Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Karana Line Cabang Medan

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN

DAN PENGELUARAN KAS

PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN

O l e h :

MELIA INDRIYANTI TOBING

062102051

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

N A M A : MELIA INDRIYANTI TOBING N I M : 062102051

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN

Tanggal : ………. 2009 Ketua Program Studi D-III Akuntansi

(Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak ) NIP. 131 568 370

Tanggal : ………. 2009 D E K A N

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec ) NIP. 131 285 985


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKKHIR

N A M A : MELIA INDRIYANTI TOBING

N I M : 062102051

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN

Medan, ………….… 2009 Menyetujui

Pembimbing

(Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak) NIP. 131 568 370


(4)

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji dan syukur kepada ALLAH SWT, karena dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “ PENGAWASAN INTERN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN ”. Untuk menyelesaikan tugas akhir ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan kesukaran. Namun, dengan modal semangat dan kemauan yang keras serta diiringi dorongan dan bantuan yang diberikan oleh Bapak pembimbing, akhirnya penulis dapat menyelesaikannya walaupun isinya sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan.

Secara khusus, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada Ayahanda (Alm) Indra Masya L Tobing, SE dan Ibunda Hj. Asnawati karena atas materi, dukungan, dan yang terpenting do’a yang telah kalian berikan serta curahan kasih sayang yang telah penulis dapatkan, membuat penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan sehubungan dengan hal ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarnya kepada :

1.Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

2.Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M. Si, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi dan Bapak Isakandar Muda, SE, M. Si selaku Sekretaris


(5)

Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

3.Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M. Si, Ak selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah memberikan pengarahan dan bimbingannya dalam menyelesaikan tugas akhir ini, 4.Ibu Ita, selaku Kasub. Personalia Umum dan Staf Disbursement PT KARANA LINE

yang telah memberi izin riset di perusahaan tersebut dan telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data yang diperlukan.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna lebih sempurnanya penulisan ini.

Harapan penulis, semoga tugas akhir ini dapat memberi manfaat dan memberikan masukan bagi kita semua.

Medan, Juni 2009 Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3

D. Sistematika Penelitian ... 3

1. Jadwal Penelitian... 4

2. Laporan Penelitian... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN... 6

A. Sejarah Ringkas ... 6

B. Struktur Organisasi Perusahaan... 6

C. Job Description... 7

D. Kinerja Usaha Terkini ... 20

E. Rencana Kegiatan ... 20

BAB III TOPIK PENELITIAN ... 21

A. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Intern... 21

B. Unsur-unsur Pengendalian Intern ... 24

C. Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas ... 27

D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas ... 29 E. Kuisioner Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran


(7)

Kas ... 32

BAB IV PENUTUP... 37

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38 DAFTAR PUSTAKA


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap badan usaha dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan dana dalam bentuk kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari, maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva. Selain itu, kas merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk memperlancar aktivitas perusahaan di dalam perolehan laba. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dari seluruh aktiva yang ada. Kas mempunyai sifat tersendiri bila dibandingkan dengan aktiva lainnya. Bentuknya relatif kecil, mudah dipindah tangankan, dan keinginan untuk memilikinya tinggi, sehingga selalu menjadi sasaran penyelewengan. Hal ini terjadi karena hampir seluruh transaksi dalam perusahaan berhubungan dengan kas, baik pada perusahaan jasa, industri, maupun perusahaan dagang. Agar penyelewengan terhadap kas tidak terjadi, maka diperlukan suatu pengawasan intern terhadap kas, baik dari segi penerimaan maupun segi pengeluaran.

Pengawasan intern atau sekarang ini yang lebih sering dikatakan sebagai pengendalian intern merupakan prosedur – prosedur secara terperinci yang dipakai oleh pimpinan pengelola untuk mengawasi atau mengendalikan badan usaha secara kolektif. Pengendalian yang baik dan efektif, memungkinkan pimpinan perusahaan untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan serta dapat mengatur dan merencanakan pekerjaan untuk saat ini dan untuk masa yang akan datang.


(9)

Seperti halnya PT Karana Line yang merupakan perusahaan besar sehingga sangat mungkin terjadi penyelewengan terhadap kasnya, oleh karena itu sangat diperlukan suatu sistem pengendalian intern yang tujuannya adalah untuk mengamankan harta perusahaan dari berbagai bentuk penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan, meningkatkan efisiensi, dan mendorong agar karyawan mematuhi kebijakan manajemen yang telah ditetapkan sehingga penyelewengan dan kecurangan dapat dihindari atau ditekan sekecil mungkin. Berdasarkan dari uraian di atas, sehingga peneliti ingin melakukan pembahasan melalui tugas akhir ini dengan meneliti “ PENGAWASAN INTERN TERHADAP PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN ”.

B. Rumusan Masalah

Setiap perusahaan dalam mencapai tujuan selalu menghadapi berbagai masalah yang dapat mengurangi kelancaran operasional perusahaan. Untuk itu di perlukan adanya pengawasan atau pengendalian yang memadai sehingga perusahaan dapat memperkecil seminimal mungkin penyalahgunaan dari prosedur yang telah ditetapkan. Sesuai dengan judul yang ditetapkan dalam penulisan tugas akhir ini, maka dapat dirumuskan masalah yang akan di teliti adalah apakah sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Karana Line Cabang Medan sudah berjalan dengan efektif.


(10)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan pada PT Karana Line Cabang Medan apakah sudah berjalan efektif.

Manfaat penelitian antara lain :

1. untuk peneliti, sebagai bahan masukan jika dikemudian hari dimintakan pendapatnya mengenai sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran,

2. untuk perusahaan, sebagai bahan masukan untuk memperbaiki sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas,

3. untuk peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian sejenis berikutnya.

D. Sistematika Penelitian


(11)

1. Jadwal Penelitian

Berikut ini akan disajikan jadwal kegiatan penelitian.

