Hukum Salat Jamak Macam-Macam Salat Jamak

Pendidikan Agama Islam Kelas VII 157

A. Salat Jamak

1. Pengertian Salat Jamak

Salat jamak artinya menggabungkan dua salat fardu menjadi satu waktu. Salat jamak merupakan rukhsah keringanan karena dalam ketentuan syariat, ada lima waktu salat yang harus kita kerjakan. Akan tetapi, dalam keadaan tertentu, kita dibolehkan menjamak atau mengumpulkan dua salat dalam satu waktu. Misalnya, ketika dalam perjalanan jauh yang sulit sebaiknya kita melakukan salat jamak. Salat yang dapat dijamak adalah yang waktunya berdekatan, yaitu Magrib dengan Isya serta Zuhur dengan Asar. Untuk salat Subuh tidak boleh dijamak.

2. Salat Jamak dan Ketentuannya

a. Hukum Salat Jamak

Ketentuan dibolehkannya salat jamak sebagaimana pernah dicontohkan oleh Rasulullah dalam peristiwa Perang Tabuk. Dalam riwayat Imam Abu Daud dan Tirmizi disebutkan bahwa Muaz bin Jabal menerangkan bahwa Nabi saw. jika berangkat setelah matahari tergelincir, beliau kumpulkan antara Zuhur dan Asar pada waktu Zuhur. Jika berangkat sebelum matahari tergelincir, beliau takhirkan Zuhur sehingga beliau berhenti untuk salat Asar. Dalam salat Magrib pun demikian juga, jika berangkat setelah matahari terbenam, beliau kumpulkan Magrib dengan Isya pada waktu Magrib dan jika berangkat sebelum Magrib, beliau ta’khirkan salat Magrib dan Isya. Hadis lain seperti diceritakan oleh Anas r.a. ia berkata, ”Rasulullah saw. jika berangkat dalam perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau ta’khirkan salat Zuhur ke waktu asar. Selanjutnya, ia turun berhenti untuk menjamak keduanya Zuhur dan Asar. Jika matahari telah tergelincir sebelum beliau berangkat, beliau salat Zuhur dahulu baru kemudian ia naik kendaraannya. H.R. Bukhari dan Muslim Sumber: sofyanhadi.files.wordpress.com ▼ Gambar 13.2 Seseorang ketika dalam perjalanan dibolehkan mengerjakan salat jamak. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas VII 158 Berdasarkan dalil-dalil di depan, menunjukkan hukum dibolehkan mengerjakan salat jamak karena sebagai musafir dalam perjalanan. Seseorang dibolehkan mengerjakan salat jamak merupakan bentuk keringanan agar tidak menyulitkannya dalam beribadah.

b. Macam-Macam Salat Jamak

Salat jamak dapat dilakukan dengan dua macam cara sebagai berikut. 1 Jamak Taqdim Jamak taqdim artinya mengumpulkan dua salat untuk dikerjakan pada waktu salat yang awal. Zuhur dengan Asar di- laksanakan pada waktu Zuhur. Magrib dengan Isya dilaksanakan pada waktu Magrib. Dengan cara ini, salat dilakukan berurutan Zuhur dahulu baru Asar atau Maghrib dahulu baru Isya dan bersambung tanpa diselingi dengan perbuatan yang lain. 2 Jamak Ta’khir Jamak ta’khir artinya mengumpulkan dua salat pada waktu yang akhir. Ketika kita hendak mengerjakan salat jamak ta’khir ini, harus dimulai dengan berniat pada waktu salat pertama. Misalnya ketika masuk waktu zuhur, kita memulai berniat bahwa salat Zuhurnya akan dijamak nanti pada waktu salat Asar. Seperti dalam melaksanakan jamak taqdim, tidak perlu diselingi dengan perbuatan yang tidak perlu. Akan tetapi, cara mengerjakannya boleh dengan mendahulukan salat pertama, baru kemudian salat yang kedua. Dapat juga dengan men- dahulukan salat yang kedua, baru dilanjutkan dengan salat yang pertama. Contohnya mengerjakan salat Magrib dahulu baru kemudian Isya atau Isya dahulu kemudian Magrib. Muhammad Husain Haekal, 2005: halaman 81

c. Keadaan-Keadaan Dibolehkannya Melakukan Jamak