sehingga kromatogram hasil pengukuran dibandingkan dengan kromatogram menurut penelitian Nassar, et al. 2007.
Gambar 6. Kromatogram likopen Nassar, et al., 2007
3. Pembuatan Sediaan Krim Ekstrak Tomat
Ekstrak tomat yang sudah dikeringkan, dilarutkan dalam pelarut parafin cair kemudian dicampurkan dengan basis biocream hingga dihasilkan sediaan
krim ekstrak tomat. Biocream
®
merupakan sistem emulsi yang stabil dengan distribusi lemak dan air yang merata ambifilik sehingga dapat dicampur dengan
air, zat-zat yang larut dalam air, lemak maupun zat-zat yang larut dalam lemak,
tanpa mengganggu stabilitasnya. Dalam Biocream
®
tidak terdapat senyawa aktif. Zat-zat yang terkandung dalam Biocream
®
antara lain : Aerosil
®
, paraffin liquid, vaselin album, cetostearol, sorbimacrogol palmitat 300, monostearin, Miglyol
®
812, acid sorbic, propylenglycol, deionized water. Pada penelitian ini sediaan krim ekstrak tomat dibuat dengan kadar yang diperoleh dari ekstraksi sebelumnya.
4. Penentuan Tipe Krim Ekstrak Tomat
Sebanyak 0,5 g krim ekstrak tomat dimasukkan ke dalam beaker glass dan diencerkan dengan 2 ml aquades. Campuran diaduk kemudian ditambah 2
tetes metilen blue. Warna campuran diamati menggunakan mikroskop. Bagian yang berwarna biru menunjukkan fase air, sedangkan yang tidak berwarna
menunjukkan fase minyak Voigt, 1994.
5. Uji Inflamasi
Inflammation-associated edema
Hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok percobaan, masing-masing kelompok digunakan 5 hewan uji. Pembagian kelompok adalah sebagai berikut :
Kelompok 1 merupakan kontrol normal yang tidak diberi perlakuan penyinaran UV B. Kelompok 2 merupakan kelompok kontrol hewan uji yang diberi perlakuan
penyinaran UV B. Kelompok 3 diberi perlakuan basis, yaitu hanya diolesi basis biocream. Kelompok 4 merupakan kelompok hewan uji dengan perlakuan sediaan
krim ekstrak tomat dengan kadar 0,14 . Pengukuran edema dilakukan dengan mengukur skin-fold thickness bagian punggung middorsal menggunakan jangka
sorong sebelum dan pada interval 24 jam setelah pemaparan UV B. Paparan UV B dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran
Umum, UGM Yogyakarta, selama 3 hari berturut-turut dengan lama pemaparan sesuai waktu optimum pembentukan 1 MEdD Minimum Edema Dose yaitu 6
menit lampiran 3, halaman 54. Basis dan krim ekstrak tomat dioleskan pada punggung mencit sebanyak 0,2 gram setelah pemaparan sinar UV B. Pengolesan
dilakukan pada hari pertama hingga hari ketiga setelah pemaparan sinar UV B. Pada hari keempat atau sehari setelah paparan sinar UV B yang terakhir, hanya
dilakukan pengukuran skin-fold thickness tidak dilakukan pengolesan basis ataupun krim ekstrak tomat kemudian kulit punggung bagian spot penyinaran
2x2 cm diambil untuk dibuat preparat histologi kulit.
6. Pembuatan Preparat Histologi Kulit