MARET APRIL MEI JUNI NO KETERANGAN

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Study pendahuluan

2. Pengajuan judul

3. Proyek proposal

4. Pengajuan izin penelitian

5. Pengumpulan data √ √

6. Pengolahan data

7. Analisis data

8. Penyusunan Tugas Akhir

9. Bimbingan Tugas Akhir

10. Pengesahan Tugas Akhir

2. Laporan Penelitian

Laporan penelitian terdiri dari empat bab yaitu bab pendahuluan, profil perusahaan, topik penelitian, dan penutup. Pada bab pendahuluan, peneliti akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian. Pada profil perusahaan, akan diuraikan sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, job description, kinerja usaha terkini yang ada pada perusahaan, dan rencana kegiatan yang akan dilakukan perusahaan untuk masa yang akan datang. Pada topik penelitian, peneliti akan menguraikan secara ringkas mengenai pengertian dan tujuan pengendalian intern, unsur – unsur pengendalian intern, pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas, prosedur penerimaan dan pengeluaran kas, serta kuisioner pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas. Pada penutup, dimana bab ini terdiri dari kesimpulan dan


(12)

saran, peneliti akan menguraikan kesimpulan berdasarkan uraian – uraian diatas dan peneliti juga mencoba mengemukakan beberapa saran yang mungkin bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas perusahaan di masa yang akan datang.


(13)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas

PT KARANA LINE berdiri pada tanggal 25 April 1967, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta yang beralamat di Gedung Menara Hijau Lt 12 Jalan MT. Haryono Kavling 33 – Jakarta. Seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan ini pun semakin berkembang yang diikuti dengan pembukaan beberapa kantor cabang atau perwakilan di beberapa kota di Tanah Air seperti Tanjung Priok, Surabaya, Medan, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Batam, Cigading Merak, Lhoksemawe, Cilacap. Sedangkan kantor cabang Medan sendiri berlokasi di Jalan Veteran Nomor 10 Belawan.

B. Struktur Organisasi

Pengorganisasian pada hakikatnya merupakan pembentukan suatu kerangka kerja bagi pelaksanaan kegiatan yang diperlukan. Upaya pengorganisasian ini mencakup tugas untuk mengusahakan agar para karyawan bekerja sama bagi kepentingan perusahaan. Oleh karena ini melibatkan sikap dan ambisi banyak orang, maka struktur organisasi yang diinginkan harus dikembangkan melalui instruksi dan kesabaran. Berikut, peneliti akan melampirkan bagan struktur organisasi yang ada di PT Karana Line.


(14)

C. Job Description

Berikut dijelaskan bagian – bagian yang ada pada PT Karana Line Cabang Medan adalah sebagai berikut :

1. Kepala Cabang

Uaraian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. sebagai pimpinan tertinggi pada perusahaan cabang,

b. memimpin, mendidik, mengarahkan dan membina kerja sama yang baik serta memberikan motivasi dalam kegiatan – kegiatan yang telah direalisasi oleh perencanaan yang telah disetujui bersama,

c. bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan,

d. menguraikan kebijaksanaan personil dalam menjalankan perusahaan dan menangani semua yang berhubungan dengan personil – personil perusahaan.

2. Kepala Sub Operasi, Komersil

Kepala Sub Operasi, Komersial bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Operasi dan membawahi langsung Staff Operasi.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. mengkoordinir semua aktifitas operasional di Bagian Operasi, Komersil dan Container kemudian mengkonsultasikan dengan Kepala Bagian Operasi / Komersil,

b. mengikuti rapat kade di PPSA dan mengkonsultasikan dengan Kepala Bagian Operasi / Komersil untuk kemudian dilaporkan kepada principil dan kantor pusat,


(15)

c. berkoordinasi dengan Super cargo dan PBM berkaitan dengan kelancaran bongkar muat cargo dan kegiatan kapal,

d. mengadakan komunikasi dengan Master perihal Berthing Prospect pada saat kapal sudah tiba di pilot station,

e. melakukan koordinasi / kontak / pertemuan dengan pihak PBM dan EMKL sebelum ddan sesudah kapal sandar,

f. melaporkan seluruh aktifitas di Bagian Operasi, Komersil dan Container yang berkaitan dengan bongkar muat cargo serta container diatas kapal kepada principal dan kantor pusat,

g. menandatangani dokumen - dokumen yang berkaitan dengan Bea Cukai, Administrator Pelabuhan dan Pelindo,

h. melaksanakan inventory dan memonitor kegiatan bongkar-muat container serta melaporkan ke principal maupun Kantor Pusat,

i. melaksanakan advance untuk biaya operasional dan keperluan kapal sekaligus membuat pertanggungjawaban penyelesaian advance.

j. melayani kebutuhan kapal / crew,

k. mengecek kelengkapan dokumen bongkar-muat diantaranya Manifest Export / Import dan Stowage Plan,

l. menyiapkan dan menandatangani voucher atas biaya in / out clearance dan biaya lain atas kegiatan kapal kepada Master, Super Caro, dan lain – lain,

m. membantu melakukan pendekatan dengan orang-orang kunci di pelabuhan,


(16)

n. melaksanakan filling.

3. Kasub Operasi – Bag marketing Container, Operasi

Kasub Operasi Bag Marketing Container, Operasi bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bag Operasi, Komersil, dan membawahi langsung Staff Komersil, Marketing dan Dokumen.

Uraian Tugas dan Tangung Jawab :

a. melakukan semua aktifitas operasional container dan mengkonsultasikan dengan Kepala Sub Bagian Operasi dan Komersil, b. melaporkan seluruh aktifitas operasional container yang berkaitan

dengan bangkar muat container kepada principal dan kantor pusat, c. melaksanakan koordinasi dengan bagian inventory mengenai stock

container dan memonitor kegiatan bongkar muat container,

d. melaksanakan canvassing / sales ke shipper-shipper, mengumpulkan prospek cargo dan melaporkannya ke principal serta kantor pusat, e. melaksanakan komunikasi dengan principal untuk penentuan special

freight dan kegiatan container lainnya,

f. memberikan schedule kapal feeder secara berkala kepada shipper-shipper,

g. koordinasi dengan Kasub Opersi / Komersil dalam menyiapkan freight list secara periodik untuk bahan penagihan dan memonitor penyelesaian tagihan,


(17)

h. mempersipakan dan membuat laporan rencana kedatangan dan keberangkatan kapal ke BC, Imigrasi, Karantina, Pelindo, dan Administrator Pelabuhan untuk pengurusan surat pemilikan,

i. membuat laporan kedatangan dan keberangkatan kapal sera mengirim laporan harian ke Principal dan Kantor Pusat (daily working report), j. membantu melayani kebutuhan kapal / crew,

k. mengikuti rapat kade di UPTK, mengkonsultasikan dengan atasan dan membuat laporan situasi dermaga container,

l. mengkonsultasikan permasalahan pekerjaan dengan atasan, m. melaksanakan filling.

