BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas BAPPEDA Kabupaten Kutai
Barat.
1. Deskripsi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas
BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat. Sistem pengendalian intern mempunyai peranan yang sangat
penting bagi kelangsungan kegiatan usaha BAPPEDA, karena dengan adanya sistem pengendalian intern dapat membantu menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalaan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Penerimaan kas pada kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat setiap tahunnya, berasal dari dana APBD yang sudah disahkan oleh DPRD
Kabupaten Kutai Barat. Sedangkan pengeluaran kas pada kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat digunakan untuk membayar gaji
pegawai, membeli peralatan kantor juga digunakan untuk membiayai kegiatan oprasional kantor. Setiap transaksi yang terjadi baik itu
penerimaan maupun pengeluaran kas harus meminta otorisasi dari bagian- bagian yang bersangkutan.
2. Sistem Penerimaan Kas dan Prosedur Penerimaan Kas
Fungsi-fungsi yang terkait dalam penerimaan kas pada kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat.
a. Fungsi yang terkait
Di Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat terdapat fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas, yaitu:
1 Fungsi akuntansi pejabat penatausahaan keuangan – satuan kerja
perangkat daerah PPK-SKPD. Di Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat Fungsi akuntansi ini
lebih dikenal dengan sebutan Sub Bagian Keuangan.Fungsi ini bertugas melaksanakan administrasi keuangan yang meliputi
pembukuan dicatat dengan menggunakan program komputer Sistem
Informasi Manajemen
Daerah SIMDA,
pertanggungjawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan anggaran dengan melaksanakan penyusunan laporan dan
pertanggungjawaban penyelenggaraan anggaran satuan kerja. Berikut ini merupakan hasil perbandingan fungsi yang terkait dalam sistem
penerimaan kas Di Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat: Tabel 5.1
Fungsi Penerimaan Kas,untuk membandingkan fungsi yang terkait dalam Sistem Penerimaan Kas antara teori dan praktik
Teori Praktik
Keterangan 1.
PPK-SKPD berdasarkan
bukti transaksi
penerimaan kas
melakukan pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas dengan
mencantumkan uraian rekening lawan asal penerimaan kas
Sub bagian keuangan melakukan
pencatatan dengan
menggunakan program
komputer SIMDA
Sesuai dengan teori
Tabel 5.1 lanjutan Teori
Praktik Keterangan
2. Secara preodik jurnal atas
transaksi penerimaan kas ke dalam buku besar rekening
Hasil pencatatan kemudian dicatat ke dalam Buku Kas
Umum Sesuai
dengan teori
3. Setiap akhir periode semua
buku besar diutup sebagai dasar
penyusuan laporan
keuangan SKPD Setiap akhir periode Buku
Kas Umum ditutup sebagai dasar penyusunan laporan
pertanggung jawaban SPJ Sesuai
dengan teori
Berdasarkan analisis dari fungsi yang terkait penerimaan kas Di Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat, dapat disimpulkan bahwa praktik di
BAPPEDA sudah sesuai dengan teori. b.
Prosedur Penerimaan Kas Bendahara BAPPEDA mengajukan SPM-UP Surat Perintah
Membayar Uang Persediaan yang sudah diotorisasi oleh kepala BAPPEDA, setelah mendapatkan otorisasi dari kepala BAPPEDA
SPM-UP tersebut diberikan kepada BUD Bendahara Umum Daerah setelah menerima SPM-UP tersebut BUD kemudian memeriksa
kelengkapan dokumen SPM-UPGUTULS yang dilampirkan. Apabila BUD menganggap bahwa dokumen sudah lengkap, maka
BUD menerbitkan SP2D Surat Pencairan Dana kemudian berkas tersebut diberikan kepada bank, setelah menerima berkas SP2D
tersebut pihak bank mengkonfirmasi mengenai ketersediaan anggaran yang diminta tersebut, bendahara penerimaan kemudian menerbitkan
cek pengguna anggaran dan surat pengantar yang kemudian diberikan kepada bendahara BAPPEDA untuk diuangkan.
