berharga surat
hutang dengan tingkat bunga tetap atau saham preferen dengan tingkat dividen konstan dengan tingkat pengembalian yang tetap terbatas yang diharapkan
dapat meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Dengan kata lain bahwa financial leverage akan timbul pada saat perusahaan menggunakan
sumber dana yang menimbulkan biaya atau beban tetap, dengan harapan agar penghasilan atau pengembalian serta nilai saham perusahaan dapat
ditingkatkan. Menurut Brigham 2004:213 “leverage keuangan financial leverage
merupakan penggunaan utang untuk meningkatkan laba”. Penggunaan utang dalam investasi sebagai tambahan untuk mendanai aktiva perusahaan
diharapkan dapat meningkatkan keuntungan yang akan diperoleh pemilik perusahaan, karena aktiva perusahaan digunakan oleh perusahaan untuk
kegiatan operasional perusahaan yang tujuannya untuk menghasilkan laba. Selain itu ada dua alasan yang dikemukakan oleh Brigham mengenai alasan
mengapa penggunaan utang ataupun financial leverage lebih menguntungkan, yakni 1 bunga merupakan pengurang pajak sementara dividen untuk
pemegang ekuitas bukan, serta 2 karena bunga merupakan pengurang pajak, laba yang tersedia untuk pemegang ekuitas menjadi lebih besar.
Brigham 2004:486 menyatakan bahwa hubungan financial leverage terhadap EPS yaitu sebagai berikut “Changes in the use of debt will cause
changes in earning per share EPS as well as changes in risk both of which will affect the company’s stock price”. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
penggunaan hutang akan mengakibatkan perubahan EPS demikian pula dengan risiko. Financial levarage dianggap menguntungkan apabila laba yang diperoleh
lebih besar dari pada beban tetap yang timbul akibat penggunaan utang tersebut, dan financial leverage dianggap merugikan apabila laba yang diperoleh
lebih kecil dari pada beban tetap yang timbul akibat penggunaan utangnya tersebut. Jadi dalam penggunaan financial leverage faktor yang paling
menentukan adalah kemampuan pihak manajemen dalam memanfaatkan dana pinjaman itu sendiri.
Menurut Brigham 2001:86 ”rasio total hutang terhadap total aktiva, yang pada umumnya disebut rasio hutang debt ratio, mengukur persentase dana
yang disediakan oleh kreditur”. Hal tersebut mencerminkan bagaimana perusahaan didanai atau dengan kata lain bagaimana perusahaan mendanai total
asetnya melalui pendanaan hutang. Karena financial leverage merupakan suatu alat sebagai pengungkit keuangan melalui hutang yang bertujuan untuk
memaksimalkan pengembalian investasi, maka rasio hutang dapat digunakan sebagai rasio yang mewakili financial leverage, karena pada dasarnya pendanaan
melalui hutang ditujukan untuk mendanai aset produktif perusahaan. Adapun cara menghitungnya adalah sebagai berikut :
3. Leverage Total Gabungan Countinue leverage
Leverage gabungan atau kombinasi merupakan pengaruh perubahan penjualan terhadap laba setelah pajak ataupun pendapatan per lembar saham
Universitas Sumatera Utara
EPS. Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan baik operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk meningkatkan keuntungan bagi
pemegang saham biasa. Leverage operasi timbul ketika ada biaya tetap dari penggunaan aset depresiasi, sedangkan leverage keuangan timbul pada saat ada
biaya tetap atas penggunaan dana pinjaman.
3. Total Assets Turnover