4. Bagian Dokumen dan Bagian Operasi

Bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Operasi dan Komersil. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. menerima , mengumpulkan, meneliti Shipping Instruction dan meneruskan ke bagian-bagian terkait untuk persiapan dokumen perkapalan,

b. membuat Mate’s receipt, B / L dan Manifest,

c. menghubungi eksportir / importir guna mengecek kesiapan cargo dan dokumen,

d. mempersiapkan model A untuk diserahkan ke Bank / Shipper pelaksanaannya koordinasi dengan Bagian Keuangan dan diketahui Kasub Operasi / Komersil,


(18)

e. melayani eksportir / importir untuk pengiriman B / L dan tagihan ke Shipper / Bank,

f. melakukan koordinasi dengan Bag Operasi berkenaan dengan dokumenekspor / impor yang dilaporkan ke Bea Cukai,

g. melakukan koordinasi dengan Stevedore berkenaan dengan kesiapan cargo dan dokumen ekspor / impor,

h. menyiapkan pengiriman dokumen bongkar / muat ke Kantor Pusat dan instansi terkait,

i. menyiapkan D.O dan kuitansi untuk cargo ekspor / impor koordinasi dengan Bagian Keuangan,

j. membantu melayani kebutuhan kapal / crew, k. membantu kegiatan / keperluan di Bagian Umum,

l. mengkonsultasikan permasalahan pekerjaan dengan atasan, m. melaksanakan filling.

5. Bagian Operasi

Bertangung jawab kepada Kepala Sub Bagian Operasi, Komersil. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. melakukan checking dermaga, piket ( kade meter ) serta sisa barang muatan / bongkaran kapal-kapal sandar di dermaga untuk bahan laporan port situation,

b. mempersiapkan dokumen kapal yang akan tiba dan mengikuti rapat kade, diantaranya dokumen seperti PPKB, SPKBM, KPPK dan Operation planning,


(19)

c. melaksanakan pemberitahuan kedatangan kapal kepada Karantina, Imigrasi, Syahbandar / Gamat dan Bea Cukai,

d. mengurus penyandaran dan keberangkatan kapal,

e. melayani dan mendampingi petugas Imigrasi, Karantina dan Bea Cukai pada saat pelaksaanaan checking,

f. melaksanakan in / out clearance ke Karantina, Imigrasi, Syahbandar dan Gamat,

g. memantau kegiatan bongkar muat untuk mengantisipasi batas waktu sandar kapal di dermaga yang diberikan oleh pihak pelabuhan,

h. mempersiapkan dokumen ke Karantina, Imigrasi dan Syahbandar / Gamat untuk pelaksanaan clearance in / out,

i. melaksanakan checking kapal di lampu 1 (pilot station),

j. melaksanakan pengurusan surat pemilikan kapal niaga ke Kantor Adpel,

k. membantu melayani kapal / crew, l. mengikuti rapat kade di PPSA,

m. mengkonsultasikan permasalahan pekerjaan dengan atasan, n. melaksanakan filling.

6. Kabag Keuangan / Personalia / Umum

Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang, dan menbawahi langsung Ass. Kabag. Keuangan dan Kasub Bagian Personalia / Umum.


(20)

a. mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi Rencana Kerja dan Anggaran tahunan perusahaan untuk Cabang Medan sesuai dengan rencana perusahaan,

b. mengarahkan semua fungsi-fungsi Sub. Bagian Keuangan dan Akuntansi serta Sub. Bagian Personalia / Umum,

c. memantau, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh aktivitas opersional cabang dan mengkonsultasikan kepada Kepala Cabang untuk setiap permasalahan yang terjadi di bagian keuangan dan administrasi sebelum dilakukan suatu tindakan,

d. mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan sistem administrasi keuangan, disbursement, akuntansi, kepegawaian, pelayanan umum intern serta pemeliharaan asset yang terdapat di kantor cabang,

e. membina dan mengarahkan para bawahan di lingkungan bagian keuangan, administrasi, dan operasi / komersil dalam kegiatan dibidangnya agar selaras dengan kebijaksaan perusahaan,

f. mengawasi pengecekan / verifikasi semua dokumen / bukti pembayaran / penerimaan uang / barang sebelum diberikan persetujuan oleh pempinan cabang,

g. melaksanakan koreksi voucher biaya-biaya pelabuhan dan semua advance-advance biaya operasi dan biaya umum,


(21)

h. melakukan kerjasama dengan instansi terkait, instansi pemerintahan maupun di pelabuhan untuk kelancaran aktivitas dibidangnya sesuai dengan arahan Kepala Cabang,

i. melakukan evaluasi terhadap prestasi bawahannya secara berkala serta melakukan tindakan perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi di lingkungan bagian keuangan dan administrasi juga secara keseluruhan,

j. memantau dan mengkoordinasikan kegiatan di bidangnya agar dapat memberikan pelayanan yang terpadu serta memuaskan baik intern maupun ekstern,

k. mengatur, mengendalikan dan mengawasi cash flow cabang, laporan akuntansi / disbursement, administrasi kepegawaian dan umum,

l. menyusun laporan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan dan tugas-tugasnya secara berkala ( setipa bulan ) atau apabila dibutuhkan pimpinan,

m. memantau dan mengkoordinir pembuatan laporan keuangan bulanan dan pembuatan laporan PPh 21 / PPN dan pelaksanaan setorannya ke KPP,

n. melaksanakan filling. Tugas Tambahan :

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan system administrasi kuangan dan disbursement PT Baruna Bosara Trans International Fowarding.


(22)

7. Kasub. Bag. Personalia / Umum dan membantu Bag. Disbursement Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan / Personalia / Umum, dan membawahi langsung Staff umum, Office Boy, dan Security. Uraian Tugas dan Tangung Jawab :

a. membantu membuat Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Sub Bagian Personalia / Umum sesuai dengan arahan atasan,

b. melaksanakan dan mengendalikan seluruh aktivitas Sub Bagian Personalia dan Umum dan mengkonsultsikan kepada Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi untuk setiap permasalahan yang terjadi di lingkungan Sub Bagian Personalia dan Umum sebelum dilakukan suatu tindakan,

c. membuat perhitungan gaji karyawan setiap bulan untuk diteruskan ke bagian treasury dan melaporkannya ke Kantor Pusat,

d. melaksanakan pengecekan biaya-biaya pengobatan, cuti dan administrasi lainnya yang berkaitan dengan kepegawaian dan pelayanan umum intern,

e. memantau pelaksanaan disiplin pegawai agar sesuai dengan peraturan perusahaan,

f. mengawasi pemeliharaan / perawatan inventaris kantor / asset perusahaan,

g. menghitung estimate port charges dan biaya kapal lainnya serta menerima dan mengecek kembali tagihan-tagihan Nota kapal dari Pelindo,


(23)

h. menerima dan meneliti voucher yang dikirim dari bagian komersil dan Operasi serta mempersiapkan disbursement untuk dibukukan dan pelaksanaannya ke Kantor Pusat / Prinsipal,

i. membuat proforma disbursement untuk kapal yang telah berangkat, j. melaksanakan filling sesuai dengan standar ISO.

Tugas Tambahan:

a. Melaksanakan pekerjaan bagian administrasi Unit Usaha Forwarding. 8. Bagian Umum yang diperbantukan di Bagian Keuangan

Bertanggung jawab kepada Kasub. Bagian Personalia / Umum dan Kabag. Keuangan dan Administrasi.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. menyelenggarakan dan memelihara inventaris dan mengatur alat-alat kantor, perlengkapan kantor dan lain – lain,

b. mengecek permohonan service kendaraan dan inventaris kantor,

c. mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan administrasi Jamsostek, Adpel, Dept. Perdagangan dan lain - lain serta surat - surat perizinan perusahaan seperti SITU, SKITU, TDP, STP, dan lain - lain ke instani terkait,

d. membantu pengurusan hal - hal yang berhubungan dengan akomodasi dan pemesanan tiket untuk tamu perusahaan,

e. mengurus dan menjaga keberadaan bangunan kantor, gudang arsip dan lingkungannya di Medan dan Belawan,


(24)

f. membantu melaksanakan penarikan cek, giro dan lain-lain yang berhubungan dengan bank, membayar PUK setipa kapal yang akan berangkat dan menyetor PPh, PPN ke bank,

g. koordinator Security baik di Medan maupun di Belawan,

h. melaksanakan pengiriman dokumen / surat crew kapal yang diterima dari Bagian Operasi,

i. melaksanakan filling. Tugas Tambahan:

a. Membuat laporan bulanan / tahunan kegiatan kapal ke Kantor Pusat dan instansi terkait.

9. Satpam dan Bagian Umum

Bertanggung jawab kepada Kasub. Bagian Umum.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab di Kantor Belawan :

a. bertanggung jawab atas kunci kantor Belawan untuk membuka / mengunci kantor setiap hari,

b. menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan karyawan dan dapat menjaga hubungan baik dengan semua karyawan dalam rangka menunjang kelancaran kerja,

c. menjaga dan bertanggung jawab atas kemanan dan kebersihan gedung kantor / lingkungan kantor, kendaraan ( mobil, sepeda motor, genset dan sebagainya ),

d. membuat dan menyediakan makanan / minuman bagi karyawan dan tamu perusahaan,


(25)

e. melaksanakan pemeliharaan / maintenance kendaraan inventaris kantor dalam hal service ( ganti spare parts, gantin oli dan lain-lain ) sesuai dengan permintaan pemegang kendaraan inventaris dengan melalui persetujuan Kabag. Umum,

f. menjaga keamanan kendaraan karyawan dan kendaraan tamu perusahaan ketika berada di lingkunan perusahaan,

g. mengontrol keperluan dapur / kantin kantor (aqua, gula, kopi, sabun, sapu, kain pel dan lain - lain) sekaligus mengajukan permohonan pembelian keperluan dapur / kantin ke Bag. Umum dengan diketahui oleh coordinator di Belawan,

h. mengontrol dan mencatat persediaan alat tulis kantor, sekaligus mengajukan permohonan keperluan alat tulis kantor dengan diketahui oleh coordinator Bagian Umum,

i. mencatat keluar masuk tamu perusahaan dan tamu penyewa ruangan kantor ke dalam buku khusus,

j. menjaga keamanan kantor Belawan, inventaris, karyawan dan tamu perusahaan apabila diperlukan,

k. menyiapakan dan melaporkan absensi karyawan peruasahaan di Belawan kepada Bagian Personalia,

l. dapat membantu tugas bagian operasi dengan tidak meninggalkan tugas utama dan ada orang pengganti selama meningalkan tugas utama tersebut.


(26)

10.Pengemudi

Bertanggung jawab kepada Kasub. Bagian Personalia / Umum. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. pengemudi kendaraan dinas Kepala Cabang,

b. pengemudi untuk kegiatan dinas lainnya apabila diperlukan, c. mengecek dan merawat kendaraan dinas yang ada,

d. membantu pekerjaan fungsi bagian umum lainnya diantaranya kebersihan kantor, melayani makanan / minuman tamu perusahaan, e. melaksanakan pengurusan surat-surat / perizinan mobil dinas baik di


(27)

D. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja usaha terkini pada PT Karana Line Cabang Medan adalah sedang berjalannya suatu proyek dengan kapal – kapal dalam dan luar negeri seperti Kapal Tanker ( Jepang ), Stx Pan Ocean ( Korea ), Hong Lem Marine City ( Jakarta ), PT Baruna Raya Logistik, dan PT Multi Mitra Baruna. Sedangkan dalam hal laporan keuangannya, PT Karana Line Cabang Medan yang saya riset ini merupakan kantor cabang yang bersifat sebagai call centre, dimana dalam perusahaan ini tidak ada laba dan fungsinya hanya menghandle kapal – kapal yang diageni kantor pusat, jadi pencatatan untuk pendapatan adanya di kantor pusat yakni di Jakarta, yang terjadi dalam perusahaan cabang hanya biaya – biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasi perusahaan tersebut sehingga menimbulkan kerugian.

E. Rencana Kegiatan

Perusahaan ini bergerak di bidang jasa pelayaran Samudera dan bongkar muat kargo baik dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan rutin yang dilakukan PT Karana Line adalah mengagen kapal – kapal baik kapal asing maupun kapal lokal, dan mengoperasikan kapal milik dengan cara menyewakan kapal ke agen luar negeri. Sesuai dengan jenis usahanya, maka rencana kegiatan untuk waktu yang akan datang yang akan dilakukan perusahaan ini kemungkinan besar adalah terus menambah jumlah armada kapalnya.


