Ekstraksi Kandungan Tomat HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Ekstraksi Kandungan Tomat

Ekstraksi senyawa-senyawa nonpolar dalam tomat seperti likopen, beta- karoten dan vitamin E dilakukan berdasarkan prosedur ekstraksi likopen menurut Alhammadi dan Alkaabi 2006. Berdasarkan prosedur tersebut, ekstraksi dilakukan menggunakan corong pisah dengan cara bertingkat. Ekstraksi dilakukan dengan menghancurkan tomat menggunakan juicer selama ± 3 menit untuk memudahkan penarikan senyawa-senyawa yang dimaksud. Selanjutnya ditimbang sebanyak 30 g lalu ditambahkan aseton sebanyak 100 ml ke dalam corong pisah dan digojog untuk mengoptimalkan reaksi. Kemudian ditambahkan 500 ml aquades. Penggunaan aseton dan aquades bertujuan untuk melarutkan senyawa- senyawa polar dalam jus tomat seperti air, vitamin C, tomatin, asam folat, asam malat, asam sitrat, kalium dan flavonoid. Setelah itu ditambahkan NaCl sebanyak 5 g agar terjadi proses salting out. Salting out bertujuan untuk memisahkan protein dan senyawa non polar lain dalam larutan sehingga proses ekstraksi akan lebih mudah. Salting out terjadi karena dengan meningkatnya konsentrasi garam, maka molekul air akan berikatan dengan ion-ion garam sehingga molekul air yang berikatan dengan bagian polar protein akan semakin berkurang, akibatnya ikatan protein-protein akan lebih kuat dibandingkan ikatan pelarut dengan solutnya dan protein akan saling berikatan dengan adanya interaksi hidrofob. Langkah terakhir yang dilakukan yaitu penarikan senyawa-senyawa nonpolar yang terkandung 26 dalam jus tomat menggunakan pelarut petroleum eter. Penggunaan petroleum eter karena sifatnya yang non polar sehingga dapat menarik senyawa-senyawa yang bersifat non polar juga. Ekstraksi dengan petroleum eter dilakukan secara bertingkat 50 ml, 25 ml, 25 ml agar hasil ekstrak yang didapatkan optimal. Selanjutnya ekstrak diletakkan pada wadah dan diuapkan hingga didapatkan ekstrak kering. Pada ekstraksi ini jumlah tomat yang digunakan adalah 330 g, setelah dikeringkan didapatkan ekstrak tomat sebanyak 2,48 g.

B. Identifikasi Ekstrak Tomat

Dokumen yang terkait

Efek pemberian ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah sel fibroblas gingiva pada tikus wistar jantan dengan periodontitis

1 5 8

Ekspresi COX-2 setelah pemberian ekstrak etanolik kulit manggis (Garcinia mangsotana Linn) pada tikus wistar

0 3 8

Kajian tingkat kematangan dan jenis pelarut pd ekstrak senyawa antioksidan kulit buah kopi robusta

0 5 16

Pengaruh salep ekstrak daun binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi epidermis pada luka bakar tikus sprague dawley: studi pendahuluan lama paparan 10 detik dengan plat besi

1 14 63

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

Aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Escherichia coli, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus

1 11 8

View of Efek Pemberian Aromaterapi Jeruk Masam terhadap Intensitas Nyeri pasca Bedah Sesar

0 0 9

Efek larvasida ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) terhadap Aedes aegypti L.

1 1 47

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh dosis amelioran limbah tandan kosong kelapa sawit pada media tanah gambut terhadap pertumbuhan tanaman tomat (solanum lycopersicum l.) - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sebelumnya - Pengaruh dosis amelioran limbah tandan kosong kelapa sawit pada media tanah gambut terhadap pertumbuhan tanaman tomat (solanum lycopersicum l.) - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 16