Bendahara BAPPEDA Bendahara umum daerah BUD
Gambar 5.2: Alur penerimaan kas
Mulai Bendahara
Mengecek kelengkapan
Bendahara
Tidak Ya
Konfirmasi Bank
Tidak Ya
cek dan surat pengantar
Pending karena kas
tidak tersedia
Pending karena kas
tidak tersedia
1 lembar untuk bendahara BAPPEDA 1lembar untuk inspektorat
1lembar untuk arsip 2lembar untuk BUD
1lembar untuk BAPPEDA 1lembar untuk bank
3lembar untuk BUD
1lembar untuk BAPPEDA
4lembar untuk arsip
Dana ada
SPM
SPM SPM
SP2D
Surat penolakan
penerbitan SP2D
1
2
Bendahara BAPPEDA Bendahara umum daerah BUD
Gambar 5.2: Alur penerimaan kas lanjutan
c. Dokumen yang digunakan
Dalam kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat terdapat dokumen- dokumen yang terkait dalam sistem penerimaan kas, yaitu :
1 Cek pengguna anggaran dan surat pengantar
Cek pengguna anggaran dan surat pengantar ini diterbitkan setelah pihak bank mengkonfirmasi mengenai ketersediaan anggaran
1 2
Cek dan surat pengantar
Surat penolakan penerbitan
SP2D
Surat penolakan
penerbitan SP2D
Cek dan Surat pengantar
Bendahara BAPPEDA
mencairkan ke bank
Selsai Keterangan:
SPM: Surat Perintah Membayar SP2D: Surat Perintah Pencairan Dana
BUD: Bendahara Umum Daerah
barulah bendahara pengeluaran kemudian menerbitkan cek pengguna anggaran dan surat pengantar.
2 Buku Kas Umum BKUDalam buku ini merekam semua informasi
yang terkait mengenai semua transaksi penerimaan dan pengeluaran kas baik secara tunai maupun giral, yang dicatat oleh
bendahara pengeluaran berdasarkan tanggal, no bukti, dan uraiannya.
3 Jurnal Penerimaan Kas
Semua transaksi yang terkait penerimaan kas pada Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat, dicatat oleh bendahara dengan
menggunakan program komputer Sistem Informasi Manajemen Daerah SIMDA.
Berikut ini merupakan hasil perbandingan mengenai dokumen yang digunakan dalam sistem Penerimaan Kas Di Kantor BAPPEDA
Kabupaten Kutai Barat: Tabel.5.3
Dokumen Penerimaan Kas,untuk membandingkan dokumen dalam sistem penerimaan kas antara teori dan praktik
Teori Praktik
Keterangan
1. Bukti transfer
Cek pengguna anggaran dan surat pengantar
Tidak sesuai dengan teori, namun dalam praktiknya cek
pengguna anggaran dan surat pengantar
mempunyai kegunaan yang sama dengan
bukti transfer
Tabel.5.3 lanjutan Teori
Praktik Keterangan
2.
Nota kredit bank
Diterima oleh
Bendahara Umum
Daerah BUDsekertariat
daerah, kemudian Bendahara Umum
Daerah menerbitkan
cek pengguna anggaran dan surat
pengantar, BAPPEDA
menguangkan berdasarkan cek dan surat pengantar.
Sesuai dengan teori
3.
Jurnal penerimaan
kas Dicatat
dengan menggunakan
aplikasiprogram komputer sistem informasi manajemen
daerah SIMDA Sesuai dengan teori
4.
Buku besar kas
Buku Kas Umum BKU Tidak sesuai dengan teori,
namun Buku Kas Umum BKU mempunyai kegunaan
yang sama dengan buku besar kas
5.
Buku besar pembantu
Buku Kas Umum BKU Tidak sesuai dengan teori,
namun BKU
mempunyai kegunaan yang sama dengan
buku besar pembantu
Berdasarkan analisis dari dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan sistem penerimaan kas pada kantor BAPPEDA Kabupaten
Kutai Barat, dapat disimpulkan bahwa antara teori dan praktik di BAPPEDA ada beberapa yang sudah sesuai dengan teori, namun ada
beberapa yang tidak sesuai dengan teori tetapi memiliki fungsi yang sama. d.
