eksternal karena terjadi asimetri informasi antar manajemen dengan pihak eksternal. Semua informasi baik itu informasi keuangan maupun non
keuangan harus diungkapkan oleh perusahaan. EPS merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan
yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham Tjiptono dan Hendry, 2001: 139. Menurut Weygandt et.al. 1996: 805-806 dan
Elliot dan Elliot 1993: 250 EPS menilai pendapatan bersih yang diperoleh setiap lembar saham biasa. Investor akan membeli saham
perusahaan dengan tujuan mendapatkan deviden, jika nilai laba per saham kecil maka kemungkinan perusahaan membagikan deviden juga kecil.
Alasan tersebut mendorong investor akan cenderung memilih perusahaan yang memiliki EPS tinggi dibandingkan EPS yang rendah. EPS yang
rendah cenderung membuat harga saham turun. Besarmya EPS suatu perusahaan dapat diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan
atau dapat dihitung berdasarkan laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan. Adapun rumus dari EPS yaitu:
� =
� ℎ
ℎ −
ℎ ℎ
x 100
2.4 Kerangka Pemikiran
CSR berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan, menurut Global Compact Initiative 2002
menyebutkan pemahaman CSR dengan 3P yaitu profit, people, planet.
Dapat diartikan bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya tidak hanya fokus pada pencapaian mendapatkan
keuntungan saja namun juga harus memperhatikan konsekuensi lingkungan
dan sosial untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan yang melakukan aktivitas CSR akan memiliki keuntungan diantaranya menciptakan
citra baik perusahaan dimana masyarakat akan memberikan penilaian positif terhadap perusahaan yang melakukan pengungkapan CSR. masyarakat akan
beranggapan bahwa perusahaan yang melakukan aktivitas CSR berarti tidak hanya berorientasi mencari keuntungan saja, namun juga memiliki kepedulian
terhadap lingkungan, norma, dan isu sosial di masyarakat. Penilaian masyarakat akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk yang
dihasilkan perusahaan. Loyalitas konsumen akan membuat konsumen lebih memilih,membeli dan menggunakan produk perusahaan. Pembelian konsumen
diharapkan meningkatkan penjualan perusahaan. Jika besarnya biaya diasumsikan tetap, maka laba akan meningkat dan dengan asumsi jumlah total
aset sama maka akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan yang dilihat dari rasio profitabilitasnya. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diukur
dengan menggunakan ROE,ROA,dan EPS perusahaan. Heal dan Garret 2004 menunjukkan bahwa aktivitas CSR dapat menjadi
elemen yang menguntungkan sebagai strategi perusahaan, memberikan kontribusi kepada manajemen resiko dan memelihara hubungan yang dapat
memberikan keuntungan jangka panjang perusahaan. Sedangkan penelitian Siegel dan Paul 2006 menunjukkan bahwa aktivitas CSR memiliki dampak
produktif yang signifikan terhadap efisiensi, perubahan teknikal, dan skala
ekonomi perusahaan. Berikut disajikan kerangka pemikiran pada gambar 1.1:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
2.5 Pengembangan Hipotesis