(28)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian Intern menurut PT Karana Line Cabang Medan meliputi semua metode atau peraturan yang digunakan perusahaan untuk menjaga kekayaan harta perusahaannya, mengatur kegiatan perusahaan yang sekarang dan membuat rencana untuk masa yang akan datang yang tujuannya untuk meningkatkan kemajuan perusahaan. Pengendalian Intern meliputi organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mendorong efisiensi dipatuhinya kebijaksanaan manajemen untuk mendorong tercapainya hal – hal tersebut diperlukan syarat tertentu yang merupakan unsur dari pengendalian itu sendiri yang apabila syarat ini dipenuhi maka tujuan perusahaan dapat dicapai secara maksimal dan menggunakan fasilitas yang ada secara efektif dan efisien. ( Mulyadi, 2001 )

Pengendalian Intern meliputi organisasi serta semua metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah digariskan. ( IAI, 2002 )

Pengendalian Internal meliputi rencana organisasi dan semua metode serta peraturan yang sederajat yang digunakan di dalam perusahaan untuk menjaga kekayaannya, memeriksa kecermatan dan keandalan data akuntansinya,


(29)

meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong dipatuhinya kebijakan – kebijakan yang sudah digariskan oleh manajemen. ( Arthur W.Holmes, David C.Burns, 1996 )

Rencana dan prosedur yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan alat pengendalian bagi kegiatan perusahaan disebut pengendalian intern ( internal control ). Pengendalian ini terdiri dari rencana serta metode dan prosedur yang berhubungan dengannya. ( C. Rollin Niswonger, Philip E. Fess, 1992 )

Pengendalian Internal adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan nahwa hukum serta peraturan telah diikuti. Tujuan Pengendalian Intern memberikan jaminan yang wajar bahwa :

1. aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha, 2. informasi bisnis akurat,

3. karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan. ( Carl S.Warren, James

M.Reeve, Philip E.Fess, 2005 ) Tujuan Sistem Pengendalian Intern antara lain :

1. menjaga keamanan harta perusahaan, yang tidak saja meliputi aktiva

atau harta, tetapi juga data dan informasi yang ada dalam perusahaan,

2. mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, dimana

diperlukannya sistem administrasi dan akuntansi yang baik yaitu dengan mengadakan formulir dan bukti pencatatan yang dipakai sebagai dasar pengawasan,


(30)

3. mendorong efisiensi, perlunya diadakan sistem dan prosedur operasional terhadap setiap bagian – bagian operasi perusahaan agar berjalan dengan lancar dan tertib,

4. mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen, dengan cara

adanya formulir bukti pencatatan dan prosedur serta pemisahan tugas yang jelas harus mengikutsertakan beberapa petugas dengan tanggung jawab yang berbeda. ( Mulyadi, 2001)

Tujuan utama Sistem Pengendalian Internal : 1. untuk menjaga aktiva perusahaan,

2. untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan

informasi akuntansi,

3. untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan,

4. untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang

telah ditetapkan. ( James A. Hall, 2001 )

Sistem Pengendalian Intern yang efektif jika memiliki karakteristik antara lain : 1. personalia yang kompeten, dapat dipercaya, dan beretika,

2. tugas pertanggungjawaban

3. pemberian kuasa yang tepat,

4. pembagian tugas,

5. audit internal dan eksternal,

6. dokumen dan catatan,

7. elektronik dan pengendalian lainnya. ( Horngren, Harrison, Robinson dan Secokusumo, 1997 )


(31)

Menurut peneliti, suatu pengendalian intern meliputi semua metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga harta kekayaan perusahaan, mendorong diikutinya kebijakan perusahaan, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Dan menurut peneliti PT Karana Line Cabang Medan belum sepenuhnya mampu mewujudkan tujuan sistem pengendalian intern pada perusahaannya. Hal ini dapat dilihat dengan masih terjadinya penyelewengan terhadap harta kekayaan perusahaan tersebut.

B. Unsur – unsur Pengendalian Intern

Dengan diterapkannya pengendalian yang efektif, maka akan memperkecil kemungkinan terjadinya penyelewengan ataupun penggelapan kas yang terjadi dalam perusahaan. Berikut ini adalah unsur – unsur pengendalian intern.

1. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung jawab Fungsional secara tegas

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tugas dan tanggung jawab kepada unit – unit organisasi yang di bentuk untuk melaksanakan aktivitas – aktivitas perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini di dasarkan pada prinsip – prinsip seperti :

a. harus dipisahkan fungsi – fungsi operasi, dan penyimpanan dari

fungsi akuntansi,

b. suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk


(32)

2. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan Perlindungan yang cukup terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan, dan Biaya

Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi apabila ada otorisasi dari pejabat yang berwenang menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh sebab itu dalam organisasi ada sistem pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Salah satu media untuk hal itu adalah formulir. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data di rekam dalam formulir dan catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan yang tinggi.

3. Praktik yang sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi setiap Unit Organisasi

Ada beberapa cara umum yang dilaksanakan perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat antara lain :

a. penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya

harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang,

b. pemeriksaan mendadak,

c. setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang / satu unit organisasi tanpa ada campur tangan orang / unit organisasi lain,


(33)

e. keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak, selama cuti, jabatan karyawan yang bersangkutan digantikan untuk sementara oleh pejabat lain,

f. secara periodik diadakan pencocokkan fisik kekayaan perusahaan

dan catatannya,

g. pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek

efektivitas unsur – unsur sistem pengendalian intern yang ada, unit ini disebut Satuan Pengawasan Intern / Staf Pemeriksa Intern.

4. Karyawan yang Mutunya sesuai dengan Tanggung jawabnya

Pemilihan karyawan yang bermutu dilaksanakan perusahaan melalui proses seleksi dan melakukan pengembangan / training untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan karyawan di bidangnya masing – masing. ( Mulyadi, 2001 )

Menurut peneliti, penerapan unsur – unsur pengendalian intern PT Karana Line Cabang Medan tidak sepenuhnya dilakukan. Hal ini dapat dilihat bahwa tidak ada bagian khusus yang berfungsi sebagai Internal audit. Yang berwenang melakukan tugas memeriksa data – data keuangan dalam PT Karana Line Cabang Medan adalah kepala bagian keuangan. Ini menggambarkan bahwa pengendalian intern perusahaan tidak baik, karena pengendalian intern dikatakan baik jika perusahaan tersebut telah melaksanakan unsur – unsur pengendalian intern, sebab dengan terlaksananya pengendalian intern tersebut maka apa yang diharapkan dari pengendalian intern akan tercapai. PT Karana Line Cabang Medan juga tidak mengadakan inspeksi secara mendadak terhadap aktivitas perusahaan terutama


(34)

terhadap laporan keuangan perusahaan, sedangkan inspeksi mendadak ini sangat penting tidak hanya terhadap aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan laporan keuangan tetapi juga terhadap aktivitas perusahaan yang lain.