Bukti Transaksi Penerimaan Kas Bukti transaksi BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat terdapat bukti-
bukti yang terkait dalam sistem penerimaan kas, yaitu :
1 Surat tanda setoran STS
Bendahara penerimaan kas menyiapkan Surat Tanda Setoran STS.Bendahara penerimaan kemudian melakukan penyetoran
kepada bank disertai STS.STS yang telah diotorisasi oleh bank kemudian diterima kembali oleh bendahara penerimaan untuk
kemudian menjadi bukti pembukuan. 2
Cek pengguna anggaran dan surat pengantar Cek pengguna anggaran dan surat pengantar ini dierbitkan setelah
pihak bank mengkonfirmasi mengenai ketersediaan anggaran barulah bendahara pengeluaran kemudian menerbitkan cek
pengguna anggaran dan surat pengantar. Berikut ini merupakan hasil perbandingan mengenai bukti transaksi
penerimaan kas Di Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat: Tabel 5.4
Bukti Transaksi Penerimaan Kas, Perbandingan Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas
Teori Praktik
Keterangan 1.
Surat tanda bukti
pembayaran Tidak terdapat di instansi
Tidak sesuai dengan teori
2. Surat tanda
setoran STS Surat tanda setoran STS
Sesuai dengan teori 3.
Bukti transfer Cek pengguna anggaran dan
surat pengantar Tidak sesuai dengan
teori, namun dalam praktiknya cek
pengguna anggaran dan surat pengantar
mempunyai kegunaan yang sama dengan
bukti transfer
Tabel 5.4 lanjutan Teori
Praktik Keterangan
4. Nota
kredit bank
Diterima oleh Bendahara Umum Daerah
BUDsekertariat daerah, kemudian Bendahara
Umum Daerah menerbitkan cek pengguna anggaran dan surat
pengantar, BAPPEDA
menguangkan berdasarkan cek dan surat pengantar
Sesuai dengan teori
Berdasarkan bukti transaksi penerimaan kas antara teori dan praktik, ditemukan hasil bahwa bukti transaksi penerimaan kas ada beberapa yang
tidak sesuai dengan teori tetapi memiliki fungsi yang sama, namun ada beberapa yang sudah sesuai dengan teori.
e. Pelengkap bukti transaksi penerimaan kas
Pelengkap bukti transaksi penerimaan kas pada kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat, yaitu :
Tabel 5.5 Pelengkap bukti transaksi penerimaan kas
Teori Praktik
Keterangan 1.
Surat ketetapan
pajak daerah SKP-daerah
Tidak terdapat
di instansi
Tidak sesuai dengan teori
2. Surat ketetapan retribusi
SKR Tidak
terdapat di
instansi Tidak sesuai dengan
teori 3.
Bukti transaksi penerimaan lainnya
Tidak terdapat
di instansi
Tidak sesuai dengan teori
Berdasarkan bukti transaksi yang digunakan dalam pelaksanaan sistem akuntansi penerimaan kas pada kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat,
dapat disimpulkan bahwa antara teori dan praktik tidak sesuai.
3. Sistem Pengeluaran Kas
Fungsi-fungsi yang terkait dalam pengeluaran kas pada kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat.
a. Fungsi akuntansi Pejabat Penatausahaan Keuangan-Satuan Kerja
Perangkat Daerah PPK-SKPD. Dalam transaksi pengeluaran harus ada otorisasi dari pihak-pihak yang
terkait terutama bendahara, bertugas untuk memberikan persetujuan terhadap transaksi pengeluaran dan fungsi ini bertanggung jawab untuk
melakukan pencatatan atas transaksi pengeluaran kas yang terjadi yang nantinya akan menghasilkan laporan keuangan.
Berikut ini merupakan hasil perbandingan fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas Di Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai
Barat: Tabel 5.6
Fungsi Pengeluaran Kas,untuk membandingkan fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas antara teori dan praktik
Teori Praktik
Keterangan 1.
PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi
pengeluaran kas
melakukan pencatatan
ke dalam jurnal pengeluaran kas
dengan mencantumkan uraian rekening
lawan asal
pengeluaran kas berkenaan Sub
bagian keuangan
melakukan pencatatan
dengan menggunakan
program komputer SIMDA Sesuai dengan teori
2. Secara preodik jurnal atas
transaksi pengeluaran kas ke dalam buku besar rekening
berkenaan Hasil pencatatan kemudian
dicatat ke dalam Buku Kas Umum BKU
Sesuai dengan teori
3. Setiap akhir periode semua
buku besar diutup sebagai dasar
penyusuan laporan
keuangan SKPD Setiap akhir periode Buku
Kas Umum ditutup sebagai dasar penyusunan laporan
pertanggung jawaban SPJ Sesuai dengan teori
Berdasarkan analisis dari fungsi yang terkait pengeluaran kas Di Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat, dapat disimpulkan bahwa praktik di
BAPPEDA sudah sesuai dengan teori. b.
