35
konsentrasi energi pada gelombang berdiri ini berosilasi dari energi listrik seluruhnya ke energi maknet total dua kali setiap periode gelombang itu.
2.8.1. Voltage Standing Wave RatioVSWR
VSWR adalah perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri standing wave maksimum |V|max dengan minimum
|V|min. Pada saluran transmisi ada dua komponen gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan V
0+
dan tegangan yang direfleksikan V
0-
. Perbandingan antara tegangan yang direfleksikan dengan yang dikirimkan disebut sebagai koefisien refleksi tegangan
г, yaitu :
Γ= =
di mana Z
L
adalah impedansi beban load dan Z adalah impedansi
saluran lossless . Koefisien refleksi tegangan г memiliki nilai
kompleks, yang merepresentasikan besarnya magnitudo dan fasa dari refleksi. Untuk beberapa kasus yang sederhana, ketika bagian
imajiner dari г adalah nol, maka : a.
: г = -1 refleksi negatif maksimum, ketika saluran terhubung singkat.
b. : г = 0 tidak ada refleksi, ketika saluran dalam keadaan
matched sempurna. c.
: г = -1 refleksi positif maksimum, ketika saluran dalam rangkaian terbuka.
Rumus untuk mencari nilai VSWR adalah:
36
S=
Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1 S=1 yang berarti tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan matching
sempurna. Namun kondisi ini pada praktiknya sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu, nilai standar VSWR yang diijinkan
untuk fabrikasi antena adalah VSWR ≤2.
2.8.2. Gain
Gain directive gain adalah karakter antena yang terkait
dengan kemampuan antena mengarahkan radiasisinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang
dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt,ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu,
satuan yang digunakan untuk gain adalah decibel. Gain
dari sebuah antenna adalah kualitas nyala yang besarnya lebih kecil daripada penguatan 36ntenna tersebut yang
dapat dinyatakan dengan[11]
Gain=G=k.D
Di mana:
k =efisiensi antenna, 0 ≤k ≤ 1
Gain antena dapat diperoleh dengan mengukur power pada
main lobe dan membandingkan powernya dengan power pada antena referensi. Gain antena diukur dalam desibel, bisa dalam dBi ataupun
dBd. Jika antena referensi adalah sebuah dipole, antena diukur dalam
37
dBd. “d” di sini mewakili dipole, jadi gain antena diukur relative terhadap sebuah antena dipole. Jika antena referensi adalah sebuah
isotropic, jadi gain antena diukur relatif terhadap sebuah antena isotropic.
Gain dapat dihitung dengan membandingkan kerapatan daya maksimum antena yang diukur dengan antena referensi yang
diketahui gainnya.Maka dapat dituliskan pada Persamaan
G=
Decibel dB merupakan satuan gain antena. Decibel adalah perbandingan dua hal. Decibel ditetapkan dengan dua cara, yaitu :
A. Ketika mengacu pada pengukuran daya.
X
dB
=10log
10
B. Ketika mengacu pada pengukuran tegangan.
X
dB
=20log
10
2.8.3. Polarisasi