Konstanta Gravitasi Data Hasil Penelitian

2 2 4 T I k π = 2 3 2 48 , 82 10 39 , 1 14 , 3 4 − = x x x 6 10 05 , 8 − = x kg m 2 s -2 4.3 Selanjutnya dengan menggunakan persamaan 3.7, 4.1, 4.2, ralat untuk konstanta puntiran kawat sebesar 6 2 2 3 5 10 05 , 8 48 , 82 18 , 2 10 39 , 1 10 14 , 6 − − − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = ∆ x x x x x k 8 10 00 , 5 − = x kg m 2 s -2 4.4

4.1.2 Konstanta Gravitasi

Dari data yang dihasilkan maka dapat dihitung kuadrat jarak kedua benda d 2 dengan persamaan 2.30, sudut penyimpangan neraca θ persamaan 2.31, dan konstanta gravitasi G dengan persamaan 2.21. Contoh perhitungannya sebagai berikut Kuadarat jarak kedua benda d 2 α cos 2 2 2 2 c b c b d − + = 30 cos 10 25 10 25 2 10 25 10 25 2 2 2 2 2 2 − − − − − + = x x x x x 4 10 49 , 167 − = x m 2 Sudut penyimpangan neraca θ Y X 4 = θ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 2 10 360 4 10 17 , 2 − − = x x x 4 10 07 , 15 − = x rad Konstanta gravitasi G l m M d k G 2 2 θ = 2 3 4 4 6 10 25 10 3 , 103 55 2 10 07 , 15 10 49 , 167 10 05 , 8 − − − − − = x x x x x x x x x x 11 10 15 , 7 − = x Nm 2 kg 2 Dengan cara yang sama nilai d 2 , θ, dan G dapat dicari sesuai dengan sudut α yang berbeda, yang dapat dilihat pada tabel 4.2 dan 4.3. Tabel 4.2 Data hasil perhitungan d, − X , θ, dan G dengan m = 103,3 10 -3 kg. No. α o d 2 m 2 2 1 d − X m θ rad G Nm 2 kg 2 1 30 167,49 10 -4 59,71 2,17 10 -2 15,0710 -4 7,15 10 -11 2 32,5 195,76 10 -4 51,08 1,87 10 -2 12,99 10 -4 7,21 10 -11 3 35 226,06 10 -4 44,24 1,53 10 -2 10,62 10 -4 6,80 10 -11 4 37,5 258,31 10 -4 38,71 1,27 10 -2 8,82 10 -4 6,46 10 -11 5 40 266,12 10 -4 37,58 1,23 10 -2 8,54 10 -4 6,44 10 -11 6 42,5 328,40 10 -4 30,45 1,00 10 -2 6,94 10 -4 6,46 10 -11 7 45 292,44 10 -4 34,2 0,97 10 -2 6,74 10 -4 5,59 10 -11 8 47,5 405,51 10 -4 24,66 0,87 10 -2 6,04 10 -4 6,94 10 -11 9 50 446,52 10 -4 22,4 0,83 10 -2 5,76 10 -4 7,29 10 -11 10 52,5 484,05 10 -4 20,66 0,77 10 -2 5,35 10 -4 7,34 10 -11 11 55 533,03 10 -4 18,76 0,73 10 -2 5,07 10 -4 7,66 10 -11 12 57,5 578,38 10 -4 17,29 0,67 10 -2 4,65 10 -4 7,62 10 -11 13 60 625,00 10 -4 16 0,63 10 -2 4,38 10 -4 7,76 10 -11 14 62,5 672,81 10 -4 14,86 0,57 10 -2 3,96 10 -4 7,55 10 -11 15 65 721,73 10 -4 13,86 0,53 10 -2 3,68 10 -4 7,53 10 -11 16 67,5 771,65 10 -4 12,96 0,47 10 -2 3,26 10 -4 7,13 10 -11 17 70 822,48 10 -4 12,16 0,40 10 -2 2,78 10 -4 6,48 10 -11 18 72,5 874,12 10 -4 11,44 0,37 10 -2 2,57 10 -4 6,37 10 -11 19 75 926,48 10 -4 10,79 0,33 10 -2 2,29 10 -4 6,01 10 -11 Dari beberapa kali pengukuran terhadap X pada sudut α yang berbeda dengan massa silinder 103,3x10 -3 kg diperoleh nilai konstanta gravitasi sebesar 6,94 ± 0,14 x10 -11 Nm 2 kg 2 . Selanjutnya dari Tabel 4.2 dibuat grafik hubungan antara 2 1 d dengan sudut penyimpangan neraca θ seperti terlihat pada Gambar 4.1. y = 4,07 θ + 0,27 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 θ 10 -4 rad Grafik 1d 2 Vs θ 1d 2 m -2 Gambar 4.1 Grafik hubungan 2 1 d dengan sudut penyimpangan neraca θ pada massa 103,3 10 -3 kg Gambar 4.1 merupakan grafik hubungan antara 2 1 d dengan sudut penyimpangan neraca θ yang mempunyai persamaan garis 2 1 d = 4,07 θ + 0,27, selajunya dapat dicari konstanta gravitasi G dengan persamaan B A d + = θ 2 1 4.5 Dari grafik di atas terlihat bahwa l m M G k A 2 = A l m M k G 2 = 4.6 A = 4,07x10 4 4 2 3 6 10 07 , 4 10 25 10 2 , 103 55 2 10 05 , 8 x x x x x x x x G − − − = = 6,96x10 -11 Nm 2 kg 2 Ralat perhitungan G adalah A x k k G l l G m m G M M G G 1 ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ∆ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ + ∆ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ + ∆ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ + ∆ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ∂ ∂ = ∆ A x k l Mm l l Mm k m l Mm k M l m M k G 1 2 1 2 2 2 2 2 2 ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ∆ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + ∆ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − + ∆ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − + ∆ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = ∆ Ralat mutlak dari G ∆ A x k l Mm l l Mm k m l Mm k M l m M k G 1 2 1 2 2 2 2 2 2 ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ∆ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + ∆ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + ∆ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ∆ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = ∆ 4.7 = 6,33x10 -17 + 3,37x10 -14 + 1,39x10 -13 + 4,32x10 -13 = 6,06x10 -13 Nm 2 kg 2 = 0,06x10 -11 Nm 2 kg 2 Nilai konstanta gravitasi universal universal G yang diperoleh dari Gambar 4.1 sebesar G =6,96±0,06 x10 -11 Nm 2 kg 2 Nilai konstanta puntiran kawat memberikan sumbangan terbesar terhadap ralat konstanta gravitasi universal ∆G yaitu ∆k = 4,32x10 -13 kg m 2 s -2 dengan persentase kesalahan sebesar 71,24 . Untuk m = 126,3x10 -3 kg hasil pengamatan dari eksperimen yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Data hasil perhitungan d, − X , θ, dan G dengan m = 126,3 10 -3 kg. No. α o d 2 m 2 2 1 d − X m θ rad G Nm 2 kg 2 1 30 16749 10 -4 59,71 2,67 10 -2 18,54 10 -4 7,20 10 -11 2 32,5 195,76 10 -4 51,08 2,33 10 -2 16,18 10 -4 7,34 10 -11 3 35 226,06 10 -4 44,24 1,93 10 -2 13,40 10 -4 7,02 10 -11 4 37,5 258,31 10 -4 38,71 1,73 10 -2 12,01 10 -4 7,19 10 -11 5 40 266,12 10 -4 37,58 1,63 10 -2 11,32 10 -4 6,98 10 -11 6 42,5 328,40 10 -4 30,45 1,47 10 -2 10,21 10 -4 7,77 10 -11 7 45 292,44 10 -4 34,2 1,27 10 -2 8,82 10 -4 5,98 10 -11 8 47,5 405,51 10 -4 24,66 1,10 10 -2 7,64 10 -4 7,18 10 -11 9 50 446,52 10 -4 22,4 1,07 10 -2 7,43 10 -4 7,69 10 -11 10 52,5 484,05 10 -4 20,66 0,83 10 -2 5,76 10 -4 6,46 10 -11 11 55 533,03 10 -4 18,76 0,73 10 -2 5,07 10 -4 6,26 10 -11 12 57,5 578,38 10 -4 17,29 0,70 10 -2 4,86 10 -4 6,51 10 -11 13 60 625,00 10 -4 16 0,67 10 -2 4,65 10 -4 6,74 10 -11 14 62,5 672,81 10 -4 14,86 0,63 10 -2 4,38 10 -4 6,83 10 -11 15 65 721,73 10 -4 13,86 0,57 10 -2 3,96 10 -4 6,62 10 -11 16 67,5 771,64 10 -4 12,96 0,53 10 -2 3,68 10 -4 6,58 10 -11 17 70 822,48 10 -4 12,16 0,50 10 -2 3,47 10 -4 6,61 10 -11 18 72,5 874,12 10 -4 11,44 0,47 10 -2 3,26 10 -4 6,60 10 -11 19 75 926,48 10 -4 10,79 0,47 10 -2 3,26 10 -4 7,00 10 -11 Dari beberapa kali perngukuran terhadap X pada sudut α yang berbeda pada massa silinder 126,3x10 -3 kg diperoleh nilai konstanta gravitasi universal sebesar 6,87 ± 0,11 x10 -11 Nm 2 kg 2 . Dari Tabel 4.2 hasil pengukuran nilai konstanta gravitasi dengan massa 126,3 kg, selanjutnya dibuat grafik hubungan antara 2 1 d dengan sudut penyimpangan neraca θ, seperti terlihat pada Gambar 4.2. y = 3,12 θ + 1,58 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Grafik 1d 2 Vs θ θ 10 -4 rad 1d 2 m -2 Gambar 4.2 Grafik hubungan 2 1 d dengan sudut penyimpangan neraca θ pada massa 126,3 10 -3 kg Grafik Gambar 4.2 persamaan garis sebesar 2 1 d = 3,12 θ + 1,58. untuk menghitung konstanta gravitasi menggunakan persamaan 4.5, 4.6. dengan l m M G k A 2 = A l m M k G 2 = A = 3,12x10 4 4 2 3 6 10 12 , 3 10 25 10 3 , 126 55 2 10 05 , 8 x x x x x x x x G − − − = = 7,42x10 -11 Nm 2 kg 2 Dengan menggunakan persamaan 4.7, ralat konstanta gravitasi universal ∆G sebesar A x k Mml l Mml k m l Mm k M ml M k G 1 2 1 2 2 2 2 2 2 ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ∆ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ∆ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ∆ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + ∆ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = ∆ = 6,75x10 -17 + 2,94x10 -14 + 1,49x10 -13 + 4,61x10 -13 = 6,39x10 -13 Nm 2 kg 2 = 0,06x10 -11 Nm 2 kg 2 Jadi kosntanta gravitasi universal sebesar G = 7,42±0,06x10 -11 Nm 2 kg 2 . Kontribusi ralat yang paling besar berasal dari kostanta puntiran kawat k yaitu ∆k = 4,61x10 -13 kg m 2 s -2 , dengan persentase kesalahan sebesar 72,16 .

4.2 Pembahasan