Prosedur Pengeluaran Kas Setiap bidang yang membutuhkan pencairan dana harus mengajukan
terlebih dahulu daftar kebutuhan ke bendahara pengeluaran BAPPEDA kemudian bendahara mengecek kelengkapan dokumen tersebut, setelah
menganggap dokumen tersebut sudah lengkap, maka bendahara pengeluaran menerbitkan nota pencairan dana dan langsung diuangkan.
Bendahara BAPPEDA Bidang
Gambar 5.7: Alur Pengeluaran Kas
Mulai
Membuat daftar
kebutuhan
Mengecek apakah
sesuai dengan DPA
Daftar kebutuhan
Daftar kebutuhan
Tidak
Ya Surat penolakan
daftar kebutuhan
Terbit nota pencairan dana
Surat penolakan daftar kebutuhan
Diuangkan ke bank dengan cek
SPJ SPJ
Dicatat ke dalam BKU
Selsai
Bidang membayar semua kebutuhan
1 lembar untuk bendahara BAPPEDA
1lembar untuk perifikasi 1 lembar untuk
admin.bidang
1lembar untuk bendahara BAPPEDA 1lembar untuk perifikasi
3lembar untuk admin. Kegiatan bidang
Keterangan: DPA: Daftar Pengguna Anggaran
BKU: Buku Kas Umum SPJ: Surat Pertanggungjawaban
uang uang
c. Dokumen yang digunakan
Dalam kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat terdapat dokumen- dokumen yang terkait dalam sistem pengeluaran kas, yaitu :
a Cek pengguna anggaran dan surat pengantar
Cek pengguna anggaran dan surat pengantar ini dierbitkan setelah pihak bank mengkonfirmasi mengenai ketersediaan anggaran
barulah bendahara pengeluaran kemudian menerbitkan cek pengguna anggaran dan surat pengantar.
b Buku Kas Umum BKU
Dalam buku ini merekam semua informasi yang terkait mengenai semua transaksi pengeluaran kas baik secara tunai maupun giral,
yang dicatat oleh bendahara pengeluaran berdasarkan tanggal, no bukti, dan uraiannya.
c Jurnal Pengeluaran Kas
Semua transaksi yang terkait pengeluaran kas pada Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat, dicatat oleh bendahara dengan
menggunakan program komputer Sistem Informasi Manajemen Daerah SIMDA.
Berikut ini merupakan hasil perbandingan dokumen dalam sistem pengeluaran kas Di Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat:
Tabel 5.8 Dokumen Pengeluaran Kas,untuk membandingkan dokumen dalam sistem
peneluaran kas antara teori dan praktik Teori
Praktik Keterangan
1. Bukti transfer
Cek pengguna anggaran dan surat pengantar
Tidak sesuai dengan teori, namun dalam
praktiknya cek
pengguna anggaran
dan surat pengantar mempunyai kegunaan
yang sama dengan bukti transfer
2. Nota debit bank
Pengembalian barang yang rusakcacat, dilakukan
dengan sistem kontrakperjanjian yang
sudah disepakati. Tidak sesuai dengan
teori, namun fungsinya sama
dengan nota debit bank
3. Jurnal pengeluaran
kas Penjurnalan dicatat
dengan menggunakan aplikasiprogram komputer
sistem informasi manajemen daerah
SIMDA Sesuai dengan teori
4. Buku besar kas
Menggunakan Buku Kas Umum BKU
Tidak sesuai dengan teori, namun dalam
praktiknya Buku Kas Umum BKU
mempunyai kegunaan yang sama dengan
buku besar kas
5. Buku besar
pembantu Menggunakan Buku Kas
Umum BKU Tidak sesuai dengan
teori, namun dalam praktiknya Buku Kas
Umum BKU mempunyai kegunaan
yang sama dengan buku besar pembantu
Berdasarkan analisis dari dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan sistem pengeluaran kas pada kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat,
antara teori dan praktik tidak sesuai, namun memiliki fungsi yang sama, tetapi ada juga yang sudah sesuai dengan teori.
d. Bukti Transaksi Pengeluaran Kas
Bukti transaksi yang digunakan pada kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat, yaitu :
1 Surat Perintah Pencairan Dana SP2D
Dokumen ini merupakan dokumen dari pengeluaran kas yang terdapat Di Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat. Dokumen
ini digunakan sebagai dasar pencairan dana namun dokumen ini juga berfungsi sebagai pembayaran gaji bagi karyawan dan berisi
pengeluaran lainnya, yang diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah BUD berdasarkan Surat Perintah Membayar SPM.