Dalam praktek yang lain, PT Karana Line Cabang Medan juga tidak melakukan perputaran jabatan dengan semestinya. Perputaran jabatan ini sangat penting karena apabila satu karyawan melakukan penyelewengan, maka akan dapat diketahui oleh karyawan yang menggantikan jabatannya itu, jadi untuk periode selanjutnya kemungkinan terjadinya kecurangan sangat kecil bahkan tidak mungkin terjadi.

C. Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas

1. Pengendalian Intern Penerimaan Kas

Pengendalian intern kas yang baik harus dapat menjamin penerimaan dicatat apa adanya. Untuk mengawasi penerimaan kasnya, PT Karana Line Cabang Medan menerapkan :

a. tugas dan tanggung jawab dalam menangani kas harus tegas, jelas

dan pasti,

b. transaksi harus dicatat dengan segera,

c. pemakaian kwitansi yang bernomor urut harus dicatat secara up to date,

d. penanganan atas fisik kas hanya dilakukan oleh satu orang,

e. memuat arsip untuk menyimpan dokumen – dokumen sebagai


(35)

f. memeriksa keabsahan penerimaan kas, misalnya dibayar oleh siapa dan diterima oleh siapa,

g. untuk membuktikan kebenaran buku kas, bukti – bukti pendukung

kas serta saldo uang kas yang ada diperiksa,

h. perusahaan harus menyimpan sejumlah kas yang cukup untuk

kebutuhan perusahaan sehari – hari, selebihnya disetor ke bank. 2. Pengendalian Intern Pengeluaran Kas

Pengendalian intern terhadap pengeluaran kas juga harus dilakukan sedemikian rupa, agar tidag terjadi kesalahan dan kecurangan yang mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Sistem penerapan pengendalian yang memuaskan akan memberi kapastian bahwa pengeluaran yang dilakukan ada hubungannya dengan aktivitas perusahaan yang telah dibukukan serta mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang.

Pengendalian intern terhadap pengeluaran kas antara lain :

a. pengendalian menerapkan bagian – bagian tertentu yang

berwenang untuk menandatangani kwitansi, cek, giro dan alat pembayaran lainnya dalam jumlah tertentu,

b. semua cek yang akan dibayar mempunyai nomor yang umumnya

telah ditetapkan oleh bank,

c. tanggal cek harus sama dengan nama yang dicatat dalam buku kas,

d. nama dari penerima harus sama dengan nama yang dicatat dalam


(36)

e. jumlah uang yang tertulis di cek harus sama dengan jumlah uang yang dicatat dalam buku kas,

f. seluruh bukti pengeluaran kas dan bank ditandatangani oleh

manager keuangan dan administrasi sebagai bukti bahwa pengeluaran diketahui dan disetujui oleh perusahaan,

g. seluruh transaksi harus dicatat segera tepat waktu.

Dalam hal pengeluaran kas selalu terbuka kesempatan untuk berbuat kecurangan dengan cara menggunakan dana secara tidak wajar / tidak benar, untuk itu pengeluaran kas harus selalu dikelola dengan baik agar tidak merugikan perusahaan. Oleh sebab itu suatu sistem pengendalian intern kas sedapat mungkin dapat mencegah / memperkecil penyelewengan terhadap kas.

D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas 1. Prosedur Penerimaan Kas

Pada setiap perusahaan prosedur penerimaan kas merupakan hal yang sangat penting karena kas merupakan salah satu faktor utama jalannya kegiatan perusahaan. Prosedur peneriman kas melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar transaksi kas tidak terpusat pada satu bagian saja. Hal ini perlu agar dapat memenuhi prinsip – prinsip pengendalian intern kas. Sebelum kita melihat prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh PT Karana Line Cabang Medan terlebih


(37)

dahulu penulis menguraikan yang menjadi sumber penerimaan kas perusahaan yaitu :

a. kas atau bank,

b. hasil operasional seperti pendapatan freight kapal ( jasa angkut kapal ), call fee ( biaya yang dipungut dari hasil kunjungan kapal ),

monthly fee ( biaya dari hasil menghandle kapal yang rutin masuk ke pelabuhan, yang dihitung perbulan ),

c. piutang usaha, d. piutang obligasi,

e. uang muka masuk,

f. hasil penjualan aktiva, g. kantor pusat.

Prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh PT Karana Line Cabang Medan adalah sebagai berikut :

a. penerimaan kas harus selalu didukung dengan bukti penerimaan

kas,

b. semua cek yang diterima harus atas nama perusahaan,

c. penerimaan kas harus selalu disetor ke bank tepat pada waktunya, hal ini dapat mencegah penyalahgunaan uang kas,

d. bagian pembukuan harus mencatat semua penerimaan kas

berdasarkan bukti penerimaan kas yang ada,

e. semua penerimaan kas harus dicatat tepat pada waktunya.


(38)

akan dapat memberikan pertanggungjawaban yang efektif terhadap jumlah uang yang diterima.

2. Prosedur Pengeluaran Kas

Pengeluaran kas adalah uang yang dikeluarkan melalui kas baik berapa uang tunai ataupun cek untuk kegiatan perusahaan. Berikut ini pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT Karana Line Cabang Medan.

a. Pengeluaran rutin, meliputi pembayaran gaji / honor karyawan,

hutang, listrik dan telepon, pembelian majalah / koran, dan biaya operasi lainnya. Pembayaran gaji karyawan dilakukan setiap bulan, perhitungan gaji berpedoman pada slip gaji yang disusun berdasarkan jabatan dari masing – masing karyawan. Dalam pembayaran gaji terlebih dahulu dikonfirmasikan kepada manager masing – masing bagian untuk mengetahui absent karyawan bagian tersebut dan potongan – potongan apa saja yang dilakukan, kemudian dibuat daftar pembayaran gaji berdasarkan slip gaji lengkap dengan daftar potongan, tunjangan, dan juga bonus.

b. Pengeluaran tidak rutin, meliputi biaya perbaikan dan

pemeliharaan kapal, pendingin ruangan ( AC ), computer, dan lain – lain.

Prosedur pengeluaran kas yang dilakukan PT Karana Line Cabang Medan :

a. setiap transaksi pengeluaran kas diotorisasi oleh pejabat yang


(39)

b. pengeluaran kas perusahaan dalam jumlah kecil melalui kasir dengan kas kecil, sedangkan pengeluaran yang besar harus melalui bank,

c. pencatatan pengeluaran kas menjadi dokumen sumber dalam

pencatatan akuntansi.

E. Kuisioner Pengendalian Intern Penerimaan Kas PT Karana Line Cabang Medan

Bacalah tiap pertanyaan, kemudian berilah tanda ( √ ) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai berikut ini.

