1. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dimunculkan permasalahan sebagai berikut :
Apakah aplikasi topikal ekstrak tomat Lycopersicon lycopersicum L. mempunyai efek menghambat atau mengurangi inflamasi pasca paparan UV B
yang ditandai dengan penurunan skin-fold thickness dan perubahan histopatologik kulit berupa penurunan tebal epidermis dan dermis?
2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran penulis, penelitian mengenai efek tanaman tomat terhadap inflamasi pernah dilakukan dengan teknik dan bahan yang berbeda.
Penelitian mengenai daya antiinflamasi tanaman tomat yang pernah dilakukan yaitu menggunakan karagenin sebagai inducer inflamasi Nugroho, 2007.
Bobot udema kaki mencit menunjukkan perbedaan antara kelompok kontrol yang hanya diberi induksi karagenin 1 dengan kelompok perlakuan yang
diberi induksi karagenin 1 dan jus tomat secara oral pada 4 peringkat dosis. Jus tomat dengan dosis 1,875 gkgBB; 3,75 gkgBB; 7,5 gkgBB; dan 15
gkgBB mempunyai daya antiinflamasi berturut-turut 11,81; 22,25; 33,89; dan 40,98.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Menambah pengetahuan di bidang farmasi tentang khasiat tanaman tomat dalam menghambat atau mengurangi inflamasi pasca paparan UV B
yang diaplikasikan secara topikal.
b. Manfaat praktis
Memberikan informasi ilmiah dan kebenaran kepada masyarakat mengenai efek topikal ekstrak tomat dalam mengurangi atau menghambat
inflamasi pasca paparan UV B.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian dapat memberikan informasi mengenai alternatif penggunaan tomat, dalam hal ini kandungan senyawa yang bersifat nonpolar seperti
likopen, beta-karoten dan vitamin E sebagai sediaan anti-inflamasi topikal
pasca paparan UV B. 2.
Tujuan khusus
Membuktikan efek topikal ekstrak tomat yang ditandai dengan penurunan skin-fold thickness pada uji inflamasi dan perubahan histopatologik
kulit pasca paparan UV B berupa penurunan tebal epidermis dan dermis.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Tomat 1. Taksonomi tanaman
Dalam taksonomi tanaman, kedudukan tanaman tomat diklasifikasikan menurut sistematika sebagai berikut.
Divisi :
Spermatophyta Sub
divisi :
Angiospermae Kelas
: Dycotyledonae
Bangsa :
Solanes Keluarga
: Solanaceae
Marga :
Lycopersicon Jenis
: Lycopersicon lycopersicum L.
Backer dan Backhuizen van den Brink, 1965
2. Morfologi Tanaman
Perdu semusim, batang massif, berbuku-buku, berbulu, warna hijau keputihan. Daun tunggal, bulat telur, ujung runcing dengan pangkal berlekuk, tepi
bergerigi warna hijau. Perbungaan keluar dari ketiak daun, tangkai berbulu, mahkota bertaju runcing, berwarna putih, putik berwarna kuning, buah buni, buah
muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah. Soedibyo, 1998.
6
3. Kandungan Kimia
Kandungan kimia tomat yang penting adalah likopen. Selain itu di dalam buah tomat juga mengandung beta-karoten, asam folat, asam malat, asam sitrat,
adenine, koline, tomatin, vitamin C, kalium, vitamin E, fruktosa, flavonoid dan fitosterol Dalimartha dan Soedibyo, 1999; Beecher, 1998.
4. Sifat Fisika Kimia