26
mungkin perlu ditingkatkan untuk memungkinkan lebih banyak AP untuk melayani lebih banyak pengguna. Ini harus selalu dicek
dua kali dalam survei situs dan implementasi. Dalam banyak kasus menurunkan output daya access point akan memungkinkan
peringatan jumlah AP di daerah tertentu, memungkinkan peningkatan jumlah AP didaerah tertentu, memungkinkan untuk
lebih banyak pengguna untuk dilayani dengan throughput yang lebih tinggi [ 10 ] .
2.7.3. Memilih Perangkat
A. RF Power
Dalam banyak Access Point fitur ini tersedia. Kurang fitur ini menyebabkan masalah dalam menerapkan lingkungan
multi-AP. Biasanya, sebuah AP Enterprise akan mendukung berbagai kekuatan 5-100 milliWatts.
B. Antena
Access Point harus mempunyai kenoektor antenna eksternal, sehingga bisa dipasang berbagai tipe antenna agar
sesuai dengan kebutuhan. Beberapa AP bahkan memiliki antena tertanam, sehingga mustahil untuk beralih ke antena model lain.
C. Power Over Ethernet PoE
PoE dapat menjadi perbedaan antara biaya yang efektif implementasi HotSpot dan satu tidak efektif. PoE memungkinkan
menyalurkan power secara langsung ke perangkat remote melalui kabel CAT5 Ethernet. Karena Access Points sering dimasukan ke
27
tempat dimana sulit untuk mendapat listrik langit-langit dan lorong-lorong panjang. PoE menjadi pilihan karena dengan
memasang kabel power menyebabkan biaya tinggi di sebabkan pemborosan kabel, karena tiap perangkat membutuhkan dua
kabel yaitu kabel UTP untuk data dan kabel listrik untuk powernya, lalu dengan adanya PoE cukup menggunakan satu
kabel yaitu kabel UTP dimana transfer data dan aliran listrik terjadi dalam satu kabel. Umumnya PoE yang di gunakan
mengacu ke standart IEEE 802.3af di mana maksimum power per port adalah 15.4W, kemudian standart ini di perbaharui oleh
IEEE 802.3at di mana maximum power per port adalah 34.2W, ini disebabkan banyak perangkat baru yang membutuhkan
supplay power lebih tinggi.
D. Long and Short Preamble Support
Generasi pertama darii 802.11 menunjukan penggunaan 144-bit preamble yang digunakan untuk membantu wireless
receiver memepersiapkan akuisisi wireless sinyal. Sebagai 802.11 ditujukan tingkat transmisi yang lebih tinggi dan model
penggunaan baru seperti VoIP, pendek, lebih efisien 56-bit basa- basi juga di perkrnalkan. Setelah pengenalan preambles pendek,
AP pertama dan NIC dipasar termasuk pilihan konfigurasi untuk menggunakan long dan short preambles. Hal ini menyebabkan
masalah interoperabilitas untuk pengguna Mobile station MS yang tidak menawarkan pilihan tersebut. Jika AP diaktifkan
28
menggunakan short preamble dan MS menggunakan long preamble maka keduanya tidak bisa terhubung. Maka dari itu di
ciptakan pilihan long atau short preamble, produsen hardware mengembangkan sistem yang secara otomatis bisa mendukung
baik pengaturan. Dalam proses ini, option untuk user menghilang dari interface konfigurasi perangkat. Saat ini masih ini ada
hardware yang dapat dikonfigurasi menggunakan long atau short preamble [10].
2.7.4. Otentifikasi