TS KS R S SS

Nilai (score) PERTANYAAN

1 2 3 4 5

1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas. 2. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

3. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan

oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.

4. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.

5. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas

dengan cara membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut.

6. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului

dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.

7. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi

√ √ √ √ √ √ √


(40)

“sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.

8. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi

oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.

9. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak

dan pemakainya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

10.Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

 

11.Penghitungan saldo kas yang ada di tangan

fungsi kas secara periodik dan secara mendadak

oleh funsi pemeriksa intern. √

√ √

Keterangan : 1. TS = Tidak Setuju 2. KS = Kurang Setuju

3. R = Ragu-ragu

4. S = Setuju

5. SS = Sangat Setuju

Perhitungan :

Ket. X Y Z

TS 1 1 1

KS 2 2 4

R 3 2 6 S 4 2 8 SS 5 4 20

Total Nilai 39

Dimana : X = Nilai ( Score ) Z = Total Nilai XY

Y = Jumlah Jawaban

Interval = 5 x 11 – 1 x 11 – 5 = (55 – 11) – 5 = 39 = 7,8 dibulatkan menjadi 8 5 5 5

Kategori Penilaian : 1. 11 – 19 = Tidak Efektif 2. 20 – 28 = Kurang Efektif

3. 29 – 37 = Cukup Efektif

4. 38 – 46 = Efektif


(41)

Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan jawaban atas pertanyaan responden perusahaan, maka dengan rumusan masalah peneliti yaitu apakah sistem pengendalian intern penerimaan kas PT Karana Line telah efektif. Sesuai dengan perhitungan jumlah pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut, dimana peneliti telah melakukan perhitungan dengan nilai 39 dari 11 item pertanyaan, maka dapatlah dijawab atas pertanyaan tersebut bahwasannya sistem pengendalian intern penerimaan kas yang dilakukan oleh PT Karana Line Cabang Medan telah efektif.

Kuisioner Pengendalian Intern Pengeluaran Kas PT Karana Line Cabang Medan

Bacalah tiap pertanyaan, kemudian berilah tanda ( √ ) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai berikut ini.

TS KS R S SS Nilai (score)

PERTANYAAN

1 2 3 4 5

1. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari

fungsi akuntansi.

2. Transaksi pengeluaran kas tidak boleh

dilaksanakan sendiri oleh bagian kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain.

3. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi

dari pejabat yang berwenang.

4. Pembukaan dan penutupan rekening bank

harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.

5. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas

(atau dalam metode pencatatan tertentu dalam

√ √

√ √


(42)

keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. 6. Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi

dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.

7. Dokumen dasar dan dokumen pendukung

transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap “lunas“oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.

8. Penggunaan rekening koran bank (bank

statement), yang merupakan informasi dari pihak ketiga untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern (internal audit function) yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas.

 

9. Semua pengeluaran kas harus dilakukan

dengan cek atas nama perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindah bukuan.

 

10.Jika pengeluaran kas hanya menyangkut

jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan sistem akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil, yang akuntansinya diselenggarakan dengan imprest system.

 

11.Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.

 

12.Kas yang ada ditangan (cash in safe) dan kas

yang ada di perjalanan (cash in transit)

diasuransikan dari kerugian.

 

13.Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance).

  √ √ √ √ √ √ √ √ √


(43)

14.Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di tangan (misalnya mesin register kas, almari besi, dan strong room).

15.Semua nomor cek harus dipertanggung

jawabkan oleh bagian kasa.

Keterangan : 1. TS = Tidak Setuju 2. KS = Kurang Setuju 3. R = Ragu-ragu 4. S = Setuju

5. SS = Sangat Setuju Perhitungan :

Ket. X Y Z

TS 1 1 1

KS 2 3 6

R 3 3 9 S 4 2 8 SS 5 6 30

Total Nilai 54

Dimana : X = Nilai ( Score ) Z = Total Nilai XY

Y = Jumlah Jawaban

Interval = 5 x 15 – 1 x 15 - 5 = (75 – 15) – 5 = 55 = 11 5 5 5 Kategori Penilaian : 1. 15-26 = Tidak Efektif

2. 27-38 = Kurang Efektif

3. 39-50 = Cukup Efektif

4. 51-62 = Efektif

5. 63-74 = Sangat Efektif

Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan jawaban atas pertanyaan responden perusahaan, maka dalam rumusan masalah peneliti yaitu apakah sistem pengendalian intern pengeluaran kas PT Karana Line telah efektif. Sesuai dengan perhitungan jumlah pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut, dimana peneliti telah melakukan perhitungan dengan nilai 54 dari 15 item pertanyaan, maka


(44)

dapatlah dijawab atas pertanyaan tersebut bahwasannya sistem pengendalian intern pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT Karana Line Cabang Medan.


(45)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT Karana Line Cabang Medan, maka peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan.

1. Tujuan sistem pengendalian intern pada PT Karana Line Cabang Medan

belum sepenuhnya terwujud, dikarenakan masih terjadinya penyelewengan terhadap harta kekayaan perusahaan yang dilakukan oleh karyawan.

2. Sistem pengendalian intern baik dari segi penerimaan dan pengeluaran

kasnya telah efektif.

3. Penerapan unsur – unsur pengendalian intern pada PT Karana Line

Cabang Medan belum diterapkan dengan baik, karena masih ada unsur – unsur pengendalian intern di dalam perusahaan yang belum sepenuhnya dilakukan antara lain tidak adanya bagian khusus yang berfungsi sebagai Internal audit, tidak diadakannya inspeksi atau pemeriksaaan secara mendadak terhadap aktivitas perusahaan terutama dalam hal laporan keuangan perusahaan, dan juga PT Karana Line Cabang Medan tidak melakukan perputaran jabatan dengan semestinya sehingga kemungkinan terjadinya penyelewengan dalam perusahaan masih sangat besar.


(46)

4. Proses prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Karana Line Cabang Medan sudah berlangsung dengan baik karena setiap transaksi disertai dengan bukti pendukung.

B. Saran

Beberapa saran peneliti yang mungkin berguna untuk diterapkan.

1. Dalam memberikan tugas dan tanggung jawab kepada karyawan harus

sesuai dengan tingkat kecakapannya, dimana kepribadian karyawan itu sendiri adalah faktor yang menentukan bagi kemajuan perusahaan.