Berikut ini merupakan hasil perbandingan mengenai bukti transaksi sistem pengeluaran kas Di Kantor BAPPEDA KabuPaten Kutai Barat:
Tabel 5.9 Bukti Transaksi Pengeluaran kas, perbandingan catatan akuntansi yang digunakan
dalam sistem pengeluaran kas Teori
Praktik Keterangan
1. Surat Perintah
Pencairan Dana SP2D
Surat Perintah Pencairan Dana SP2D
Sesuai dengan teori 2.
Nota debit bank Pengembalian barang yang
rusakcacat, dilakukan dengan sistem kontrakperjanjian yang
sudah disepakati. Tidak sesuai
dengan teori, namun fungsinya
sama dengan nota debit bank
3. Bukti transaksi
pengeluaran lainnya
Kwitansibukti pembayaran, untuk keperluan belanja makan
dan minum rapat, belanja foto copy
Sesuai dengan teori
Berdasarkan analisis dari bukti transaksi yang digunakan dalam pelaksanaan sistem pengeluaran kas pada kantor BAPPEDA
Kabupaten Kutai Barat, dapat disimpulkan bahwa praktik di BAPPEDA sudah sesuai dengan teori, namun ada juga yang tidak
sesuai dengan teori tetapi memiiki fungsi yang sama. e.
Pelengkap Bukti Transaksi Pengeluaran Kas Bukti pelengkap transaksi pengeluaran kas pada kantor BAPPEDA
Kabupaten Kutai Barat, yaitu : 1
Surat Perintah Membayar SPM Dokumen pelengkap bukti pengeluaran kas ini merupakan
dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggarankuasa pengguna anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk untuk
mencairkan dana yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan.
a Surat Perintah Pembayaran SPP
Dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatanbendahara pengeluaran untuk
mengajukan permintaan pembayaran, contohnya
seperti pembayaran langsung kegiatan penyediaan alat tulis kantor.
b Surat Perintah Pencairan Dana SP2D
Dokumen ini merupakan dokumen dari pengeluaran kas yang terdapat Di Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat.
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencairan dana namun dokumen ini juga berfungsi sebagai pembayaran gaji bagi
karyawan dan berisi pengeluaran lainnya, yang diterbitkan oleh
Bendahara Umum Daerah BUD berdasarkan Surat Perintah Membayar SPM.
c Kuitansi pembayaran dan bukti tanda terima barangjasa.
Dokumen ini berisi informasi mengenai serah terima barang yang dilakukan oleh pihak kantor BAPPEDAbendahara barang
sebagai penerima barang dengan pihak penjual. Dokumen ini juga berisi mengenai rincian barang yang dipesan, dan
pembubuhan tanda tangan oleh kedua belah pihak. Berikut ini merupakan hasil perbandingan bukti pelengkap transaksi
sistem pengeluaran kas Di Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat: Tabel 5.10
Pelengkap Bukti Transaksi Pengeluaran Kas, bukti pelengkap transaksi yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas
Teori Praktik
Keterangan 1.
Surat Perintah Membayar SPM
Surat Perintah Membayar SPM
Sesuai dengan teori 2.
Surat Perintah Pembayaran SPP
Surat Perintah Pembayaran SPP
Sesuai dengan teor 3.
Surat Penyedia
Dana SPD
Tidak terdapat di instansi
Tidak sesuai dengan teori
4. Kuitansi pembayaran dan
bukti tanda terima barang Kuitansi pembayaran
dan bukti tanda terima barang
Sesuai dengan teori
Berdasarkan analisis dari bukti pelengkap transaksi yang digunakan dalam pelaksanaan sistem pengeluaran kas pada kantor
BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat, dapat disimpulkan bahwa praktik di BAPPEDA sudah sesuai dengan teori, namun ada juga yang tidak sesuai
dengan teori karena tidak terdapat di instansi.Berdasarkan hasil
perbandingan teori dan praktik yang telah dilakukan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan secara keseluruhan bahwa antara teori dan praktik
terdapat ketidaksesuaian baik dalam dokumen yang digunakan, bukti transaksi yang digunakan, bukti pelengkap transaksi yang digunakan
dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas.
B. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Akuntansi Penerimaan dan