3. Kesalahan Teknik K3
a Kesalahan menghitung
Pada  gambar  di  bawah  ini  akan  ditunjukkan  kesalahan  K3a  yang dilakukan oleh Pr pada soal nomor 2b :
Gambar 4.16 Kesalahan Jawaban Pr
Dari  hasil  pekerjaannya,  Pr  menghitung  88 √   =  88 √
kemudian pada hasil akhirnya menjadi ½ √ . Peneliti menganalisa
bahwa  pemahaman  Pr  kurang  benar  bahwa  menganggap
√
√ . Berikut hasil wawancara dengan Pr :
P  : “Coba dilihat nomor 2 yang b. Dibaca hasil jawabanmu.” Pr : “Nilai sinus β = FBGB = 88√  = 88√  = ½√ .”
P  : “Nah di situ kamu menyamadengankan 88√  = 88√ . Menurutmu apa sama?”
Pr : “Hah? Hmmm... Iya kayanya.” P    :  “Hmmm,  ini  tu  ga  sama  dek.  Kalau  yang  ini  menunjuk  88√ , √  nya
milik pembilangnya, kalau yang ini menunjuk √ , √  nya milik 88.”
Pr : “Ohh, iya ya mba. Hehehe.”
Dari  hasil  wawancara  terlihat  bahwa  Pr  memang  tidak mengetahui bahwa
√
√ . Pr mengetahui kesalahannya setelah mendapat penjelasan.
b Kesalahan menggunakan algoritma yang kurang sempurna
Telah  dijelaskan  bahwa  K3b  merpakan  kesalahan menggunakan algoritma yang kurang sempurna.
i. Kesalahan  K3b  yang  dilakukan  D  pada  soal  nomor  1  akan
ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 4.17 Kesalahan Jawaban D
Dalam menentukan nilai cosinus α, D langsung menuliskan bilangan-bilangan
untuk menjawabnya.
Seharusnya D
menuliskan terlebih dahulu algoritmanya.
Berikut hasil wawancara dengan D :
P : “Coba dilihat lagi jawaban yang b. Kamu  menuliskan cos α = 5
√  .Kenapa ga ditulis dulu aturan mencari nilai cosinusnya?” D : “Yang gimana mba?”
P : “Ini lho, mencari nilai cosinus gimana ya aturannya?” D : “Cos = sampingmiring.”
P : “Lha ini kamu yang samping mana yang miring mana?” D : “Yang samping BP yang miring BE.”
P : “Nah nanti kalau menjawab lagi ditulis dulu ya aturannya seperti itu.” D :
“Iya mba. Kebiasaan langsung.”
Dari  hasil  pencatatan  wawancara  di  atas  terlihat  bahwa  D terbiasa  menjawab  pertanyaan  tanpa  menyertakan  algoritmanya
terlebih dahulu.
ii. Kesalahan  K3b  selain  dilakukan  oleh  D  juga  dilakukan  oleh
beberapa  siswa  serta  bentuk  kesalahannya  pun  sama  di  mana mereka tidak menuliskan terlebih dahulu  aturan algoritma  yang
digunakan  untuk  mencari  nilai  sinus,  cosinus,  dan  tangen. Berikut gambar-gambar jawaban beberapa siswa :
Gambar 4.18 Kesalahan Jawaban S Pada Soal Nomor 2
Dan berikut hasil wawancara dengan S :
P : “Oya, mencari nilai sinus apa tadi?” S : “Depanmiring.”
P  :  “Kalau  kamu  menjawab  langsung  seperti  itu  orang  tau  ga  kalau  itu depanmiring?”
S : “Gimana, gimana?” P : “Gini, ini depannya yang mana terus sampingnya yang mana?”
S : “Depannya yang ini.” menunjuk EB P : “Coba disebut nama sisinya. Depannya yang mana?”
S : “Depannya yang EB.” P : “Terus sampingnya?”
S : “Sampingnya yang EG.” P : “Lha kalau kamu langsung menulis angkanya gini kira-kira aku tahu ga
kalau  yang  kamu  maksud  ini  EB  sama  EG,  padahal  panjang-panjangnya sama semua 8
√ .” S : “Ya ga tau.”
P  :  “Nah,  lain  kali  ditulis  ya.  Mesti  kebiasaan  langsung  nulis  angka- angka
nya ya?” S : “Ya gitu.”
Gambar 4.19 Kesalahan Jawaban A Pada Soal Nomor 3
Berikut hasil wawancara dengan A :
P : “Oya, masih nomor 3 yang b coba. Kira-kira ada yang kurang ga?” A : “Hmmm.”
P : “Coba kalau aku baca jawabanmu itu, aku bakal langsung  tau ga √  itu panjangnya apa terus 3 itu panjangnya apa? Apalagi di gambar ga kelihatan
yang panjangnya 3.” A : “Ya ga tahu.”
P : “Kebiasaan ya langsung nulis angka-angkanya?” A : “Iya, sebenernya nomer lain udah ditulis.”
P : “Nah nomer ini kok ga ditulis?” A : “Lupa, kayanya biar langsungan aja gitu.”
Dari  hasil  beberapa  wawancara  diperoleh  bahwa  sebagian
melakukan  kesalahan  K3b  dengan  alasan  sudah  menjadi kebiasaan  langsung  menuliskan  angka-angka  tanpa  menuliskan
terlebih dahulu algoritmanya.
4. Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali K4