tiga dan faktor penyebab kesalahan yang akan dibahas per kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
Tabel 4.3 Deskripsi Jenis Kesalahan 6 Siswa
Subjek No.
Soal K1a
K1b K2a
K2b K2c
K3a K3b
K4 D
1 √
√ √
2 √
√ √
3 √
√ √
Pr 1
√ √
√ √
√ 2
√ √
√ √
3 √
√ Y
1 √
√ √
√ 2
√ √
3 √
√ S
1 √
√ √
2 √
√ √
3 √
√ √
A 1
√ 2
√ √
√ 3
√ √
√ F
1 √
2 √
3 √
√ √
√
1. Kesalahan Data K1
a Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel lain
Salah  satu  contoh  siswa  yang  melakukan  kesalahan  K1a  ini adalah Pr. Kesalahan K1a yang dilakukan Pr pada soal nomor 1.
Berikut  gambar  yang  dapat  menunjukkan  kesalahan  K1a  yang dilakukan Pr :
Gambar 4.1 Kesalahan Jawaban Pr
Pada gambar segitiga dalam poin a, Pr menuliskan panjang AP  adalah  4
√ .  Kemudian  dilihat  dalam  mencari  nilai  cos  α  Pr menuliskan  AEAP  tetapi  Pr  menuliskan  panjang  AP  adalah  5
√ . Dari  hasil  tersebut,  peneliti  menganalisa  bahwa  Pr  belum
memahami  apa  yang  dikerjakannya.  Pr  belum  memahami bagaimana  mencari  nilai  cosinus  sudut.  Dari  segitiga  APE,  Pr
memilih sudut P sebagai α tetapi untuk mencari nilai cos α adalah AEAP  di
mana  untuk  mencari  nilai  tangen  α.  Dan  langkah selanjutnya  akibat dari  pemahamannya  yang kurang tepat tentang
apa yang sedang dikerjakannya, Pr menjadi salah mensubstitusikan nilai-nilai  dari  variabel  panjang  yang  telah  disebutkan.  Dari  hasil
wawancara :
P  : “Terus nilai cosinusnya bagaimana itu? Itu sudutnya yang P ya?” Pr : “Iya P. Cosinusnya kan sampingmiring.”
P  : “Sampingnya yang mana si?” Pr : “Yang ini menunjuk AE, eh harusnya yang ini apa ya menunjuk AP?”
P  : “Sampingmiring ya. Kenapa kamu memilihnya AEAP?” Pr : “Hmm, taunya itu sampingnya ini miringnya ini.” menunjuk AE dan AP
P  : “Kemudian kenapa di sini kamu menuliskan panjang AP menjadi 5√ ? Pr : “Kan taunya cos itu kan sampingmiring jadi ya langsung nulis miringnya
kan ini 5 √ ?”
P  : “Nah itu tau  miringnya 5√  ko di depannya menulisnya miringnya AP?” Pr : “Hmmm, bingung mba.”
Dari  hasil  wawancara  di  atas  ternyata  memang  Pr  belum paham  untuk  mencari  nilai  cosinus  α.  Sebenarnya  Pr  sudah
mengetahui bahwa mencari nilai cosinus adalah sisi samping sudut dibagi  sisi  miring  tetapi  Pr  belum  memahami  mana  sisi  yang
dimaksud  samping  sudut.  Kemudian  langkah  selanjutnya,  Pr  yang memahami sisi mana yang dimaksud sisi miring akan tetapi masih
kesulitan  dalam  menuliskan  algoritmanya  dan  pemahamannya masih kurang.
b Salah menyalin data
Salah  satu  contoh  siswa  yang  melakukan  kesalahan  K1b  ini adalah A. A melakukan kesalahan K1b pada soal nomor 3. Berikut
gambar yang dapat menunjukkan kesalahan K1b yang dilakukan A.
Gambar 4.2 Kesalahan Jawaban A
Menurut  hasil  gambar  di  atas,  peneliti  menganalisa  A  salah menganggap  panjang  PT  akan  sama  dengan  panjang  TO  dengan
kata  lain  A  belum    memahami  tentang  limas.  Kemudian  untuk panjang  PB  langsung  menyalin  dari  panjang  AB  yang  sebenarnya
sama dengan panjang BC yang merupakan 2 kali panjang PB. Berikut hasil wawancara dengan A :
P : “Darimana kamu mendapat panjangTP = √ ?” A : “Ini kan segitiga siku-siku terus TP kan tingginya, jadi panjangnya √ .”
P : “Oh, kamu menyamadengankan garis tinggi TP dengan garis tinggi TO?” A : “Iya.”
P : “Panjang PB di gambar kamu menulis 6, tetapi untuk mencari nilai tangen kamu menulis 3. Kenapa?”
A  :  “Lihat  dari  limasnya  6,  kayanya  harusnya  buat  BC  tapi  lupa  malah  buat PB
.”
Dari  hasil  wawancara    A  menyampaikan  hal  sesuai  analisa peneliti  bahwa  alasan  dia  menuliskan  panjang  PT  samadengan
panjang  PO.  Kemudian  untuk  panjang  PB  pada  gambar  adalah  6 karena  dia  melihat  pada  limas  panjang  AB  adalah  6  membuat  dia
kebablasan menuliskan 6 pada segitiga PBT untuk panjang PB atau dengan kata lain A kurang teliti dalam mengerjakannya.
2. Kesalahan Definisi atau Teorema K2