37

2. Hendaknya sistem pengendalian intern perlu ditingkatkan lagi, mengingat semakin berkembangnya kemajuan di segala bidang khususnya dalam hal – hal yang menunjang segala kemajuan perusahaan. Sebaiknya diadakan pemantauan terhadap pengawasan secara berkala dan teratur agar setiap fungsi dapat berjalan semaksimal mungkin dan segala kecurangan – kecurangan dan kelemahan – kelemahan dalam sistem pengendalian intern dapat diketahui segera dan dapat dilakukan perbaikan – perbaikan, bila perlu dilakukan inspeksi atau pemeriksaan secara mendadak, dan diadakannya perputaran jabatan dengan semestinya.

3. Sebelum cek ditulis atau sebelum pengeluaran dilakukan, maka perlu

dibuktikan kebenaran jumlah kas yang sebenarnya untuk pengeluaran tersebut.

4. Harus diperiksa ketelitian terhadap angka dalam penjumlahan dan

pencatatan penerimaan kas bila perlu adanya bagian khusus yang berperan dalam memeriksa laporan keuangan yakni Internal audit,


(47)

5. Pentingnya dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap prosedur penerimaan dan pengeluaran kas.


(48)

41

DAFTAR PUSTAKA

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

Holmes, Arthur W, David C. Burns, 1996, Auditing Norma dan Prosedur, Edisi

Kesembilan. Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Horngren, Harrison, Robinson & Secokusumo, 1997, Akuntansi di Indonesia, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik, Badan Penerbit STIE, YKPN, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Rollin, C. Niswonger, Philip E. Fess, 1992, Dasar-Dasar Akuntansi 1, Edisi

Revisi, Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Warren, Carl S, James M. Reeve, Philip E. Fess, 2005, Pengantar Akuntansi,


(1)

14.Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di tangan (misalnya mesin register kas, almari besi, dan strong room).

15.Semua nomor cek harus dipertanggung jawabkan oleh bagian kasa.

Keterangan : 1. TS = Tidak Setuju 2. KS = Kurang Setuju 3. R = Ragu-ragu 4. S = Setuju

5. SS = Sangat Setuju Perhitungan :

Ket. X Y Z

TS 1 1 1

KS 2 3 6

R 3 3 9 S 4 2 8 SS 5 6 30

Total Nilai 54

Dimana : X = Nilai ( Score ) Z = Total Nilai XY Y = Jumlah Jawaban

Interval = 5 x 15 – 1 x 15 - 5 = (75 – 15) – 5 = 55 = 11 5 5 5 Kategori Penilaian : 1. 15-26 = Tidak Efektif

2. 27-38 = Kurang Efektif 3. 39-50 = Cukup Efektif 4. 51-62 = Efektif 5. 63-74 = Sangat Efektif

Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan jawaban atas pertanyaan responden perusahaan, maka dalam rumusan masalah peneliti yaitu apakah sistem pengendalian intern pengeluaran kas PT Karana Line telah efektif. Sesuai dengan perhitungan jumlah pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut, dimana peneliti telah melakukan perhitungan dengan nilai 54 dari 15 item pertanyaan, maka


(2)

dapatlah dijawab atas pertanyaan tersebut bahwasannya sistem pengendalian intern pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT Karana Line Cabang Medan.


(3)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT Karana Line Cabang Medan, maka peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan.

1. Tujuan sistem pengendalian intern pada PT Karana Line Cabang Medan belum sepenuhnya terwujud, dikarenakan masih terjadinya penyelewengan terhadap harta kekayaan perusahaan yang dilakukan oleh karyawan.

2. Sistem pengendalian intern baik dari segi penerimaan dan pengeluaran kasnya telah efektif.

3. Penerapan unsur – unsur pengendalian intern pada PT Karana Line Cabang Medan belum diterapkan dengan baik, karena masih ada unsur – unsur pengendalian intern di dalam perusahaan yang belum sepenuhnya dilakukan antara lain tidak adanya bagian khusus yang berfungsi sebagai Internal audit, tidak diadakannya inspeksi atau pemeriksaaan secara mendadak terhadap aktivitas perusahaan terutama dalam hal laporan keuangan perusahaan, dan juga PT Karana Line Cabang Medan tidak melakukan perputaran jabatan dengan semestinya sehingga kemungkinan terjadinya penyelewengan dalam perusahaan masih sangat besar.


(4)

4. Proses prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Karana Line Cabang Medan sudah berlangsung dengan baik karena setiap transaksi disertai dengan bukti pendukung.

B. Saran

Beberapa saran peneliti yang mungkin berguna untuk diterapkan.

1. Dalam memberikan tugas dan tanggung jawab kepada karyawan harus sesuai dengan tingkat kecakapannya, dimana kepribadian karyawan itu sendiri adalah faktor yang menentukan bagi kemajuan perusahaan.

37

2. Hendaknya sistem pengendalian intern perlu ditingkatkan lagi, mengingat semakin berkembangnya kemajuan di segala bidang khususnya dalam hal – hal yang menunjang segala kemajuan perusahaan. Sebaiknya diadakan pemantauan terhadap pengawasan secara berkala dan teratur agar setiap fungsi dapat berjalan semaksimal mungkin dan segala kecurangan – kecurangan dan kelemahan – kelemahan dalam sistem pengendalian intern dapat diketahui segera dan dapat dilakukan perbaikan – perbaikan, bila perlu dilakukan inspeksi atau pemeriksaan secara mendadak, dan diadakannya perputaran jabatan dengan semestinya.

3. Sebelum cek ditulis atau sebelum pengeluaran dilakukan, maka perlu dibuktikan kebenaran jumlah kas yang sebenarnya untuk pengeluaran tersebut.

4. Harus diperiksa ketelitian terhadap angka dalam penjumlahan dan pencatatan penerimaan kas bila perlu adanya bagian khusus yang berperan dalam memeriksa laporan keuangan yakni Internal audit,


(5)

5. Pentingnya dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap prosedur penerimaan dan pengeluaran kas.


(6)

41

DAFTAR PUSTAKA

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Holmes, Arthur W, David C. Burns, 1996, Auditing Norma dan Prosedur, Edisi Kesembilan. Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Horngren, Harrison, Robinson & Secokusumo, 1997, Akuntansi di Indonesia, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik, Badan Penerbit STIE, YKPN, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Rollin, C. Niswonger, Philip E. Fess, 1992, Dasar-Dasar Akuntansi 1, Edisi Revisi, Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Warren, Carl S, James M. Reeve, Philip E. Fess, 2005, Pengantar Akuntansi, Edisi Kedua Puluh Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.