BAB IV GAMBARAN UMUM BAPPEDA KUTAI BARAT
A. Sejarah dan Perkembangan BAPPEDA
Kabupaten Kutai Barat adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Timur merupakan pemekaran dari wilayah Kabupaten Kutai yang telah
ditetapkan berdasarkan UU.Nomor 47 Tahun 1999.Luas sekitar 31.628,70 km2 atau kurang lebih 15 persen dari luas provinsi Kalimantan Timur dan
berpenduduk sebanyak 165.934 jiwa.Bappeda Kutai Barat terbentuk tanggal 23 Agustus 2001 berdasarkan Perda No 28, tentang pembentukan
organisasi dan tata kerja.Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Barat mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam
menentukan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan di daerah.
B. Lokasi Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat
BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat JL.Perkantoran VI Komplek Perkantoran Pemkab. Kutai Barat – Barong
Tongkok, SENDAWAR 75776
C. Visi dan Misi BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat
1. Visi
Terwujudnya sistem perencanaan pembangunan secara partisipatif, berkualitas dan berkelanjutan.
2. Misi
a. Meningkatkan profesionalisme aparatur perencanaan.
b. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan data, informasi, dokumen
perencanaan hasil penelitian dan pembangunan kerjasama pembangunan.
c. Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi sistem perencanaan
pembangunan secara partisipatif berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
d. Meningkatkan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan.
D. Struktur Organisasi BAPPEDA
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 28 tahun 2001, struktur Bappeda Kabupaten Kutai Barat terdiri atas :
1. Kepala Bappeda
2. Sekretaris Bappeda dengan sub bagian :
a. Penyusun Program
b. Keuangan
c. Umum dan Kepegawaian
3. Kepala Bidang :
a. Perencanaan Pemberdayaan SDM dengan sub bidang :
1 Pendidikan Informal dan Ketenagakerjaan
2 Pendidikan Formal
3 Kesehatan dan Olahraga
4 Agama, Seni dan Budaya
4. Perencanaan Pemberdayaan Perkampungan dengan sub bidang :
a. Fisik dan Prasarana
b. Informasi dan Komunikasi
c. Hukum dan HAM
5. Perencanaan Sumber Daya Alam PSDA dan Lingkungan dengan
sub bidang : a.
Tata ruang wilayah b.
Manajemen Sumberdaya Alam c.
Tata Ruang Kota dan Kampung 6.
Perencanaan Ekonomi Kerakyatan dengan sub bidang : a.
Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi b.
Kemitraan Usaha, Investasi Skala Besar c.
Pemasaran Produksi dan Pariwisata 7.
Perencanaan Penguatan Kelembagaan dengan sub bidang : a.
Kelembagaan Pemerintah b.
Kelembagaan Masyarakat c.
Kelembagaan Dunia Usaha Namun dengan seiringnya waktu, dengan berlakunya Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Struktur Organisasi BAPPEDA mengalami perubahan sesuai dengan
Perda Nomor 6 Tahun 2008 menjadi :
1. Kepala Bappeda
2. Sekretaris dengan sub bagian :
a. Bagian Umum
b. Bagian Keuangan
c. Bagian Perencanaan Program
3. Bidang Ekonomi dengan sub bagian :
a. Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
b. Bidang Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata
4. Bidang Sosial dan Budaya, dengan sub bagian :
a. Bidang Sosial dan Pemerintah
b. Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan
5. Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah, sub bagian :
a. Bidang Prasarana Wilayah
b. Bidang Pengembangan Wilayah
6. Bidang Penelitian, Pendataan dan Kerjasama Pembangunan,
dengan sub bidang : a.
Bidang Pendataan dan Pelaporan b.
Bidang peneitian dan Kerjasama Pembangunan 7.
Kelompok jabatan fungsional 8.
Kelompok Unit Pelaksana Teknis Badan
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi BAPPEDA Sumber : BAPPEDA
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas BAPPEDA Kabupaten Kutai
Barat.
1. Deskripsi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas
BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat. Sistem pengendalian intern mempunyai peranan yang sangat
penting bagi kelangsungan kegiatan usaha BAPPEDA, karena dengan adanya sistem pengendalian intern dapat membantu menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalaan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Penerimaan kas pada kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat setiap tahunnya, berasal dari dana APBD yang sudah disahkan oleh DPRD
Kabupaten Kutai Barat. Sedangkan pengeluaran kas pada kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat digunakan untuk membayar gaji
pegawai, membeli peralatan kantor juga digunakan untuk membiayai kegiatan oprasional kantor. Setiap transaksi yang terjadi baik itu
penerimaan maupun pengeluaran kas harus meminta otorisasi dari bagian- bagian yang bersangkutan.
2. Sistem Penerimaan Kas dan Prosedur Penerimaan Kas
Fungsi-fungsi yang terkait dalam penerimaan kas pada kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat.