Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Akuntansi Penerimaan dan

perbandingan teori dan praktik yang telah dilakukan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan secara keseluruhan bahwa antara teori dan praktik terdapat ketidaksesuaian baik dalam dokumen yang digunakan, bukti transaksi yang digunakan, bukti pelengkap transaksi yang digunakan dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas.

B. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas pada Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat. 1. Struktur Oganisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas pada kantor BAPPEDA. a. Fungsi penyimpanan kas terpisah dari fungsi akuntansi. b. Setiap fungsi penerimaan dan pengeluaran kas dilaksanakan oleh bagian akuntansi. Tabel 5.11 Perbandingan antara Teori dan Praktik Struktur Organisasi yang memisahkan tanggungjawab secara tegas pada kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat. Teori Praktik Ya Tidak Organisasi a. Apakah fungsi penyimpanan kas terpisah dari fungsi akuntansi? b. Apakah transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dilaksanakan oleh bagian akuntansi?   Berdasarkan analisis dari struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab secara tegas pada Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat, dapat disimpulkan bahwa paktik di BAPPEDA sudah sesuai dengan teori. 2. Sistem Otorisasi dan prosedur pencatatan a. Penerimaan kas baik secara tunai maupun dengan cek dicatat ke dalam bukti Penerimaan Kas yang diotorisasi oleh PPK-SKPD bendahara. b. Pengeluaran kas baik secara tunai maupun dengan cek dicatat ke dalam bukti Pengeluaran Kas yang diotorisasi oleh fungsi akuntansi bendahara. c. Setiap pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas didasarkan atas bukti kas masuk yang telah diotorisasi yang berwenang dan yang dilengkapi oleh dokumen pendukung yang lengkap. d. Setiap pembukuan dan penutupan rekening bank telah mendapatkan persetujuan dari fungsi yang berwenang. Tabel 5.12 Perbandingan antara Teori dengan Praktik Sistem Otorisasi dan Prosedur pencatatan kantor BAPPEDA Teori Praktik Ya Tidak Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan a. Apakah penerimaan dan pengeluaran kas mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang? b. Apakah pencatatan di dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan atas bukti kas masuk yang telah diotorisasi, oleh yang berwenang dan yang dilampiri dokumen pendukung yang lengkap? c. Apakah pembukuan dan penutupan rekening bank mendapatkan persetujuan dari yang berwenang?    3. Praktik yang sehat a. Bukti penerimaan dan pengeluaran kas bernomor urut tercetak, nomor urut bukti penerimaan dan pengeluaran kas dimulai dari nomor 001. Hal ini dilakukan agar memudahkan untuk mengetahui jumlah transaksi yang terjadi pada masing-masing bulan dan memudahkan pengecekan dan pencatatan. b. Saldo kas yang ada di tangan disimpan secara khusus oleh bendahara. c. Perputaran pergantian jabatan dilakukan secara rutin setiap fungsi unit organisasi. d. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan. e. Semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek dengan otorisasi kepala BAPPEDA dan bendahara atas nama instansi penerima pembayaran. Tabel 5.13 Praktik yang sehat dalam Sistem akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas di kantor BAPPEDA Teori Praktik Ya Tidak Praktik yang sehat a. Apakah terdapat nomor urut tercetak pada bukti transaksi? b. Apakah saldo kas yang ada di tangan dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya? c. Apakah perputaranpergantian jabatan dilakukan secara rutin disetiap fungsi unit organisasi? d. Apakah secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan? e. Apakah semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek atas nama instansi penerima pembayaran atau dengan pemindahbukuan?      4. Kompetensi pegawai a. Setiap pegawai memiliki keahlian sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditangani dan bekerja sesuai dengan tanggungjawabnya. Misalnya, yang bertugas di bagian keuangan harus mempunyai latar belakang studi akuntansiekonomi. b. Pengembangan sumber daya pegawai sesuai dengan perkembangan perkerjaan, BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat juga selalu mengadakan pelatihan-pelatihan agar pegawai dapat lebih kompeten dalam bidangnya. Tabel 5.14 Kompetensi Pegawai di Kantor BAPPEDA Teori Praktik Ya Tidak Kompetensi pegawai a. Apakah seleksi calon pegawai berdasarkan jabatan yang dituntut? b. Apakah pengembangan pendidikan pegawai sesuai dengan perkembangan tuntutan pekerjaan?   Berdasarkan hasil kuesioner di atas semua pertanyaan dijawab “Ya”, maka dapat disimpulkan bahwa Kantor BAPPEDA Kabupaten Kutai Barat sudah melaksanakan Sistem Pengendalian Intern dalam Penerimaan dan Pengeluaran Kas dengan baik, yaitu sudah sesuai dengan kajian teori.

C. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Dalam Penerimaan dan